Disusun Oleh Rangga Hadi Pratama
Regenerasi petani menjadi isu penting di era sekarang. Menurut data dari Badan Pusat Statistik tahun 2020, hanya 21% pemuda Indonesia yang bekerja di sektor pertanian, dibandingkan dengan sektor manufaktur sebanyak 24% dan sektor jasa sebanyak 55%. Beberapa faktor penyebab pemuda Indonesia kurang tertarik untuk bekerja di sektor pertanian antara lain masalah lahan, prestise sosial, risiko baik dari sisi alam maupun harga, pendapatan yang rendah, dan kurangnya insentif dari pemerintah
Untuk mendorong minat pemuda di sektor pertanian, Kementrian Pertanian melakukan beberapa program aksi berupa penyuluhan pendidikan vokasi dan pelatihan mendukung pertumbuhan usaha petani milenial, serta penyuluhan, pendidikan vokasi dan pelatihan mendukung program utama Kementrian Pertanian. Menteri Pertanian sejak tahun 2020 memiliki target penumbuhan pengusaha pertanian milenial yaitu sebanyak 500.000 setiap tahun sehingga totalnya 2,5 juta petani milenial pada tahun 2024. Selain program tadi, Kementrian Pertanian memiliki banyak program diantaranya program petani milenial, penumbuhan wirausahawan muda pertanian (PWMP), Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan, penerapan digitalisasi pertanian dan sebagainya.
Regenerasi petani di zaman sekarang merupakan sebuah tantangan yang sangat penting dalam konteks pertanian dan keberlanjutan pangan. Di banyak negara, populasi petani menua, dan generasi muda cenderung beralih ke sektor non-pertanian. Namun, regenerasi petani adalah kunci untuk memastikan pasokan pangan yang berkelanjutan di masa depan. Untuk mencapai regenerasi petani, dibutuhkan pendekatan yang komprehensif. Generasi muda harus diberikan akses yang lebih baik ke pendidikan pertanian, pelatihan, dan teknologi pertanian terkini. Program-program yang mendukung pertanian berkelanjutan dan berorientasi pasar dapat membantu menarik minat generasi muda untuk terlibat dalam pertanian.
Selain itu, perlindungan hak tanah dan pemangku kepentingan yang kuat dalam pertanian sangat penting. Generasi muda perlu melihat pertanian sebagai peluang bisnis yang menjanjikan dan berkelanjutan. Ini termasuk pendekatan berbasis digital, seperti platform e-commerce pertanian dan aplikasi pertanian cerdas, yang dapat mempermudah akses ke pasar dan sumber daya pertanian. Pemerintah dan organisasi non-pemerintah juga memiliki peran penting dalam memberikan dukungan dan insentif kepada generasi muda untuk terlibat dalam pertanian. Ini termasuk bantuan finansial, program pelatihan, dan kebijakan yang mendukung pertanian berkelanjutan.
Regenerasi petani di zaman sekarang bukan hanya tentang mempertahankan tradisi pertanian, tetapi juga tentang menjaga ketahanan pangan dan lingkungan yang berkelanjutan. Generasi muda memiliki peran kunci dalam menciptakan masa depan pertanian yang inovatif dan berdaya saing, sehingga perlu ada upaya bersama untuk memastikan transisi generasi yang mulus dan sukses dalam dunia pertanian modern.
Sumber:
Upaya dan Tantangan Regenerasi Petani Indonesia - Universitas Gadjah Mada (ugm.ac.id)
Process and Approach to Farmer Regeneration Through Multi-strategy in Indonesia | Semantic Scholar
-----------------------------------------------------------------------------------
Bersama A.C.I kita gapai pertanian ke era modern
-----------------------------------------------------------------------------------
Instagram📍: rangga_prtma.27
Email✉️: ranggaranggapratama762@smk.belajar.id