KRONOLOGI KEJADIAN

Parameter Gempabumi

Gempabumi tektonik telah terjadi di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada hari Jumat, 28 September 2018, jam 17.02.44 WIB dengan M 7.7 SR Lokasi 0.18 LS dan 119.85BT dan jarak 26 km dari Utara Donggala Sulawesi Tengah, dengan kedalaman 10 km. Setelah bertambahnya rekaman seismometer yang dapat dipantau sebanyak 146 sensor maka data diperbaharui menjadi gempa berkekuatan M 7.4 lokasi 0.20 LS dan 119.89 BT dengan kedalaman 11 km. Berdasarkan hasil pemodelan tsunami dengan level tertinggi siaga (0.5m-3m) di Palu dan estimasi waktu tiba jam 17.22 WIB sehingga BMKG mengeluarkan potensi tsunami. Estimasi ketinggian tsunami di Mamuju menunjukkan level wasapada yaitu estimasi ketinggian tsunami kurang dari 0.5m. Setelah dilakukan pengecekan terhadap hasil observasi tide gauge di Mamuju, tercatat adanya perubahan kenaikan muka air laut setinggi 6 cm pukul 17.27 WIB. Jarak antara Palu dan Mamuju adalah 237 km. Berdasarkan hasil update mekanisme sumber gempa yang bertipe mendatar (strike slip) dan hasil observasi ketinggian gelombang tsunami, serta telah terlewatinya perkiraan waktu kedatangan tsunami maka Peringatan Dini Tsunami (PDT) ini diakhiri pada pukul 17.36.12 WIB.

Kondisi geologi daerah terkena gempabumi

Goncangan gempabumi melanda daerah Kabupaten Donggala. Wilayah di sekitar pusat gempabumi pada umumnya disusun oleh batuan berumur pra Tersier, Tersier dan Kuarter. Batuan berumur pra Tersier dan Tersier tersebut sebagian telah mengalami pelapukan. Batuan berumur pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan dan endapan Kuarter tersebut pada umumnya bersifat urai, lepas, lunak, belum kompak (unconsolidated), bersifat memperkuat efek goncangan gempabumi, sehingga rawan terhadap goncangan gempabumi.

Dampak Gempabumi

Guncangan gempabumi ini dirasakan di Donggala VII-VIII MMI, Palu, Mapaga VI-VII MMI, Gorontalo dan Poso III-IV MMI, Majene dan Soroako III MMI, Kendari, Kolaka, Konawe Utara, Bone, Sengkang, Kaltim dan Kaltara II - III MMI, Makassar, Gowa, dan Toraja II MMI.

Penyebab Gempabumi

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas sesar Palu Koro. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini, dibangkitkan oleh deformasi dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar (Slike-Slip).

Sumber : PRESS RELEASE BMKG NO: UM.505/9/D3/IX/2018

http://www.vsi.esdm.go.id