puisi

10 Puisi Romantis Boy Candra yang Terkenal

1. Melihat Diriku Dengan Matamu

Selfie

Sesekali aku ingin selfie,

agar tahu siapa aku sebenarnya.

Agar mengerti mengapa aku mencintaimu.

Juga agar aku paham, terkadang lupa

menatap diri seringkali menimbulkan dendam.

Sesekali aku ingin seperti orang-orang.

Berbagi wajah kepada dunia.

Meski terkadang lupa bahwa

tidak semua harus dibagi.

Namun menanam usaha sekuat diri.

Sesekali aku ingin selfie untukmu,

bukan dengan kamera.

Namun dengan matamu,

beberapa sentimeter di depan wajahmu.

Agar aku tahu sedalam apa aku

telah tenggelam dalam dirimu.

2. Sesuatu yang Tak Pernah Kuinginkan

Bila Kau Tiada

Aku ingin membaca matamu,

melalui malam yang larut,

pada pelukan penenang kalut.

Mengartikan puisi-puisi di bola hitam itu,

menemukan diriku berlumur rindu di sana.

Aku ingin menatapmu lebih dekat, lebih lekat,

lamat-lamat, mencari tahu rahasia apa yang kau

punya, mantera apa yang kau baca.

Hingga membuat aku setengah gila

bila kau tiada.

3. Lewatlah Aku Untuk Menuju Bahagia

Perjalanan

Diriku adalah jalan raya

tempat kakimu menuju bahagia.

Diriku adalah pantai yang penuh dengan senja,

tempat kau menerjemahkan warna.

Perjalanan adalah hidup.

Sesuatu yang akan tetap kuhadapi

selama dadamu berdegup.

Pelan atau cepat laju hanya cara untuk menuju,

sebab sejatinya perjalanan bukan tentang

cepat atau lambat sampai

Namun apa yang kau rasakan setelah tualang usai.

4. Dengan Pelukmu Aku Tenang

Peluklah Aku Dengan Ketabahanmu

Aku masih bersedia

menyediakan diri untuk mencintaimu

tetaplah menetap di hatiku

sebab hidup akan jauh lebih baik

berjalan menujumu.

Menatap matamu

sudah membuat duniaku

penuh dengan rindu

apalagi jikalau memilikimu

seusia hidupku

tentu akan lebih indah dari itu.

Peluk tubuhku,

tabahlah berjuang bersamaku.

5. Pertemuan Kita Sebenarnya Bukan Hanya Malam Minggu

Malam Minggu

Jangan resah karena

malam minggu aku

tidak bisa bersamamu.

Sebab setiap malam

aku mencintaimu.

Jangan sedih jika

malam minggu ini aku

Tidak bisa memelukmu.

Sebab seluruh sisa hidupku

diciptakan Tuhan

hingga lapuk bersamamu.

6. Sebenarnya Inginku Jadi Matamu

Menjadi Matamu

Aku sangat suka membayangkan menjadi matamu.

Mengetahui apa saja yang ingin dan tak ingin kau lihat.

Belajar bagaimana caramu memandang sesuatu.

Mengetahui warna apa saja yang kau suka.

Sesekali merasakan bagaimana caramu bersedih.

Bagaimana caramu agar tetap terlihat kuat.

Aku ingin memahami bagaimana rasanya menjadi matamu.

Lalu mengerti apa yang kau rasakan saat menatapku

7. Aku Tenggelam Dalam Kamu

Di Kedalaman Dirimu yang Dalam

Aku ingin membaca berlembar-lembar

kata-kata yang ada dalam dirimu

yang menenggelamkan aku dalam larut

susah tidur, sebab rindu yang tak teratur.

Aku ingin menafsirkan bahasa matamu,

yang menangkap tubuhku tanpa perlu

mendekap, yang memenjarakan tanpa mendekat.

Kau adalah berlembar-lembar yang kukisahakan

pada diriku, yang kupahat di setiap langkah,

terbawa pulang dan ikut kemana saja tualang.

Kaulah berlembar jiwaku yang mengusir sepi,

kaulah perasaan tak bertepi.

8. Perkenalkan, Ini Aku

Kenallah Aku

Kenallah aku

dengan kekal

kelak cinta

tak akan pernah

ku tanggal

dan ku tinggal

Kenanglah aku

jika ku mati

sebab perasaan

padamu abadi

di nisanku nanti.

9. Seperti Pohon

Pohon

Kau adalah pohon

dan aku adalah dahan

tanpa aku

kau akan kesepian.

Tanpa kamu

aku hanyalah kayu bakar

10. Kamu Adalah yang Paling Dalam

Yang Terdalam

Aku ingin pulang ke dalam dirimu,

menatap dan tak pergi ke mana-mana lagi.

Seperti jatuh cinta yang tak kenal usia,

semakin menua semakin aku cinta.

Berkali-kali, banyak sekali.

Denganmu ku biarkan daun-daun gugur,

musim berganti, dan aku memilih tetap disini.

Tak ada sau tetes hujan, seembus anginpun

yang bisa membawa pergi rindu,

tetap dalam,

kepadamu,

yang terdalam.