ADIWIYATA 

SMP NEGERI 7 

KOTA CIREBON

SEKOLAH ADIWIYATA


Pengertian Adiwiyata

Kata ADIWIYATA berasal dari 2 (dua) Kata “ADI” dan “WIYATA”. Adi memiliki makna: besar, agung, baik, ideal dan sempurna. Wiyata memiliki makna: tempat seorang mendapat ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Jika secara keseluruhan ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna: tempat yang baik dan ideal untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita menuju cita-cita pembangunan berkelanjutan.

Adiwiyata merupakan satu program yang dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementrian Lingkungan dan Kelautan untuk memberikan pembinaan dan penghargaan kepada sekolah yang berbasis ramah lingkungan. Saat ini SMP Negeri 7 Kota Cirebon merupakan salah satu sekolah yang telah mampu memenuhi prinsip dan komponen-komponen yang terdapat di dalam persyaratannya sekolah adiwiyata.

Keuntungan Adiwiyata


KOMPONEN DALAM ADIWIYATA


Program Adiwiyata memiliki prinsip dasar yaitu: 

Program dan kegiatan yang dikembangkan berdasarkan norma-norma dasar dan berkehidupan yang meliputi antara lain : Kebersamaan, Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.


Dalam kegiatannya Program Adiwiyata memiliki empat komponen yang harus dipenuhi oleh sekolah yang mengikuti kegiatan ini, antara lain:

a.  Kebijakan Berwawasan Lingkungan

Sekolah Adwiyata untuk mewujudkan prinsip sekolah yang peduli dan berbudaya Lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakan kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah. SMP Negeri 7 Kota Cirebon dapat mewujudkan dengan adanya visi dan misi yang berbasis lingkungan. Visi dan misi disusun oleh Kepala sekolah sebagai penanggung jawab, guru, komite sekolah sebagai wakil dari orang tua peserta didik dan masyarakat. Kebijakan ini dapat diketahui dari sosialisasi yang diadakan oleh pihak sekolah dalam agenda rapat orang tua peserta didik (saat penerimaan raport siswa) dan pada papan visi misi yang terpampang jelas di lingkungan sekolah. Visi, Misi dan Tujuan SMP Negeri 7 Kota Cirebon yang berbasis lingkungan antara lain sebagai berikut:


1. Visi

SMP JUARA

“Terwujudnya Sekolah Yang Santun, Mandiri, Peduli Lingkungan Hidup, Jujur, Unggul, Agamis, Ramah Anak, Aman dan Nyaman”


2.   Misi


3.  Tujuan Sekolah yang ingin diwujudkan

 1.  Terwujudnya lulusan yang unggul dalam bidang akademik dan non akademik serta berkarakter Pancasila.

2. Terwujudnya pendidikan yang mengedepankan pembentukan profil pelajar Pancasila.

3. Terwujudnya pendidikan yang mengedepankan ramah anak dan berwawasan lingkungan.

4. Terwujudnya pendidikan mengembangkan keterampilan abad 21.


b. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan

Implementasi dari komponen pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan diwujudkan oleh SMP Negeri 7 Kota Cirebon dengan menerapkan kurikulum dengan berbasis lingkungan yang berintegrasi pada semua mata pelajaran. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan lingkungan sekitar sebagai salah satu sumber atau belajar. Pengembangan materi, model dan metode belajar yang bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang arti pentingnya lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari. Program yang diangkat dalam mata pelajaran adalah isu lingkungan yang terdapat di sekitar kehidupan siswa sehari-hari misalnya, kebersihan lingkungan, polusi udara, 5R (reuse, reduce, recycle, replace, replant). Kegiatan pembelajaran yang berbasis lingkungan dilaksanakan oleh guru dengan menggandeng Lembaga yang berpengalaman dibidang lingkungan sebagai narasumber. Siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran berbasis lingkungan, misalnya adanya kegiatan nomor absen ramah lingkungan dengan anggota siswa kelas 7, 8, dan 9. Kawan senomor ini berperan dalam kegiatan kedisiplinan dan kebersihan lingkungan. Kegiatan pembelajaran yang berbasis lingkungan dipublikasikan oleh pihak sekolah melalui radio sekolah, majalah dinding (berisi hasil karya siswa atau guru yang mengangkat isu-isu lingkungan dan alternatif solusi).


c. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

Salah satu komponen dalam program Adiwiyata adalah adanya kegiatan lingkungan yang berbasis partisipatif. Makna dari komponen ini untuk mewujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan, warga sekolah perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup. Selain itu dalam memenuhi komponen ini sekolah diharapkan melibatkan masyarakat di sekitarnya dalam melakukan berbagai kegiatan yang memberikan manfaat baik bagi warga sekolah, masyarakat maupun lingkungannya. SMP Negeri 7 Kota Cirebon dalam mewujudkan komponen kegiatan lingkungan berpartisipasi ini menggandeng seluruh warga sekolah untuk berperan aktif dalam merawat lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah dimanfaatkan secara maksimal oleh warga sekolah dengan menciptakan inovasi ramah lingkungan.

Kegiatan dari program ini adalah dengan melibatkan siswa dengan regu piket yang sama dari siswa kelas 7, 8 dan 9 untuk merawat taman/kebun secara bersama-sama. Manfaat dari adanya kegiatan tersebut adalah selain lingkungan yang bersih dan terawat tetapi juga mampu dalam mengurangi tingkat kekerasan antar siswa, karena siswa dengan tingkat lebih tinggi diharapkan mampu membantu siswa dengan tingkat di bawahnya. Selain warga sekolah yang berperan aktif dalam kegiatan merawat lingkungan, pihak sekolah juga menggandeng pihak luar baik instansi, swasta, atau lembaga swadaya masyarakat. Orang tua juga berperan penuh dalam mendukung kegiatan yang diselenggarakan pihak sekolah. Terbukti dengan mereka membantu sesuai kemampuan mereka misalnya dalam bentuk dana sponsor kegiatan reward untuk prestasi siswa, turut membantu merawat lingkungan, sebagai nara sumber dll.


d. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan

Penilaian pada program Adiwiyata bukan hanya tentang kebersihan lingkungan saja tetapi merupakan program yang penilaiannya berkaitan erat dengan seluruh aspek yang terdapat disekolah. Salah satunya bagaimana pihak sekolah dalam mengelola seluruh sarana pendukung di sekolah menjadi ramah dengan lingkungan. Misalkan bagaimana cara mengelola kantin sehingga ramah dengan lingkungan. SMP Negeri 7 Kota Cirebon mengelola kantin dengan membuat peraturan tidak ada makan yang menggunakan bahan plastik (siswa membawa tempat makan dan minum dari rumahnya masing-masing), menggunakan bahan yang alami sehingga dapat di daur ulang. Lingkungan sekitar SMP Negeri 7 Kota Cirebon didesain dengan memanfaatkan prinsip reuse, reduce,recycle, replace, dan replant. Prinsip recycle dapat dilihat pada pengelolaan sampah dengan memanfaatkan sampah organik untuk didaur ulang menjadi pupuk kompos. Prinsip reduce dapat kita ketahui melalui pengelolaan kantin ramah lingkungan. Di kantin ini seluruh makanan yang dijual merupakan makanan sehat tidak mengandung bahan kimia, selain itu bahan pembungkusnya tidak ada yang menggunakan bahan habis sekali pakai atau plastik. Prinsip replace dapat kita lihat pada pemanfaatan botol bekas untuk media tanam tumbuhan dan media penyaringan air bersih. Prinsip yang kelima replant dapat kita lihat SMP Negeri 7 Kota Cirebon menerapkannya dengan memanfaatkan secara maksimal seluruh area halaman sekolah menjadi petak-petak taman/kebun yang dikerjakan sendiri oleh siswa dengan bimbingan guru.

Sanitasi SMP Negeri 7 Kota Cirebon di desain ramah lingkungan dan ramah anak. Hal ini terbukti dari kamar mandi siswa dibangun sesuai dengan komposisi kamar mandi untuk siswa perempuan dan kamar mandi untuk siswa laki-laki setiap lantai dan pengelolaan sanitasi dari kantin ramah lingkungan dibuat menjadi dua buah aliran utama.  Pertama aliran air bekas cuci yang mengandung bahan kimia, dan aliran yang kedua air bekas yang tidak mengandung bahan kimia, aliran air ini dialirkan pada taman atau di resapkan sehingga dapat digunakan kembali sebagai air. Wastafel dibangun dekat area taman dengan tujuan aliran air pembuangannya dapat dimanfaatkan kembali secara langsung untuk menyirami taman yang dirawat oleh siswa secara otomatis.

Tujuan pencapaian akhir dalam program Adiwiyata adalah diharapkan  terbentuk sekolah berwawasan lingkungan. Sekolah berwawasan lingkungan hidup adalah sekolah yang menerapkan nilai-nilai cinta dan peduli lingkungan pada sekolahnya. Pengajaran yang berbasis lingkungan dan kesadaran warga sekolah akan pentingnya lingkungan merupakan bagian terpenting dari sekolah berwawasan lingkungan hidup.