“Sebuah Negara yang besar adalah Negara yang menghargai sejarahnya” itulah sebuah ungkapan dari negeri seberang, Cina. Demikian halnya dengan organisasi, sebuah organisasi pastilah memiliki sejarah, asal muasal dan proses berdirinya. Oleh karena itu agar setiap pelaku organisasi tidak kehilangan history organisasinya dan tidak timbul perbedaan opini/persepsi tentang sejarah organisasinya maka sejarah perlu ditulis, dan harus ditulis oleh orang yang memahami dan yang menjadi saksi sejarah pada waktu itu agar kebenaran yang diungkapkan dapat dipertanggungjawabkan.
SEJARAH BERDIRINYA ORMAGIKA
“Sebuah Negara yang besar adalah Negara yang menghargai sejarahnya” itulah sebuah ungkapan dari negeri seberang, Cina. Demikian halnya dengan organisasi, sebuah organisasi pastilah memiliki sejarah, asal muasal dan proses berdirinya. Oleh karena itu agar setiap pelaku organisasi tidak kehilangan history organisasinya dan tidak timbul perbedaan opini/persepsi tentang sejarah organisasinya maka sejarah perlu ditulis, dan harus ditulis oleh orang yang memahami dan yang menjadi saksi sejarah pada waktu itu agar kebenaran yang diungkapkan dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam pertemuan tanggal 28 Februari 2005 tersebut membahas rencana pendirian organisasi mahasiswa S-1 Gizi Nasional (yang pada akhirnya disebut ILMAGI-Ikatan Lembaga Mahasiswa Gizi Indonesia). Dimana salah satu syarat untuk bisa menjadi anggota dari organisasi bertaraf nasional ini adalah mereka harus memiliki organisasi/lembaga khusus yang menaungi mahasiswa gizi di fakultasnya (dengan kata lain memiliki himpunan gizi/organisasi sejenis di fakultasnya masingmasing). Karena organisasi ini tidak mengikat keanggotaan secara personal tapi mengikat secara kelembagaan.
Dari peserta yang hadir semuanya sudah memiliki wadah organisasi kemahasiswaan khusus mahasiswa gizi yang berupa himpunan, kecuali dari UNIBRAW mengingat saat itu S-1 Gizi Kesehatan di UNIBRAW baru didirikan dan baru menerima angkatan pertama dari program regular (dari SMU) pada tahun 2004, sehingga belum mempunyai organisasi kemahasiswaan yang khusus menaungi mahasiswa gizi saja. Sehingga pasca pertemuan itu timbul keinginan untuk membentuk organisasi mahasiswa gizi di UNIBRAW. Setelah kembali ke Malang kami mulai merencanakan untuk membentuk tim persiapan.
Pembentukan himpunan mahasiswa gizi yang selanjutnya tim ini disebut tim formatur yang terdiri dari Dwi Kartika Sari, Gemala Qurbani, Heri Susanto, Nur Mufida Wulansari yang kesemuanya merupakan mahasiswa gizi reguler angkatan 2004. Namun karena dari mahasiswa program regular (lulusan SMU) terbilang masih baru dan belum punya banyak pengalaman dalam hal berorganisasi dan keterbatasan waktu dan tenaga serta kesibukan mahasiswa program B mengingat jangka waktu belajar mereka hanya 1,5 tahun saja, maka rencana ini sempat tertunda sampai 1 semester. Namun dalam jangka waktu itu kami sempat mengadakan kegiatan yang berupa testimonial/polling kepada para mahasiswa gizi regular angkatan 2004 tentang pendapat mereka jika dibentuk himpunan mahasiswa gizi di UNIBRAW dan mayoritas menyatakan setuju untuk membentuk himpunan mahasiswa gizi di FK UNIBRAW.
Baru pada semester 3 tim formatur ini bisa bekerja dengan baik karena saat itu sudah ada 2 angkatan dari program regular yaitu angkatan 2004 dan angkatan 2005. Namun tim ini masih dimotori oleh angkatan 2004 mengingat saat itu mereka sebagai angkatan pertama yang sudah cukup mengenal lingkungan di FKUB dan tahu asal mula rencana dibentuknya himpunan ini. Pada saat itu tahapan yang dilakukan meliputi:
Mengumpulkan informasi tentang bagaimana cara mendirikan organisasi baru (himpunan) di FKUB. Termasuk proses sharing dan diskusi dengan PDIII, DPM serta beberapa ketua lembaga yang dianggap faham terkait masalah tata aturan kelembagaan.
Mengumpulkan arsip-arsip/data-data tentang hal-hal apa saja yang dibutuhkan sebuah organisasi, seperti AD-ART. Saat itu kita mendapat bantuan kiriman contoh-contoh AD/ART dari teman-teman UNDIP dan UGM, serta dari UIEU. Sedangkan dari FKUB kita mendapatkan AD-ART HIMKAJAYA (Himpunan Mahasiswa Keperawatan Brawijaya), AD ART ILMIKI, ISMKII dan aturan pendirian BPO dan LSO dari BEM FKUB.
Membagi tim formatur menjadi 3 komisi dan masing-masing komisi membuat draft rancangannya.
Pengumpulan data ini membutuhkan waktu 1 semester tersendiri, yaitu dari semester 3 hingga pertengahan semester 4. Setelah semua data terkumpul maka tim formatur ini dibagi menjadi 3 komisi, yang masing-masing komisi terdiri dari 5 - 7 orang, yaitu :
Komisi AD
Komisi ini bertugas untuk menyiapkan rancangan draft AD
Komisi ART
Komisi ini bertugas untuk menyiapkan rancangan draft ART
Komisi rekomendasi dan lain-lain
Komisi ini bertugas untuk menyiapkan rancangan struktur kepengurusan dan perangkat organisasi yang diperlukan.
Tim ini terdiri dari sebagian angkatan 2004 dan 2005, setelah mempersiapkan rancangan draft maka masing-masing komisi akan berkumpul untuk membahas hasil yang sudah dibuatnya dalam sebuah forum yang disebut Kongres Mahasiswa Gizi. Dan setelah diperoleh draft rancangannya maka akan dibawa ke MUBES (Musyawarah Besar) Mahasiswa Gizi untuk disepakati dan ditetapkan hasilnya. Hasilnya kami sempat mengadakan forum pembahasan ini sebanyak 5 kali sebelum dibawa ke MUBES. Dan pada akhirnya forum tersebut menghasilkan rancangan AD, ART, dan rekomendasi. Pada tanggal 4 - 5 Maret 2006 diadakanlah MUBES Mahasiswa Gizi Kesehatan yang dihadiri oleh mahasiswa gizi angkatan 2004, 2005, program Bangkatan 2004 dan 2005, yang bertempat di Ruang POM Biomedik. Acara ini turut mengundang dr. Sri Poeranto JS, SP. ParK, Mkes, selaku PD III FKUB, dr. Bambang Prijadi MS selaku Ketua Jurusan Gizi Kesehatan, dan saudara Hanif Abdul Hamid selaku Presiden BEM FKUB.
Akhirnya diresmikanlah berdirinya Organisasi Mahasiswa Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran yang selanjutnya disingkat ORMAGIKA FKUB, pada tanggal 4- 5 Maret 2006 dalam MUBES Mahasiswa Gizi Kesehatan yang dihadiri oleh mahasiswa gizi angkatan 2004, 2005, program B angkatan 2004 dan 2005, yang bertempat di Ruang POM Biomedik.
DINAMIKA STATUS KELEMBAGAAN ORMAGIKA
Dari awal berdirinya ORMAGIKA sebenarnya sebagian besar mahasiswa gizi menginginkan organisasi ini nantinya berbentuk HIMPUNAN. Bahkan dari tim formatur inti yaitu Nur Mufida, Gemala Qurbani, Dwi Kartikasari, Heri Susanto yang semuanya dari angkatan 2004 sering berdebat untuk menentukan bentuk organisasi apakah Himpunan, LSO (Lembaga Semi Otonom) atau BPO (Badan Pelengkap Organisasi). Namun dari hasil analisa dan investigasi dari tim formatur merekomendasikan agar untuk tahap awal akan lebih baik jika organisasi ini berbentuk sebagai BPO lebih dulu dengan alasan:
Organisasi berbentuk BPO berarti akan ada pendampingan atau pengarahan dari lembaga yang ditunjuk oleh BEM. Karena kita merasa masih sebagai jurusan yang baru, angkatan baru, belum cukup pengalaman organisasi sehingga bentuk BPO dianggap sesuai untuk kita saat itu. Namun, kita juga punya rencana bahwa dalam beberapa tahun kedepannya status kita akan berubah menjadi himpunan jika dirasa sudah cukup siap.
Tahun 2008, pengurus ORMAGIKA mengajukan proposal perubahan status ORMAGIKA dari BPO menjadi Himpunan yang ternaungi dalam Badan Khusus kepada BEM dan DPM, dan hingga pertengahan kepengurusan belum ada keputusannya.
Berdasarkan hasil MUMF tahun 2007 memutuskan bahwa untuk proses pembentukan organisasi baru baik itu BK, LSO dan BPO akan diatur dalam Undang undang.
Namun ada beberapa hal/prinsip yang perlu dipahami dari proses pendirian ORMAGIKA ini terkait status kelembagannya yaitu prinsip untuk menjunjung tinggi konsep kolegium serta prinsip untuk mempersatukan mahasiswa gizi. Sehingga kita ingin proses pendirian serta permasalahan status ORMAGIKA bisa sesuai dan selaras dengan harapan dari kolegium itu sendiri dengan tetap mengedepankan aspirasi/keinginan dari mahasiswa gizi itu sendiri.
Maka dari itu, dimulailah inisiasi perubahan status kelembagaan ORMAGIKA menjadi Badan Khusus sejak tahun 2008 dengan mengumpulkan aspirasi dan suara baik itu dari internal mahasiswa gizi sendiri, juga dari kolegium FKUB. Dan di akhir periode kepengurusan 2008, tepatnya saat diselenggarakannya MUMF, resmilah ORMAGIKA menjadi Badan Khusus yang memiliki hubungan koordinatif dengan BEM.
KETUA ORMAGIKA
Yang pernah menjadi Ketua ORMAGIKA:
Dwi Kartika Sari (angkatan 2004) Periode 2005
Heri Susanto (angkatan 2004) Periode 2006
Rochmatul Rizqiyah (angkatan 2005) Periode 2007
Alfan Bakhtiarsyah (angkatan 2006) Periode 2008
Maya Faroka (angkatan 2007) Periode 2009
Hanif Alamudin Manshur (angkatan 2008) Periode 2010
Urfi Yuniar Risqina (angkatan 2009) Periode 2011
Nila Reswari Haryana (angkatan 2010) Periode 2012
Kartika Yuliani (angkatan 2011) Periode 2013
Apriliawan Hidayatullah (angkatan 2012) Periode 2014
Fajar Abdillah (angkatan 2013) Periode 2015
Novilla Anindya Permata (angkatan 2014) Periode 2016
Muhammad Nurul Huda (angkatan 2015) Periode 2017
Agustin Putri Rahayu (angkatan 2016) Periode 2018
Hazrina Putri Alifiyah (angkatan 2017) Periode 2019
Fatimah Zuhra (angkatan 2018) Periode 2021
Clarista Aurelia Saputri (angkatan 2019) Periode 2022
Galih Raditya Hendrato (angkatan 2020) Periode 2023