Film animasi Avatar: The Way of Water yang dirilis pada 16 Desember 2022 lalu sempat meramaikan perbincangan publik di tanah air. Percakapan ini dipantik oleh pernyataan sutradaranya, James Cameron, yang menyatakan film ini terinsiprasi dari kelompok gipsi laut di Indonesia: Suku Bajau.

Sementara, salah satu sumber inspirasi film ini, gipsi laut, merupakan kaum yang menggantungkan sebagian besar hidupnya di laut. Gipsi laut merupakan masyarakat adat yang unik karena kebudayaan mereka berorientasi penuh pada laut. Mereka mengarungi lautan dengan perahu tradisional, dan hanya sesekali ke darat untuk menjual hasil tangkapan, mengambil air bersih, memakamkan jenazah, melakukan ritual, ataupun keperluan lainnya.


Download Film Avatar 1 Sub Indo


Download Zip 🔥 https://urllio.com/2y68Ov 🔥



Saya pun menonton film tersebut. Sebagai seorang peneliti gipsi laut, saya menyimpulkan ada beberapa kemiripan menarik antara Klan Metkayina dengan gipsi laut di Indonesia, mulai dari cara hidup, hingga konflik yang mengancam kebudayaan mereka.

Baik dalam LMMA atau opsi perlindungan lainnya, wilayah sakral masyarakat gipsi laut harus menjadi perhatian. Dengan demikian eksistensi masyarakat gipsi laut sebagai inspirasi film Avatar: The Way of Water tetap terjaga.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Manparekraft) Sandiaga Uno melalui laman Instagram resminya @sandiuno menyebutkan bahwa panorama Indonesia menjadi salah satu inspirasi James Cameron dalam menggarap filmnya.

"Sutradara film, James Cameron, mengakui sendiri bahwa suku Metkayina dalam film sequel tersebut terinspirasi dari suku Bajo Indonesia yang hidup di rumah panggung dan mampu menyelam dengan kurun waktu lama di dalam air," tulis Sandi.

Avatar, dikenal sebagai James Cameron's Avatar, adalah film fiksi ilmiah petualangan Amerika Serikat tahun 2009 yang disutradarai oleh James Cameron dan diproduseri oleh James Cameron dan Jon Landau. Naskah film ini ditulis oleh James Cameron. Film ini dibintangi oleh Sam Worthington, Zoe Saldaa, Stephen Lang, Michelle Rodriguez dan Sigourney Weaver.

Meskipun Grace berargumen bahwa menghancurkan Hometree dapat merusak jaringan saraf biologis pada Pandora, Parker memberikan Jake dan Grace satu jam untuk meyakinkan Na'vi agar dievakuasi sebelum memulai serangan tersebut. Ketika ia mencoba memperingatkan Na'vi, Jake mengaku sebagai mata-mata dan Na'vi membawanya dan Grace sebagai tahanan. Mengetahui hal ini, pasukan Kolonel Miles menghancurkan Hometree, membunuh ayah Neytiri, kepala suku Eytukan (Wes Studi), dan yang lainnya. Mo'at membebaskan Jake dan Grace, tetapi mereka terlepas dari avatar mereka dan ditahan oleh pasukan Kolonel Miles. Pilot Trudy Chacn (Michelle Rodriguez), yang merasa kesal dengan kebrutalan Kolonel Miles, membawa mereka ke pos terdepan Grace di hutan, tetapi saat pelarian tersebut, Kolonel Miles menembaki mereka dan mengenai Grace.

Untuk mendapatkan kembali kepercayaan Na'vi, Jake menghubungkan pikirannya dengan pikiran Toruk, seekor pemangsa seperti naga yang ditakuti dan dihormati oleh Na'vi. Jake menemukan para pengungsi di Pohon Jiwa yang suci dan memohon kepada Mo'at untuk menyembuhkan Grace. Klan tersebut mencoba untuk mentransfer Grace dari tubuh manusia ke avatarnya dengan bantuan Pohon Jiwa, tetapi ia meninggal sebelum prosesnya selesai. Didukung oleh ketua baru Tsu'tey (Laz Alonso), Jake berbicara untuk mempersatukan klan tersebut dan memberitahu mereka agar mengumpulkan semua klan untuk berperang melawan RDA. Mengetahui ancaman besar yang akan terjadi, Kolonel Miles melakukan serangan awal terhadap Pohon Jiwa, percaya bahwa kehancurannya akan menundukkan para penduduk aslinya. Pada malam pertempuran, Jake berdoa kepada Eywa, melalui hubungan saraf dengan Pohon Jiwa, untuk menjadi perantara atas nama Na'vi.

Dalam pertempuran tersebut, korban Na'vi terus bertambah, termasuk Tsu'tey dan Trudy. Namun mereka diselamatkan saat para hewan Pandora secara tak terduga bergabung dengan serangan tersebut dan menguasai manusia, yang Neytiri tafsirkan sebagai jawaban Eywa atas doa Jake. Jake menghancurkan seorang pengebom darurat sebelum bisa mencapai Pohon Jiwa. Kolonel Miles, yang mengenakan jas AMP, lolos dari pesawatnya yang tertembak jatuh dan membuka peti avatar di mana Jake berbaring di sana dan mengeluarkannya ke atmosfer beracun Pandora. Kolonel Miles akan menggorok avatar Jake, tetapi Neytiri membunuh Kolonel Miles dan menyelamatkan Jake dari kehabisan napas.

Dengan pengecualian Jake, Norm dan beberapa orang lainnya, semua manusia diusir dari Pandora dan dikirim kembali ke bumi, termasuk Parker, dan setelah itu, Jake dipindahkan secara permanen ke avatarnya dengan bantuan Pohon Jiwa.

Film Avatar mendapatkan $760.507.625 di Amerika Utara dan $2.027.457.462 di negara lain. Total pendapatan yang dihasilkan oleh film ini mencapai $2.787.965.087, melebihi anggaran produksi film $237 juta.[3]

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini Suku Bajo tengah menjadi trending dalam pencarian Google. Bukan tanpa sebab hal ini karena suku yang berasal dari Pulau Sulawesi, Indonesia tersebut menjadi inspirasi film Avatar 2: The Way of Water.

"Semua budaya Na'vi tidak mau menebang pohon, menggergajinya jadi kayu potong, dan membangun bangunan dari kayu itu. Mereka ingin berintegrasi dengan alam dengan cara simbiosis yang alami dan yang menunjukkan rasa syukur atas lingkungan hidup mereka. Jadi kami harus menghadirkan arsitektur khas mereka (di film ini)," imbuhnya.

Dalam film Avatar 2: Way of Water, orang Na'vi suku Metkayina tinggal di Desa Awa'atlu. Desa di tepi pantai ini diisi rumah-rumah panggung dan atap-atap anyaman, yang salah satunya ikut ditempati Jake Sully dan Neytiri.

Cameron menuturkan, kecintaannya pada laut dan pengalaman menjelajahi lautan di Samudra Pasifik mendorongnya untuk mengintegrasikannya dalam film, menampilkan orang-orang Navi yang beradaptasi dengan laut, kekayaan alam di lautan, beserta budaya setempat.

Dalam film Avatar 2, orang Metkayina pun tahan menyelam di kedalaman laut dalam waktu lama. Tsireya, anak dari suku Metkayina, mengajarkan Lo'ak, anak Jake dan Neytiri untuk tahan menyelam lebih lama dengan cara melambatkan denyut jantung.

Di film itu pun juga terlihat nuansa tempat tinggal Suku Bajo, di mana Desa Awa'atlu tempat orang Na'vi suku Metkayina tinggal berada di tepi pantai yang diisi rumah-rumah panggung dan atap-atap anyaman.

"Semua budaya Na'vi tidak mau menebang pohon, menggergajinya jadi kayu potong, dan membangun bangunan dari kayu itu. Mereka ingin berintegrasi dengan alam dengan cara simbiosis yang alami dan yang menunjukkan rasa syukur atas lingkungan hidup mereka. Jadi kami harus menghadirkan arsitektur khas mereka (di film ini)," tambahnya.

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu suku yang berada di wilayah Indonesia kini tengah menjadi trending dalam pencarian Google. Ini karena karena suku yang berasal dari Pulau Sulawesi, Indonesia tersebut menjadi inspirasi film Avatar 2: The Way of Water.

Film garapan sutradara James Cameron ini mendapat sambutan hangat karena telah dinantikan selama 13 tahun sejak Avatar rilis di 2009. Penonton kembali melihat keindahan visual dunia Pandora dalam film Avatar 2.

Tak hanya itu, film ini unik dengan mengangkat isu konservasi dimana Berbagai protes disajikan secara simbolis, termasuk soal eksploitasi alam dan perburuan fauna laut yang brutal. Penonton akan disuguhi adegan menyesakkan saat sejumlah satwa laut diburu tanpa ampun, mengingatkan kondisi di kehidupan nyata.

Avatar: The Way of Water is a 2022 American epic science fiction film co-produced and directed by James Cameron, who co-wrote the screenplay with Rick Jaffa and Amanda Silver from a story the trio wrote with Josh Friedman and Shane Salerno. Distributed by 20th Century Studios, it is the sequel to Avatar (2009) and the second installment in the Avatar film series. Cast members Sam Worthington, Zoe Saldaa, Stephen Lang, Joel David Moore, CCH Pounder, Giovanni Ribisi, Dileep Rao and Matt Gerald reprise their roles from the original film, with Sigourney Weaver returning in an additional role,[6] while Kate Winslet joined the cast. It follows a blue-skinned humanoid Na'vi named Jake Sully (Worthington) as he and his family, under renewed human threat, seek refuge with the aquatic Metkayina clan of Pandora, a habitable exomoon on which they live.

After repeated delays in release, Avatar: The Way of Water premiered at the Odeon Luxe Leicester Square in London on December 6, 2022, and was released in the United States on December 16. The film received generally positive reviews from critics, who praised the visual effects and technical achievements but criticized the plot and lengthy runtime.[10] It was a major box office success, breaking multiple records, and grossing $2.32 billion worldwide, making it the highest-grossing film of 2022, the highest-grossing film since the COVID-19 pandemic, and the third-highest-grossing film of all time. The National Board of Review and the American Film Institute named The Way of Water one of the top-ten films of 2022. Among its many accolades, the film was nominated for four awards at the 95th Academy Awards, including Best Picture, and won for Best Visual Effects. Three further sequels are in production, with the next film set to be released in December 2025.

Sixteen years after the Na'vi repelled the Resources Development Administration (RDA) from Pandora,[a] Jake Sully lives as chief of the Omatikaya clan and raises his family with Neytiri, consisting of two sons Neteyam and Lo'ak, his daughter Tuk, and adopted daughter Kiri (born from Grace Augustine's inert avatar). Spider, son of the late Colonel Miles Quaritch, frequently visits their children while being raised by human scientists who stayed on Pandora. The RDA, now led by Frances Ardmore, returns to colonize Pandora. Among new RDA members are Recombinants, Na'vi avatars implanted with the memories of deceased human soldiers, with Quaritch's Recombinant serving as their leader. 17dc91bb1f

how to download a pdf of my act scores

culpa mia download free

qlik sense focus theme download

free lo-fi music download

download taylor swift eras tour