Disiplin kerja di kantor bukan hanya masalah dominasi peraturan dan hukuman yang diterapkan oleh perusahaan. Memang, terkadang perusahaan memberlakukan beberapa aksi pendisiplinan agar karyawan dapat terbiasa menjaga kedisiplinan.
Padahal, perilaku disiplin kerja akan terbentuk sendiri ketika karyawan dan manajemen perusahaan memiliki rasa percaya satu sama lain. Hal ini juga mendukung tujuan dari kerja disiplin yang bermaksud untuk membuat lingkungan kerja yang nyaman dan tetap berada di garis yang sama demi mencapai tujuan perusahaan.
Mengurangi masalah akibat perilaku tidak disiplin. Hasil dan tujuan utama dari menerapkan kedisiplinan di tempat kerja adalah membatasi dan mengurangi masalah akibat perilaku tidak disiplin. Misalnya seperti keterlambatan kerja dan absensi yang sering mengganggu produktivitas karyawan dan timnya.
Menjaga standar perusahaan. Ketika diterapkan secara konsisten dan adil, sistem disiplin kerja akan memperkuat aturan yang telah ditetapkan perusahaan dan mampu meningkatkan moral perusahaan dan menjaga standar perusahaan. Karyawan juga akan cenderung lebih menghormati aturan di tempat kerja dan mengurangi kemungkinan pelanggaran dan sanksi kedisiplinan terjadi.
Menjaga konsistensi kerja. Disiplin kerja dapat menjaga peraturan dan sistem kantor untuk berjalan secara konsisten. Jadi, dengan kedisiplinan yang biasa diterapkan tersebut, karyawan maupun perusahaan tidak dapat mengubah peraturan dan konsistensi kerja pun akan terjaga.
Membantu menghindari masalah hukum di kemudian hari. Ketika kantor terbiasa menerapkan disiplin menjaga segala perjanjian di kertas hitam di atas putih, semuanya akan jelas di mata hukum. Jadi, ketika ada sebuah masalah yang timbul berkaitan dengan hal tersebut, perjanjian yang sudah dibuat dapat menjadi landasan hukum yang jelas mana yang benar dan salah