Kopling mobil adalah komponen peralatan yang menghubungkan roda gigi transmisi dan poros engkol sehingga roda belakang kendaraan bisa bergerak.fungsi kopling pada mobil atau kendaraan adalah untuk memengubahmemengubahngubahmemengubahmemengubahngubahngubahngubah tingkat kecepatan mesin sesuai keinginan pengendarapengendara
UJIAN PRAKTEK MEMBONGKAR KOPLING
•Pemeriksaan keausan kampas
Alat yang digunakan adalah jangka sorong atau vernier kaliper. Jika ketebalan kampas sudah melewati batas servis, maka gantilah kampas kopling. Kampas kopling yang sudah aus dapat mengakibatkan kopling selip. Spesifikasi kedalaman minimum rivet atau kelip plat kopling adalah 0.3mm (0.012 in.)
•Pemeriksaan keolengan kampas.
Pilot bearing adalah bearing yang terletak di lubang tengah flywheel. Pilot bearing ini sebagai tumpuan dari ujung input as transmisi. Pilot bearing yang rusak, membuat putaran poros input transmisi tersendat. Dan akibatnya kampas kopling pun tersendat atau tertahan. Yang dirasakan oleh pengemudi adalah kopling selip. Padahal selipnya ini bukan karena kampas tipis, melainkan karena poros input yang tersendat putarannya. Akibat lainnya adalah kampas menjadi cepat habis. Jadi bila anda ganti kampas kopling, tapi kopling masih selip. Maka masalahnya ada pada pilot bearing.
•Pemeriksaan keausan diafragma
Pada ujung pegas diafragma terjadi gesekan antara pegas diafragma dan release bearing. Dan keausan yang terjadi harus diperiksa, guna memantau apakah release bearing masih berfungsi dengan baik. Jika hal ini dibiarkan maka masalah yang timbul adalah timbul suara berisik pada saat pedal kopling diinjak. Selain itu sirip dari pegas diafragma bisa patah kalau dibiarkan terus menerus.
•Pemeriksaan release bearingPemeriksaan ini dilakukan secara manual dengan cara menekan release bearing dan memutarnya. Dalam kondisi ditekan release bearing harus dapat berputar dengan halus, bila tidak maka harus diganti. Kerusakan release bearing dapat membuat bunyi berisik saat pedal kopling diinjak dan keausan pada ujung pegas diafragma. Selain itu juga dapat mematahkan sirip dari pegas diafragma•Pemeriksaan keausan kampas
Alat yang digunakan adalah jangka sorong atau vernier kaliper. Jika ketebalan kampas sudah melewati batas servis, maka gantilah kampas kopling. Kampas kopling yang sudah aus dapat mengakibatkan kopling selip. Spesifikasi kedalaman minimum rivet atau kelip plat kopling adalah 0.3mm (0.012 in.)
•Pemeriksaan keolengan kampas.
Pilot bearing adalah bearing yang terletak di lubang tengah flywheel. Pilot bearing ini sebagai tumpuan dari ujung input as transmisi. Pilot bearing yang rusak, membuat putaran poros input transmisi tersendat. Dan akibatnya kampas kopling pun tersendat atau tertahan. Yang dirasakan oleh pengemudi adalah kopling selip. Padahal selipnya ini bukan karena kampas tipis, melainkan karena poros input yang tersendat putarannya. Akibat lainnya adalah kampas menjadi cepat habis. Jadi bila anda ganti kampas kopling, tapi kopling masih selip. Maka masalahnya ada pada pilot bearing.
•Pemeriksaan keausan diafragma
Pada ujung pegas diafragma terjadi gesekan antara pegas diafragma dan release bearing. Dan keausan yang terjadi harus diperiksa, guna memantau apakah release bearing masih berfungsi dengan baik. Jika hal ini dibiarkan maka masalah yang timbul adalah timbul suara berisik pada saat pedal kopling diinjak. Selain itu sirip dari pegas diafragma bisa patah kalau dibiarkan terus menerus.
•Pemeriksaan release bearingPemeriksaan ini dilakukan secara manual dengan cara menekan release bearing dan memutarnya. Dalam kondisi ditekan release bearing harus dapat berputar dengan halus, bila tidak maka harus diganti. Kerusakan release bearing dapat membuat bunyi berisik saat pedal kopling diinjak dan keausan pada ujung pegas diafragma. Selain itu juga dapat mematahkan sirip dar
Praktek membuat peraga kopling
•ALAS: 33,5CM P 14CM L
•DIAMETER LINGKARAN BELAKANG:
8 CM
7 CM
5 CM
•DIAMETER LINGKARAN DEPAN
9 CM
8 CM
•PENYANGGA DEPAN
20 CM
•PENGAYUN
19 CM
•PENYANGGA PENGAYUN
4 CM
•DUDUKAN DINAMO
11 CM
ALAT DAN BAHAN:
-KERDUS
-GUNTING
-DINAMO MOBIL REMOT
-LEM
-JANGKA
-TUSUK SATE
-BATU BATERAI
-PENGSIL
PUTIH-SOLASIPUTIH-SOLASI
-SOLASI PUTIHPUTIHPUTPUTIHPUTIHPUTIHPUTIHPUTIHPUTIHPUTIHPUTIHIHPUTIHPUTIHPUTIHPUTIHPUTIH
•ALAS: 33,5CM P 14CM L
•DIAMETER LINGKARAN BELAKANG:
8 CM
7 CM
5 CM
•DIAMETER LINGKARAN DEPAN
9 CM
8 CM
•PENYANGGA DEPAN
20 CM
•PENGAYUN
19 CM
•PENYANGGA PENGAYUN
4 CM
•DUDUKAN DINAMO
11 CM
ALAT DAN BAHAN:
-KERDUS
-GUNTING
-DINAMO MOBIL REMOT
-LEM
-JANGKA
-TUSUK SATE
-BATU BATERAI
-PENGSIL
PUTIH-SOLASIPUTIH-SOLASI
-SOLASI PUTIHPUTIHPUTPUTIHPUTIHPUTIHPUTIHPUTIHPUTIHPUTIHPUTIHIHPUTIHPUTIHPUTIHPUTIHPUTIH
Macam macam komponen tranmisitranmisi
Komponen Transmisi Manual
Transmisi manual adalah tipe transmisi yang berhubungan dengan dan atau menggunakan kopling yang dioperasikan oleh pengemudi untuk mengatur perpindahan torsi dari mesin menuju transmisi, serta pemindah gigi yang dioperasikan dengan tangan atau kaki. Berikut ini komponen-komponen yang ada pada transmisi manual:
1. Poros Input Transmisi (Transmission Input Salt)
Komponen ini merupakan poros atau roda gigi yang bekerja sama dengan kopling dan berfungsi untuk memutar gigi pada gear box.
2. Gigi Transmisi (Gear Transmission)
Gigi transmisi berfungsi sebagai pengubah input tenaga yang dihasilkan mesin menjadi output gaya torsi. Pengubahan gigi transmisi disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh kendaraan.
3. Gigi Penyesuaian (Synchcroniser)
Gigi penyesuaian berfungsi untuk memindahkan gigi pada saat mesin mobil sedang bekerja. Jadi pengendara tetap bisa memindahkan gigi dengan aman meski mobil dalam keadaan berjalan.
4. Garpu Pemindah (Shift Fork)
Garpu pemindah berfungsi untuk memindahkan gigi pada porosnya sehingga gigi akan lebih mudah untuk dipasang atau bahkan dipindahkan.
5. Tuas Penghubung (Shift Linkage)
Sesuai namanya, komponen ini berfungsi sebagai penghubung antara tuas persneling dengan shift fork atau yang sering disebut dengan garpu pemindah.
6. Tuas Transmisi atau Tuas Pemindah Persneling (Gear Shift Lever)
Tuas ini berfungsi sebagai pengendali pengemudi agar bisa melakukan pemindahan gigi transmisi sesuai dengan kondisi mengemudi yang mereka inginkan. Komponen ini biasanya terletak berdekatan dengan sang pengemudi.
7. Bak Transmisi (Transmission Case)
Bak Transmisi berfungsi sebagai dudukan bearing transmisi beserta dengan poros-porosnya dan sebagai wadah untuk menyimpan oli transmisi pada mobil. Dengan begitu, pergerakan setiap komponen dalam sistem transmisi mobil bisa tetap lancar dan juga halus.
8. Output Shaft
Output shaft merupakan poros yang memiliki fungsi mentransfer torsi yang berasal dari sistem transmisi ke gigi terakhir. Selain itu, komponen ini juga bisa digunakan sebagai dudukan persneling pada sebuah mobil.
9. Bantalan atau Bearing (Main Bearing)
Komponen ini berfungsi untuk mengurangi gesekan yang terjadi antara permukaan komponen yang berputar di dalam sistem transmisi.
10. Counter Gear
Counter gear digunakan untuk menghasilkan torsi dari gigi input menuju gigi kecepatan.
11. Reverse Gear
Dalam hal ini, komponen ini berguna untuk mengubah arah putaran output shaft. Hal inilah yang membuat mobil kita bisa berjalan mundur saat Anda menggerakkan tuas persneling ke arah reverse gear.
12. Hub Slave
Hub slave berfungsi sebagai pengunci penyesuaian gigi percepatan. Dengan adanya komponen ini maka dapat membuat output shaft menjadi bisa berputar dan juga berhenti.
13. Speedometer Gear
Dengan adanya speedometer gear membuat kecepatan dari mobil yang Anda kendarai tersebut dapat terukur.
KomponenKomponen Transmisi Manual
Transmisi manual adalah tipe transmisi yang berhubungan dengan dan atau menggunakan kopling yang dioperasikan oleh pengemudi untuk mengatur perpindahan torsi dari mesin menuju transmisi, serta pemindah gigi yang dioperasikan dengan tangan atau kaki. Berikut ini komponen-komponen yang ada pada transmisi manual:
1. Poros Input Transmisi (Transmission Input Salt)
Komponen ini merupakan poros atau roda gigi yang bekerja sama dengan kopling dan berfungsi untuk memutar gigi pada gear box.
2. Gigi Transmisi (Gear Transmission)
Gigi transmisi berfungsi sebagai pengubah input tenaga yang dihasilkan mesin menjadi output gaya torsi. Pengubahan gigi transmisi disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh kendaraan.
3. Gigi Penyesuaian (Synchcroniser)
Gigi penyesuaian berfungsi untuk memindahkan gigi pada saat mesin mobil sedang bekerja. Jadi pengendara tetap bisa memindahkan gigi dengan aman meski mobil dalam keadaan berjalan.
4. Garpu Pemindah (Shift Fork)
Garpu pemindah berfungsi untuk memindahkan gigi pada porosnya sehingga gigi akan lebih mudah untuk dipasang atau bahkan dipindahkan.
5. Tuas Penghubung (Shift Linkage)
Sesuai namanya, komponen ini berfungsi sebagai penghubung antara tuas persneling dengan shift fork atau yang sering disebut dengan garpu pemindah.
6. Tuas Transmisi atau Tuas Pemindah Persneling (Gear Shift Lever)
Tuas ini berfungsi sebagai pengendali pengemudi agar bisa melakukan pemindahan gigi transmisi sesuai dengan kondisi mengemudi yang mereka inginkan. Komponen ini biasanya terletak berdekatan dengan sang pengemudi.
7. Bak Transmisi (Transmission Case)
Bak Transmisi berfungsi sebagai dudukan bearing transmisi beserta dengan poros-porosnya dan sebagai wadah untuk menyimpan oli transmisi pada mobil. Dengan begitu, pergerakan setiap komponen dalam sistem transmisi mobil bisa tetap lancar dan juga halus.
8. Output Shaft
Output shaft merupakan poros yang memiliki fungsi mentransfer torsi yang berasal dari sistem transmisi ke gigi terakhir. Selain itu, komponen ini juga bisa digunakan sebagai dudukan persneling pada sebuah mobil.
9. Bantalan atau Bearing (Main Bearing)
Komponen ini berfungsi untuk mengurangi gesekan yang terjadi antara permukaan komponen yang berputar di dalam sistem transmisi.
10. Counter Gear
Counter gear digunakan untuk menghasilkan torsi dari gigi input menuju gigi kecepatan.
11. Reverse Gear
Dalam hal ini, komponen ini berguna untuk mengubah arah putaran output shaft. Hal inilah yang membuat mobil kita bisa berjalan mundur saat Anda menggerakkan tuas persneling ke arah reverse gear.
12. Hub Slave
Hub slave berfungsi sebagai pengunci penyesuaian gigi percepatan. Dengan adanya komponen ini maka dapat membuat output shaft menjadi bisa berputar dan juga berhenti.
13. Speedometer Gear
Dengan adanya speedometer gear membuat kecepatan dari mobil
LANGKAH KERJA
I. Tujuan praktek
Setelah melakukan praktek mahasiswa di harapkan dapat Membongkar dan memasang transmisi secara baik dan benar
Mengetahui cara kerja sistem transmisi Mengetahu komponen-komponen system transmisi
Dapat menganalisis kerusakan-kerusakan pada sistem transmisi
•Alat dan bahan
*ALAT
Alat kerja standar
Kunci momen
Bering puller/tracker
Kunci shocket
Pin punch
Alat ukur Dti
Feeler gauge Balok "V"
*Bahan
Transmisi 3 poros
Nampan
Kain lap/majun
Keselamatan kerja
Perhatikan perintah-perintah instruktur
Tanyakanlah hal-hal yang di anggap sulit Menggunakan alat sesuai kebutuhan (sop)
2.Langkah kerja
Langkah pembongkaran Lepas transmisi dari kendaraan
Lepaskan semua baut pengikat transmisi
Tarik keluar transmisi ke arah blakang Turunkan transmisi dari kendaraan
Membongkar transmisi
Melepas retainer tuas pemindah Membuka rakitan penutup bak transmisi
Melepas clucth housing
Melepas retainer bering depan
Melepas exsention housing Melepas reverse idler gear. Poros, dan penggerak
Mengukur celsh counter gear
Celah STD 0,10-0,30mm
Clah max 0,30 mm
Melepas poros couter gear dan pengunci
Melepas rakitan poros output Melepas poros input
Melepas counter gear dengan SST
Langkah pemeriksaan
Pemeriksaan visual komponen transmisi
Poros in-put Poros out-put
Bantalan poros in-put
Poros conter
Roda gigi percepatan
Ring syncromesh Clutch hub
Hub sleeve
Pegas pengunci
Pengukuran
Pemeriksaan ring sincronmesh
standar 1,0-2,0 mm celah minimum 0,8 mm Pengukuran garpu pemindah dan hub slif
Pemeriksaan celah oli roda gigi terhadap poros
3.Langkah perakitan
Merakit counter gear, needle roler bearing, thrust
washer dan sst
Memasang poros input
Mmemasang bearing retainer depan dengan gasket baru
Memasang ring synchromes dan rakitan poros output Memasang poros counter gear
Memasang reverse idle gear dan poros Memasang extention housing dengan gasket baru
Memasang clutch housing
Memasang rakitan penutup rumah transmisi Memasang tuas pemindah
Memeriksa dan menyetel posisi reverse shift arm
Kesimpulan
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi
untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi
dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih
rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya
Dari hasil pemeriksaan yang saya lakukan pada transmisi manual seri 3K maka dapat disimpulkan :
Transmisi tersebut tidak dapat digunakan dikendaraan yang sesungguh nya karena masih banyak kekuranggan pada transmisi yang saya bongkar seperti tidak ada nya oli peluman didalam transmisi tersebut maka dapat menyebabkan gigi-gigi.por
Setelah melakukan praktek mahasiswa di harapkan dapat Membongkar dan memasang transmisi secara baik dan benar
Mengetahui cara kerja sistem transmisi Mengetahu komponen-komponen system transmisi
Dapat menganalisis kerusakan-kerusakan pada sistem
transmisi
•Alat dan bahan
*ALAT
Alat kerja standar
Kunci momen
Bering puller/tracker
Kunci shocket
Pin punch
Alat ukur Dti
Feeler gauge Balok "V"
*Bahan
Transmisi 3 poros
Nampan
Kain lap/majun
Keselamatan kerja
Perhatikan perintah-perintah instruktur
Tanyakanlah hal-hal yang di anggap sulit Menggunakan alat sesuai kebutuhan (sop)
2.Langkah kerja
Langkah pembongkaran Lepas transmisi dari kendaraan
Lepaskan semua baut pengikat transmisi
Tarik keluar transmisi ke arah blakang Turunkan transmisi dari kendaraan
Membongkar transmisi
Melepas retainer tuas pemindah Membuka rakitan penutup bak transmisi
Melepas clucth housing
Melepas retainer bering depan
Melepas exsention housing Melepas reverse idler gear. Poros, dan penggerak
Mengukur celsh counter gear
Celah STD 0,10-0,30mm
Clah max 0,30 mm
Melepas poros couter gear dan pengunci
Melepas rakitan poros output Melepas poros input
Melepas counter gear dengan SST
Langkah pemeriksaan
Pemeriksaan visual komponen transmisi
Poros in-put Poros out-put
Bantalan poros in-put
Poros conter
Roda gigi percepatan
Ring syncromesh Clutch hub
Hub sleeve
Pegas pengunci
Pengukuran
Pemeriksaan ring sincronmesh
standar 1,0-2,0 mm celah minimum 0,8 mm Pengukuran garpu pemindah dan hub slif
Pemeriksaan celah oli roda gigi terhadap poros
3.Langkah perakitan
Merakit counter gear, needle roler bearing, thrust
washer dan sst
Memasang poros input
Mmemasang bearing retainer depan dengan gasket baru
Memasang ring synchromes dan rakitan poros output Memasang poros counter gear
Memasang reverse idle gear dan poros Memasang extention housing dengan gasket baru
Memasang clutch housing
Memasang rakitan penutup rumah transmisi Memasang tuas pemindah
Memeriksa dan menyetel posisi reverse shift arm
Kesimpulan
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi
untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi
dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih
rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya
Dari has
Setelah melakukan praktek mahasiswa di harapkan dapat Membongkar dan memasang transmisi secara baik dan benar
Mengetahui cara kerja sistem transmisi Mengetahu komponen-komponen system transmisi
Dapat menganalisis kerusakan-kerusakan pada sistem transmisi
•Alat dan bahan
*ALAT
Alat kerja standar
Kunci momen
Bering puller/tracker
Kunci shocket
Pin punch
Alat ukur Dti
Feeler gauge Balok "V"
*Bahan
Transmisi 3 poros
Nampan
Kain lap/majun
Keselamatan kerja
Perhatikan perintah-perintah instruktur
Tanyakanlah hal-hal yang di anggap sulit Menggunakan alat sesuai kebutuhan (sop)
2.Langkah kerja
Langkah pembongkaran Lepas transmisi dari kendaraan
Lepaskan semua baut pengikat transmisi
Tarik keluar transmisi ke arah blakang Turunkan transmisi dari kendaraan
Membongkar transmisi
Melepas retainer tuas pemindah Membuka rakitan penutup bak transmisi
Melepas clucth housing
Melepas retainer bering depan
Melepas exsention housing Melepas reverse idler gear. Poros, dan penggerak
Mengukur celsh counter gear
Celah STD 0,10-0,30mm
Clah max 0,30 mm
Melepas poros couter gear dan pengunci
Melepas rakitan poros output Melepas poros input
Melepas counter gear dengan SST
Langkah pemeriksaan
Pemeriksaan visual komponen transmisi
Poros in-put Poros out-put
Bantalan poros in-put
Poros conter
Roda gigi percepatan
Ring syncromesh Clutch hub
Hub sleeve
Pegas pengunci
Pengukuran
Pemeriksaan ring sincronmesh
standar 1,0-2,0 mm celah minimum 0,8 mm Pengukuran garpu pemindah dan hub slif
Pemeriksaan celah oli roda gigi terhadap poros
3.Langkah perakitan
Merakit counter gear, needle roler bearing, thrust
washer dan sst
Memasang poros input
Mmemasang bearing retainer depan dengan gasket baru
Memasang ring synchromes dan rakitan poros output Memasang poros counter gear
Memasang reverse idle gear dan poros Memasang extention housing dengan gasket baru
Memasang clutch housing
Memasang rakitan penutup rumah transmisi Memasang tuas pemindah
Memeriksa dan menyetel posisi reverse shift arm
Kesimpulan
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi
untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi
dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih
rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya
Dari hasil pemeriksaan yang saya lakukan pada transmisi manual seri 3K maka dapat disimpulkan :
Transmisi tersebut tidak dapat digunakan dikendaraan yang sesungguh nya karena masih banyak kekuranggan pada transmisi yang saya bongkar seperti tidak ada nya oli peluman didalam transmisi tersebut maka dapat menyebabkan gigi-gigi.por
Setelah melakukan praktek mahasiswa di harapkan dapat Membongkar dan memasang transmisi secara baik dan benar
Mengetahui cara kerja sistem transmisi Mengetahu komponen-komponen system transmisi
Dapat menganalisis kerusakan-kerusakan pada sistem
transmisi
•Alat dan bahan
*ALAT
Alat kerja standar
Kunci momen
Bering puller/tracker
Kunci shocket
Pin punch
Alat ukur Dti
Feeler gauge Balok "V"
*Bahan
Transmisi 3 poros
Nampan
Kain lap/majun
Keselamatan kerja
Perhatikan perintah-perintah instruktur
Tanyakanlah hal-hal yang di anggap sulit Menggunakan alat sesuai kebutuhan (sop)
2.Langkah kerja
Langkah pembongkaran Lepas transmisi dari kendaraan
Lepaskan semua baut pengikat transmisi
Tarik keluar transmisi ke arah blakang Turunkan transmisi dari kendaraan
Membongkar transmisi
Melepas retainer tuas pemindah Membuka rakitan penutup bak transmisi
Melepas clucth housing
Melepas retainer bering depan
Melepas exsention housing Melepas reverse idler gear. Poros, dan penggerak
Mengukur celsh counter gear
Celah STD 0,10-0,30mm
Clah max 0,30 mm
Melepas poros couter gear dan pengunci
Melepas rakitan poros output Melepas poros input
Melepas counter gear dengan SST
Langkah pemeriksaan
Pemeriksaan visual komponen transmisi
Poros in-put Poros out-put
Bantalan poros in-put
Poros conter
Roda gigi percepatan
Ring syncromesh Clutch hub
Hub sleeve
Pegas pengunci
Pengukuran
Pemeriksaan ring sincronmesh
standar 1,0-2,0 mm celah minimum 0,8 mm Pengukuran garpu pemindah dan hub slif
Pemeriksaan celah oli roda gigi terhadap poros
3.Langkah perakitan
Merakit counter gear, needle roler bearing, thrust
washer dan sst
Memasang poros input
Mmemasang bearing retainer depan dengan gasket baru
Memasang ring synchromes dan rakitan poros output Memasang poros counter gear
Memasang reverse idle gear dan poros Memasang extention housing dengan gasket baru
Memasang clutch housing
Memasang rakitan penutup rumah transmisi Memasang tuas pemindah
Memeriksa dan menyetel posisi reverse shift arm
Kesimpulan
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi
untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi
dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih
rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya
Dari hasil pemeriksaan yang saya lakukan pada transmisi manual seri 3K maka dapat disimpulkan :
Transmisi tersebut tidak dapat digunakan dikendaraan yang sesungguh nya karena masih banyak kekuranggan pada transmisi yang saya bongkar seperti tidak ada nya oli peluman didalam transmisi tersebut maka dapat menyebabkan gigi-gigi.poros input/output, dil tidak dapat berputar atau menggerakan bagian-bagian dengan sempurna.
Standar 0,06-0,11mm clah maksimum 0,11.
UJIAN PRAKTEK MEMBONGKAR TRANMISI
Alat dan bahan
1.kunci T 12,14,17
2.satu set transmisi manual
3.obeng min dan palu
4.kunci shock 17
Bagian luar transmisi manual
1.rumah kopling
2.garpu pemindah
3.kaliper
4.bak transmisiAlat dan bahan
1.kunci T 12,14,17
2.satu set transmisi manual
3.obeng min dan palu
4.kunci shock 17
Bagian luar transmisi manual
1.rumah kopling
2.garpu pemindah
3.kaliper
4.bak
UJIAN OVER HAUL RODA GIGI TRANSMISI
I. Tujuan praktek Setelah melakukan praktek mahasiswa di harapkan dapat Membongkar dan memasang transmisi secara baik dan benar
Mengetahui cara kerja sistem transmisi Mengetahu komponen-komponen system transmisi
Dapat menganalisis kerusakan-kerusakan pada sistem
Transmisi
Alat dan bahan
Alat
Alat kerja standar
Kunci momen
Bering puller/tracker
Kunci shocket
Pin punch
Alat ukur
Dti
Feeler gauge
Balok "V"
Bahan
Transmisi 3 poros
Nampan
Kain lap/majun
•Keselamatan kerja
Perhatikan perintah-perintah instruktur
Tanyakanlah hal-hal yang di anggap sulit Menggunakan alat sesuai kebutuhan (sop)
1. Lapaskan kabel batere dari terminal nagatif.
2. Lapas ampat sakrup dan karet pada tuas pemindah.
3. Angkat kandaraan dan kuras oli transmisi.
Perhatikan: Pastikan bahwa kendaraan ditopang dengan baik.
4. Lepas tuas pamindah.
a. Lepaskan kabel dan karet.
b. Lepas dua baut dan lapaskan tuas pamindah gigi.
5. Lepas poros propeler (lihat Bab 13).
6. Lepas pipa knalpot.
7. Lepas kabel spedometer dan kilometer switch lampu mundur.
8. Lepas kabel kopling.
9. Lepaskan baut panahan transmisi.
10. Turunkan transmisi.
Catatan: Sebelum menurunkan transmisi, taruh dongkrak di
bawah mesin, lindungi bak oli dengan balok kayu.
Membongkar unit Transmisi manual toyota kijang.
Langkah-langkah membongkar.
1. Lepaskan garpu pembebas dan hub dengan bantalan pembebas.
2. Lepas roda gigi gerak speedometer dan switch lampu mundur.
3. Lepas rakitan tutup bak transmisi.
4. Lepas rumah kopling dan penahan bantalan depan.
5. Lepas extension housing
6. Lepas roda. gigi idler mundur, poros, dan pengunci. Dorong poros
keluar dari arah depan ke arah belakag.
Melepas roda gigi idler mundur dan pengunci
7. Gunakan feeler gauge, ukur celah dorong roda gigi idler.
Catalan: Buatlah catatan, untuk referensi kemudian.
Celah standar : 0,10 - 0,30 mm (0,0039 - 0,0118 in)
Celah maksimum : 0,30 mm (0,0012 in)
8. Lepas poros roda gigi counter dan pengunci.
a) Menggunakan palu plastrk dan SST, pukullah SST dari arah depan. SST 09311 - 35020.
b) Biarkan roda gigi counter jatuh di dalam bak transmisi.
Melepas roda gigi counter dan mengunci.
9) Lepas rakitan poros output.
Melepas mkitan paras aunput.
10). Lepas poros output. Tepatkan bagian yang lurus dari poros input
dengan roda gigi counter dan lepas poros mput.
11 Lepas roda gigi counter.
a) Lepas roda gigi counter.
b) Lepas dua bantalan rol jarum dan spacer dari roda gigi counter.
c) Lepas dua cincin dorong dari bak transmisi.
12 Ukur celah dorong setiap roda gigi menggunakan feeler gauge
ukur celah dorong.
Celah standar : 0,10 - 0,25 mm (0,0039 - 0,0098 in).
Calah maksimum ; 0,25 (0,01 in)
Mengukurycclah damng setzap rode: gzgt WWW
13. Lepas roda gigi penggerak speedometer.
a) Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring.
b) Lepas roda gigi penggerak speedometer.
c) Menggunakan mas magnetik, Iepas bola pengunci.
d) Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring. J, wu
14. Lepas penahan bantalan belakang poros output dengan bantalannya, roda gigi~1, dua bantalan rol jarum, luncuran dalam, dan bola pengunci.
a) Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring.
Melepas snap ring
b) Menggunakan hidrolik pres, lepas penahan bantalan dengan
bantalannya, bersama-sama roda gig-1, dan luncuran dalam.
c) Lepas dua bantalan rol jarum
d) Menggunakan tuas magnetik, lepas bola pengunci.
15. Lepas ring syrnchromesh, hub sleeve no.1, dan roda gigi -2,meuggunakan SST dan hidrolik pres,lepas hub sleeve no. 1, ring synchromesh, dan roda gigi-2. SST 09950 - 00020.
16. Lepas hub sleeve no. 2, ring synchromesh, dan roda gig -3.
a) Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring.
UJIAN PRAKTEK MENGUKUR POROS TRANSMISI UJIAN
Alat dan bahan
1.kunci shock satu set
2.palu
3.tang
4.pelepas pen
*KESIMPULAN*
*POROS YANG SAYA UKUR ADALAH 1.12*
PEMERIKSAAN KOMPONEN TRANSMISI
1. Periksa poros output dan luncuran dalam.
a) Menggunakan jangka sorong, ukur ketebalan flens poros output. Ketebalam minimum 4,90 mm (0,1929 in).
b) Menggunakan jangka sorong, ukur ketebalan flens luncuran, dalam. Ketebalan minimum 3,9 mm (0,1535 in).
c) Menggunakan mikrometer, ukur diameter luar dari permukaan jurnal poros output.
Roda gigi-2 : Minimum 38,415 mm (1,5124 in)
Roda gigi-3 : Minimum 38,415 mm (1,5124 in)
d) Menggunakan mikrometer, ukur diameter luar, dan luncuran dalam. Diameter minimum
36,98 (1,4559 in).
e) menggunakan dial gauge, ukur keolengan poros output. Keolengan maksimum 0,06 mm (0,0024 in).
2. Periksa celah oli roda gigi 1menggunakan dial gauge, ukur celah oli antara roda gigi dan luncuran dalam, dengan bantalan rol jarum
Celah standar : 0,009 ·— 0,064 mm (0,0004 —— 0,0025 in)
Celah maksimum : 0,064 mm (0,0025 in)
Bila celah oli melampaui maksimum,gantilah roda gigi, luncuran dalam atau bantalan rol jarum.
3. Periksa celah oli roda gigi 2 dan 3, menggunakan dial gauge,ukur celah oli antara roda gigi dan poros dengan bantaI rol jarum terpasang.
celah standar ; 0,06 - 0,11 mm (0,00211 — 0,0043 in)
Celah maksimum ; 0,11 mm (0,0043 in) ·
Bla celah oli melampaui nilai maksimum, gantillah roda gigi atau poros output.
4. Periksa ring synchromesh.
a) Putar dan tekan ring synchromesh untuk mengetahui kemampuan pengeremannya.
b) Ukur celah di antara, ring synchromesh dengan ujung.alur roda gigi.
Celah standar : 1,0 - 2,0 mm (0,039 - 0,079 in)
Celah maksimum : 0,8 mm (0,031 in)
Bila celah kurangg dari limit, gantilah ring Synchromesh.
5. Ukur celah antara garpu pemlndah dan hub sleeve, menggunakan feeler gauge, ukur celah antara hub sleeve dan garpu pemindah.l Celah maksimum 1,00 mm (0,039 in). Bila celah melampaui nilai limit, ganti garpu pemindah atau hub sleeve.
6. Bila perlu, ganti bantalan poros input.
a) Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring.
b) Menggunakan hidlrolik pres, lepas bantalan.
c) Menggunakan hidrlik pres dan SST, pasang bantalan yang baru. sst 09506 — 30012.
d) Pilih snap ring untuk mendapatka celah aksial minimum dan pasangan pada poros.
tabel ketebalan
7. Bila perlu, ganti bantalan belakang poros output.
a) Menggunakan tang snap ring dan SST, kembangkan snap ring bantalan dan tekan bantalan masuk. SST 09710 - 30020 (09710 - 03020, 09710 — 03110).
b) Pasang penahan oli dan snap ring pada penahan bantalan.
c) Menggunakan tang snap ring dan SST, kembangkan snap
ring bantalan dan tekan bantalan yang baru masuk. SST
09506 - 30012 dan 09710 - 30020. `
d) Ukur ketebalan aksial antara snap ring dengan penahan bantalan.Celah standar 0 — 0,1 mm (0 -— 0,004 in)
e) Bila perlu, pilih Snap ring untuk mendapatkam "kebebasan"aksial yang benar dan pasangkan pada penahan bantalan.Ketebalan snap ring :
tabel.
8. Bila perlu, ganti perapat oli
a) Menggunakan obeng, ungkit perapat oli keluar.
b) Menggunakan SST, tekan perapat oli·yang baru masuk
Kedalaman perapat oli 10,3 — 11,1 (0,406 - 0,437 in). sst 09506 — 35010.
9. Bila perlu, ganti perapat oli roda gigi gerak spedometer.
a) Menggunakan SST, tarik perapat oli keluar. SST 09921 ~ 00010.
b) Menggunakan SST, pasang perapat 0li yang baru. SST 09201 — 60011. Kedalaman perapat oli 20 mm
10. Bila perlu, ganti perapat oli
a) Menggunakan obeng, ungkit perapat oli keluar.
b) Menggunakan SST, pasang perapat oli yang baru. SST1 09304 -12012.
gtambar 12.51
11. Bila perlu, ganti perapat 0li dan bushing.
a) Menggunakan SST, lepas perapat keluar. SST 09308 - 00010 atau 09308 - 10010 dengan poros 0utput térpasang
b) Panaskan ujung extension housing pada temperatur 80 drajat - 100°C (176° — 212° F) di dalam pemanas oli)
c) Menggunakan SST, lepas bushing dan pasang bushing yang baru. SST 09307- 30010.
d) Mengguuakan SST, pasang perapat yang baru. SST 09307-30010. 1; E1 VVVV
UJIAN PRAKTEK BALANCE RODA
A. Alat Dan Bahan
1.Kunci Roda
2. Mesin Balance Roda (Wheel Balancer)
3. Width Measuring Gauge
4. Amplas
3. Timbel/Beban/Bobot Balancer
6. Sepasang roda
7. Timah temple dan timah ketok
8. Tang potong
9. Sekrap
B. Langkah-Langkah Menggunakan Mesin Balancing Roda 1. Sebelum dilakukan balance roda, terlebih dahulu kendorkan mur roda pada kendaraan yang
akan dibalance menggunakan kunci roda.
2. Setelah mur roda dikendorkan, kemudian dongkraklah kendaraan dan selanjutnya bagian yang
didongkrak ditopang menggunakan jack stand
3. Selanjutnya, lepaslah roda dengan melepas mur roda yang akan dibalance dari kendaraan
4. Selanjutnya pastikan tekanan ban dalam keadaan standar. Bersihkan permukaan velg roda
dari bobot balancer (balance weight) yang masih menempel, serta bersihkan segala kotoran
pada permukaan velg
5. Kemudian, memasang roda yang akan dibalance kedudukan roda pada mesin Balancing Roda
(Wheel Balancer) dan dikunci dengan menggunakan pengunci roda dan memastikan roda sudah
terpasang dengan kuat.
6. Kemudian hidupkan mesin Wheel Balancer.
7. Setelah in atur angka angka yang ada pada papan wheel balancer Angka yang letaknya paling
kiri menunjukkan jarak wheel balancer dengan roda. Sedangkan angka yang letaknya di tengah menunjukkan lebar pelek. Dan angka yang letaknya paling kanan menunjukkan diameter pelek.
8. Atur angka yang ada di sebelah kiri dengan menarik tuas wheel balancer ke roda. Setelah itu Lepaskan tuasnya, maka angka yang ada di sebelah kiri wheel balancer otomatis berubah sesuai pengukuran. Jika angkanya tidak sesuai dengan pengukuran maka ubah angkanya dengan menekan tombol at atau a-
9. Setelah itu atur angka yang letaknya di tengah. Angka yang letaknya di tengah merupakan
lebar roda. Di pelek terdapat kode kode yang menunjukkan lebar dan diameter pelek. Jika kodenya hilang atau tidak terlihat, ukurlah lebar pelek menggunakan Width Measuring Gauge. Setelah itu atur angkanya dengan menekan tombol b+ atau b-
10. Setelah itu atur angka yang letaknya dikanan. Angka yang letaknya di kanan merupakan diameter roda. Di pelek terdapat kode kode yang menunjukkan lebar dan diameter pelek. Jika
kodenya hilang atau tidak terlihat maka ukurlah diameter pelek menggunakan Width Measuring
Gauge. Setelah itu atur
MEMBONGKAR DAN MENGUKUR KEOLENGAN GIGI GARDAN
[16/5 10.26] +62 898-9866-005: Alat dan bahan
1.Kunci shok 14&17
2.Palu
3.Obeng min
4.Gardan
[16/5 10.26] +62 898-9866-005: Adapun caranya sebagai berikut :
1. Pasangkan dial gauge berikut stand dengan posisi jatuhnya jarum dial tegak lurus ( 90 derajat ) terhadap gigi ring gear untuk medapatkan keakuratan hasil pengukuran
2. Goyangkan ring gear dari kiri kekanan secara berulang - ulang dari posisi mentok kiri sampai mentok kanan
3. Lakukan hal tersebut pada minimal 4 posisi
4. Baca berapa besar nilai yang ditunjukkan oleh jarum
5. Bandingkan hasil pengukuran dengan nilai pada buku manual sampai sesuai dengan nilai spesifikasi, jika belum dapat lakukan penyetelan dengan memutarkan mur penyetel (Difrential bearing Adjusting Nut).
6. Berilah Cat salah satu roda gigi (A) , dan putarlah bagian roda gigi yang diberi cat (A) hingga bertemu dengan roda gigi yang lain (B). Lihat dan perhatikan bentuk sentuhannya pada roda gigi yang tidak
SERVIS REM
Alat Dan Bahan
1.Kunci Roda
2.Kunci 12 Ring Pas
3.Palu
4.Obeng -
5.Dongkrak
6.Jack Stand
7.Mobil
8.Rem Tromol Rem Mobil
LANGKAH LANGKAH SERVIS REM DEPAN
1. Lepaskan Roda
2. Periksa kondisi selang sistem rem
Periksa apakah terdapat retak ataupun kebocoran pada selang rem.
3. Periksa kondisi brake pad (kampas rem)
Lepaskan penahan kaliper dan angkat kaliper keatas. lepaskan brake pad atau kampas rem kemudian bersihkan brake pad dengan cairan pembersih kemudian tambahkan grease atau gemuk pada brake pad.
4. Periksa kondisi brake disc
Pastikan bahwa tidak ada retakan ataupun kerusakan pada permukaan brake disc. Bersihkan brake disc dengan cairan pembersih (disc cleaner) dan hilangkan karat pada permukaan disc.
5. Periksa ketebalan brake disc
Ukur ketebalan brake disc dengan mikrometer atau vernier caliper dan pastikan bahwa ketebalannya masih ideal. (Cek nilai standar ketebalan brake disc pada tiap kendaraan). Jika ketebalan brake disc pada tiap titik pengukuran tidak merata maka dapat dilakukan pembubutan, namun apabila ketebalannya berada dibawah batas yang diperbolehkan untuk dilakukan pembubutan, maka brake disc harus diganti
6. Pasang brake pad
Pasang kembali brake pad dan kaliper. Kencangkan baut pengunci kaliper dengan nilai torsi yang sesuai.
7. Pasang kembali roda
Pasang roda dan kencangkan baut roda dengan torsi yang sesuai.
LANGKAH LANGKAH SERVIS REM BELAKANG
1. Lepas roda belakang
2. Bongkar unit rem
3. Periksa permukaan kampas rem.
Permukaan yang licin harus diamplas dengan amplas kasar. Kemudian sikat dengan sikat halus.
4. Ukur ketebalan kampas rem.
*Kampas rem belakang=5,30mm
*Kampas rem depan=7,20mm