Zydan mengajak Chrono memasuki Snowmen Bunker (sebutan lain dari kastil) untuk bertemu dengan Fross.
Chrono : “gua heran + kaget ternyata ada daerah sehijau ini di atas gunung, gua kira semuanya putih..”
Zydan : “itu karena kita punya mesin bawah tanah yang fungsinya buat menciptakan panas buat lelehin es di bagian tertentu aja, misal di pusat kota, pertanian, lahan ternak, sama rumah-rumah. Jadi semuanya ga mati kedinginan..
Chrono : “Hmph, dan gua kira semua pengguna es itu kebal hawa dingin”
Zydan : “kekuatan mungkin es, tapi fisik sama aja kayak manusia biasa”
Safira : “tapi ada satu orang yang kebal dingin disini”
Chrono : “biar gua tebak, Fross”
Safira : “YAP bener !”
Chrono : “siapa sih sebenernya Fross ini? Ko gua penasaran yak..”
Zydan : “lu bakal tau sekarang”
Zydan membuka pintu ke ruang utama Snowmen Bunker,“Meeting Hall” dimana Chrono melihat banyak prajurit es, dan berjalan ke arah ruang rapat.
Random Warrior 1: (bisik : “eh itu liat. Ada rekrutan prajurit baru.”)
Random Warrior 2 : (bisik : “iya. Masih muda ternyata ya”)
Ketiganya pun sampai ke Meeting Hall, disana sudah ada Fross yang menunggu mereka.
Fross : “ah warrior baru.. Selamat datang. Gua Fross, salam kenal ya..”
Chrono : “salam kenal juga pak, gua Chrono, gua disi-”
Fross : “eits, panggil aja Fross, kita seumur kok.”
Chrono : “emm... Oke? Kata Zydan gua diminta di bawa kesini sama lu buat dilatih jadi warrior baru, bener kah itu?”
Fross : “yap, aku denger kamu punya potensi yang bagus buat jadi warrior, tapi.. eee... Punya sedikit masalah di pengendalian emosi?”
Chrono : “loh?”
Fross mengode dengan melirik ke Zydan
Chrono : “jadi lu mata-mata in gua selama ini..”
Zydan : “bukan cuma mata-mata in sih, gua juga yang udah kasih pesan yang lu kira “mimpi” Itu..”
Chrono : “HAAH?!?! (pose terkejut)
Zydan : “Ga usah sok kaget, gua tau lu juga tau”
Safira dalam hati : (lucunya!)
Fross : “hahaha, okelah, kayaknya aku bisa percaya Zydan sama kamu (Safira) buat ngelatih Chrono di sini.
Safira : “s-siap Fross !”
Tiba-tiba terdengar suara ledakan dari arah ruang lab.
DUARRRRR !
Endarz : “wuuuaaaaahhhahaaaa !”
Terhempas ke lantai
Endarz : “Aduh !” (terbentur ke tanah) “aduuhhuhhuuuh.....”
Chrono : “eee lu gapap- EH?”
Endarz : “ya gua gapap- LOH?!”
Sunyi...
Chrono & Endarz : “BANG EN !”
Endarz & Chrono : “ADZ !”
Endarz : “Anjir lu disini? GUA KIRA GUA GA AKAN KETEMU LU LAGI.. Hmmm agak buff ya badan lu. Hahahah”
Chrono : “gua aja gatau kalau lu juga ada disini, syukurlah ketemu sama senior HAHAY...”
Safira berbisik ke Zydan : “Adz?”
Zydan : “nama asli Chrono.”
Endarz : “Gimana kabar di akademi? Semua aman-aman aja kan?”
Chrono : “jujur gua juga gatau. Gua keluar dari akademi dari 7 bulan yang lalu, tapi terakhir kali gua cek kayaknya aman-aman aja.”
Endarz : “ohh syukurlah kalau begitu. ”
Zydan : “mungkin kita bakal ajak dia (Chrono) keliling dulu di sekitar sini, sekalian nyesuai in diri + mmm.. Reunian sama seniornya...”
Fross : “bolehlah kasian juga kalian jalan cape-cape kesini. Oke, kalian boleh pergi... Tapi Safira, aku mau bicara dulu sebentar..”
Safira : “hm? Kenapa?”
Zydan, dan Endarz pergi keluar dari ruangan untuk mengajak Chrono tur di Bunker.
Fross ke Safira : “kamu pergi nyelametin mereka kan?”
Safira : “EH? Ng- i-iya sih...”
Fross : “hm, yaudah deh.. Apa waktu jalan kesini.. Dia (Chrono) nunjukin hal yang “aneh”..”?
Safira : “ngga sih”
Fross : “hm...”
Safira : “tapi waktu itu dia sempet mimpi buruk sih..”
Fross : “mimpi buruk?”
Safira : “iya, dan dia kebangun sambil teriak nama gua, ntah gua kenapa di mimpinya..”
Fross : “hmmm, okelah kamu boleh pergi, makasih infonya”
Safira : “oke Fross” (berjalan keluar)
Fross (bergumam) : “hm.. mimpi buruk?...”