Goa Selomangleng beralamat di Jalan Mastrip, Kediri. Dulunya goa ini merupakan tempat pertapaan Dewi Kilisuci, putri Kerajaan Kahuripan yang dipimpin Raja Airlangga. Menurut cerita, sang putri memutuskan bertapa demi meminta kemakmuran bagi rakyat Kediri. Ia lantas memutuskan tak menikah dan meninggalkan keduniawian.
Nama Selomangleng sendiri diberikan bukan tanpa alasan. Berdasarkan sumber yang saya peroleh, kata Selo memiliki arti batu, sementara Mangleng berarti miring. Secara geografis goa ini memang berada di kaki Gunung Klotok, namun permukaan tanah di sekitar goa sendiri cukup landai.
Goa Selomangleng bukan goa alami. Tempat ini terbentuk dari hasil pahatan pada batuan keras. Posisinya tidak terlalu tinggi, namun tetap sedikit berbahaya untuk digapai. Pasalnya, permukaan batu di sekitarnya bisa sangat licin.
Lantaran masih masuk wilayah kota, bukan hal sulit untuk menyambangi Goa Selomangleng. Posisinya berdekatan dengan Universitas Islam Kadiri (Uniska). Datang bersama rombongan? Tak masalah. Sudah ada area parkir luas. Namun demikian Teman Traveler tetap masih harus berjalan kaki kurang lebih 50 meter, melewati beberapa pedagang kaki lima, sebelum sampai di tujuan utama.
Sebagai wisata keluarga, komplek Goa Selomangleng juga memiliki beberapa atraksi tambahan seperti Museum Brawijaya dan kolam pemandian berbayar. Bisa disambangi jika sudah puas menjelajah area sekitar goa.
Oh ya, udara di sekitar Selomangleng bisa cukup panas. Tapi jangan khawatir, Teman Traveler bisa duduk sambil istirahat di dekat pohon besar di sekitar petilasan. Suasana di sini cukup rindang dan nyaman.