Materi yang diajarkan mengacu pada silabus Bahasa Inggris kelas 4-6 SD dan diambil yang paling umum dan sekiranya mudah dipahami oleh anak-anak dengan umur dan daya tangkap yang tentunya berbeda-beda. Greetings and introduction, alphabet, numbers dan short story atau cerita pendek dwi bahasa adalah materi yang disampaikan pada kelas Basic English ini. Materi tersebut dituangkan dalam bentuk power point yang cantik sehingga anak-anak tertarik untuk menyimak.

Kegiatan penyuluhan stunting dan kelas balita pada anak dimulai dengan pembukaan yang diisi oleh mahasiswa KKN, penyampaian maksud dan tujuan kegiatan serta memperkenalkan diri. Sebelum penyampaian materi, diadakan pretest terlebih daulu yang dikerjakan oleh ibu-ibu peserta. Pretest ini dimaksudkan untuk mengetahui sampai mana pengetahuan para ibu mengenai stunting. Kegiatan selanjutnya yaitu penyampaian materi berupa power point yang ditayangkan melalui LCD. Setelah selesai, kemudian diadakan sesi tanya jawab bagi peserta apabila selama penyampaian materi ada yang ingin ditanyakan. Di akhir kegiatan, kami mengadakan posttest yang akan dikerjakan kembali oleh ibu-ibu peserta yang bertujuan untuk mengetahui apakah para peserta sudah memahai materi yang kami berikan. Setelah semua rangkaian kegiatan selesai, kemudian diadakan pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) kepada para peserta.


Download Power Point Kelas Ibu Balita


Download 🔥 https://ssurll.com/2y2QKu 🔥



This study aims to develop an interactive power point-based educational game in language development in early childhood. In this study using the ADDIE development model (analysis, design, development, implementation and evaluation). The subjects in this study used two material experts, two media experts, two design experts and two practitioners. Data collection in this study used a questionnaire method which was then analyzed using data analysis, namely quantitative and qualitative data. Educational games are declared valid with very good qualifications from experts, both from material experts, media and design experts. From these results it can be said that the development of this interactive power point-based educational game has a very high validity value, for teachers to use this power point-based educational game as a medium in learning activities so that it can support learning to optimize the learning process, and researchers can use research This is a reference source and can continue to the effectiveness of interactive power point-based educational games in language development.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan game edukasi berbasis power point interaktif dalam pengembangan bahasa pada anak usia dini. Dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (analisis, perancangan, pengembangan, implementasi dan evaluasi). Subjek dalam penelitian ini menggunakan dua orang ahli materi, dua orang ahli media, dan dua orang ahli desain serta dua orang praktisi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode angket yang kemudian dianalisis menggunakan analisis data yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Game edukasi dinyatakan valid dengan kualifikasi sangat baik dari para ahli, baik dari ahli materi, ahli media dan desain. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan game edukasi berbasis power point interaktif ini memiliki nilai validitas yang sangat tinggi, untuk itu kepada guru dapat menggunakan game edukasi berbasis power point ini sebagai media dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat menunjang pembelajaran guna mengoptimalkan proses pembelajaran, serta peneliti dapat menggunakan riset ini sebagai sumber rujukan serta dapat melanjutkan ketahap efektivitas game edukasi berbasis power point interaktif dalam pengembangan bahasa.

Latar belakang: Anak usia sekolah dasar (7-13 tahun) belum mampu menentukan hal yang baik untuk kesehatan tubuhnya, termasuk dalam hal memilih jajanan yang sehat. Banyaknya pedagang yang menjajakan makanan cepat saji di lingkungan sekolah merupakan masalah bagi kesehatan anak. Upaya dini yang harus dilakukan adalah memberikan penyuluhan kepada anak terkait jajanan sehat. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan anak tentang jajanan sehat. Metode: Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di aula SDN 49 Banda Aceh yang diikuti oleh perwakilan siswa kelas II, III, IV dan V. Tim pengabdian memberikan pretest sebelum pelaksanakaan penyuluhan tentang jajanan yang sehat dan tidak sehat yang disajikan melalui power point. Selanjutnya pemutaran film bertemakan dampak salah memilih jajanan pada anak. Tim memberikan posttest dan membagikan bingkisan makanan sehat terdiri dari susu kotak, air mineral, biskuit dan kue. Hasil: Kegiatan pengabdian meningkatkan pengetahuan siswa dengan nilai posttest (83.622.83) dan nilai pretest (66.733.42). Keaktifan siswa mencapai 90% dalam menjawab pertanyaan yang disampaikan tim. Kesimpulan: Penyuluhan jajanan sehat dapat meningkatkan pengetahuan dan melatih kemampuan anak dalam memilih jajanan yang dijual lingkungan sekolah. Selanjutnya diharapkan kepada pihak sekolah dapat membimbing siswa saat memilih jajanan. Selain itu kantin sekolah lebih diberdayakan dalam penyediaan jajanan sehat untuk anak.

Background: Elementary school-age children (7-13 years) have not been able to determine what is good for their body health, including choosing healthy snacks. The number of traders selling fast food in the school environment is a problem for children's health. An early effort that must be done is to provide counseling to children regarding healthy snacks. Objective: To increase children's knowledge about healthy snacks. Methods: The counseling activity was carried out in the hall of SDN 49 Banda Aceh which was attended by representatives of class II, III, IV, and V students. The service team gave a pretest before the implementation of counseling about healthy and unhealthy snacks presented through power points. Furthermore, the screening of the film with the theme of the impact of choosing the wrong snacks on children. The team gave a posttest and distributed healthy food packages consisting of boxed milk, mineral water, biscuits, and cakes. Results: Service activities increased students' knowledge with posttest scores (83.622.83) and pretest scores (66.733.42). The activeness of students reached 90% in answering questions submitted by the team. Conclusion: Counseling on healthy snacks can increase knowledge and train children's abilities in choosing snacks that are sold in the school environment. Furthermore, it is hoped that the school can guide students when choosing snacks. In addition, the school canteen is more empowered in providing healthy snacks for children. ff782bc1db

autodesk

spider solitaire game download for pc windows 7

is 800 steel code 2007 download pdf

download canvas app for android

ezcast download windows 7 pc