Kompetensi Dasar:
3.7 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia
Para pedagang Islam di Nusantara (sumber: https://mukminlaode.wordpress.com/2017/11/25/teori-masuknya-islam-di-indonesia/)
Selamat datang para pembaca Reminisensi…
Tahukah kalian ada tiga teori asal muasal Islam disebarkan di Indonesia, Lalu dari mana saja penyebaran tersebut dilakukan? mari kita temukan pada artikel di bawah ini!
Selamat membaca!
A. Teori Gujarat
Makam raja Malik al-Saleh (sumber: https://republika.co.id/berita/qej520430/malik-assaleh-penyebar-islam-di-asia-tenggara-1)
Teori Gujarat didukung oleh beberapa ahli seperti Christiaan Snouck Hurgronje, J.P Moquetta, WF Stutterheim, dan Bernard H.M Vlekke.
Menurut Hadi (2018, hlm. 65), para ahli menyatakan bahwa dasar yang mendukung teori ini ialah:
1. Kurangnya fakta yang dapat menjelaskan penyebaran agama Islam ke Indonesia oleh bangsa Arab.
2. Hubungan dagang antara India dan Indonesia telah terjalin sejak waktu yang lama.
3. Makam raja Samudra Pasai, Malik al-Saleh, pada tahun 1297 masehi menunjukkan corak makam Gujarat.
4. Keterangan Marcopolo yang mengatakan saat kunjungannya ke Perlak tahun 1292. Ia mengatakan bahwa di Perlak telah banyak penduduk yang masuk Islam berkat bantuan pedagang Islam dari India.
Selain itu menurut J.P Moquetta, selain makam raja Malik al-Saleh yang menggunakan corak Gujarat. Makam Maulana Malik Ibrahim yang wafat di Gresik pada tahun 1419 masehi juga menunjukkan corak Gujarat (Amurwani, 2017, hlm. 172).
B. Teori Persia
Perayaan Tabuik (Sumber: http://disparbud.pariamankota.go.id/festival-tabuik-pariaman/)
Teori Persia didukung oleh Hosein Djajadiningrat. Menurutnya, terdapat dasar yang mendukung teori ini yakni:
1. Terdapat peringatan di Sumatra Barat dan Bengkulu yang dikenal sebagai Tabuik/Tabut, serta pembuatan bubur Syuro di Pulau Jawa yang ditujukan untuk merayakan 10 Muharram atau hari Asyuro. Hari Asyuro merupakan peristiwa meninggalnya Husein bin Ali, cucu Nabi Muhammad, yang dirayakan oleh kaum Syiah di Iran hingga saat kini (Amurwani, 2017, hlm. 172; Hadi, 2018, hlm. 66).
2. Ajaran Sufi yang diajarkan Syeikh Siti Jennar serupa dengan ajaran sufi di Iran yakni al-Hallaj (Hadi, 2018, hlm. 66).
3. Penggunaan tanda bunyi harakat untuk mengeja huruf Arab di Indonesia serupa dengan pengejaan yang digunakan oleh bangsa Persia di Iran (Hadi, 2018, hlm. 66).
C. Teori Arab
Pemakaman di Barus merupakan sisa peninggalan perkampungan arab di Barus pada abad ke-7 masehi, tempat ini menjadi masuknya Islam pertama kali ke Indonesia berdasarkan Teori Arab (Sumber: https://www.republika.co.id/berita/lmbufa/nasib-nelangsa-kota-barus-kota-tempat-masuknya-islam-ke-indonesia)
Teori Arab didukung oleh para ahli seperti Buya Hamka (Haji Abdul Malik Kamil Amrullah), van Leur, T.W Arnold, dan Anthony H. Jones.
Dasar yang mendukung teori ini ialah:
1. Terdapat perkampungan Arab Islam di pesisir barat Sumatra sejak abad ke-7 masehi (Hadi, 2018, hlm. 65).
2. Raja di Samudra Pasai menggunakan gelar al-Malik, gelar tersebut umum digunakan oleh Mesir (Hadi, 2018, hlm. 65).
3. Mahzab Islam di Samudra Pasai ialah mahzab Syafii, hal ini berlainan dengan mahzab Islam yang dianut di Gujarat yang menganut mahzab Hanafi. Mahzab Syafii pada masa tersebut berkembang dengan baik di Mesir dan Mekkah (Hadi, 2018, hlm. 66). Ada juga yang menyatakan mahzab Syafii di Indonesia berasal dari Hadramaut (Yaman) (Santosa, 2005, hlm. 3).
Bagaimana, menarik bukan? Untuk mengasah kemampuan sejarah kalian dapat buka tab tugas pada Blog ini…
Daftar Pustaka
Amurwani, D. I, dkk. (2017). Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kemendikbud.
Hadi, M. J. M. N. (2018). ISLAMISASI NUSANTARA DAN PROSES PEMBENTUKAN MASYARAKAT MUSLIM. Journal Multicultural of Islamic Education, 2(1).
Santosa, N. E. T. I. (2005). Membaca Masuknya Islam di Indonesia. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.