Sehabis cuti, Kadiroen pergi ke ibukota Distrik Rejo. Ia mengambil alih pekerjaan wedono yang ia ganti. Wedono yang lama adalah seorang pejabat yang sudah sangat tua dan tergolong kolot. Tetapi amat baik hatinya dan selamanya berusaha memakmurkan kehidupan rakyat. Karena sudah tua, maka ia minta pensiun. Sewaktu wedono tua habis menyerahterimakan jabatannya kepada Kadiroen sebagaimana kebiasaan yang berlaku maka ia minta waktu berbicara sendirian dengan Kadiroen.

Tiada berapa lama Kadiroen datang ke onderdistrik Asisten Wedono A. Di sana sudah kumpul para lurah dan tetua-tetua desa. Kadiroen tahu bahwa orang kecil menghadap priyayi atau pejabat besar, selamanya mereka merasa takut dan tidak berani berkata berterus terang dalam hal-hal yang sekiranya akan bikin repot atau banyaknya pekerjaan pejabat. Orang kecil takut mendapatkan marah dan dikatakan rewel. Karena itu, dalam membuka permusyawaratan tersebut Kadiroen berpidato begini:


Download Tak Selamanya Wayang


Download 🔥 https://tlniurl.com/2y67iW 🔥



Kadiroen menjadi heran mendengar keterangan itu. Karena itu, ia memancing keterangan-keterangan lain yang lebih luas dan lalu ia mengerti bahwa lurah desa tersebut sudah memberi perintah bahwa Tuan Wedono yang baru sudah melarang orang kecil ramai-ramai wayangan, tayuban dan sebagainya. Siapa yang berani melanggar akan dimintakan hukuman oleh lurah. Sedangkan rakyat diberi nasihat supaya jangan royal. Tetapi lurah dari desa tersebut sudah mengeraskan nasihat menjadi larangan keras dengan ancaman hukuman. Memang sering hal yang serupa itu di desa-desa. Nasihat dari atas dibesar-besarkan kalau sudah di bawah, sehingga menjadi perintah halus, kadang-kadang menjadi tambah keras lagi dan lalu menjelma menjadi perintah kasar. Sudah barang tentu rakyat dari desa tersebut banyak yang mengomel karena larangan tersebut. Banyak yang memaki-maki pada wedono baru yang mau mengubah adat orang desa, mau memotong kebebasan mereka buat mencari sedikit kesenangan. Adapun, sebab-sebab mengapa orang kecil mesti dinasihati, oleh lurah yang bodoh tadi, tidak diterangkan. Memang banyak lurah yang begitu bodoh sehingga tidak mengerti sebab-sebab dan manfaat dari perintah yang baru, apalagi menerangkan hal itu pada rakyatnya. Lurah yang semacam itu lalu main hantam kromo dalam hal mengurus desanya. Demikian juga adanya di Desa H.

Kadiroen mengetahui hal-hal ini; karena itu, selamanya ia rahasiakan nama pengadunya, sedangkan ia tidak lupa mengurus pengaduan itu hingga selesai. Dengan jalan seperti itu maka para pejabat kecil yang melakukan berbagai kesalahan sering diketahui oleh Kadiroen. Aturannya, Kadiroen ini dibenci oleh para pejabat yang ada di bawahnya. Apalagi oleh para pejabat kecil-kecil, seperti juru tulis dan sebagainya, karena mereka tidak lagi bisa memungut upah yang macam-macam dari rakyat yang memiliki keperluan untuk mengurus ini dan itu.

Dan setelah ia hitung dan tahu bahwa pajak si pengadu sudah semestinya maka ia bukan saja tidak bisa menolong pun ia harus menerangkan kepada si pengadu bahwa di mana ada negara yang hidup teratur, maka di situ pasti ada pajak. Gupermen tambah tahun tambah besar belanjanya, sebab kemajuan negara memaksa adanya bermacam-macam aturan baru yang selamanya menambah ongkos. Maka sudah tentu sering ada tambahan belasting itu. Sebaliknya, Kadiroen menjanjikan kepada si pengeluh semacam itu bahwa ia akan berusaha memajukan kehidupan rakyat. Supaya rakyat tidak merasa berat memikul kewajiban membayar belasting. Dan memang, Kadiroen memenuhi kewajibannya serta janjinya kepada rakyat. Siang dan malam tidak kenal lelah ia berusaha memperbaiki penghasilan rakyat itu. 17dc91bb1f

download mad wife nollywood movie

day r survival cheat download

deleted syllabus of cbse class 9 pdf download

download sisemi nae by mbosso

mentor dsp app download