Kucingku Sayang

Aku suka kucing, anakku juga suka kucing. Aku suka memberinya makan dan mengelus lembut kepalanya. Kucing itu binatang yang ajaib. Dia bisa mengubah karakter seseorang. Contohnya tetanggaku. Sebelum memelihara kucing, dia teramat galak. Wajahnya selalu tegas, tidak bisa senyum sedikit pun. Aku jadi takut. Tapi semenjak memelihara kucing, tetanggaku menjadi seseorang yang periang. Dia bisa berinteraksi dengan amat lembut. Bukan denganku pastinya, tetapi pada kucing peliharaannya.

Selain mengamati polah tetanggaku beserta character development-nya, aku juga suka menulis tentang keseharianku sebagai seorang ibu. Lebih tepatnya ngomongin uang dari pengalaman sih. Tentang ngumpulin uang pensiun, dana darurat, uang sekolah, cara mengelola uang belanja dan lain-lain. Yah, karena aku berharap semoga aku bisa menjadi orang tua yang baik, dengan tidak menjadikan anakku sandwich generation, dengan memastikan pendidikannya terjamin, semacam itu.

Semenjak menjadi ibu aku memang harus memikirkan tentang uang. Begitulah dunia orang dewasa.

Kalian sudah menikah atau belum?