PRODUK KREATIF KEWIRAUSAHAAN OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
Karena keharusan dunia pendidikan untuk mengerti keinginan pasar, pada kurikulum 2013 revisi 2017 dimunculkanlah mata pelajaran tambahan dimana mata pembelajaran ini lebih mengedepankan aspek kognitif, softskill dan hardskill dari peserta didik, yaitu mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan (PKK) yang menggabungkan perkembangan teknologi dengan wirausaha. Yandriana (2013) menyatakan, “Dalam hidup dan berkehidupan manusia memerlukan sebuah pekerjaan sebagai kecakapan hidup agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya”. Selain itu Ary Wibowo (2011) juga berpendapat bahwa: Pendidikan kewirausahaan dapat menjadi alternatif untuk menekan angka pengangguran saat ini. Namun ada hal mendasar yang harus dilakukan yaitu mengubah paradigma pendidikan yang masih konseptual dengan urusan akademik. Kadang – kadang pendidikan itu tidak membuat mahasiswa berani untuk bereksperimentasi, karena terlalu dogmatis. Akibatnya kemampuan mereka untuk berfikir diluar faktor itu menjadi sesuatu yang sulit dilakukan. Mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan merupakan perubahan dari mata pelajaran Prakarya dan Kewurausahaan (PKWU). Sebelumnya mata pelajaran PKWU merupakan mata pelajaran adaptif di SMK, namun setelah dirubah oleh kurikulum 2013 Revisi menjadi PKK mata pelajaran tersebut menjadi mata pelajaran produktif sesuai program keahlian masing – masing di SMK. Oleh karena itu para guru dituntut untuk mengikuti program keahlian ganda agar dapat menjadi guru produktif. Selain itu di beberapa sekolah termasuk di SMK Muhammadiyah Sampit pihak sekolah mempunyai cara sendiri untuk mengatasi perubahan pada mata pelajaran tersebut, yakni penyampaian materi dilaksanakan oleh dua orang guru saling bergantian dengan pembagian jam diantaranya dua jam pelajaran oleh guru kewirausahaan yang akan membahas mengenai konsep dasar serta langkah – langkah dalam berwirausaha dan lima jam pelajaran sisanya oleh guru produktif yang akan menyampaikan 13 materi terkait program keahliannya masing – masing serta bentuk realisasi dari teori yang telah disampaikan oleh guru kewirausahaan sebelumnya. Pembelajaran PKK ini diberikan untuk menunjang daya produktif, kreatif, inovatif pada peserta didik. Sehingga sesuai dengan tujuan pemerintahan sekarang yang mengusung “Industri Kreatif” mata pelajaran ini cocok untuk pengembangan kualitas diri generasi muda. Didalam kurikulum 2013 revisi 2017, bentuk pembelajaran PKK lebih bersifat student-centered (terpusat pada siswa), maksudnya siswa yang ditekankan untuk aktif sedangkan guru berfungsi sebagai fasilitator dan motivator. Hal ini bertujuan agar potensi dalam diri siswa lebih tergali secara bebas dan mampu menghasilkan produk yang beragam dengan tetap menerapkan karakter positif dalam dirinya.