SMP NEGERI 2 KUTA UTARA

SEKOLAH ADIWIYATA

             Kepala Sekolah 

Ida Bagus Nyoman Segarayoga, S.Sn

A. Rasional

Tujuan program Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggungjawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Seiring perkembangan waktu, beberapa pembaharuan serta penyesuaian kebijakan pendidikan lingkungan hidup secara nasional ikut mempengaruhi warna pelaksanaan program Adiwiyata. Program Adiwiyata terus disempurnakan, sehingga pada tahun 2019, Program Adiwiyata secara resmi diperbarui menjadi Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di sekolah, yang selanjutnya disebut sebagai Gerakan PBLHS. Gerakan PBLHS ini bertujuan untuk mendorong terjadinya aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan oleh sekolah/madrasah dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup. Dalam rangka pencapaian tujuan Gerakan PBLHS tersebut, SMP Negeri 2 Kuta Utara sebagai sekolah Adiwiyata tahun 2015. Memiliki motto BERSIH sebagai landasan pelaksanaan Gerakan PBLHS. BERSIH merupakan akronim dari Berwawasan Lingkungan, Ekologi, R (REDUCE, REUSE, REYCLE), Sekolah Sehat, Inovatif dan Haiginis. Berwawasan lingkungan merupakan upaya sekolah untuk menjadikan sekolah sebagai bagian dari pelaksanaan program sekolah baik dalam pelaksanaan pembelajaran intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Berwawasan lingkungan juga menjadi visi dan misi dalam proses pengelolaan SMP Negeri 2 Kuta Utara. Ekologi, secara harpiah dapat diartikan sebagai cabang ilmu biologi yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain dan juga dengan lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini, ekologi dijadikan sebagai landasan warga sekolah memahami interaksi dengan lingkungan sekolah. R (Reduce, Reuse, Reycle) Metode Reuse, Reduce, dan Recycle merupakan salah satu upaya sekolah dalam mengelola dan menangani sampah plastik. Sekolah Sehat, merupakan sekolah yang bersih, hijau, indah dan rindang, peserta didiknya sehat dan bugar serta senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat. Inovatif, pada bagian inovatif ini merujuk pada upaya yang dilakukan oleh lembaga pendidikan untuk mendorong dan mengembangkan kreativitas berupa ide/ gagasan, karya dalam konservasi air dan energi. Higienis, prinsip higienis sanitasi makanan dan minuman adalah pengendalian terhadap empat faktor yaitu tempat, peralatan, orang dan bahan makanan. Selain itu terdapat enam prinsip santasi makanan dan minuman yaitu pemilihan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, penyimpanan makanan masak, pengangkutan makanan dan penyajian makanan.


  B. Perancanaan PBLHS 

  C. Pelaksanaan Gerakan PBLHS   "Bersih"

D. Pemantauan Evaluasi Gerakan PBLHS