Tugas Modul 1.2

1. Salah satu peristiwa negatif yang saya alami adalah saat itu sudah masuk waktu istirahat, dengan semangat saya berlari menuju pintu keluar, namun belum sampai di luar guru saya berteriak memanggil saya. Saya pun kaget, karena merasa tadi sudah diizinkan untuk istirahat. Akhirnya saya pun kembali ke tempat duduk lagi. Kejadian ini saya alami saat saya masih duduk di bangku TK A. Sedangkan peristiwa positif yang saya alami yakni saat pelajaran biologi. Saat itu sedang ulangan harian tentang reproduksi tumbuhan. Beberapa hari sebelum ulangan, saya sudah belajar dengan semampu saya. Sehingga saat hari H saya hanya butuh waktu 30 menit untuk menyelesaikan soal- soal dari guru saya. Karena merasa sudah maksimal dengan jawaban saya, maka saya pun tidur di meja saya. Mengetahui saya tidur, guru biologi saya pun mendatangi saya dan melihat pekerjaan saya. Guru saya lantas meminta saya untuk menunggu di luar saja karena sudah selesai. Saya pun keluar seorang diri. Tak berselang lama, guru matematika saya lewat. Melihat saya di luar dan teman-teman lain di dalam, guru saya pun panik. Guru saya mengira jika saya dikeluarkan dari kelas karena membuat masalah di kelas. Akhirnya saya menjelaskan jika saya sudah selesai mengerjakan ulangan sehingga diminta untuk menunggu di luar. Guru matematika saya pun lega. Peristiwa ini terjadi saat saya kelas 9 SMP. 

2. Selain saya yang terlibat dalam peristiwa tersebut adalah guru TK A, teman- teman TK A, guru biologi SMP, guru matematika SMP, dan teman- teman saya sekelas saat SMP.

3. Dampak emosi yang saya rasakan dari peristiwa negatif tersebut adalah saya sangat malu sekali. Apalagi saat guru saya berteriak memanggil saya dengan keras, hingga semua teman-teman saya melihat ke arah saya. Sementara dampak emosi dari peristiwa positif tersebut adalah saya merasa sangat diperhatikan oleh guru saya.

4. Momen yang masih saya rasakan dan mempengaruhi diri saya yakni sampai sekarang saya masih menyayangkan sikap guru saya, kenapa saat itu tidak menegur saya dengan lembut. Oleh sebab itu peristiwa tersebut menjadi pelajaran penting bagi saya sebagai seorang pendidik saya harus selalu berusaha untuk bertutur lembut terhadap murid- murid saya. Sementara peristiwa positif itu hingga sekarang saya menjadi pendidik saya berusaha semaksimal mungkin untuk memperhatikan murid saya. 

5. Adapun pelajaran hidup yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi terkait peran saya sebagai seorang pendidik adalah semakin matang usia kita, maka kita harus mampu untuk mengontrol emosi kita. Karena kita sebagai pendidik menjadi contoh bagi murid-murid kita. 

6. Sedangkan nilai- nilai yang saya yakini sebagai seorang guru adalah guru memiliki peran penting bagi murid dalam proses belajar bermakna. 

Tugas 2

Nilai-nilai dalam diri saya yang membatu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya adalah: 

(a) Kolaboratif : melalui nilai kolaboratif maka saya dapat bekerjasama dengan murid, rekan guru dan komunitas sekolah dalam kegiatan positif 

(b) Inovatif : dengan nilai inovatif saya bisa menghadirkan cara- cara dan metode baru dalam proses pembelajaran yang bermanfaat bagi murid. Selain itu inovasi tersebut juga dapat saya tularkan ke rekan guru dan komunitas sekolah.

(c) Reflektif : melalui nilai reflektif saya akan dapat mengkaji diri saya ke arah yang lebih baik lagi

( d) Mandiri : melalui nilai mandiri ini saya selalu mengajak diri saya untuk menjadi pribadi yang tangguh, yang senantiasa berusaha untuk meningkatkan kapasitas diri saya

2. Peran yang selama ini saya mainkan untuk menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya diantaranya saya mengikuti beberapa kegiatan pelatihan yang bermanfaat dalam peningkatan kapasitas saya sebagai seorang pendidik, misalnya Diklat AKM, Penggunaan google space, Diklat kepala laboratorium. Selain itu saya juga mengikuti forum MGMP. Selain itu saya juga mengembangkan pembelajaran yang inovatif bagi murid.


Mulai Dari Diri

Salah satu nilai guru penggerak yang saya terapkan di sekolah adalah berpihak pada murid. 1. Di awal pembelajaran saya awali dengan apersepsi yang melibatkan murid. 2. Murid menuliskan apa yang mereka amati dan apa yang ingin mereka tanyakan terkait kegiatan apersepsi. 3. Murid dan guru merumuskan masalah terkait tema yang akan dipelajari 4. Murid merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai bersama guru  5. Murid menggali konsep/ informasi terkait tema yang akan dipelajari. 6. Murid membentuk kelompok dan melakukan eksperimen 7.. Murid berdiskusi menyelesaikan permasalah yang disajikan dalam LKPD 8. Murid mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lainnya menanggapi 9. Murid diberikan penguatan materi oleh guru 10. Murid menyimpulkan pembelajaran secara mandiri dalam bentuk puisi/ pantun/ poster dll.   

Forum Diskusi Eksplorasi Konsep

RuKol 1.2.pdf

Tugas RuKol 1.2

DeKon 1.2_Vivit.mp4

Tugas DeKon 1.2

1. Peristiwa

* Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran modul 1.1 hingga 1.2 adalah membagi waktu saya dalam mengerjakan semua tugas, baik itu tugas sebagai guru, tugas tambahan sebagai wali kelas, tugas di guru penggerak dan tugas lainnya. Karena awalnya saya mengira akan sulit untuk membagi waktu dalam mengerjakan semua tugas tersebut. Namun saat saya mulai memasuki modul 1.1 keraguan dan kegaluan saya sirna, karena semua tidak seperti yang saya bayangkan semula. 

* Kaitan antara modul 1.1 dan 1.2 yang saya fahami adalah guru dalam mendidik murid harus menuntun murid sesuai dengan kodratnya. Dalam proses mendidik tersebut guru menjadi  model nyata bagi murid dalam hal tingkah laku, budi pekerti dan attitudenya. Oleh sebab itu guru harus senantiasa menunjukkan nilai-nilai (mandiri, berpihak pada murid, reflektif, kolaboratif, inovatif) dalam proses mendidik murid sehingga dapat membentuk insan yang mencerminkan profil pelajar pancasila. Dengan demikian guru dapat menjadi pemimpin pembelajaran. Selain itu, guru juga dapat menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid dan menggerakkan komunitas praktisi.

2. Perasaan 

Saat momen itu terjadi saya merasa seperti bagaikan berada di gurun pasir dan saya menemukan sebuah oase yang dapat saya gunakan untuk minum. Saya merasa inilah sesuatu yang saya cari selama ini, bagaimana saya seharusnya sebagai seorang pendidik.

3. Pembelajaran

Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa jika setiap murid akan mampu mencapai kemampuan pada level yang sama jika diberikan kesempatan dan perlakuan yang sama, sekarang saya berpikir bahwa setiap murid punya kodratnya masing-masing, dengan keunikannya masing-masing.

4. Penerapan ke depan (Rencana)

Pengembangan diri yang sederhana, konkret, dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai guru penggerak yaitu 1. senantiasa meningkatkan kualitas diri sebagai pendidik 2. Merancang dan melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid dengan model/metode yang inovatif, disertai refleksi di setiap akhir pembelajaran 3. melakukan kolaborasi dengan guru lain 




Koneksi Antar Materi

Aksi Nyata 1.2 Vivit.mp4

Aksi Nyata 1.2

JURNAL PANTAU VIVIT 1.2.pdf

Pada awal kegiatan mulai dari diri saya menuliskan tentang peristiwa positif dan negatif yang pernah saya alami sebagai seorang murid. Peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang membekas di hati saya hingga dapat menginspirasi saya. Selanjutnya pada bagian eksplorasi konsep saya membaca dan mempelajari tiap konsep kemudian saya menuliskan notes. Pada tahap ini cukup menguras tenaga tenaga saya karena ada 22 bagian. Namun  saya sangat menikmati ketika mempelajari tiap bagian konsep hingga nilai dan peran guru penggerak. Selanjutnya saat sesi forum diskusi dan ruang kolaborasi saya lupa belum menjawab pertanyaan di bagian forum diskusi, namun rekan saya mengingatkan sehingga saya langsung menjawabnya. Kemudian saat diskusi ruang kolaborasi dan presentasi ruang kolaborasi berjalan dengan lancar, meski saat diskusi ruang kolaborasi saya sedang mandampingi kegiatan outing class anak saya. Setelah presentasi selesai dan mengedit beberapa bagian di ppt, saya dan kelompok sepakat untuk mengupload tugas kami. Selanjutnya pada demonstrasi kontekstual saya membuat sebuah video tentang nilai dan peran guru penggeraka yang sudah dan ingin saya lakukan secara berkelanjutan. Selanjutnya di sesi elaborasi dengan pemateri Ibu Novriani saya sangat suka sekali karena penyampaian materi yang lugas, jelas, dan diibaratkan dengan sebuah perumpamaan yang nyata. Pada sesi koneksi antar materi saya menjawab pertanyaan di LMS tentang peristiwa, perasaan, pembelajaran, dan rencana ke depan yang akan saya lakukan dalam menerapkan nilai dan peran sebagai guru penggerak. Selanjutnya saya membuat aksi nyata tentang beberapa kegiatan yang telah saya lakukan dalam menerapkan nilai dan peran saya sebagai guru penggerak. 

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan

JURNAL PANTAU VIVIT 1.2.pdf

Jurnal Pantau 1.2