AR (augmented reality), adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara realitas dalam waktu nyata.
AR dapat ditampilkan pada berbagai perangkat seperti kacamata, layar, ponsel, dan sebagainya. Agar perangkat berfungsi dengan baik, sejumlah data tertentu dalam bentuk video, gambar, animasi, dan model 3D perlu digunakan.
AR menggunakan teknologi SLAM (Simultaneous Localization and Mapping), sensor, dan pengukur kedalaman. Misalnya, mengumpulkan data sensor untuk menghitung jarak dari lokasi sensor ke objek.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membuat aplikasi AR dengan tema pengenalan buah-buahan. Adapun buah-buahan yang akan kita buat versi 3D adalah apel, lemon, nanas, semangka, serta tomat. Untuk software yang perlu disiapkan adalah Unity 3D dan peramban web untuk mengakses Vuforia.
Kami menggunakan Unity 2020 LTS dalam project kali ini. Untuk mengunduh Unity dapat melalui Unity Hub yang dapat didapatkan pada situs resmi Unity. Berikutnya kita akan membahas langkah-langkah pembuatan aplikasi AR.
Buka aplikasi Unity Hub, kemudian pilih new untuk membuat project baru. Pilih template untuk AR. Kemudian masukan nama project dan tentukan penyimpanan project. Setelah itu, klik create.
Tunggu beberapa saat, lalu akan muncul tampilan seperti di atas.
Klik tab assets, lalu pilih import package, kemudian klik custom package.
Selanjutnya import file Vuforia ke dalam Unity dengan cara double click pada file tersebut.
Kemudian jika ada tampilan seperti di atas, pilih import dan tunggu sampai prosesnya selesai.
Apabila ada pesan untuk update, silakan klik update.
Apabila muncul pesan API Update Required, klik I Made a Backup. Go Ahead!
Klik pada tab GameObject, pilih Vuforia Engine, kemudian klik AR Camera.
Pada bagian inspector, silakan klik Open Vuforia Engine configuration.
Kemudian klik add license.
Masukkan nama license, lalu centang pada bagian check list box, kemudian klik confirm.
License key telah berhasil dibuat. Selanjutnya copy license key dengan cara double click .
Salin hasil copy pada kolom add license.
Selanjutnya scroll ke bawah dan klik add database.
Pada Vuforia, klik pada bagian target manager, lalu masukkan nama database, kemudian pilih type, selanjutnya klik create.
Selanjutnya klik add target, kemudian pilih tipe target. Di sini kami memilih single image. Kemudian import file dengan klik browse, lalu masukkan width sesuai keinginan dan klik add.
Apabila target telah berhasil ditambahkan, maka tampilan akan seperti gambar di atas.
Setelah itu, centang pada check list box, lalu Download Database(All), kemudian pilih Unity Editor dan klik download.
Klik tab assets, pilih import package, lalu klik custom package.
Lalu import database yang telah diunduh dengan cara double click.
Akan muncul tampilan seperti gambar di atas, lalu klik import.
Klik tab GameObject, pilih Vuforia Engine, lalu klik Image Target.
Selanjutnya arahkan kursor pada menu hierarchy Image Target agar dapat mengaktifkan inspector. Pada bagian tersebut ubah dari From Image ke From Database.
Maka layar scene akan berubah seperti gambar di atas sebagai tanda bahwa import target marker pada bagian image target telah berhasil.
Kemudian klik AR Camera untuk melihat bagian image target. Pada bagian inspector, ubah rotation dari 0 menjadi 90.
Kemudian klik pada tab assets store untuk mendownload package. Anda mungkin akan diarahkan ke peramban web menuju Asset Store Unity terlebih dulu.
Setelah selesai mengunduh package, lalu klik import.
Akan muncul tampilan seperti gambar di atas, klik import.
Untuk melihat model dari package yang telah diimpor, silakan double click objek. Objek akan dibuka di aplikasi 3D Viewer.
Di dalam Image Target, klik tab GameObject, pilih Vuforia Engine, lalu klik Image Target.
Pada bagian Inspector, pilih Type ke From Image dan pilih Image berupa Texture yang sudah diimpor ke project.
Pada bagian inspector, ubah position Y menjadi 1092 dan Rotation X menjadi 90.
Arahkan kursor pada bagian hierarchy AR Camera (klik), kemudian menuju inspector dan klik apply. Kemudian jalankan tombol play pada Scene (letak di atas Scene).
Lakukan langkah-langkah tersebut untuk buah yang lain. Lakukan penyesuaian pada posisi marker maupun objek 3D melalui panel inspector. Apabila tidak menemukan 3D model dalam format FBX dan texture yang sesuai, Anda dapat mencoba menggunakan format prefabs. Setelah selesai menambahkan objek 3D dan marker untuk semua buah, masuk ke bagian Preferences di menu Edit.
Pada tab External Tools, pastikan pastikan path untuk JDK, NDK dan Android SDK sudah sesuai. Anda dapat mengaturnya dengan tombol browse di sisi kanan textbox atau menggunakan pengaturan rekomendasi dari Unity.
Apabila path untuk JDK dan Android SDK sudah sesuai, masuk ke bagian Build Settings di menu File. Pilih tab Android, kemudian masukkan semua scene pada bagian Scenes In Build. Anda dapat menambahkan scene melalui tombol Add Open Scenes.
Klik tombol Player Settings di pojok kiri bawah. Jendela Project Settings akan terbuka dan menampilkan tab Player.
Atur Company Name dan Product Name.
Atur orientation pada dropdown Resolution and Presentation ke Auto Rotation.
Pada dropdown Other Settings, atur Minimum API Level dan Target API Level serta Target Architectures.
Tutup jendela Project Settings, kemudian klik Build dan pilih path dan nama aplikasi. Apabila tombol Build belum muncul, klik tombol Switch Platform dan tunggu hingga berubah menjadi Build.
Apabila proses build berhasil, setelah proses selesai sistem akan langsung mengarahkan ke folder tempat file apk tersimpan. Apabila Anda mengaturnya secara default, sistem akan mengarahkan file apk ke folder project.