Mari Sahabat Sains Pelajari Materi Ini dengan Semangat Ya!

Sebelumnya, Siapkan Buku Catatan dan Alat Tulis Ya Sahabat Sains!

Relevansi Ayat dan materi

Apa Hubungannya Yaa Kira-Kira dengan Ayat Al-Qur’an Ketika Kita Mempelajari Penerapan Tekanan Zat Ini?

Pada QS. An-Nahl Ayat 43 menjelaskan bahwa belajar merupakan proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang biasa disebut hasil belajar yaitu suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. nah, perubahan tingkah laku tersebut bisa juga bersifat pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Jadi, belajar mengenai penerapan tekanan zat pada kehidupan sehari-hari merupakan kegiatan menyeleksi atau memilih suatu konsep, hukum dan penerapannya dalam suatu bidang dalam keterhubungannya pada materi zat. Disimpulkan bahwa penerapan diatas merupakan mempraktekan suatu pengetahuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dalam konteks pendidikan secara kesinambungan dalam kehidupan sehari-hari.

materi 1

Materi 1

Pengertian Tekanan Zat

Tahukah kamu apakah Tekanan itu?

Sebelum mengetahui definisi tekanan, marilah kita memahami apakah konsep tekanan itu. Sebelumnya, pernahkah Sahabat Sains memperhatikan kaki unggas seperti ayam, itik, atau burung?

Jika pernah kaki-kaki tersebut berbeda-beda. Mengapa demikian? Nah, Tuhan menciptakan hal itu bukan tanpa alasan. Itu semua bergantung pada fungsinya. Untuk ayam, kakinya digunakan untuk berjalan di tanah yang berlumpur, sementara burung digunakan untuk mencengkram mangsanya.

Ayam dan itik sama-sama digunakan untuk berjalan. Jika keduanya berjalan di tanah yang sedikit berlumpur, bekas kaki mana yang lebih dalam nih Sahabat Sains?

Contoh lainnya jika Sahabat Sains memegang batang korek api diantara ibu jari dan telunjuk seperti pada gambar di bawah, apa yang Sahabat Sains rasakan? Bagaimana jika pegangan Sahabat Sains perkuat lagi? Bagaimana jika pegangan diperlemah? Adakah perbedaanya?

Nah, itu tadi contoh-contoh peristiwa yang berhubungan dengan konsep fisika yaitu tekanan. Jadi dapat disimpulkan tekanan itu ialah gaya dorongan yang kuat.

Materi 2

Materi 2

Tekanan Zat Padat

Sahabat Sains, ketika kamu mendorong uang logam di atas plastisin, berarti kamu telah memberikan gaya pada uang logam. Besarnya tekanan yang dihasilkan uang logam pada plastisin tergantung pada besarnya dorongan (gaya) yang kamu berikan dan luas permukaan pijakan atau luas bidang tekannya. Konsep tekanan sama dengan penyebaran gaya pada luas suatu permukaan. Sehingga, apabila gaya yang diberikan pada suatu benda (F) semakin besar, maka tekanan yang dihasilkan akan semakin besar. Sebaliknya, semakin luas permukaan suatu benda, tekanan yang dihasilkan semakin kecil. Secara matematis, besaran tekanan dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut.

P = F/A

Keterangan:

P = Tekanan

F = Gaya

A = Luas Bidang

Setelah mengetahui bahwa besar tekanan dipengaruhi oleh besarnya gaya dan luas bidang, sekarang kamu tentunya dapat menjelaskan alasan ketika kamu berjalan di tanah berlumpur dengan menggunakan sepatu boot, kamu akan lebih mudah berjalan dan tidak mudah terjebak masuk ke dalam lumpur dibandingkan dengan menggunakan sepatu dengan pijakan yang sempit. Kamu juga dapat memahami alasan angsa lebih mudah mencari makanan di tempat yang berlumpur daripada ayam.


Materi Tekanan Zat 3

Materi 3

Tekanan Zat Gas

Sahabat Sains, kita tadi sudah mempelajari tekanan pada zat padat, lalu bagaimana dengan tekanan pada zat gas? Bagaimanakah tekanan udara yang terjadi pada Erlenmeyer yang ditutup dengan balon karet? Ketika air dalam erlenmeyer yang ditutup dengan balon karet dipanaskan akan membuat balon karet mengembang. Hal ini terjadi karena partikel gas dalam erlenmeyer menerima kalor dari pemanasan. Akibatnya gerakan partikel gas dalam erlenmeyer semakin cepat dan terjadilah pemuaian sehingga tekanannya menjadi besar. Tekanan di dalam erlenmeyer ini diteruskan sama besar menuju balon karet, sehingga tekanan di dalam balon karet lebih besar daripada tekanan gas di luar balon karet yang mengakibatkan balon karet mengembang.

Pernahkah Sahabat Sains melihat balon udara?

Ternyata, prinsip tekanan gas dimanfaatkan untuk mengembangkan balon udara. Balon udara seperti pada gambar disamping dapat terbang karena massa jenis total dari balon udara lebih rendah daripada massa jenis udara di sekitarnya. Massa jenis balon udara tersebut dikendalikan oleh perubahan temperatur pada udara dalam balon. Seorang pilot mengontrol temperatur udara dalam balon dengan menggunakan pembakar yang ada di bawah lubang balon.

Ketika bara api dari pembakar memanaskan udara dalam balon, berat balon menjadi lebih kecil ari gaya ke atas sehingga balon akan bergerak ke atas (ingat, udara panas lebih ringan dari udara dingin). Jika ingin turun, maka pemanasan udara dalam balon dikurangi atau dihentikan sehingga suhu udara dalam balon menurun. Gaya ke atas pada balon adalah sama dengan berat udara dingin yang dipindahkan oleh balon tersebut.