Kesenian jaranan atau dengan nama lain Kuda Lumping dan Kuda Kepang merupakan kesenian khas Kediri, kesenian ini berakar kuat dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Kediri.Seni jaranan merupakan bentuk kesenian yang menggambarkan tentang kegagahan pasukan berkuda masa kerajaan yang bertugas membasmi keangkaramurkaan.Seni jaranan ini menggunakan peralatan tari berupa, kuda kepang (kuda yang terbuat dari anyaman bambu), bentuk celeng (babi hutan), dan topeng Caplokan.Dalam frame penampilannya, penari jaranan akan tampil pertama kali dan menari menggunakan kuda kepang dengan diiringi instrument gamelan.
Larung sesaji sendiri adalah ritual tahunan yang dilakukan oleh warga desa yang ada di lereng Gunung Kelud.Ritual itu berlangsung sebagai wujud rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah. Setelah menggelar doa bersama, sesajian itu kemudian diperebutkan oleh warga.Khususnya yang berupa buah-buahan.
Saat bulan Suro masyarakat Kediri juga menggelar kirab budaya yang digelar di area petilasan Sri Aji Joyoboyo.Sebelum rityal satu suro berlangsung, akan ada doa yang dilakuakn bersama untuk meminta berkah dari Tuhan.keesokan harinya ritual dibuka denga arak-arakan pusaka oleh masyarakat dengan mengenakan pakaian adat.
Mulai dari Balai Desa Menang menuju area petilasan Sri Aji Joyoboyo dan diakhiri dengan prosesi tabur bunga setaman di Pamuksan.Saat bulan Suro masyarakat Kediri juga menggelar kirab budaya yang digelar di area petilasan Sri Aji Joyoboyo.Sebelum rityal satu suro berlangsung, akan ada doa yang dilakuakn bersama untuk meminta berkah dari Tuhan.keesokan harinya ritual dibuka denga arak-arakan pusaka oleh masyarakat dengan mengenakan pakaian adat.Mulai dari Balai Desa Menang menuju area petilasan Sri Aji Joyoboyo dan diakhiri dengan prosesi tabur bunga setaman di Pamuk