Free Download Mp3 Wayang Kulit Ki Seno Nugroho

Jakarta-Badan Penguhubung Daerah DIY pada hari Sabtu, 13 April 2019 bertempat di Anjungan DIY TMII telah menyelenggarakan salah satu pagelaran akbar yakni wayang kulit Yogyakarta dengan mengundang dalang terkenal Ki Seno Nughoro.

Meskipun acara ini dilaksanakan pada malam hari dan semalam suntuk, ternyata pertunjukan wayang kulit Yogyakarta masih banyak memikat minat pengunjung untuk menyaksikan dan semakin banyak digemari oleh semua kalangan, tidak hanya orang tua namun juga kalangan generasi muda. Acara ini selain mengobati kerinduan diaspora masyarakat DIY terhadap pertunjukan wayang kulit, diharapkan dapat menjadi jalan untuk mengenalkan dan menumbuhkan kecintaan kebudayaan khas Yogyakarta kepada masyarakat yang lebih luas terutama generasi muda sebagai ujung generasi bangsa yang selalu peduli dengan budaya bangsa Indonesia, sekaligus upaya menjaga kelestarian dan keberadaan budaya khas Yogyakarta.

DOWNLOAD 🔥 https://tinurll.com/2y67AU 🔥

"Yang menjadikan wayang kulit bisa eksis dan setiap pertunjukan selalu ramai para penonton langsung maupun penonton live streaming yang dua channelnya bisa sampai 20.000 lebih penonton dunia maya secara live," kata Heroe.

Acara itu dalam rangka mensyukuri prestasi yang telah diraih dan menandai puncak milad ke-59 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.Sumber -yogyakarta-gelar-wayang-kulit-dengan-dalang-ki-seno-nugroho/

Sebagai puncak acara kegiatan Gelar Budaya dalam rangka Merti Dusun Pedukuhan X Kalirandu malam ini digelar wayang kulit semalam suntuk bersama Dalang Ki Seno Nugroho. Ki Dalang pada malam ini akan membeber cerita Semar Mbangun Kayangan dengan dimeriahkan bintang tamu Ustad Jumali dari Piyungan. Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh Dinas Pariwisata DIY. Berkenan hadir dalam acara ini Bapak Bupati Bantul (Drs. H. Suharsono), anggota DPRD DIY Bpk Danang Wahyu Broto, SE,M.Si., anggota DPRD Kab Bantul Bpk H. Bibit Rustamta, SH, Bapak Camat Kasihan beserta jajaran Muspika serta Pamong Desa Bangunjiwo.

Sementara itu Ketua Panitia, Wahyudi, SH, juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh warga masyarakat dan semua yang telah berpartisipasi melancarkan acara ringgit purwo. Diharapkan dengan adanya pagelaran wayang kulit ini, bisa menambah dan mempererat tali silaturahmi didalam kehidupan bermasyarakat.

Huda mengucapkan apresiasinya kepada para penonton yang sangat antusias menyaksikan pegelaran wayang ini meskipun dalam beberapa keterbatasan. Anggota Fraksi PKS ini menyampaikan rasa syukurnya karena masih banyak masyarakat yang peduli dengan kesenian tradisional wayang kulit.

Pentas wayang kulit dimulai setelah Huda memberikan lakon wayang kulit kepada Ki Seno Nugroho secara simbolis. Seluruh kru tampak selaras memberikan pertunjukan pentas wayang kulit dengan lakon Bima Bungkus.

Cerita Bima Bungkus sendiri merupakan cerita wayang kulit yang cukup familiar dalam masyarakat. Cerita ini menceritakan Prabu Pandu dan Dewi Kunti yang sangat berduka karena kelahiran anak jabang bayinya yang berwujud terbungkus. Lalu Prabu Pandu dan Dewi Kunti mendapat wangsit agar bungkus dibuang di hutan Krendawahana.

Masih menurut Afiq Ansyori. Kelebihan Ki Seno Nugroho di antaranya bisa mengolaborasikan wayang kulit gagrak Yogyakarta dan gagrak Surakarta. Sedangkan karakter wayang yang difavoritkan Ki Seno Nugroho adalah Bagong. (*)

TEMPO.CO, Jakarta - Ki Seno Nugroho, seorang dalam pertunjukan wayang meninggal dunia satu tahun yang lalu, yaitu pada 3 November 2020. Hal ini tentunya membawa kesedihan di antara para penikmat pertunjukkan wayang kulit dimana nama Ki Seno Nugroho tidak asing di telinga mereka. Ki Seno Nugroho yang berasal dari Bantul, Yogyakarta meninggal pada usianya yang ke-48.

Meskipun begitu, dalang gaul Ki Seno Nugroho telah menyukseskan dunia pertunjukan wayang di Indonesia. Ki Seno Nugroho lahir pada tanggal 23 Agustus 1972. Mengutip dari Kisenojogja, ia merupakan putra seorang dalang kondang dari Jogjakarta, yaitu Ki Suparman Cermo Wiyoto. Sejak kecil, ia sudah sering mengikuti kegiatan sang ayah berdalang.

Ki Seno Nugroho merupakan salah satu dalang yang berhasil menyajikan banyak pertunjukan wayang kulit yang memadukan antara gagrak Surakarta dan gagrak Yogyakarta. Tak heran apabila ia menjadi salah satu dalang yang dicintai kaum milenial karena sosoknya yang menghibur.

Tidak hanya tampil di Indonesia, Ki Seno Nugroho juga menampilkan pertunjukan wayang kulit hingga ke luar negeri di mana ia juga berhasil memperkenalkan budaya Indonesia hingga ke Eropa seperti Belanda dan Belgia.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyebut jika masyarakat kehilangan ikon kesenian wayang kulit yang fenomenal. Ki Seno, kata Heroe, menjadikan wayang kulit masih banyak digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Lewat Ki Seno, pertunjukkan wayang kulit kembali eksis.

Heroe menyebut wayang kulit yang dimainkan oleh Ki Seno, tak hanya digelar di sekitar Yogyakarta atau Jawa, tapi di berbagai pulau di Indonesia. Selain itu dalam pementasan wayang kulit online, Heroe menuturkan bahwa Ki Seno dalam pertunjukkan seni budaya bisa disebut sebagai Raja Live Streaming Channel Youtube.

"Ya kita kehilangan ikon kesenian wayang kulit yang fenomenal. Yang menjadikan wayang kulit masih banyak digemari oleh banyak kalangan. Yang menjadikan wayang kulit bisa eksis dan setiap pertunjukan selalu ramai para penonton," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Rabu.

Beredar video yang memperlihatkan seorang dalang yang sedang membawakan lakon cerita wayang kulit di atas panggung. Tiba-tiba, sang dalang tertunduk dan mengeluarkan suara aneh. Kejadian tersebut diklaim sebagai detik-detik meninggalnya dalang Ki Seno Nugroho.

"Saya sampai menangis melihat penonton. Karena di negara yang tidak tahu wayang yang wayangnya hanya muppet boneka itu, kita pentas dengan wayang kulit itu, penontonnya kayak antre tiket film box office. Luar biasa," ungkapnya.

Nggak seperti dalang pada umumnya, Ki Seno merupakan salah satu dalang yang berani mendobrak pakem yang sudah bertahun-tahun jadi acuan dalam dunia pakeliran. Ki Seno bener-bener jadi gambaran dalang yang mengamalkan pitutur dari empunya wayang kulit, Kanjeng Sunan Kalijaga, perihal harus jadi orang yang alarasaning ilining banyu tadi.

Kenalan saya yang merupakan pegiat wayang kulit pernah berkomentar, karakter Punawakan sengaja diberi porsi lebih oleh Ki Seno karena merupakan simbol kritik dan perlawanan masyarakat kecil terhadap kelompok elitis yang suka sewenang-wenang. Bisa dilihat lewat karakter Bagong yang nggak pernah keder tiap berhadapan dengan para dewa dari kahyangan.

Ini baru satu Ki Seno. Belum kelak seumpama lahir dan tumbuh Ki Seno-Ki Seno lainnya, bukan hanya dalam jagad pakeliran, tapi juga dalam seluruh budaya dan kesenian tradisional, maka optimis, budaya dan kesenian tradisional (lebih khusus wayang kulit), nggak bakal punah sampai kapan pun.

Ki Seno Nugroho merupakan seorang seniman dan dalang wayang kulit dari Yogyakarta lahir pada tanggal 23 Agustus 1972. Ki Seno Nugroho berasal dari keluarga seniman tradisional dan merupakan anak dalang populer di Yogyakarta yaitu almarhum Ki Suparman Cermowiyoto.

Namanya dikenal secara meluas sebagai dalang melalui pagelaran wayang kulit yang memadukan antara gagrak Surakarta dan gagrak Yogyakarta. Kekhasan lainnya yang membuat dirinya terkenal adalah saat menampilkan panakawan (Semar, Gareng, Petruk, Bagong) dengan guyonan yang spontan, kontekstual, aktual, dan sangat lucu. Selain pentas di Indonesia, Ki Seno Nugroho juga pernah diundang untuk tampil di negara Belanda dan Belgia.

Ki Seno Nugroho dikenal sebagai pahlawan budaya yang telah berhasil membawa kesenian wayang kulit semakin cemerlang dan semakin akrab dengan semua kalangan masyarakat, dari orang tua, pemuda, hingga anak-anak. Dedikasinya yang tinggi terhadap wayang telah mengukir sejarah gemilang untuk masa depan kesenian wayang. Meskipun beliau telah meninggalkan kita, karya-karyanya dan kreativitasnya akan tetap langgeng sepanjang masa, terus menginspirasi para pelaku seni dan penikmatnya. 17dc91bb1f