Aku bersama teman-teman mengadakan dakwah keliling selama 3 hari, kami berada di kawasan Jakarta Selatan. Setiap akhir bulan aku bersama teman-teman selalu mengadakan acara rutin ini.
Minggu sore : Ini hari terakhir kami mengadakan dakwah keliling, kami baru selesai berdo’a sebelum keliling ke rumah-rumah warga. Saat itu aku kebagian tugas memimpin rombongan dan yang jadi juru bicara dakwah adalah Haji Pulan bin Pulan. Tiba-tiba seorang warga dari wilayah Haji Pulan datang tergopoh-gopoh menemui kami yang sedang bersiap-siap untuk bergerak : “Pak Haji (maksudnya Haji Pulan), gawat Pak Haji, cepat pulang, Firman (nama samaran anak Haji Pulan) sedang mengamuk di rumah, dan mengancam mau membunuh isteri Pak Haji kalau tidak diberi uang untuk nyabu.” Setahu aku memang anak Haji Pulan ini bermasalah dengan narkoba, sudah berkali-kali diupayakan sembuh, namun berkali-kali pula kambuh lagi.
Haji Pulan yang sudah diputuskan untuk menjadi juru bicara dakwah menatap ke arahku : “Bagaimana Pak Haris, saya pulang kerumah atau tidak??”
Alhamdulillah, disaat itu Allah memberikan aku keyakinan penuh untuk mengatakan kepada Haji Pulan : “Jangan pulang Pak Haji, mari kita teruskan dakwah keliling kita.” Aku sendiri juga tidak mengerti (namun bersyukur sekali kepada Allah), saat itu bisa begitu yakin sekali, padahal taruhannya akan terjadi peristiwa berdarah di rumah Haji Pulan, apalagi informasi yang kami dapat, Firman yang sudah mata gelap saat itu sudah memegang pisau ditangannya, tentunya sudah nekat untuk menikamkan pisau tersebut kepada ibu kandungnya sendiri kalau ancamannya untuk dapat uang tidak dipenuhi.
Kami mulai bergerak dari rumah ke rumah, membicarakan mengenai kebesaran Allah dari pintu ke pintu.
Selesai dari kegiatan tersebut, sudah menjelang maghrib, Haji Pulan belum pulang juga kerumahnya, beliau masih ikut mendengarkan ceramah maghrib di mesjid, dan bahkan beliau masih ikut sholat isya berjamaah bersama kami.
Sesudah Isya, aku mendengar seseorang menelpon ke HP Haji Pulan, aku tidak begitu jelas mendengar apa percakapan Haji Pulan lewat HPnya, tetapi yang jelas berkali-kali beliau bertakbir : “Allah Akbar, Allah Akbar….. Subhanallah…. Alhamdulillah…”
Selesai percakapan di HP, Haji Pulan menceritakan bahwa dia barusan ditelpon keluarganya yang membawa kabar gembira : Disaat kami sedang berdakwah keliling, Firman yang tadinya sudah mengamuk dengan memegang pisau terhunus di tangan, dengan tiba-tiba saja gemetar badannya, pisaunya terjatuh dan yang lebih aneh lagi Firman langsung mengambil sebuah baskom yang berisi air yang dibawanya mendekati ibunya….. Apa yang dilakukannya? Subhanallah rupanya baskom berisi air tersebut digunakannya untuk membasuh kedua kaki ibu kandungnya yang barusan mau diancam ditusuk dengan pisau. Sekarang sambil menangis minta ampun kepada ibunya, Firman terus membasuh kedua kaki ibunya …. dan terakhir ………. air bekas membasuh kaki ibunya tersebut ……… diminum Firman.