Coba cek lagi deh materi pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 8, jangan-jangan kamu sudah lupa ya? Padahal, materinya tidak jauh berbeda lho dengan yang ada di kelas 11. Kalau mau mengingat-ingat materinya lagi, cek di link berikut ini yuk tentang Teks Eksplanasi Kelas 8.

Di bagian ini, sebuah teks eksplanasi menjelaskan tentang gambaran umum fenomena/peristiwa alam yang akan dibahas. Poinnya bisa mengangkat tentang proses bagaimana fenomena alam tersebut bisa terjadi.


Download Materi Teks Eksplanasi Kelas 11


Download 🔥 https://tlniurl.com/2y3jAZ 🔥



Kata teknis adalah kata atau gabungan kata yang mengungkapkan konsep, proses, keadaan, atau sifat dalam bidang tertentu. Singkatnya, kata teknis dapat disebut sebagai istilah. Contohnya nih, kamu sedang membaca teks eksplanasi mengenai kebakaran hutan. Kamu menemukan istilah firespot, yang berarti titik awal penyebaran api.

Setelah mengetahui ciri-ciri, pola pengembangan, dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi, sekarang kita berlatih membuat teks eksplanasi sendiri, yuk. Sebelum membuat teks eksplanasi, kita harus mengetahui strukturnya terlebih dahulu. Ada Identifikasi Fenomena, Penggambaran Rangkaian Kejadian, dan Ulasan.

Saat membaca koran, majalah, atau artikel, Sobat Zenius pasti menemukan sebuah teks penjelasan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembacanya. Nah, hal tersebut merupakan contoh teks eksplanasi, lho!

Secara garis besar, teks eksplanasi memberikan informasi yang disajikan dalam teks eksplanasi berupa uraian untuk menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena atau peristiwa yang berkaitan dengan alam, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan.

Apabila elo sedang membaca suatu bacaan, seperti artikel, majalah, atau koran, dan di dalamnya terdapat teks yg menjelaskan tentang proses terjadinya fenomena alam maupun sosial disebut, maka itu disebut teks eksplanasi.

Struktur teks eksplanasi ini adalah bagian tersulit bagi penulis yang ingin menyajikan teks eksplanasi. Bagaimana tidak, penulis tidak diperkenankan untuk memasukkan opininya yang bisa memicu penggiringan opini pembaca.

Teks eksplanasi adalah salah satu materi yang elo pelajari dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di jenjang SMA. Materi ini sebenarnya tidaklah sulit selama elo mengetahui dengan baik ciri-ciri atau struktur yang membangun teks eksplanasi.

Kesimpulan menurut model teks eksplanasi pada atas yakni, tanah longsor yg terjadi pada dasar bahari dan runtuhan gunung barah pula bisa menyebabkan gangguan air bahari yg bisa membentuk tsunami. Gempa yg mengakibatkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar bahari naik-turun secara datang-datang sebagai akibatnya ekuilibrium air bahari yg berada pada atasnya terganggu. Demikian juga halnya menggunakan benda kosmis atau meteor yang jatuh di atas. Apabila berukuran meteor atau longsor ini relatif akbar , bisa terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.

Kesimpulan dari contoh teks eksplanasi tersebut adalah Gempa bisa terjadi kapan saja tanpa mengenal gejala musim. Namun konsentrasi gempa cenderung hanya terjadi ditempat- tempat tertentu saja, seperti pada wilayah perbatasan pasifik. Wilayah tersebut dikenal dengan lingkaran api karena banyak gunung berapi yang mengelilinginya.

Teks eksplanasi ini memiliki struktur untuk mengidentifikasi peristiwa, menggambarkan peristiwa, pola dan hasil deret waktu yang terperinci, dan meninjau peristiwa. Deskripsi menggunakan konjungsi di setiap kalimat, serta kata-kata ekstensional sederhana. Teks deskriptif termasuk dalam jenis teks fakta. Teks deskriptif lebih seperti sebuah pernyataan daripada teks yang berisi perintah atau instruksi.

Berbeda dengan Knapp dan Watkins view, teks deskriptif berarti teks yang menggambarkan dua arah. Orientasi pertama menekankan bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi. Arah kedua menekankan apa yang bisa terjadi dalam teks eksplanasi.

Tomi Rianto mendefinisikan teks eksplanasi sebagai format tekstual yang menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu peristiwa terjadi. Terlepas dari jenis peristiwanya, seperti peristiwa alam, peristiwa sosial, peristiwa budaya, peristiwa ilmiah, dan sebagainya.

Bagian interpretasi ini tentu saja dapat diisi dengan pendapat dan perspektif penulis, berdasarkan deskripsi data dan fenomena itu sendiri. Terakhir, tutup dengan kesimpulan. Kesimpulan harus singkat, padat dan jelas. Ini adalah beberapa struktur yang kurang penting saat membuat teks eksplanasi. Surat keterangan dalam bahasa bak yang tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman kepada pembaca. Paling tidak, hindari menggunakan bahasa lokal.

Ciri-ciri teks eksplanasi yang paling menonjol adalah strukturnya yang jelas. Oleh karena itu, struktur deskripsi dimulai dengan pernyataan umum, diikuti dengan urutan hubungan sebab akibat, dan kemudian ke interpretasi atau ketentuan penulis.

Menurut sifatnya, teks eksplanasi berbasis data yang merupakan fakta, berdasarkan data, dan memuat pembahasan ilmiah menurut ilmu pengetahuan yang berlaku. Oleh karena itu, jenis teks ini tidak dibuat secara imajinatif.

Ada dua pola dalam teks eksplanasi, yakni pola perkembangan kausal dan pola perkembangan proses. Ada beberapa langkah untuk menempatkan pola saat membuat teks ini, langkah pertama adalah membuat tema. Tema adalah ide atau gagasan utama untuk menciptakan sebuah karya seperti teks deskriptif. Dengan menetapkan topik terlebih dahulu, teman-teman Grameds dapat fokus membuat teks eksplanasi. Topik juga membantu memfasilitasi diskusi tentang audiens target untuk teks deskriptif ini.

Setelah topik untuk membuat teks eksplanasi ditentukan, langkah kedua adalah membuat kerangka. Grameds dapat mengatur teks deskriptif dengan lebih baik dengan membuat kerangka sebelum menyusun teks deskriptif. Misalnya, jika Grameds menulis deskripsi masalah banjir, berikan gambaran umum tentang definisi banjir, lokasinya, waktu terjadinya, dan penyebab banjir sebelum terjadi. Garis besar ini dapat membuat teks Grameds lebih mudah dibaca.

Penelitian ini mengambil sebuah judul Materi Teks Eksplanasi Kelas XI dalam Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memaparkan dan menganalisis materi teks ekplanasi pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis yaitu metode untuk memahami dan memberikan sebuah gambaran yang jelas mengenai suatu permasalahan dalam penelitian. Hasil penelitian ini mendapati bahwa pemaparan materi dalam Kurikulum 2013 lebih banyak dan padat dibanding Kurikulum Merdeka. Kurikulum 2013 menyajikan pemaparan materi secara runtut dalam membuat teks eksplanasi. Didalam pemaparannya terdapat penjelasan awal, contoh fenomena, penjelasan langsung dalam contoh, dan berisi latihan yang menunjang peserta didik memahami tiap ulasan pembahasannya. Sedangkan Kurikulum Merdeka menyajikan kegiatan yang menggambarkan penjelasan, contoh, dan latihan. Dalam hal tersebut Kurikulum Merdeka lebih mefokuskan pada tujuan pembelajaran untuk dapat mengevaluasi gagasan dan menulis gagasan pada teks eksplanasi.

Satu hal pokok dalam proses kegiatan pembelajaran adalah keberadaan media pembelajaran yang dapat mengakomodasi proses pembelajaran. Hasil studi pendahuluan dalam proses pembelajaran Teks Eksplanasi di kelas XI SMA Negeri 2 Trenggalek, siswa merasa bosan, karena guru terlalu sering menggunakan media Microsoft Powerpoint. Apabila kondisi ini tidak ditangani akan berakibat pada hasil belajar dan tujuan pembelajaran tidak akan dicapai. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media dan buku panduan Pop-Up Book mata pelajaran bahasa Indonesia pada materi teks eksplanasi kelas XI dan untuk mengetahui kelayakan media dan buku panduan Pop-Up Book mata pelajaran bahasa Indonesia pada materi teks eksplanasi kelas XI. Metode pengembangan penelitian ini menggunakan desain model ADDIE yang merupakan akronim dari Analyze, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Hasil uji coba terhadap 1 ahli materi, 1 ahli media, dan 1 ahli bahasa, 1 guru, uji perorangan 6 siswa, uji kelompok kecil 12 siswa dan uji lapangan 20 siswa yang secara keseluruhan bahwa media Pop-Up Book mendapatkan skor rata-rata 91, buku panduan mengajar guru mendapatkan skor rata-rata 89, dan buku panduan belajar siswa mendapatkan skor rata-rata 91. Jika dilihat pada tabel konversi skor aktual menjadi kriteria kualitatif termasuk dalam kategori sangat layak. Jadi secara keseluruhan hasil penelitian berkategori sangat layak.

Windhiarty, W., Haruna, J., & Sulistyowati, E. D. (2017). Efektivitas pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan media berbasis adobe flash siswa kelas XI SMA. Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya, 1(4), 367-376..

Bobo.id - Pada pelajaran tematik kelas 6 SD/MI tema globalisasi, subtema 1 globalisasi di sekitarku, pembelajaran Bahasa Indonesia, materinya adalah teks eksplanasi, tepatnya halaman 17.

Teks eksplanasi adalah sebuah teks yang memberikan informasi tertenu mengenai sebuah proses dan sebab akibat dari fenomena yang terjadi. Misalnya mengenai fenomena alam, sosial, atau budaya. Biasanya peristiwa yang disebutkan dalam sebuah teks eksplanasi adalah peristiwa yang terjadi di sekitar kita.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendanya hasil belajar siswa mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya materi teks eksplanasi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantara faktor penyebabnya adalah penggunaan model yang digunakan masih bersifat teacher center, siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran dan penilaian yang digunakan masih bersifat penilaian hasil bukan penilaian proses. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar materi teks eksplanasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Broken Heartdan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Banda Aceh.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VIII SMP N 1 Banda Aceh dan sampelnya terdiri dari 28 siswa kelas eksperimen dan 28 orang siswa kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan memberikan tes dan dokumentasi. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai pada taraf signifikansi 0,975 dengan derajat kebebasan dk= 54, maka hipotesis alternatif diterima. Di kelas eksperimen terdapat 6% siswa tidak tuntas belajar dan 94% siswa yang tuntas belajar, sedangkan di kelas kontrol 58% siswa tidak tuntas belajar dan 42% siswa yang tuntas belajar. Sesuai dengan pengolahan data, diperoleh hasil uji-t yaitu thitung =4,55sedangkan >ttabel= 2,00, berarti thitung>ttabel atau 4,55> 2,00. Dengan demikian sesuai kriteria pengujian, maka H1diterima. ff782bc1db

technocare apk

download floor plan symbols

destiny 2 3d models download

logo quiz app download

run forest run game download