UPI menjadi orang tua asuh bagi Kelompok Ekraf Bidang Pendidikan
Bergabung dengan Trisakti dan Universitas Bunda Mulia, kini Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjadi kampus ketiga yang ikuti Program Orang Tua Asuh kelompok Ekraf Desa Wisata di Bufferzone KEK Tanjung Lesung
Oleh Tim Publikasi Dewikraf Tanjung lesung , 9 Januari 2023
Setelah sebelumnya Universitas Trisakti dan Universitas Bunda Mulia Jakarta yang lebih dahulu bergabung dalam Program Orang Tua Asuh, kini Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyatakan ketertarikannya menjadi orang tua asuh bagi Kelompok Seni Budaya, Kampung Inggris Cikadu, dan Studentpreneur Tanjung Lesung.
Sebagai informasi, Program Orang Tua Asuh yang digagas oleh Komunitas Dewikraf Tanjung Lesung adalah program desa wisata yang mendorong terciptanya kolaborasi stakeholder pentahelix yang berkelanjutan, di mana Universitas berperan krusial sebagai Orang Tua Asuh bagi satu atau beberapa kelompok Ekraf. Mereka akan mengasuh kelompok masyarakat desa dengan kapasitas dan program yang dimiliki. Universitas juga berperan dalam membuka kerjasama dengan stakeholder pentahelix lainnya seperti Pemerintah, Bisnis, Komunitas, dan Media agar program pendampingan ini dapat berjalan impactful dan sustainable.
Program Orang Tua Asuh Dewikraf Tanjung Lesung memiliki konsep "Satu Kampus Satu UMKM". Dengan total lebih dari 20 Kelompok Ekraf yang ada di Desa Tanjungjaya, Tanjung Lesung, maka dibutuhkan 20 Universitas lagi yang diharapkan dapat menjadi orang tua asuh bagi masing-masing kelompok ekraf.
Pada hari Kamis, 5 Januari 2023, Yuliawan Kasmahidayat (Kepala Pusat Kajian Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Industri Pariwisata LPPM UPI) dan tim memenuhi undangan dari Dewikraf Tanjung Lesung untuk melakukan visitasi dalam kegiatan yang akan dikolaborasikan kedepannya antara Desa Wisata Tanjungjaya di Bufferzone KEK Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten dengan serta beberapa bidang terkait di Universitas Pendidikan Indonesia. FGD dari Tim UPI berlangsung ketika mereka mendatangi SMP Darma Cahya Purnama dan SMK Krida Taruna Desa Tanjungjaya untuk membahas isu-isu terkait sektor pendidikan dan seni budaya. Selanjutnya tim UPI mengadakan FGD dengan kelompok Ekraf Batik Cikadu, Kelompok Ekraf Sanggar Seni, dan Padepokan Silat Pancalaga. Terakhir, UPI melakukan kunjungan ke Sentra IKM Tanjung Lesung untuk melihat kesiapan fasilitas dan sarana yang rencananya akan digunakan pada program Studentpreneur Tanjung Lesung.
EKKIP sendiri akan berkolaborasi dengan Pusat Kajian KKN serta beberapa program studi yang berkaitan dengan pengembangan dan pembinaan masyarakat Desa Tanjungjaya - KEK Tanjung Lesung untuk diajarkan bagaimana menjamu tamu atau wisatawan melalui pelayanan dengan bahasa internasional, penyajian kesenian dan kerajinan khas daerah setempat, serta penampilan pencak silat sebagai tambahan daya tarik wisata disini. Kegiatan tersebut menghasilkan rancangan program yang akan dikolaborasikan selama satu tahun ke depan, antara lain : (1) Pendampingan SDM (mental building) untuk bisa memaksimalkan potensi SDA di kawasan KEK Tanjung Lesung, (2) Mengirimkan mahasiswa KKN dan pelaksanaan Penelitian & Pengabdian Dosen di kawasan ini, (3) Membantu mengembangkan wisata seni budaya seperti tarian khas dan pencak silat serta karya batik yang dapat dibanggakan, dan (4) Membantu mengemas event budaya daerah setempat (Purnamaan) menjadi event unggulan KEK Tanjung Lesung.
Mengakhiri kunjungan pertamanya ke beberapa kelompok ekraf yang ada di Tanjung Lesung, Yuliawan menyatakan kesiapannya untuk menjadi orang tua asuh. "Dengan program yang akan kami rancang dengan Universitas Pendidikan Indonesia, Kami siap dukung dua ribu persen untuk Tanjungjaya!" tambahnya.