Download Lagu Endank Soekamti Eaa

Endank Soekamti sudah terbentuk sejak 2001. Hingga saat ini, band punk yang satu ini sudah memuat sejumlah album dengan puluhan lagu yang pastinya enak didengarkan oleh kamu. Band yang satu ini juga punya sederet lagu dengan lirik yang menggelitik dan cerita yang kadang buat hati tersentuh.

Nah, band asal Yogyakarta ini juga akan bisa kamu saksikan di pageralan Synchronise Fest 2018 yang akan diadakan di Gambir Expo pada tanggal 5-7 Oktober 2018. Karena lagunya sudah lumayan banyak, jadi diingatkan kembali lagu-lagu enak dari Endank Soekamti yang mungkin dibawakan di panggung nanti. Jangan lupa dihapalkan ya kalau mau menonton mereka nanti.

Download 🔥 https://fancli.com/2y7YbD 🔥

Dengan nada yang semangat, Endank Soekamti mengemas lagu ini. Padahal, cerita di dalamnya adalah tentang sakit hati. Lagu ini juga mengajarkan kalau tidak semua harus disesali karena masih ada hal lain yang bisa diambil, termasuk dalam urusan percintaan. Ada baiknya, lagu ini dihapalkan sebelum menonton Endank Soekamti nanti.

Tidak ada yang salah dengan perut tambun atau buncit. Asal sehat, perut tambun bukanlah sebuah keadaan yang harus disesali. Mungkin begitulah pesan yang mau disampaikan dalam lagu ini. Endank Soekamti pun mitos-mitos yang ada tentang cowok betubuh tambun.

Banyak cerita percintaan yang bisa diangkat ke dalam lagu, salah satunya cerita tentang pria yang ingin sekali menikah. Lagu ini sebenarnya punya cerita yang romantis dan menggemaskan apalagi ditambah dengan nada-nada semangat khas Endank Soekamti. Buat kamu yang juga punya cerita yang sama, mungkin bisa bernyanyi paling keras saat Endank Soekamti membawakan lagunya nanti.

Lagu ini pernah jadi hits di beberapa radio di awal tahun 2000-an dulu. Cerita dalam lagu ini pun cukup sederhana hanya orang yang ingin istirahat karena sudah sangat kelelahan. Namun, pengemasannya tetap bisa buat orang mendengarnya merasa kalau lagu ini mengajak orang untuk bangun. Karena ini juga salah satu lagu andalan, sudah pasti lagunya akan dibawakan nantinya.

Lagu tentang persahabatan yang satu ini juga jadi lagu andalan Endank Soekamti dalam beberapa performance-nya di atas panggung. Datang menonton bersama sabahat? Lagu ini cocok untuk kamu. Kirimkan lagu ini untuk sahabat kamu supaya bisa sing along di depan panggung nanti.

Momen tersebut terjadi usai Ganjar membacakan pidato perpisahannya. Diiringi lagu 'Sampai Jumpa' milik Endank Soekamti, Ganjar dan Taj Yasin yang sedianya berada di atas panggung lalu turun menyalami peserta yang memenuhi GOR Jatidiri.

Berawal dari home recording pada tahun-tahun sebelumnya, tahun 2006 Endank Soekamti membuat studio rekaman sendiri yang dinamakan Fatbaztard Records. Semua lagu, baik demo atau album, yang diproduksi setelah tahun ini, mulai dari take/recording audio, mixing, bahkan mastering, kadang dikerjakan mereka sendiri sampai sekarang.

Kegelisahan akan serangan trend melayu yang bertubi-tubi yang mempengaruhi airplay mereka di radio, pada tahun 2008 Endank Soekamti memutuskan untuk membangun radio komunitas indie yang memfasilitasi teman-teman musisinya untuk bebas memutar lagu-lagu mereka sebagai media alternatif. Soekamti Radio juga menggunakan media ini sebagai jalur aman berkomunikasi dengan Kamtis Family sebebas-bebasnya.

Long Live My Family juga menjadi lagu yang memacu hampir semua kreativitas yang ada di band ini. Bermula dengan belajar visual effect dalam editing video, dan akhirnya sukses membuat video klip sendiri. Lalu dikembangkan untuk nekat membuat film panjang tentang wayang superhero yang ternyata gagal. Kegagalan itulah yang menampar Endank Soekamti untuk belajar lebih.

Sampai Jumpa adalah single pertama album ini. Idenya muncul ketika hari terakhir karantina, saat seluruh alat rekaman dan instrumen sudah dikemasi, muncul ide untuk membuat lagu perpisahaan untuk dinyanyikan pada hari terakhir mengiringi perpisahan Endank Soekamti dan seluruh kru dengan masyarakat Gili Sudak yang selama sebulan memberikan kenangan indah.

Selain itu sebuah album baru milik Jalu TP, berjudul TAJI, berisi lagu-lagu Endank Soekamti yang dikemas dengan konsep akustik jazz yang sederhana, juga akan disertakan dalam boxset ini selama masa pre-order.

Konsep recording yang dilakukan secara outdoor saat proses pembuatannya, ternyata bukan satu-satunya keunikan album Soekamti Day. Inovasi lain pada album yang dirilis Endank Soekamti 15 Februari 2016 di Yogyakarta ini adalah diluncurkannya Soekamti Karaoke untuk lagu-lagu dari album tersebut.[8]

Berbeda dengan karaoke biasa yang hanya menyediakan rekaman lagu tanpa dilengkapi track vocal, agar pendengar dapat bernyanyi mengikuti iringan lagu di rekaman tersebut. Soekamti Karaoke ini benar-benar memberikan kebebasan para penikmat musik untuk membuat sendiri lagu-lagu di album ke-7 Endank Soekamti ini menurut versi mereka masing-masing.

Dengan demikian pendengar dan penikmat tak hanya bisa mengganti suara vocal dalam album Soekamti Day ini, tapi juga bisa mengganti semua elemen di lagu tersebut, bisa mengganti suara gitar, bass, bahkan drum.

Agar lagu-lagu Endank Soekamti di album Soekamti Day bisa dinikmati oleh masyarakat lebih luas, termasuk mereka penyandang tuna rungu, maka pada 11 Februari 2016 Endank Soekamti mengeluarkan video lirik dan chord lagu-lagu di album ini lengkap dengan bahasa isyarat BISINDO.

Dalam kesempatan ini, Super USA yang telah dikemas dalam bentuk animasi 3 dimensi tersebut menyanyikan lagu-lagu anak-anak Indonesia yang sudah lama jarang didengar dan dinyanyikan. Ini merupakan bagian dari kampanye #SaveLaguAnak yang diusung Endank Soekamti agar anak-anak Indonesia bisa kembali menikmati lagu-lagu apik yang sesuai dengan usia dan perkembangannya. Sekaligus kembali memperkenalkan lagu anak-anak zaman dahulu agar tidak hilang ditelan zaman.

Itu terjadi saat kapal berhenti lama di Manokwari dan untuk mengisi waktu agar tak terbuang sia-sia, maka terciptalah sebuah lagu tambahan untuk album Salam Indonesia ini, yang berjudul WAKTU. Karena sudah tidak ada peralatan musik lagi di kapal karena pada saat mendapat ide untuk lagu ini, alat-alat musik untuk rekaman sudah dikirim pulang ke Yogyakarta sebab waktu itu proses rekaman dirasa sudah selesai, maka diputuskan untuk rekaman di sebuah studio yang ada di kota Manokwari ini.[16]

Album 'FUNRAISE' membedakan dirinya dengan menghadirkan tidak kurang dari 25 lagu, jumlah yang jauh di atas rata-rata album grup band lainnya. Proses perilisan album ini dimulai dengan pengenalan melalui single pertama berjudul 'Touring', yang dihadirkan dalam format video klip. Ini menjadi awal dari keseluruhan album yang penuh inovasi dan mencuri perhatian banyak orang.

Selain itu, perilisan album 'FUNRAISE' juga disertai dengan sebuah momen yang istimewa. Mereka memilih untuk merayakan rilis album ini dengan mengadakan syukuran di Panti Asuhan Bina Siwi, Bantul, Yogyakarta, pada tanggal 15 Oktober 2023. Pada hari yang sama, 25 lagu dari album 'FUNRAISE' juga dirilis di berbagai platform musik digital seperti Spotify dan Apple Music.

Perilisan dimulai dengan single pertama berjudul 'Touring', yang dirilis melalui format video klip pada 2 Oktober 2023. Single ini seolah membuka tirai untuk pengenalan album yang kemudian dilanjutkan dengan rilis 25 lagu sekaligus.

Sejak awal proses pembuatan album, Endank Soekamti mengambil pendekatan yang sangat kolaboratif. Selama bulan Ramadan 2023, mereka bekerja keras di Jogja Audio School (JAS) selama 25 hari penuh tanpa jeda. Hal yang membedakan album ke-11 ini adalah melibatkan Kamtis Family dan penggemar setia mereka dalam setiap langkah pembuatan lagu.

Wawancara dengan Erix Soekamti juga mengungkapkan bahwa selama proses pembuatan, setiap hari mereka melakukan siaran langsung di YouTube, berkomunikasi dengan penggemar, dan bersama-sama mengembangkan ide-ide untuk lagu-lagu baru.

Berbeda dengan konsep tradisional, Endank Soekamti tidak hanya merilis 25 lagu, tetapi mereka juga berencana untuk membuat 25 video klip yang akan dirilis secara berkala setiap bulan di YouTube. Semua video klip ini akan dibuat dengan melibatkan kontribusi dari Kamtis Family dan penggemar.

Mereka melakukan syukuran di Panti Asuhan Bina Siwi, Bantul, Yogyakarta, pada Minggu 15 Oktober 2023, dengan melakukan potong tumpeng dan doa bersama. Hari itu juga bertepatan dengan rilisnya 25 lagu album 'Funraise' di gerai-gerai musik digital seperti Spotify, Apple Music, dll.

Menurut Erix Soekamti, 'Funraise' merupakan pelesetan dari Fundraising alias penggalangan dana. Namun pada album 'Funraise' ini, Endank Soekamti justru menggalang kreativitas Kamtis Family untuk membantu mereka mengerjakan ide aransemen, lirik, hingga judul lagu-lagu mereka.

Helarius Daru Indrajaya atau yang dikenal dengan Ndarboy Genk merupakan kolaborator pertama untuk album Endank Soekamti yang bertajuk #Kolaborasoe2. Lagu bergenre punk rock yang berpadu dengan dangdut berbahasa jawa, berikut sederet fakta menarik seputar lagu 'Wayahe Hiling'!

Project kolaborasi yang bertajuk Kolaborasoe ini berbeda dengan project kolaborasi yang sudah pernah dilakukan oleh Endank Soekamti sebelumnya bersama musisi-musisi lain. Pasalnya, kolaborasi Endank Soekamti kali ini tidak mengaransemen lagu milik kolaborator, tetapi Endank Soekamti dan Ndarboy Genk menggarap lagu baru bersama sehingga tercipta lagu 'Wayahe Hiling'.

Menggabungkan dua genre yang berbeda yaitu punk rock dan dangdut menjadi tantangan tersendiri bagi keduanya, namun baik Endank Soekamti maupun Ndarboy Genk tidak menemukan kendala yang berarti dalam proses penggarapan lagu 'Wayahe Hiling'.

Musik rock yang berpadu dengan dangdut menghasilkan sentuhan musik berbeda pada lagu 'Wayahe Hiling'. Gimana guys, apakah kamu sudah mendengarkan lagu terbaru dari kolaborasi Endank Soekamti dan Ndarboy Genk ini?

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -- Apa jadinya bila lagu-lagu band pop punk asal Yogyakarta, Endank Soekamti, dinyanyikan dalam nuansa jazz? Jawabannya ada pada seorang vokalis bernama Jalu TP. Di gelaran Ngayogjazz 2016, ia menyajikan lagu-lagu Endank Soekamti dengan racikan komposisi jazz. 006ab0faaa