Modul Paket 1 (Perubahan diri)

Pada Modul 1 pendidikan calon guru penggerak, CGP mendapat cara berpikir yang ideal tentang konsep pendidikan yang benar. Hal ini dapat dilihat dari materi pada modul 1 yang meliputi:

  • Filosofi Pendidikan Indonesia

  • Nilai-nilai dan peran Guru Penggerak

  • Membangun visi sekolah

  • Membangun budaya positif di sekolah


1.1 Filosofi Pendidikan Indonesia


Pada tahap awal ini setelah mempelajari konsep pemikiran Ki hadjar Dewantara, CGP melakukan sosialisasi kepada komunitas di sekolah tentang hakikat pendidikan Indonesia.


1.2 Nilai-nilai dan peran Guru Penggerak


Pada tahap ini, CGP menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, mendorong kolaborasi antar guru, menjadi coach bagi guru lain, dan mewujudkan kepemimpinan murid.

1.3 Membangun visi sekolah

Penyusunan Visi dan Misi Sekolah di SMPN 4 sekotong dilakukan secara bersam oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan. Dalam menyusun Visi dan Misi Sekolah, CGP mendapat kesempatan untuk menyampaikan pemikiran terkait Visi dan Misi sekolah yang akan mewujudkan merdeka belajar murid dan membentuk karakter pelajar pancasila

Video 1

Pada kesempatan ini, saya sebagai CGP membawa murid dalam mewujudkan kelas belajar yang ideal melalui kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas melibatkan

Video 2

CGP menerapkan budaya positif si sekolah berkolaborasi dengan CGP lain

1.4 Membangun budaya positif di sekolah


Budaya positif di sekolah tentu saja akan mendukung terbentuknya budaya belajar di sekolah. Norma-norma baik yang disuntikkan guru kepada murid akan semakin menguatkan, mengokohkan kepribadian murid sehingga murid tidak saja cerdas secara akademik tetapi juga santun secara moral. Dengan demikian, Profil Pelajar Pancasila (PPP) yang diidam-idamkan bisa diwujudkan. Pelajar yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Modul Paket 2 (Perubahan di kelas)

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Penerapan pembelajaran berdiferensiasi akan memberikan dampak bagi sekolah, kelas, dan terutama kepada murid. Setiap murid memiliki karakteristik yang berbeda-beda, tidak semua murid bisa kita beri perlakuan yang sama. Jika kita tidak memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan murid maka hal tersebut dapat menghambat murid untuk bisa maju dan berkembang belajarnya. Dampak dari kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi antara lain; setiap orang merasa disambut dengan baik, murid dengan berbagai karakteristik merasa dihargai, merasa aman, ada harapan bagi pertumbuhan, guru mengajar untuk mencapai kesuksesan, ada keadilan dalam bentuk nyata, guru dan murid berkolaborasi, kebutuhan belajar murid terfasilitasi dan terlayani dengan baik.

Dalam menjalankan nilai dan perannya sebagai guru penggerak, maka seorang guru penggerak haruslah memiliki kemandirian, reflektif, kolaboratif, inovatif  serta berpihak pada murid. Guru penggerak juga harus menggunakan segala kekuatan dan potensi yang ada untuk membangun budaya positif di sekolah. Budaya positif yang dikembangkan hendaknya dapat mendorong pemenuhan kebutuhan belajar siswa sesuai dengan kodrat yang dimilikinya. Jika pembelajaran sosial emosional dengan pendekatan berkesadaran penuh (mindfuls) menjadi budaya positif di sekolah maka pembelajaran berdifferensiasi akan lebih mudah diterapkan karena peserta didik dapat lebih focus, semangat, bertanggung jawab terhadap tugas dan pekerjaannya. Hal ini tentunya akan membahagiakan mereka karena pembelajaran yang disajikan  sesuai dengan kebutuhan belajar, minat dan profil mereka.

Modul Paket 3 (Perubahan tingkat sekolah)

Pemanfaatan aset sekolah sebagai bagian dekorasi kelas. Tujuannya untuk meningkatkan minat belajar anak secara mandiri

Pengembangan program berdampak pada murid yaitu Gemar Baca Pulang Sekolah (GemBaLa Sekolah)