Menurut Sumber Dari Telkom University
Big Data bukan hanya sekadar sekelompok data, tetapi merupakan kekuatan pendorong di balik transformasi bisnis saat ini. Dengan kemampuannya untuk menggabungkan data dari berbagai sumber dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi seperti cloud computing, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan (AI), Big Data memberikan peluang besar bagi perusahaan untuk mengoptimalkan proses bisnis mereka, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendapatkan wawasan berharga.
Big Data merupakan gabungan dari berbagai jenis data, termasuk data terstruktur, semi-terstruktur, dan tidak terstruktur, yang dikumpulkan oleh suatu organisasi untuk digunakan dalam berbagai proyek pembelajaran mesin, pemodelan prediktif, dan aplikasi analitik tingkat lanjut. Karakteristik utama Big Data adalah volume, kecepatan, dan variasi data.
Karakteristik Big Data:
Volume: Merujuk pada jumlah besar data yang dihasilkan, seperti data feed dari media sosial atau data sensor.
Velocity: Mengacu pada kecepatan di mana data dihasilkan, diperbarui, dan diproses, seringkali dalam waktu nyata atau hampir waktu nyata.
Variety: Meliputi beragam jenis data, termasuk data terstruktur, tidak terstruktur, dan semi-terstruktur, seperti teks, audio, video, dan lainnya.
Big Data menghadirkan berbagai jenis data sebelum diolah dalam proses analitik, termasuk data terstruktur (misalnya: data transaksi), tidak terstruktur (misalnya: teks dan media sosial), dan semi-terstruktur (misalnya: log server web dan data streaming dari sensor IoT).
Evolusi Big Data dimulai sejak mesin pemrosesan data elektronik pertama muncul pada 1940-an. Sejak itu, perkembangan teknologi komputer dan internet pada tahun 1990-an telah menjadi pemicu bagi perkembangan Big Data. Teknologi seperti IoT, AI, analisis data, cloud computing, dan machine learning semakin mempercepat evolusi Big Data dalam beberapa tahun terakhir.
Implementasi Big Data membawa sejumlah keuntungan, seperti memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam, meningkatkan pengambilan keputusan, dan memahami tren pasar. Namun, ada juga beberapa tantangan, termasuk kurangnya SDM yang ahli di bidang Big Data, sulitnya mengimbangi pertumbuhan data, masalah kualitas data, kompleksitas integrasi, dan ancaman keamanan data.
Perusahaan dari berbagai sektor telah merasakan manfaat teknologi Big Data dalam mengoptimalkan proses bisnis mereka. Contohnya, perusahaan seperti P&G dan Netflix menggunakan Big Data untuk analisis pasar dan prediksi permintaan pelanggan, sementara perusahaan jasa keuangan memanfaatkan Big Data untuk manajemen risiko.
Big Data juga memainkan peran penting dalam Business Process Management (BPM), membantu organisasi dalam mengoptimalkan proses bisnis mereka. Contohnya, Big Data digunakan untuk analisis proses bisnis, prediksi permintaan dan persediaan, pengalaman pelanggan, dan deteksi kecurangan.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) seperti cloud computing, Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan analitik data memainkan peran kunci dalam pengembangan dan penerapan Big Data. Cloud computing, misalnya, memungkinkan penyimpanan data yang fleksibel dan skalabel, sementara IoT memungkinkan pengumpulan data secara real-time.
Melalui penerapan Big Data dan teknologi ICT, perusahaan dapat memanfaatkan informasi berharga untuk meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mencapai keunggulan kompetitif di pasar yang semakin kompetitif.