Apa itu Autisme?
Autisme atau biasa disebut ASD (AutisticSpectrum Disorder) merupakan gangguanperkembangan fungsi otak yang komplek dan sangat bervariasi (spektrum), biasanya gangguan ini meliputi cara berkomunikasi, berinteraksi sosial dan kemampuan berimajinasi. Autisme pertama kali diperkenalkan oleh Leo Kanner pada tahun 1943. Kanner mendeskripsikan gangguan ini sebagai ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, gangguan berbahasa yang ditunjukkan dengan penguasaan bahasa yang tertunda, echolalia, mutism, pembalikan kalimat, adanya aktivitas bermain repetitive dan stereotype, rute ingatan yang kuat dan keinginan obsesif untuk mempertahankan keteraturan di dalam lingkungannya.
Apa dampak dari Autisme??
Dampak dari autisme berbeda-beda pada setiap tahap perkembangan, dampak autisme sebelum masa sekolah yaitu tantrum (ledakanemosi), telat berbicara, kurangnya kontak mata dan senyum sosial, lebih suka menyendiri dan tidak mampu memahami aturan. Setelah memasuki usia sekolah perilaku menarik diri akan berkurang, namun tetap tidak sulit untuk bersosialisasi dengan anak sebayanya dan tidak dapat berempati, terjadi hambatan perkembangan bahasa, dan performa yang tidak seimbang dalam tugas-tugas kognitif. Menjelang dewasa, anak autisme akan memiliki gangguan kualitatif dalam interaksi sosial timbal balik, gangguan kualitatif dalam komunikasi dan bahasa verbal maupun non verbal. Kelainan autisme menyebabkan terganggunya kognisi sosial, keterampilan dan interaksi sosial, sedangkan tiga hal tersebut merupakan hal yang sangat penting di kehidupan sosial. Anak penyandang autisme memperlihatkan berbagai karakteristik yang khas dan seringkali tampak aneh, terutama dalam hal interaksi sosial, komunikasi dan perilaku. Dari kelainan anatomis dan fungsi dari bagian otak, maka timbulah gejala yang dapat diamati. Dalam hal interaksi sosial anak autisme akan mempunyai gejala berupa tidak mampu menjalin interaksi sosial yang cukup memadai, tidak bisa bermain dengan teman sebaya, tidak bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain dan kurangnya hubungan sosial dan emosional timbal balik.
Apa saja gejala Autisme??
Dalam hal gangguan komunikasi berupa terlambat berbicara atau bahkan sama sekali tidak berkembang, sering menggunakan bahasa yang aneh dan cara bermain yang kurang variatif. Sedangkan dalam hal gangguan Ningrum Pangestu dan Arulita Ika Fibriana /Risiko Autisme / HIGEIA 1 (2) (2017) 143 perilaku, gejala autisme berupa terpaku pada suatu kegiatan yang ritualistik, ada gerakan-gerakan aneh yang khas, dan seringkali sangat terpaku pada bagian-bagian tertentu benda.
Klasifikasi Autisme menurut ICD (International Classification of Diseases)
ICD (International Classification of Diseases) mengklasifikasikan autisme menjadi 5, yaitu
Childhood autism(autisme masa kanak-kanak), yang gejalanya nampak sebelum anak mencapai usia 3 tahun.
Pervasive developmental disorder not otherwise specified (PDD-NOS), merupakan gangguan autisme yang tidak umum dan terdapat ketidakmampuan pada beberapa perilaku.
Rett’s Syndrome, yang hanya dialami oleh anak wanita.
Childhood disintegrative disorder (Gangguan disintegrasi masa kanak-kanak), gangguan perkembangan dimana perkembangan terjadi dengan sangat baik selama beberapa tahun sebelum akhirnya terjadi kemunduran yang hebat.
Asperger syndrome, gangguan perkembangan yang dialami pada masa anak- anak dan lebih banyak terdapat pada anak laki-laki daripada wanita.
Faktor terjadinya kelainan Autisme
Autisme dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu berat lahir, riwayat asfiksia, usia ibu saat melahirkan, usia ayah saat ibu melahirkan, metode persalinan, ras ibu, riwayat penggunaan obat antidepresan, riwayat paparan asap rokok pada ibu hamil, riwayat stres pada ibu hamil, jumlah kehamilan, riwayat pendarahan maternal, jenis kelamin anak, riwayat pemberian makanan pendamping ASI sebelum anak berusia 6 bulan dan riwayat infeksi pada ibu hamil. Beberapa faktor tersebut akan mengganggu perkembangan otak janin baik secara langsung maupun tidak langsung yang kemudian akan berujung pada autisme.
Anak yang mengalami autisme akan mengalami??
Anak yang mengalami autisme akan mengalami gangguan perkembangan dalam berbagai bidang, yaitu gangguan dalam ber- komunikasi baik verbal maupun non-verbal (berkomunikasi dengan bahasa yang aneh), gangguan dalam interkasi sosial (gangguan menolak atau menghindar untuk bertatap muka), gangguan dalam bermain (bermain sangat monoton), perilaku yang ritualistik, hiperaktif (senang mengulang gerakan tertentu), gangguan perasaan dan emosi (mengamuk tak terkendali), dan gangguan dalam persepsi sensoris (perasaan sensitif terhadap sensor tertentu).
Sumber:
Pangestu, N., & Fibriana, A. (2017). Faktor Risiko Kejadian Autisme. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 1(2), 141-150. Retrieved from journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia/article/view/14019