Download Extra Quality Film 365 Dni Full Movie Sub Indo

The program was conceived by John Rhatigan, Cultural Affairs Officer at the U.S. Consulate in Karachi, with the goal of promoting peaceful connections between India and Pakistan by bringing together young visual storytellers to create short films.

The 42 participants were then divided into eight cross-border teams and tasked with pitching story ideas that had two primary criteria: They had to be filmed on both sides of the border and have themes of universal friendship between the two countries. The mentors selected one topic for each team, and over the next few months, the filmmakers finalized their stories and began to bring them to life.

Download Film 365 Dni Full Movie Sub Indo

Download Zip 🔥 https://fancli.com/2y4O0x 🔥

While the films explored diverse lives across the border as well as within India and Pakistan, at the same time, many of the characters find that they are more similar than different, more connected than they believed.

The films debuted June 22 with simultaneous screening events in India and Pakistan, and have since been viewed thousands of times each on YouTube and as part of film festivals and cultural screenings in South Asia. They are available to view on the Seeds of Peace YouTube channel through September 1, after which they will be available to view through film festival websites. Learn more about the participants and the project at kitnayduurkitnaypaas.com.

Film Indonesia yang tercatat pertama kali merengkuh sejuta penonton adalah Nagabonar Jadi 2 dengan perolehan 1.246.174 penonton, disusul Get Married yang mematahkan rekor sebelumnya yaitu 1.389.454 penonton dan Quickie Express dengan perolehan 1.018.654 penonton yang semuanya ditayangkan pada 2007. Meskipun begitu, film Indonesia yang sebenarnya meraih sejuta penonton adalah Petualangan Sherina pada tahun 2000, tetapi tidak tercatat.[1] Pada tahun berikutnya, Ayat-ayat Cinta sempat menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa sebelum dikalahkan Laskar Pelangi pada tahun yang sama dengan rekor bertahan selama delapan tahun dengan perolehan 4.719.453 penonton.[2] Rekor tersebut kemudian dipatahkan Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 pada 2016.[3]

Pada Mei 2022, KKN di Desa Penari berhasil mematahkan rekor film horor Indonesia terlaris sepanjang masa dengan perolehan sedikitnya 6.000.000 penonton per 14 Mei 2022.[4] Jika dirunut sejak tahun 2008, rekor ini sebelumnya disandang Tali Pocong Perawan selama sembilan tahun dengan perolehan 1.082.081 penonton. Pada April 2017, film Danur: I Can See Ghosts berhasil melampaui rekor tersebut dengan 2.736.391 penonton.[5] Rekor tersebut hanya bertahan selama enam bulan sebelum berpindah ke Pengabdi Setan dengan 4.206.103 penonton hingga akhir penayangannya.[6] Butuh waktu hampir lima tahun sebelum rekor tersebut dipecahkan oleh KKN di Desa Penari.

Industri film di Indonesia sempat vakum sepanjang tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, sehingga film yang ditayangkan di bioskop hanya pada Januari hingga Maret 2020. Saat itu, film Milea: Suara dari Dilan yang merupakan sekuel kedua dari seri film Dilan menjadi film terlaris pada tahun tersebut dengan 3.122.263 penonton hingga Maret 2020.[8][9] Pada 2021, film Indonesia mulai kembali ditayangkan di bioskop seiring pelonggaran pembatasan sosial yang ditetapkan pemerintah. Film Makmum 2 yang dirilis akhir 2021 sempat menjadi film terlaris yang ditayangkan selama pandemi Covid-19 dengan perolehan 1.762.847 penonton.[10][11] Rekor tersebut dipatahkan tiga bulan kemudian dengan penayangan film Kukira Kau Rumah yang berhasil mencatat perolehan 2.219.265 penonton.[12][13] Penayangan film KKN di Desa Penari sejak akhir April 2022 membuat rekor film terlaris selama pandemi kembali dipatahkan. Hingga 16 Mei 2022, film tersebut ditonton sebanyak 6.000.000 penonton, sekaligus menjadi film Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak pada penayangan tahun 2022.[4] Pada 19 Mei 2022, KKN di Desa Penari resmi menggeser posisi Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 yang memegang rekor film Indonesia terlaris sepanjang masa selama hampir enam tahun, dengan meraih sedikitnya 7.000.000 penonton.[14]

Daftar film terlaris di bawah ini disadur dan diurutkan dari situs filmindonesia.or.id berdasarkan jumlah tiket yang terjual di bioskop. Data film terlaris pada tahun 1973 sampai 1994 disusun oleh PT. Peredaran Film Indonesia (disingkat Perfin) dan dipublikasikan kembali oleh situs filmindonesia.or.id berdasarkan jumlah penonton yang berada di Jakarta. Namun, data dari Perfin tidak menyertakan film Indonesia yang terlaris sebelum tahun 1973 dan antara tahun 1995 sampai 2006, sehingga jumlah penonton film Indonesia terlaris pada tahun-tahun tersebut dikumpulkan dari artikel atau publikasi yang terpercaya.[butuh rujukan]

LightsWhat you need to know about AIFFWith an Indian diaspora of approximately 150,000 people, and over 500 companies, including Indian-owned and operated businesses in the Atlanta region, the Atlanta Indian film festival will attempt to showcase popular Indian cinema to Atlantans, as well as introduce visiting Indian directors, actors and producers to potential movie production opportunities in Atlanta and the state of Georgia.

Why: With an Indian diaspora of approximately 150,000 people, and over 500 companies, including Indian-owned and operated businesses in the Atlanta region, the Atlanta Indian film festival will attempt to show case popular Indian cinema to Atlantans, as well as introduce visiting Indian Directors, Actors and Producers to potential movie production opportunities in Atlanta and the state of Georgia.

Layar lebar Indonesia akan dihiasi berbagai film masterpiece lokal untuk memuaskan minat penontonnya. Mulai dari film bergenre drama, remake film Korea populer, hingga film horor menegangkan siap untuk tayang di bioskop.

Bagus, seorang penulis film adaptasi berniat untuk menulis naskah orisinil pertamanya. Naskah ini terinspirasi dari kisahnya sendiri, kisah ia yang jatuh cinta pada teman lama yang baru saja kehilangan suaminya.

Lahore based cultural organisation SAMAAJ is set to release a hand-drawn anthology film titled The Lasting August, which is a cross-border collaboration centred around the theme of Partition as an on-going project.

The films are adaptations of short stories penned by distinguished authors from India and Pakistan including the likes of Gulzar, featured in a recently published short fiction anthology, The Other in the Mirror, published by Yoda Press in India and Folio Books in Pakistan.

The film, by Indo-Canadian director Deepa Mehta, is set in Vancouver and tells the story of a ruthless young Sikh gangster who manages a group of brutally violent young men as they battle an older, established gangster for control over the city's drugs and arms trade.

"We don't want these people to be looked up to. These people should not be our heroes in society. Our concern is that even if a few of the kids think it's cool to aspire to what they're seeing on film, it will create damage and violence down the road."

Sharing that he was directly approached by the director and producer, he said that the film plays a part in connecting people across borders and conveys the love one has for the other. He gave an example of the last government as it opened the border for the other side, saying this will be another way we open ourselves to them.

Dalam rangka memperingati Hari Film Nasional tahun 2022, kali ini Direktorat memberikan informasi film-film Indonesia yang menginspirasi dan dapat dinikmati oleh Sobat SMP. Yuk, simak delapan film inspiratif karya sineas tanah air di bawah ini.tag_hash_109

Film ini menceritakan tentang Denias (Albert Fakdawer) adalah seorang anak laki-laki yang tinggal di kaki pegunungan Jayawijaya. Denias sekolah di sebuah pondok di atas bukit yang diasuh oleh Pak Guru (Mathias Muchus) yang datang dari tanah Jawa. Film ini menggambarkan Denias lalu berjuang demi bersekolah. Cerita dalam film ini merupakan adaptasi dari kisah nyata seorang anak Papua yang bernama Janias. Selain menginspirasi, film ini juga merekam keindahan alam di tanah Papua. Film yang dirilis pada tahun 2006 ini juga sempat menyabet penghargaan dalam beberapa kategori pada ajang Festival Film Indonesia.tag_hash_110

Film Laskar Pelangi merupakan film yang diangkat dari Novel dengan judul yang sama yang ditulis oleh Andrea Hirata. Film ini bercerita mengenai perjuangan anak-anak di Pulau Belitung yang berjuang untuk sekolah. Meski dihadapkan dengan berbagai tantangan, namun Lintang, Mahar, Ikal, dan kawan-kawan berhasil mengukir prestasi yang membanggakan dengan mengalahkan anak-anak dari sekolah unggulan pada sebuah kompetisi. Film yang sangat menginspirasi ini berhasil menjadi film terbaik dalam ajang Asian Film Awards, Hong Kong serta film terfavorit pada Indonesian Movie Awards.tag_hash_111

Bila Laskar Pelangi dan Denias mengisahkan perjuangan anak-anak untuk bersekolah, maka film Garuda di Dadaku mengangkat cerita tentang seorang anak laki-laki bernama Bayu (Emir Mahira) yang berjuang meraih impian menjadi pemain bola profesional meskipun ditentang oleh sang kakek. Film ini dapat menginspirasi Sobat SMP untuk meraih impian di bidang apapun. Film besutan sutradara Ifa Isfansyah ini berhasil menang sebagai Film Anak Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia 2009.tag_hash_112

Film Keluarga Cemara merupakan film yang diadaptasi dari novel milk Arswendo Atmowiloto. Drama keluarga ini mengisahkan sebuah keluarga yang tinggal di Jakarta harus menghadapi kenyataan bahwa harta benda mereka ludes akibat ditipu salah satu anggota keluarga besar mereka. Pindah ke desa di Kabupaten Bogor, Abah dan keluarga harus beradaptasi dengan segala ketidaknyamanan yang tak pernah dialami sebelumnya. Permasalahan datang silih berganti, tetapi keluarga ini tetap bertahan dalam keadaan gegar budaya. Film Keluarga Cemara sarat akan nilai-nilai kekeluargaan, perjuangan, dan kebersamaan.tag_hash_113

Nah, itulah delapan film Indonesia yang dapat menginspirasi Sobat SMP karena sarat dengan nilai-nilai positif kehidupan. Film-film tersebut juga bisa menjadi opsi hiburan di waktu senggang. Yuk, dukung film-film karya anak bangsa. Selamat Hari Film Nasional! e24fc04721