Post date: Feb 07, 2025 22:00:10 PM
Wina, 7 Februari 2025 – Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Austria menggelar kegiatan upgrading internal kepengurusan secara daring pada Jumat malam. Kegiatan ini menjadi ajang pembekalan bagi para pengurus baru dalam meningkatkan efektivitas dan sinergi dalam organisasi. Dengan mengusung tema “Efisiensi dan Harmoni: Mengelola Waktu dan Konflik dalam Organisasi”, acara ini menghadirkan dua narasumber yang berpengalaman dalam manajemen organisasi dan kepemimpinan.
Sesi pertama diisi oleh Lukmanul Hakim Zaini, Ph.D., yang merupakan Demisioner Ketua PPI Austria 2021/2022. Dalam materinya berjudul “Manajemen Waktu yang Efektif: Kunci Sukses Pelajar di Austria”, ia membagikan pengalaman dan strategi dalam mengatur waktu agar tetap produktif di tengah kesibukan akademik dan organisasi.
Menurutnya, tantangan utama bagi mahasiswa Indonesia di Austria adalah membagi waktu antara studi, pekerjaan sampingan, kegiatan sosial, dan organisasi. “Manajemen waktu yang baik bukan hanya tentang mengisi setiap menit dengan aktivitas, tetapi juga tentang menentukan prioritas dan menghindari distraksi,” ujarnya. Ia juga membagikan teknik seperti time blocking, pembuatan to-do list yang realistis, serta pentingnya keseimbangan antara produktivitas dan istirahat.
Peserta sangat antusias dalam sesi ini, banyak yang mengajukan pertanyaan terkait bagaimana cara mengatasi kebiasaan menunda pekerjaan (procrastination) serta membangun disiplin diri dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Sesi kedua dibawakan oleh Yuni Resti, M.S., yang saat ini menjabat sebagai Dewan Pengawas PPI Austria. Beliau membawakan materi tentang “Manajemen Konflik dalam Organisasi” yang membahas berbagai dinamika yang sering terjadi dalam kepengurusan serta cara menyelesaikannya secara efektif.
Dalam paparannya, Yuni menjelaskan bahwa konflik dalam organisasi adalah sesuatu yang wajar terjadi, namun yang terpenting adalah bagaimana mengelola konflik tersebut agar tidak menghambat jalannya organisasi. “Komunikasi yang terbuka dan transparan menjadi kunci utama dalam menyelesaikan konflik. Selain itu, penting bagi setiap pengurus untuk memiliki sikap saling menghargai dan memahami sudut pandang satu sama lain,” ungkapnya.
Beliau juga menyoroti pentingnya membangun budaya organisasi yang inklusif, di mana setiap anggota merasa dihargai dan memiliki ruang untuk menyampaikan pendapatnya. Beberapa strategi yang dibahas dalam sesi ini mencakup teknik negosiasi, mediasi, serta cara memberikan kritik yang membangun agar tidak menimbulkan gesekan di dalam tim.
Kegiatan upgrading ini juga dihadiri oleh dua Dewan Pengawas lainnya yang turut memberikan apresiasi terhadap jalannya acara. Mereka menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk membekali pengurus dengan keterampilan manajerial yang akan membantu mereka menjalankan tugas selama satu periode ke depan.
Ketua PPI Austria dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan upgrading ini merupakan langkah awal bagi kepengurusan 2025 untuk bekerja lebih solid dan profesional. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh pengurus memiliki pemahaman yang baik tentang manajemen waktu dan penyelesaian konflik, karena dua hal ini adalah aspek krusial dalam menjaga kelancaran organisasi. Kami berharap ilmu yang didapat hari ini dapat diterapkan dalam kerja tim sehari-hari,” ujarnya.
Dengan semangat baru dan bekal pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan upgrading ini, kepengurusan PPI Austria 2025 diharapkan dapat menjalankan tugas dengan lebih efektif dan harmonis. Para peserta pun menyampaikan kesan positif, dengan harapan agar kegiatan pembinaan seperti ini dapat terus diadakan secara rutin di masa mendatang.