Berdasarkan etimologi kata gamis berasal dari bahasa Arab yaitu “qomish”, artinya pakaian terusan dari bagian atas tubuh sampai pertengahan betis atau mata kaki. Namun, kata qamish tersebut telah diserapkedalam bahasa indonesia menjadi gamis dan mengalami pergeseran makna. Dalam KBBI, gamis bermakna kemeja, hal ini merujuk pada pakaian panjang ala pakistan yaiyu baju kemeja yang panjangnya sampai ke paha atau lebih ke bawah sedikit. Sedangkan pakaian yang dikatakan qamish sering disebut jubah.
Gamis merupakan busana yang dikenakan oleh seseorang dengan model menyatu antara atasan dan bawahan dengan berbentuk lurus, panjang dan longgar agar seluruh badan tertutup hingga mata kaki. Gamis mulai berkembang pada kejayaan islam pada abad ke – 7 yang dikenakan oleh wanita Timur Tengah. Sejak 4000 tahun yang lalu gamis mengalami beberapa perubahan pada model dan kain yang digunakan hingga masa sekarang.
Gamis yang saat ini dikenal berbentuk terusan panjang, longgar, dan menutup seluruh tubuh dari leher hingga kaki. Di Indonesia, gamis dibuat dengan beragam warna yang berbeda dengan di Timur Tengah dimana hanya didominasi oleh warna hitam dan putih.
Begitu sederhananya kata gamis, tetapi rupa dan modifikasinya sangat beragam, corak dan motif sangat beragam, sangat beragam sekali. Sepertinya tanpa iklanpun baju gamis akan tetap jaya dan terus berkembang, karena para wanita muslimah itu sendiri yang mengiklankannya. Dan tentunya gamis sudah seharusnya digunakan, terutama untuk pakaian penutup aurat. Asal gamis memang berasal dari timur tengah, tetapi sudah tidak aneh lagi jika digunakan di Indonesia, bahkan sudah mendarah daging dengan masyarakat Indonesia, karena sudah hingga ke pedalaman Indonesia.