BACA PUISI KELOMPOK
BACA PUISI KELOMPOK
Peserta lomba adalah siswa kelas 5 ( lima ) atau 6 ( enam ) SD/ sederajat.
Peserta lomba merupakan kelompok yang terdiri 3-5 orang.
Masing-masing sekolah dapat mengirimkan peserta dalam jumlah yang tidak dibatasi.
Peserta lomba melakukan pendaftaran secara online melalui link berikut:
Peserta Peserta lomba mengenakan seragam sekolah atau busana muslim bebas syar’i.
Peserta memilih salah satu judul puisi yang disediakan panitia:
a. Puisi Ki Hajar Dewantara, Karya: Sides Sudyarto D.S.
b. Puisi Layang-Layang Milikku, Karya: Slamet Sukirnanto
c. Puisi Tiada Hari Raya, Karya: Damay Ar-Rahman
Peserta diperbolehkan menggunakan atribut yang menunjang puisi berkelompok.
Sebelum lomba offline, peserta lomba wajib mengunggah video hasil karya dengan durasi 3 – 5 menit melalui channel youtube pribadi dan mengirimkan link nya kepada panitia ( tidak boleh diprivat ) paling lambat tanggal 25 Oktober 2024 melalui link pengumpulan lomba berikut :
Pastikan video sudah menggunakan Frame yang telah panitia sediakan, Frame bisa diunduh pada link di bawah ini:
9. Panitia akan mengunggah video ke youtube SMPIT TBZ TV untuk mencari viewers terbanyak, link akan dishare di WAG
10. Video dengan viewers terbanyak akan menjadi juara favorit (terhitung dari 26 Oktober – 08 November 2024 pukul 12.00)
11. Dari seluruh peserta lomba, diambil 3 juara dengan kriteria penilaian tertinggi dan 1 juara favorit (viewers terbanyak)
12. Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Penghayatan : 30 poin
Penampilan : 20 poin
Intonasi : 10 poin
Pelafalan : 10 poin
Vokal : 10 poin
Mimik (ekspresi) : 20 poin
Ki Hajar Dewantara
Karya: Sides Sudyarto D.S.
Ki Hajar, kau adalah fajar bagi sesama
Penyuluh kesadaran budi bangsamu
Kau pendidik untuk kaum jelata
Pembangkit semangat juang bangsa
Penamu bergetar menghantam penjajah
Lidahmu tajam melawan penindasan
Kau bangkitkan kesadaran pribumi Indonesia
Kau tumbuhkan rasa cinta tanah air jaya
Ki Hajar nan budiman
Kau tanamkan keyakinan pada seluruh bangsamu
Kau percikkan selalu kebijaksanaan 'tuk masyarakatmu
Tanpa peduli waktu
Ki Hajar patriot luhur
Kau semaikan jiwa kebangsaan
Kau tanamkan gairah kemanusiaan
Di seluruh bumi persada
Layang-Layang Milikku
karya Slamet Sukirnanto
Layang-layang milikku, kumanjakan kau
Membumbung, di langit biru
Di alam raya bersama burung-burung bebas
Lihatlah dari sana, negeri-negeri yang jauh
Adakah negeri-negeri bebas yang angkuh?
Satu pesan yang kusampaikan dari bumi ini
Janganlah meninggalkan daku, kemudian kau pergi
Sebab jarak antara kita semakin jauh
Di kota ini aku sendiri dengan pijar nasib
Layang-layang milikku, kumanjakan kau
Membumbung di langit biru
Sampaikan salam: hidup teguh di sini
Nyanyian bumi dalam ujud puisi
Tiada Hari Raya
Karya: Damay Ar-Rahman
Hari-hari penuh kekosongan
Pasukan tempur menghancurkan titik mata Iblisnya
Perempuan dan anak-anak berlari ketakutan
Ada juga yang tak sanggup lagi
Sehingga melawan para zionis laknat
Setiap hari menjaga nyawa
Setiap hari memungut mentari, senja, dan malam
Bersembunyi dan berdoa
Berharap masih ada hari esok untuk berjuang
Tibalah saatnya hari raya
Seluruh dunia berbahagia dan aman untuk menemui saudara
Terkecuali tanah yang mulai kurus dan gersang di bumi Arab
Mau bulan apapun itu, tetap saja bernapas tersiksa
Berhamburan jasat terbujur kaku di sekelilingnya
Dengan ratapan hening, menyeka ujung mata
Suara tangisan pun membalita ringkih
Yang berpelukan pada debu-debu
Dan takbiran memanggil haru