Apa itu baju atau pakaian, sepatu, tas Distro?

Mungkin anda sering diajak temen - temen untuk jalan - jalan ke toko pakaian "Yuk, beli baju di distro" atau "cari sepatu di distro aja". Namun, apakah anda tahu apa itu distro dan apa bedanya barang - barang yang dijual di distro dengan di toko umunya atau di departemen store?. Padahal kan, barang - barangnya tidak ada yang beda, kaos, sepatu, celana, kemeja tidak ada bedanya.

Nah, sebelum anda mengetahuinya, alangkah baiknya tahu dulu asal usul istilah distro di Indonesia.

Seperti di kutip dari laman lombergbag.com bahwa Distro merupakan kata yang diambil dari bahasa inggris yakin distribution store. Distro sendiri dapat diartikan sebagai toko yang menjual pakaian dan aksesoris yang diproduksi oleh brand-brand di Indonesia, ntah itu merupakan hasil konsinyasi ataupun diproduksi sendiri. Distro pada umumnya dikelola oleh anak muda, dan produk di distro biasanya tidak diproduksi secara massal agar tetap mempertahankan ke-eksklusifan produk itu sendiri.

Konsep distro di Indonesia berawal dari kota Bandung. Pada tahun 1990, band-band indie Bandung menjual merchandise mereka seperti stiker, cd, dan pakaian di toko-toko pakaian. Jadilah toko-toko pakaian yang mereka titipkan menjadi komunitas tersendiri, akhirnya banyak komunitas lain yang menjual pakaian mereka sendiri, sehingga terbentuklah apa yang kita kenal sebagai distro sekarang ini.

Oleh karena itu distro sangat diindetikkan dengan anak muda, jadi fashion yang dijual didistro seperti tas, baju, dan aksesoris pada umumnya memang dirancang untuk anak muda khususnya pria.

Dengan semakin berkembangnya kata distro ini, kata ini bisa digunakan untuk menyebut barang-barang yang memang didesain dan dibentuk untuk dipakai oleh anak muda. Jadi tas distro adalah tas yang digunakan dan dirancang untuk anak muda.