Dari pengalaman, kami mengumpulkan berbagai tips dan trik yang telah membantu kami berkembang hingga saat ini. Tidak semuanya mudah, dan kami belajar dari membuat banyak kesalahan. Semoga, artikel kami akan membantu Anda menghindari beberapa problem yang pernah kami hadapi.
Saya bukan ahli kimia, dan setiap kali saya mengubah komposisi kimia air, hasilnya malah merugikan saya. Setelah sekian lama mencoba dan banyak sekali kesalahan yang saya temui, saya menyadari bahwa ikan discus tidak membutuhkan saya untuk membuat air mereka istimewa. Saat ini saya tidak melakukan apa pun terhadap air, mereka beradaptasi, dan saya telah belajar melakukan hal yang sama. Bahkan saat membesarkan burayak, saya telah belajar untuk tidak melakukan apa pun selain memberi mereka air keran yang tidak dikondisikan*.
*Catatan : Air kran saya merupakan air sumber, bukan air PDAM
Di farm ikan Discus saya, saya menjaga akuarium tetap segar dengan melakukan penggantian air sebanyak 25% - 30% setiap hari karna saya tidak menggunakan sistem filtrelasi. Suhu air di akuarium Discus saya, saya pertahankan antara 27 hingga 28. Suhu yang lebih tinggi ini membuat ikan Discus makan dengan baik. Tidak hanya akan mendorong pertumbuhan, tetapi juga akan membantu mereka menangkal penyakit yang tidak dapat mentolerir suhu yang lebih tinggi.
Untuk membantu akuarium berjalan efisien, biarkan air mengalir sedikit asam pada pH 6,5 hingga 7,0. pH yang lebih rendah ini menghambat pertumbuhan bakteri dan membantu membuat amonia tidak beracun. Mengenai kesadahan air kebetulan air kran di rumah berkisar di angka 80 - 95 tidak lebih dan ikan discus saya beradaptasi dengan baik.
Air keran saya memiliki pH 7 dan akan turun menjadi 6,5 sebelum saya mengganti air lagi, sehingga pH-nya bisa naik kembali di atas 7. Jadi, pH-nya selalu berfluktuasi dari 6,5 menjadi 7, tergantung kapan terakhir kali saya menambahkan air bersih. Anda bisa menurunkan pH setiap kali menambahkan air bersih, dan dulu saya melakukan ini, tetapi sekarang tidak lagi.
Saya sangat yakin jika ikan lain bisa hidup dengan baik di akuarium Anda, ikan discus pun akan sama baiknya. Satu-satunya perbedaan adalah ikan lainnya mungkin bisa mentolerir suhu yang lebih rendah, yaitu 20 - 25 derajat Celcius, sementara discus "menyukai" suhu yang lebih hangat, dan ikan lain juga akan hidup dengan baik pada suhu tersebut.
Jadi kesimpulannya buatlah tetap sederhana, jaga akuarium tetap hangat dan lakukan penggantian air secara rutin.
Catatan :
Cara di atas adalah cara yang saya lakukan di rumah, namun saya tidak merekomendasikan bagi Anda yang baru ingin memelihara ikan discus.
Hal utama yang wajib kuasai saat memelihara ikan discus adalah memelihara air dengan parameter yang bagus.
Mengapa Saya Harus Mengkarantina Ikan Discus Saya?
Saat Anda membeli ikan baru, terkadang ikan tersebut mungkin mengandung parasit atau penyakit yang dapat membahayakan ikan lain di akuarium Anda. Oleh karena itu, saat Anda membeli ikan discus baru, pastikan untuk menempatkannya di akuarium terpisah dari ikan discus Anda yang lain. Dengan begitu, Anda dapat yakin bahwa apa pun yang terjadi, ikan baru Anda tidak akan menginfeksi ikan lama Anda dan menghancurkan seluruh koleksi Anda, atau sebaliknya Ikan Discus lama Anda tidak menginfeksi ikan yang baru Anda beli.
Bagaimana Cara Mengkarantina Ikan Discus Baru?
Mengarantina ikan discus baru Anda cukup mudah. Cukup tempatkan ikan di akuarium terpisah. Pastikan akuarium sebersih mungkin agar Anda dapat mengamati ikan Anda dari dekat.
Setelah ikan Anda dikarantina, amati ikan Anda dengan saksama. Pastikan ikan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit atau terinfeksi bakteri. Jiak perlu tambahkan obat husus untuk karantina ikan yang banyak di jual di toko-toko ikan. Lebih mudah memberi obat pada ikan di akuarium yang lebih kecil daripada di akuarium yang lebih besar, jadi ukurannya yang kecil merupakan keuntungan lain dari akuarium karantina.
Jika Anda melihat masalah kesehatan pada ikan baru Anda, lingkungan karantina akan memungkinkan Anda menyesuaikan air sehingga Anda dapat membantu ikan baru pulih, tanpa memengaruhi ikan yang lain. Dengan kata lain, lingkungan karantina memungkinkan Anda menciptakan lingkungan khusus di mana Anda menyediakan semua yang dibutuhkan ikan untuk meningkatkan kesehatannya. Misalnya, jika ikan tidak mau makan, menaikkan suhu air beberapa derajat akan merangsang nafsu makannya. Selain itu, jika ikan Anda memiliki parasit, cukup naikkan suhu air karena beberapa parasit mati di air yang lebih hangat. Jika ikan discus Anda stres, tambahkan garam akuarium ke dalam akuarium untuk mengurangi stresnya.
Secara keseluruhan, lingkungan karantina akan melindungi semua ikan Anda. Ikan Anda yang lain tidak akan tertular penyakit dari ikan yang baru, dan ikan baru Anda dapat dirawat dengan perawatan khusus yang mereka butuhkan.
Berapa Lama Proses Karantina Ikan Discus Baru Hingga Bisa Disatukan Dengan Ikan Lainnya?
Karantina ideal untuk ikan discus baru adalah selama 2 hingga 4 minggu, bahkan bisa sampai 4-6 minggu untuk memberikan waktu bagi sistem kekebalan tubuh mereka untuk membangun ketahanan terhadap lingkungan akuarium yang baru dan potensial. Selama periode ini, ikan harus diobservasi di akuarium karantina untuk memantau tanda-tanda penyakit dan memastikan kesehatan mereka sebelum dimasukkan ke dalam akuarium utama bersama ikan yang sudah ada.
Ikan discus sering disebut sebagai "King Of The Aquarium" karena dianggap sebagai salah satu spesies ikan air tawar terindah dan mengesankan yang dapat dipelihara di akuarium.
Ikan ini dikenal karena warnanya yang khas, cerah, memiliki pola yang rumit serta gerakan berenangnya yang anggun, sehingga menjadikannya pilihan populer di kalangan penghobi dan kolektor penghobi ikan hias air tawar.
Selain daya tarik estetikanya, ikan discus juga sangat dihargai karena kepribadian dan perilakunya yang unik. Mereka adalah makhluk sosial yang hidup secara berkoloni dan seringkali menjalin ikatan kuat dengan pemiliknya. Mereka juga dikenal karena sifatnya yang ingin tahu dan rasa ingin tahunya yang tinggi, dan mereka sering berinteraksi dengan manusia dan ikan lain dengan cara yang menyenangkan dan menarik.
Namun, penting untuk dicatat bahwa memelihara ikan discus bisa menjadi tantangan tersendiri, karena mereka membutuhkan kondisi air yang spesifik dan pola makan yang seimbang agar dapat berkembang dengan baik.
Akibatnya, mereka sering dianggap sebagai spesies yang lebih sulit dipelihara, dan mungkin kurang cocok untuk penghobi pemula. namun bukan berarti tidak bisa akan tetapi lebih kepada tantangan tersendiri bagi pemiliknya.
Berikut beberapa penyakit umum pada ikan discus dan cara pengobatannya:
Penyakit Hexamita:
Gejala: Ikan terlihat lesu, tidak nafsu makan, dan memiliki benjolan putih pada tubuh.
Pengobatan: Gunakan Metronidazole atau Seachem MetroPlex sesuai instruksi.
Penyakit Jamur:
Gejala: Munculnya jamur putih pada tubuh ikan.
Pengobatan: Gunakan obat antijamur seperti API Super Ick Cure atau Seachem Fungus Cure.
Penyakit Bakteri:
Gejala: Ikan memiliki luka terbuka, peradangan, atau pembengkakan.
Pengobatan: Gunakan antibiotik seperti Kanaplex atau API General Cure.
Penyakit Parasit:
Gejala: Ikan terlihat gatal, memiliki bintik-bintik putih pada tubuh.
Pengobatan: Gunakan obat antiparasit seperti Seachem ParaGuard atau API General Cure.
Stres dan Konstipasi:
Gejala: Ikan terlihat lesu, tidak nafsu makan, atau memiliki masalah pencernaan.
Pengobatan: Berikan makanan yang mudah dicerna, lakukan penggantian air, dan tambahkan Epsom salt (Magnesium sulfat) untuk mengurangi stres.
Pastikan untuk melakukan diagnosis yang tepat sebelum memberikan pengobatan, dan ikuti instruksi penggunaan obat dengan benar. Jika ragu, sebaiknya konsultasikan dengan ahli akuarium atau dokter hewan.
Ada beberapa alasan mengapa telur ikan discus tidak menetas. Berikut beberapa kemungkinan penyebab:
Kualitas air yang buruk: Telur ikan discus sangat sensitif terhadap kualitas air yang buruk, seperti pH yang tidak stabil, suhu yang tidak sesuai, atau adanya zat-zat beracun.
Suhu air yang tidak sesuai: Suhu air yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat mempengaruhi proses penetasan telur.
Kurangnya oksigen: Telur ikan discus memerlukan oksigen yang cukup untuk berkembang dengan baik.
Infeksi atau penyakit: Infeksi atau penyakit pada induk ikan discus dapat mempengaruhi kualitas telur dan menyebabkan telur tidak menetas.
Kurangnya perawatan: Telur ikan discus memerlukan perawatan yang tepat, seperti pengaturan suhu dan kualitas air yang stabil.
Faktor genetik: Beberapa pasangan ikan discus mungkin tidak kompatibel secara genetik, sehingga telur tidak menetas.
Lalu solusi apa yang bisa saya lakukakan? Untuk meningkatkan kemungkinan penetasan telur, pastikan Anda:
Menyediakan kualitas air yang baik dan stabil
Mengatur suhu air yang sesuai (sekitar 28-30°C)
Menyediakan oksigen yang cukup
Memantau kesehatan induk ikan discus
Mengikuti praktik perawatan telur yang tepat
Jika masalahnya terus berlanjut, Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan ahli akuarium atau breeder ikan discus yang berpengalaman.
Halo sobat Discus, ikan discus yang memiliki nama latin Symphysodon ini termasuk salah satu jenis dari ikan tawar yang berasal dari Sungai Amazon, Brasil.
Ikan jenis ini termasuk salah satu ikan hias yang banyak dipilih oleh para penggemar untuk menghuni aquariumnya. Hal ini dipengaruhi oleh warna yang begitu unik dan bentuknya yang sangat menggemaskan.
Tidak heran jika ikan discus banyak diminati oleh para penggemarnya. Nah, apakah kamu tahu cara merawat ikan discus?
Untuk para pemula sangat penting untuk memperhatikannya, karena apabila salah dalam melakukan perawatan akan berdampak pada kematian nantinya.
Ukuran Tangki Akuarium
Akuarium yang memiliki ukuran lebih besar tentu lebih baik untuk pertumbuhan ikan. Apalagi bila memeliharanya dengan jumlah banyak. Nah pemilihan akuarium berdasarkan jumlah ikan discus yang akan kita rawat nantinya.
Memperhatikan Suhu Air
Suhu air yang direkomendasikan untuk ikan discus adalah sekitar 27°-30° Celsius. Ikan jenis ini justru tidak merasa nyaman dalam air yang bersuhu dingin. Saat suhunya naik, metabolisme pada tubuhnya berjalan dengan lebih baik. Ikan tersebut pun akan menjadi lebih lincah bila diletakkan pada air dengan suhu tepat.
Memperhatikan pH Air
Kondisi lingkungan juga perlu dipertimbangan, yakni faktor pH dan kesadahan air. Baik discus yang ditangkap di alam liar maupun di penangkaran dapat berkembang biak dengan baik ketika tingkat pH antara 6,8 dan 7,6, berdasarkan pengalaman toleransi untuk pH ikan Discus yang baik adalah 8. Hal yang sama berlaku pada kesadahan air, yakni tingkat kandungan mineral di dalam air. Discus biasanya bisa berkembang dengan baik dengan kadar kesadahan lunak sampai sedang.
Untuk mengukur pH air Anda bisa menggunakan alat yang banyak di jual di toko-toko online.
Bangun Ekosistem di Dalamnya
Ikan di akuarium tentu tidak hanya membutuhkan air saja. Mereka juga perlu mendapatkan ekosistem yang sesuai agar bisa tumbuh dengan baik. Beberapa tanaman juga bisa ditanam di dalam air seperti anubias, pakis jawa, bacopa, tanaman pedang, dan pedang mikro. Tambahkan juga batu udara atau air stone untuk meningkatkan kadar oksigen dalam air.
Pergantian Air (Water Change)
Discus tidak selalu membutuhkan pergantian air yang cukup sering. Hal tersebut tergantung pada seberapa besar tangki dan berapa banyak ikan yang hidup di dalamnya. Pergantian air dapat dilakukan sekiranya kondisi tank akuarium atau kondisi air yang sudah jelek.
Sebab, pergantian air pada dasarnya bertujuan untuk menghilangkan penumpukan limbah. Bila terlalu sering diganti justru akan menghilangkan kadar bakteri baik yang menguntungkan tanaman hidup di dalamnya.
Pilih Ikan yang Tepat Sebagai Teman
Orang yang memiliki akuarium biasanya tidak hanya memelihara satu jenis ikan saja. Bila ingin memelihara discus bersama ikan lainnya pilihlah jenis yang tepat.
Discus cenderung pemakan lambat sehingga bila digabungkan dengan jenis ikan agresif akan kalah dalam persaingan. Sebelum memasukan ikan jenis lain sebaiknya jadikan dahulu discus sebagai ikan utama. Setelah itu, bisa dipertimbangkan untuk menambahkan ikan jenis lain, seperti cardinal tetras, Sterbai cory catfish, atau bristlenose pleco.
Pemberian Makan yang Tepat
Cacing darah sangat bagus karena bentuknya yang kurus sangat cocok untuk mulutnya yang kecil. Sebab, seringkali orang memberikan makanan berukuran besar untuk ikan kecil. Pastikan untuk memberikan makanan variatif untuk memenuhi nutrisinya, misalnya yang biasanya dipakai adalah Burger Discus, selain tingkat protein yang tinggi Anda juga dapat memaksimalkan warna yang ada pada Ikan Discus.
Itulah cara merawat ikan discus. Sebagai catatan merawat ikan harus dengan kesabaran untuk mendapatkan hasil yang menakjubkan.
Semoga artikel ini membantu.
Artikel ini hanya untuk sharing bagi temen-temen yang baru ingin merawat ikan Discus agar tidak salah dalam membeli Ikan Discus.
Ada dua metode pengukuran dalam menentukan size dari Ikan Discus, yaitu;
Full Lengt
Full Lenght mengukur keseluruhan ikan discus yang mana cara mengukurnya dimulai dari ujung mulut hingga ujung ekor.
Body Only (Pengukuran Ikan Discus yang umum digunakan di Indonesia)
Metode ini mengukur ikan Discus dari ujung mulut hanya sampai dengan pangkal ekor. Jika temen-temen pernah mendengar ada ukuran ikan Discus 2" inch, 3" inch dan seterusnya berarti mengukurnya dari ukung mulut sampai pangkal ekor.
Topik yang ke dua yaitu; Kategori ukuran untuk Ikan Discus.
Ada 4 kategori ukuran Ikan Discus, yaitu;
Small (kecil); Ikan discus ini di mulai dari ukuran rayakan hingga 2.5 inch.
Medium (sednag); dimulai dari ukuran 3' - 3.5" inch.
Large (besar); dimulai dari ukuran 4" inch - 4.5" inch.
Sedangkan untuk ukuran diatas dari ketiganya adalah Extra Large (Jumbo).
Nah di sini saya juga sebagai pemula yang main Discus baru sekitar 2 tahun, mau sharing kepada temen-temen yang baru mau mulai merawat ikan Discus. Usahakan jangan memulai dengan ikan Discus ukuran terlalu kecil atau rayakan. Kenapa demikian? Karena untuk ikan Discus rayakan atau ukuran masih di bawah 2" inch masih memerlukan penanganan extra atau dalam istilah kerennya perhatian husus.
Ukuran ikan Discus di bawah 2" inch sangat rentan terhadap penyakit. Bagi yang sudah menjadi ahlinya mungkin bisa mengatasi ketika rayakan ikan Discus mengalami sakit, tapi untuk pemula apa tidak merepotkan, masih memikirkan obatnya apa, cara penangannya bagaimana?. Yang tujuannya ingin menikmati keindahan dari ikan Discus malah jadi sibuk untuk penyembuhan karena ikan sakit.
Jika kami boleh memberikan saran bagi temen-temen yang ingin memelihara ikan Discus sebaiknya di mulai dari ukuran 2" inch atau 2.5" inch ke atas. Mengapa?
Ikan dengan ukuran 2" inch ke atas tergolong stabil, jika sewaktu-waktu ada perubahan parameter air di akuarium masih bisa bertoleransi.
Ikan dengan ukuran 2" inch ke atasa penanganan jika terjadi sakit akan lebih mudah.
Yang paling penting, Discus ukuran 2" inch ke atas, sudah bisa dinikmati keindahannya.
Sekian Artikel kali ini, semoga bisa membantu temen-temen semua, terutama bagi temen-temen yang baru ingin memulai merawat ikan Discus.
Apakah Memelihara Ikan Discus Wajib Memakai Heater?
Heater aquarium sudah tidak asing lagi bagi kalangan pecinta ikan hias, karena salah satu yang penting untuk menstabilkan suhu air yang mudah naik turun.
Jadi fungsi utama Heater bukan hanya untuk menghangatkan air, tapi lebih kepada menstabilakn suhu air agar ikan tetap nyaman dengan keadaan cuaca yang dingin.
Selain untuk menstabilkan suhu air, heater aquarium juga berfungsi untuk mengurangi populasi jamur dan pertumbuhan bakteri-bakteri merugikan yang dapat membahayakan si ikan Discus kesayangan.
Heater aquarium juga bisa menjadi alat untuk menyembuhkan ikan ketika sakit dan bahkan dapat meningkatkan napsu makan si ikan di dalam aquarium.
Apakah wajib digunakan pada aquarium ikan Discus?
Ikan Discus sendiri cenderung lebih suka terhadap air yang memiliki suhu hangat anatar 27-30 derajat, dapat dikatakan untuk mendapatkan hasil yang maksimal hiter sangatlah penting untuk perawatan ikan Discus.
Bagi temen-temen yang ingin memelihara ikan Discus tanpa heater, temen-temen harus mengetahui beberapa hal, diantaranya:
Temen-temen harus tahu suhu air di dalam akuarium yang temen-temen miliki.
Temen-temen harus lebih teliti lagi dalam membeli ikan Discus, dalam artian, di farm yang temen-temen beli apakah seller menggunakan heater atau tidak untuk ikan Discusnya. Jika di farm menggunakan heater tanyakan juga di suhu berapa heaternya. Jika temen-temen merasa suhu yg ada di farm dengan suhu akuarium yang temen-temen miliki itu sama maka boleh memelihara ikan discus tanpa heater.
Note :
Berdasarkan pengalaman sendiri, ikan Discus bisa hidup dan sehat tanpa heater, namun butuh pembiasaan. Mungkin bisa dengan cara treatmen (menurunkan sedikit demi sedikit setingan heater).
Grooming ikan discus biasanya dilakukan untuk ikan Discus yang dipersiapkan untuk mengiikuti kontes agar mendapatkan body yang proporsional dan warna yang sesuai.
Berikut beberapa tips grooming ikan discus:
Persiapan Sebelum Grooming ikan Discus
Siapkan peralatan: jaring, penggaruk, dan pembersih aquarium.
Pastikan aquarium bersih dan bebas dari stres.
Matikan pompa dan filter selama proses grooming.
Pembersihan Aquarium
Keluarkan 25-50% air aquarium dan ganti dengan air baru yang sama suhu dan pH.
Bersihkan secara perlahan dasar aquarium dengan penggaruk atau spon.
Perawatan Ikan Saat Grooming
Periksa kondisi ikan: warna, sirip, dan perilaku Ikan.
Berikan pakan yang seimbang dan bergizi seperti Cabek, Burger.
Pastikan kualitas dan parameter air baik.
Lakukan pemantauan kesehatan secara rutin.
Tips Grooming
Jangan sentuh atau memegang ikan secara langsung saat ikan di Grooming.
Gunakan jaring untuk memindahkan ikan.
Hindari perubahan suhu drastis ini bisa dilakukan dengan memasang hiter pada aquarium.
Lakukan grooming secara teratur (1-2 minggu sekali).
Kriteria Kesehatan Ikan Discus
Warna cerah dan merata.
Sirip lurus dan tidak rusak.
Perilaku aktif dan lincah.
Tidak ada bintik-bintik putih atau hitam.
Kualitas sisik baik.
Tanda-Tanda Ikan Discus Stres
Warna memudar atau menghitam.
Sirip rusak.
Perilaku lesu.
Tidak mau makan atau nafsu makan menurun.
Gerakan abnormal.
Pencegahan Stres Pada Ikan Discus
Pastikan kualitas air baik.
Berikan pakan yang seimbang.
Hindari perubahan suhu drastis.
Jangan memelihara ikan discus dengan ikan agresif.
Karantina ikan jika baru membeli sebelum di masukkan ke aquarium utama.