EKSPRESI

TATA RUANG, WARISAN BUDAYA DAN ARSITEKTUR  TRADISIONAL

ꦠꦠꦫꦸꦮꦔ꧀ꦮꦫꦶꦱ꧀ꦱꦤ꧀ꦢꦤ꧀ꦤꦂꦱꦶꦠꦺꦏ꧀ꦠꦸꦂꦭꦺꦴꦏꦭ꧀

PEMAKAIAN LANGGAM ARSITEKTUR JAWA PADA BANGUNAN BARU
(ꦥꦼꦩꦏꦻꦪꦤ꧀ꦭꦁ​ꦒꦩ꧀ꦩꦂꦱꦶꦠꦺꦏ꧀ꦠꦸꦂꦗꦮꦥꦢꦧꦔꦸꦤꦤ꧀ꦧꦫꦸ)

Bangunan Baru

Pada bangunan baru ada yang bercakrik limasan, joglo dan kampung. Hampir di semua padukuhan terdapat bangunan-bangunan baru yang menggunakan corak Ngayogyakarta, Begitu juga dengan bantuan Rumah Tidak Layak Huni baik yang bersumber dari Dana Desa maupun Dana Keistimewaan di Wajibkan untuk membangun dengan gaya Ngayogyakarta.

Rumah RTLH dengan Arsitektur Bersumber dari DAIS

Di Guwosari masih banyak ditemukan beberapa Gapura Lar Badak yang pada saat ini keberadaan Gapura Model Lar Badak ini Kurang Populer

KEBERSIHAN LINGKUNGAN (ꦏꦼꦧꦼꦂꦱꦶꦃꦲꦤ꧀ꦭꦶꦁ​ꦏꦸꦔꦤ꧀)

TPST Piyungan Tutup Berkah bagi TPS3R Go-Sari Guwosari

ika ada yang mendapatkan manfaat ditutupnya TPST Piyungan, Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, and Recycle (TPS3R) Go-Sari salah satunya. TPS milik Kalurahan Guwosari di Kapanewon Pajangan Bantul ini mendapat banyak nasabah baru.

Kepala Unit Pengelolaan Sampah Go-Sari, Muhammad Nur Muntaha mengaku, mendapat beberapa nasabah baru usai TPST Piyungan ditutup sementara. Sebelumnya, para nasabah baru itu berlangganan dengan jasa angkut swasta. “Ketika bermasalah kemudian ingin dilayani oleh sini yang sudah bisa selesai sampahnya,”

Saat ini, Go-Sari menampung sampah dari 400 KK di Kalurahan Guwosari. TPS Go-Sari per harinya rata-rata menerima satu ton sampah. Setelah TPST Piyungan tutup, ada sedikit peningkatan dari nasabah. Yakni sekitar 100 KK.

https://radarjogja.jawapos.com/jogja-24-jam/652747889/tpst-piyungan-tutup-berkah-bagi-tps3r-go-sari

TPS Go-Sari di Kalurahan Guwosari Bantul Ubah Masalah Sampah Jadi Berkah

Warga Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul berhasil melakukan pengolahan sampah hingga menghasilkan rupiah.
Upaya itu dilakukan lewat pembentukan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Go-Sari yang operasionalnya didukung oleh alokasi Dana Keistimewaan (Danais). TPS Go-Sari merupakan unit layanan sampah dari Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Guwosari yang didirikan sejak November 2019 lalu.
Latar belakang pembangunan TPS tersebut mempertimbangkan rencana tata ruang dan wilayah Kalurahan Guwosari yang diprediksi akan menjelma menjadi perkampungan padat penduduk dalam beberapa waktu ke depan.

https://jogja.tribunnews.com/2023/08/24/tps-go-sari-di-kalurahan-guwosari-bantul-ubah-masalah-sampah-jadi-berkah

Berdiri sejak November 2019, TPS3R Go-Sari Guwosari Kini Mampu Kelola Sampah hingga Zero Waste

TPS3R Go-Sari mengusung konsep zero waste dalam pengelolaan sampahnya. Berdiri sejak November 2019 lalu, TPS3R Go-Sari saat ini terus eksis kelola sampah warga setempat. 

Kepala Unit Layanan Sampah BUMDes Guwosari, Muhammad Nur Muntaha menceritakan pembentukan TPS3R Go-Sari dilatarbelakangi kegelisahan lurah Guwosari mengenai sampah liar yang berada di beberapa ruas jalan wilayah Kalurahan Guwosari. 

roses perubahan budaya pengolahan sampah di Kalurahan Guwosari tidaklah singkat dan mudah. Dia bersama dengan pengelola TPS3R Go-Sari berupaya merangkul masyarakat hingga saat ini untuk memilah dan mengolah sampahnya. 

Saat ini, TPS3R Go-Sari pun berkenan membeli hasil olahan sampah warga setempat misal yang telah dalam bentuk maggot, atau kompos. Dia dan pengurus TPS3R Go-Sari lainnya tak ingin hanya sekadar memberikan sosialisasi tanpa andil nyata dalam pengolahan sampah warga. 

Saat ini menurutnya TPS3R Go-Sari juga memberikan layanan jemput bola dengan mengambil sampah ke rumah para nasabah. Layanan tersebut dapat diakses nasabah secara individual maupun komunal. Untuk pengambilannya dilakukan tiga hari sekali. 

https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2024/01/11/511/1161249/berdiri-sejak-november-2019-tps3r-go-sari-kini-mampu-kelola-sampah-hingga-zero-waste

Belajar Dari TPS Go-Sari Guwosari, Role model pengolahan Sampah Wisata

Sampah tak selalu identik dengan masalah melalui pemanfaatan dan pengolahan yang baik sampah dapat bernilai menjadi berkah. Seperti halnya yang dilakukan oleh warga Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, kabupaten Bantul lewat pembentukan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) bernama Go-Sari. TPS Go-Sari merupakan Unit Layanan Sampah Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Guwosari yang didirikan sejak November 2019 lalu.

Sebanyak 500-an Kepala Keluarga (KK) di Kalurahan Guwosari telah menjadi pelanggan TPS Go-Sari saat ini. TPS Go-Sari mampu mengelola sampah secara mandiri dengan konsep zero waste atau pengelolaan dengan melakukan pemilahan, pengomposan dan pengumpulan barang layak jual. Sekitar 1 ton sampah per hari bisa diolah menjadi berkah.

https://jogjaprov.go.id/berita/belajar-dari-tps-go-sari-ubah-masalah-sampah-jadi-berkah

TPS Go-Sari Guwosari Sulap Sampah Organik untuk Budidaya Maggot

Sampah organik dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah jika berhasil diolah menjadi sampah yang bermanfaat. 

Seperti halnya yang dilakukan oleh para pengelola tempat pengolahan sampah (TPS) Go-Sari yang berada di Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul .

Di mana, sejumlah sampah organik rumah tangga dari kalurahan itu diolah untuk budidaya maggot.

Kepala Unit Layanan Sampah Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Guwosari, Muhammad Nur Muntaha, berujar, hasil dari pengolahan tersebut setidaknya bisa turut andil mendongkrak perekonomian setempat.

Pasalnya, para pekerja di lokasi itu merupakan warga setempat yang membutuhkan pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan keluarga mereka. 

https://jogja.tribunnews.com/2023/08/01/tps-go-sari-sulap-sampah-organik-untuk-budidaya-maggot

Lumbung Mataraman Memanfaatkan Pupuk Organik dari TPS3R Go-Sari Guwosari

Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Guwosari, Pajangan Bantul mulai mengembangkan Lumbung Mataraman untuk menyalurkan pupuk hasil olahan sampah organik Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) Go-Sari.

Ulu-Ulu Kalurahan Guwosari, Umarwanto menyampaikan selama ini TPS3R Go-Sari telah mengolah sampah organik dan anorganik dari masyarakat setempat. Hasil olahan keduanya akan dimanfaatkan untuk menyuburkan lahan pertanian di Lumbung Mataraman.

https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2024/01/23/511/1162537/lumbung-mataraman-memanfaatkan-pupuk-organik-dari-tps3r-go-sari

FREKUENSI PENGOLAHAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN (ꦥ꦳ꦿꦺꦏꦸꦮꦺꦤ꧀ꦱꦶꦥꦼꦔꦺꦴꦭꦃꦲꦤ꧀ꦏꦼꦧꦼꦂꦱꦶꦃꦲꦤ꧀ꦭꦶꦁ​ꦏꦸꦔꦤ꧀)

Budaya Gotong Royong

Gotong royong merupakan kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama tanpa mengharapkan imbalan. Masyarakat indonesia dikenal dengan semangat gotong royong, salah satunya yaitu di padukuhan watugedug guwosari pajangan bantul. budaya gotong royong harus dilestarikan karena memberikan banyak kebaikan selain itu dalam gotong royong juga terdapat kerja sama dan saling membantu. 

kegiatan gotong royong dilaksanakan minimal 2 minggu 1 kali di 15 Padukuhan, 79 Rukun Tetangga se kalurahan Guwosari.

https://sid.guwosari.desa.id/artikel/2022/7/7/upaya-meningkatkan-keimanan-melalui-kebersihan-masjid-bersama-generasi-muda

https://sid.guwosari.desa.id/artikel/2022/6/22/gotong-royong-bersama-masyarakat-watugedug-guwosari-modal-dasar-pembangunan

https://www.kompasiana.com/kkntuaa2024/65f7cf79de948f4dff0e4f83/mahasiswa-kkn-t-universitas-alma-ata-berkolaborasi-dengan-masyarakat-dengan-kegiatan-gotong-royong-pengecoran-jalan

DOKUMENTASI GOTONG ROYONG GUWOSARI
(ꦢꦺꦴꦏꦸꦩꦺꦤ꧀ꦠꦱꦶ​ꦒꦺꦴꦠꦺꦴꦁ​ꦫꦺꦴꦪꦺꦴꦁ​ꦒꦸꦮꦺꦴꦱꦫꦶ)

DOKUMENTASI PENGOLAAN SAMPAH GUWOSARI
(ꦢꦺꦴꦏꦸꦩꦺꦤ꧀ꦠꦱꦶꦥꦼꦔꦺꦴꦭꦲꦤ꧀ꦱꦩ꧀ꦥꦃ​ꦒꦸꦮꦺꦴꦱꦫꦶ)

DOKUMENTASI CAGAR BUDAYA DAN ARSITEKTUR 
(ꦢꦺꦴꦏꦸꦩꦺꦤ꧀ꦠꦱꦶ​ꦕꦒꦂ​ꦧꦸꦢꦪ​ꦢꦢꦤ꧀ꦤꦂꦱꦶꦠꦺꦏ꧀ꦠꦸꦂ)