Penelitian Populasi
| Kembali ke halaman MK | Kembali ke halaman tugas |
Penelitian Populasi dalam Kehutanan
Penelitian tentang ekologi populasi merupakan bagian yang sangat penting dalam pengembangan usaha dan ilmu kehutanan. Penelitian bisa pada level populasi, komunitas maupun ekosistem.
Dalam level populasi, seorang peneliti ekologi populasi mengamati tentang keberadaan suatu populasi dari aspek jumlah individu maupun kerapatan. Pengamatan yang ekologi populasi yang lebih permanen adalah monitoring populasi dalam rentang waktu yang panjang. pada level populasi juga sering dikaitkan dengan penelitian tentang prilaku individu-individu dalam populasi.
Pada level komunitas, peneliti ekologi populasi sering mengkaitkan pengamatannya dengan penelitian keanekaragaman hayati, komposisi dan struktur komunitas, dan suksesi.
Pada level ekosistem, peneliti sering harus memasukkan unsur pengamatan populasi untuk meneliti suksesi ekosistem, dinamika daerah aliran sungai, perubahan ekosistem, dan lain sebagainya.
Pikirkan semua alternatif penelitian ekologi populasi. Rumuskan judul atau topik penelitian dan pendekatan (metode) pengukurannya.
Masukkan hasil diskusi di group beserta dengan narasi atau ulasan tentang bagaimana parameter populasi diukur dalam penelitian tersebut. Pastikan judul sudah benar dan metode sudah selaras lalu rekam audio masing-masing yang membacakan judul dan metode secara jelas.Â
Untuk pemasukan Tugas [KLIK DISINI].
Pilihan-pilihan subjek penelitian yang bisa dikaitkan dengan dinamika populasi. Subjek penelitian biasanya adalah kata-kata awal dari judul penelitian.
Pola distribusi. Pola distribusi Calamus sp. di kawasan Hutan Lindung Gunung Klabat. Diperlukan parameter populasi karena perlu diketahui berapa banyak tumbuhan rotan yang ada di kawasan tersebut.
Ekofisiologi. Ekofisiologi Diospyros celebica di kawasan hutan dalam konsesi pertambangan PT MSM. Diperlukan parameter populasi untuk menduga berapa banyak pohon dilindungi ini dalam kawasan tersebut.
Populasi dan distribusi. Populasi dan distribusi mamalia di Tahura Gn. Tumpa. Diperlukan parameter populasi untuk menduga berapa ukuran populasi setiap jenis mamalia yang ditemukan dalam kawasan tersebut.
Pendugaan populasi. Pendugaan populasi Macaca nigra di Pulau Manado Tua. Diperlukan parameter populasi untuk menduga berapa Macaca nigra ini dalam kawasan tersebut.
Preferensi habitat. Preferensi habitat dari komunitas rayap di TWA Batu Angus. Diperlukan parameter populasi untuk menduga berapa ukuran populasi setiap jenis rayap yang ditemukan dalam kawasan tersebut.
Struktur dan Komposisi. Struktur dan komposisi hutan mangrove di Kecamatan Wori, Sulawesi Utara. Diperlukan parameter populasi untuk menduga berapa ukuran populasi setiap jenis mangrove yang ditemukan di plot-plot pengamatan di lokasi penelitian.
Struktur dan Komposisi. Struktur dan komposisi vegetasi Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara. Diperlukan parameter populasi untuk menduga berapa ukuran populasi setiap jenis tumbuhan yang ditemukan di plot-plot pengamatan di Pulau Manado Tua.
Perubahan Tutupan. Perubahan pemanfaatan lahan Tahura Gunung Tumpa dan sekitarnya. Diperlukan parameter populasi untuk menduga populasi setiap jenis pohon yang ditemukan di plot-plot pengamatan di lokasi target. Catatan: Penelitian ini berbasis SIG.
Pengaruh tipe vegetasi. Pengaruh tipe vegetasi hutan terhadap karakteristik madu alam di Desa Koya, Minahasa. Diperlukan parameter populasi untuk menduga banyaknya lebah penghasil madu di lokasi penelitian.
Pengaruh stratifikasi tajuk. Pengaruh stratifikasi tajuk pada prilaku Phalanger ursinus di CA Duasudara. Diperlukan parameter populasi untuk menduga berapa banyak pohon pada setiap strata tajuk. Juga diperlukan parameter populasi untuk menduga kepadatan kuskus beruang dalam kawasan tersebut.
Peranan pengelolaan lahan. Peranan pengelolaan lahan pada pola jelajah Macaca nigrescense di CA Tangale, Gorontalo. Diperlukan parameter populasi untuk menduga kerapatan vegetasi dan kepadatan monyet hitam Sulawesi dalam kawasan tersebut.
Pengaruh kebakaran. Pengaruh intensitas kebakaran hutan terhadap pemulihan vegetasi di TWA Batu Angus. Diperlukan parameter populasi untuk menduga jumlah anakan yang muncul secara alami pada berbagai derajat kebakaran dalam kawasan tersebut.
Prilaku satwa. Pengaruh stratifikasi tajuk pada prilaku Phalanger ursinus di CA Duasudara. Diperlukan parameter populasi untuk menduga berapa banyak pohon pada setiap strata tajuk. Juga diperlukan parameter populasi untuk menduga kepadatan kuskus beruang dalam kawasan tersebut.
Distribusi pohon pakan. Distribusi pohon pakan Macaca nigra di HL Mahawu. Diperlukan parameter populasi untuk menduga kerapatan pohon pakan dalam kawasan tersebut.
Produksi nira aren. Produksi nira aren di kawasan hutan desa di Kecamatan Tenga, Sulawesi Utara. Diperlukan parameter populasi untuk menduga berapa banyak pohon aren di lokasi penelitian.
Potensi hutan. Potensi hasil hutan di KPH Poigar. Diperlukan parameter populasi untuk menduga berapa banyak pohon dan volume kayu dalam kawasan tersebut.
Potensi pengembangan agroforestri. Potensi pengembangan agroforestri di Desa Noongan, Sulawesi Utara. Diperlukan parameter populasi untuk menduga berapa banyak pohon yang berpotensi untuk pengembangan agroforestri di lokasi penelitian.
Potensi HHBK (HHBK bisa diganti dengan tanaman obat, tanin, serat misalnya). Potensi tumbuhan bermanfaat obat di kawasan hutan dalam batas administrasi Desa Masarang. Diperlukan parameter populasi untuk menduga ukuran populasi dari setiap jenis tumbuhan obat dalam kawasan tersebut.
Pemanfaatan HHBK (HHBK bisa diganti dengan tanaman obat, tanin, serat misalnya). Tingkat pemanfaatan gaharu dari kawasan hutan dalam batas administrasi desa Liwutung, Minahasa Tenggara. Diperlukan parameter populasi pohon gaharu untuk menduga tingkat pemanfaatannya.
Kebutuhan bahan bangunan. Kebutuhan bahan bangunan penduduk Kecamatan Bolaang yang dipanen dari Hutan Produksi Nonapan. Diperlukan parameter populasi untuk menduga berapa banyak pohon dan volume kayu yang dipanen dalam kawasan tersebut.