Kajian pada bab ini meliputi tiga uraian pokok yaitu (1) pengenalan terhadap Psikolinguistik, (2) Sejarah Perkembangan Psikolinguistik dan (3) cabang-cabang psikolinguistik. Bab ini didiskusikan oleh para mahasiswa pada pertemuan pertama dengan pengawasan, pengontrolan serta bimbingan oleh dosen pemangku mata kuliah.
Pengampuh Matakuliah atau Dosen membuka kelas sebagaimana umumnya yang diawali dengan salam, ajakan mensyukuri beragam karunia dari sang pencipta, serta ajakan mengirimkan salawat dan taslim buat baginda Rasullah. Selanjutnya mengecek kehadiran para mahasiswa dan menyapa para peserta didik. Selama membuka perkuliahan dosen tetap mengacuh pada durasi waktu antara 1 s/d 2 menit berdasarkan pada rancangan pembelajaran semester (RPS) yang telah disusun.
Tahap selanjutnya para mahasiswa akan dibagi berkelompok sesuai jumlah topik bahasan selama satu semester. Pada pertemuan ini dosen memberi tugas kepada kelompok pertama untuk menjadi penanggungjawab proses berjalannya diskulusi. Kelompok satu telah diberi tugas untuk mecari beragam referensi tentang cabang-cabang psikolinguistik untuk selanjutnya mereka pelajari baik secara kelompok maupun mandiri. Selajutnya mereka diminta membuat makalah. Penanggujawab kelompok diberi kebebasan berkreasi dalam meramu tugas yang diberikan agar mereka bisa mempresentasikan dihadapan kelas dengan baik. Mereka bisa merangkum topik bahasan mereka dalam bentuk pdf, ppt, word maupun dalam bentuk print out. Yang terpenting bagi mereka adalah bagaimana penanggungjawab kelompok mampu mempresentasikan dihadapan kelas antara 3-5 menit dengan hasil yang baik. Tapap selanjutnya para audies diberi waktu untuk memberikan, kritik, saran, ide serta gagasan setelah presenter menyajikan bahasannya. Disinilah inti pokok diskusi dimana para audiens bisa saja berbeda pendapat, gagasan atau sudut pandang terkait dengan topik bahasan oleh kelompok penyaji. Sekalisekali dosen akan mengarahkan situasi diskusi jika dianggap melebar kemana-mana. Model pembelajaran yang diterapkan adalah student centre. Bagaiman proses pembelajan ini bisa semaksimal mungkin proses pemebelajaran mempusatkan pada siswa. Dalam artian para mahasiswa akan digenjot untuk lebih aktif setiap pembelajaran berlangsung. Sementara pengampuh matakuliah hanya sebagai fasilitator sekaligus pengarah selama proses pembelajaran berlangsung
Setelah mahasiswa mempelajari bab ini mereka diharapkan: 1. Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan psikolinguistik. 2. Mampu menjelaskan bagaimana sejarah lahirnya psikolinguistik. 3. Mampu menyebut serta mejelaskan cabang-cabang dari ilmu psikolinguistik.
Psikolinguistik adalah penggabungan antara dua kata ‘psikologi’ dan ‘linguistik’. Psikologi merupakan alih kata dari bahasa inggris “psyhology” yang berasal dari bahasa yunani “psyche” yang berarti jiwa,roh, atau sukma dan “logos” yang berarti ilmu. Jadi,secara etimologis psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu yang objek kajiannya adalah jiwa. Sedangkan secara terminologis menurut Sarwono sebagaimana dikutip oleh Tien Rafida mengemukakan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan. Atau ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hubungan-hubungan antar manusia. Linguistik berpadan dengan kata linguistics dalam bahasa inggris,linguitique dalam bahasa perancis,lingua dalam bahasa Italia,lengue dalam bahasa spanyol, dan linguuistiek dalam bahasa belanda yang berasal dari bahasa latin ‘lingua’ yang berarti ‘bahasa’. Kemudian kata tersebut diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi linguistik yang dapat di artikan sebagai ilmu bahasa atau ilmu yang menelaah bahasa sebagai objek kajiannya secara ilmiah. Psikolinguistik mempelajari faktor-faktor psikologis yang memungkinkan manusia mendapatkan, menggunakan, dan memahami bahasa. Linguistik secara umum dan luas merupakan satu ilmu yang mengkaji bahasa. Bahasa dalam kontek linguistik dilihat sebagai
sebuah sistem sembunyi yang wasit,konvesional dan digunakan oleh manusia sebagai sarana komunikasi. Hal ini berarti bahwa linguistik secara umum tidak terkait bahasa dengan fenomena lain bahasa dilihat sebagai bahasa yang memiliki struktur yang khas dan unik. Munculnya ilmu yang bernama psikolinguistik tidak luput dari perkembangan kajian linguistik. Pada mulanya istilah yang digunakan psikolinguistik adalah psikologi (psikolinguistik) dan ada pula yang sebutan sebagai psikologi dari bahasa (psikologi bahasa). Kemudian sebagai hasil kerja sama yang lebih terarah dan sistematis, lahirlah satu ilmu baru yang kemudian disebut sebagai psikolinguistik. “Psikolinguistik adalah pendekatan gabungan melalui psikologi dan linguistik bagi telaah atau belajar pengetahuan bahasa,bahasa dalam pemakaian, perubahan bahasa, dan hal-hal yang baik dengan itu, yang tidak mudah tercapai atau didekati melalui salah satu darikedua ilmu tersebut secara terpisah atau sendiri-sendiri “(Lado,1975:220). “Psikolinguistik merupakan ilmu yang mengurai prosesproses psikolinguistik yang terjadi apabila seseorang menghasilkan kalimat dan memahami kalimat yang di dengarkannya waktu berkomunikasi dan bagaimana kemampuan bahasa itu diperoleh manusia”(Simanjuntak,1987:1).
a. Tahap Formatif Menurut Dardjowidjojo (2005:3), tahapan ini adalah tahap awal berkembangnya psikolinguistik. Tahapan Formatif ini berawal dari sebuah seminar yang diadakan di Universitas Comell pada tahun 1951. Seminar tersebut diselenggarakan oleh John B. Carroll. Seminar tersebut berisi tentang gagasan dari penemuan John W. Gardner yang mengemukakan penggabungan dua disiplin ilmu psikologi dan linguistik menjadi satu disiplin ilmu.
Hingga muncul penelitian yang menggunakan istilah psikolinguistik oleh Osgood dan Sebeok pada tahun 1954. b. Tahap Linguistik Pada tahap yang kedua Psikolinguistik yang sebelumnya lebih condong ke arah behaviorisme. Hal ini dibantah oleh chomsky pada tahun 1957 dengan diterbitkannya buku berjudul Syntactic Structures, serta kritik tajamnya kepada teori behaviorisme B.F. Skinner. Hal ini makin berkembang karena pandangan Chomsky tentang universalitas bahasa yang mungkin mengarah pada pemerolehan bahasa. Hal ini lah yang kemudian mendukung adanya sebuah disiplin ilmu Neurolinguistik dan Biolinguistik. c. Tahap kognitif Dalam buku Dardjowidjojo tuliskan penjelasan mengenai tahapan kognitif yaitu pada tahapan ini peran biologi pada sebuah bahasa sangat penting karena biologi merupakan dasar dimana bahasa itu dapat tumbuh dan berkembang. Chomsky dan Lenneberg menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan bahasa seseorang akan terkait secara genetik dengan perkembangan biologisnya. d. Tahap Teori Psikolinguistik Pada tahap terakhir ini psikolinguistik tidak lagi berdiri sebagai ilmu yang terpisah dari ilmu-ilmu lain karena pemerolehan dan penggunaan bahasa manusia banyak menyangkut cabang ilmu lain (Dardjowidjojo, S, 2005:6). Perkembangan disiplin ilmu psikolinguistik telah merangsang Mehler dan Noizet untuk menulis artikel “Vers une Modelle Psycholinguistique du Locuter” (1974) yang dimuat di Textes Pour une Psycholinguistique. F. Cabang-Cabang Psikolinguistik. Psikolinguistik sendiri memiliki berbagai cabang ilmu yang semuanya mempelajari hal hal yang berkaitan dengan psikologi dan dengan bahasa, yakni bagaimana dan mengapa bahasa itu ada, bagaimana bahasa pertama yang didengar seorang anak pertama kali dan bagaimana proses pemahamanannya serta penyampaiannya dalam berkomunikasi dengan orang lain. Berikut cabang cabang psikolinguistik beserta penjelasan lengkapnya. a. Psikolinguistik Teoristik Ialah cabang yang mengkaji hal hal yang terkait dengan teori bahasa misalnya mengenai hakikat bahasa dan ciri bahasa manusia. Bidang ini mempelajari mengenai bagaimana pengungkapan yang disampaikan manusia dalam berbahasa, misalnya dengan sikap atau bahasa tubuh seperti apa yang tampil dan apa perbedaan bahasa manusia satu dengan yang lain serta pengaruh apa saja yang bisa mengubahnya. Misalnya ialah adanya perbedaan antara ciri bahasa modern dan bahasa tradisional, pada bahasa modern semuanya sudah tersampaikan dengan kata kata dan satu sama lain memahami, sedangkan bahasa tradisional di jaman terdahulu seringkali terlihat gerakan tubuh untuk memperkuatnya, ciri bahasa itulah yang dipelajari menjadi berbagai teori. b. Psikolinguistik Perkembangan Berhubungan dengan pemerolehan bahasa baik bahasa pertama maupun kedua yang digunakan dalam kehidupan sehari hari, bahasa apa yang menjadi bahasa utama dan menjadi bahasa yang paling mudah digunakan serta menjadi bahasa yang paling penting dalam keseharian, tiap bahasa selalu memiliki perkembangan yang terjadi dari pengaruh luar. Misalnya adalah adanya perubahan bahasa yang digunakan anak muda jaman sekarang dengan anak muda jaman dahulu yang dulunya sering menggunakan bahasa daerah masing masing dalam keseharian kini telah berubah menjadi bahasa percampuran antara bahasa daerah, bahasa inti di negara tersebut, serta bahasa dari barat yang terkadang dibuat singkatan singkatan tertentu untuk lebih mudah dipahami dan disampaikan. c. Psikolinguistik Sosial Mengkaji tentang aspek aspek sosial bahasa tentang akulturasi budaya dan sikap bahasa tentang bahasa yang disampaikan secara langsung kepada orang lain atau kepada orang orang di sekitarnya dalam kehidupan sosial atau dalam kehidupan sehari hari, hal itu akan menjadi dasar dalam berhubungan atau berkomunikasi dengan orang lain.Misalnya adalah seseorang yang terbiasa menggunakan bahasa daerah yang sopan dalam keseharian dan dibedakan pengungkapannya, yakni pengungkapan pada orang tua atau orang yang disegani dengan lebih halus dan penyampaian secara biasa kepada orang atau teman seumuran, hal itu yang akan menjadi perbedaan dalam ia bersosialisasi. e. Psikolinguistik Pendidikan Ialah cabang Psikolinguistik tentang pengajaran bahasa pada umumnya yang diajarkan atau dipelajari dalam kehidupan pendidikan sehari hari, ilmu ini mempelajari mengenai bagaimana seorang guru mengajarkan kebiasaan bahasa pada muridnya atau bagaimana seorang murid mampu memahaminya dan menerimanya.Jika kedua belah pihak mampu memahami satu sama lain maka akan tercipta pembelajaran dan pendidikan yang menyenangkan serta mampu memahami apapun bidang yang diajarkan, hal itu juga akan mempengaruhi kenyamanan dalam belajar dan menjadikan hubungan yang dekat antara guru yang mengajar dengan murid yang diajar. f. Neuropsikoliungistik Cabang selanjutnya ialah hubungan manusia dengan otak manusia tentang kemampuan berbahasa, bagian otak yang manakah yang berpengaruh pada kemampuan berbahasa seseorang dan bagaimana cara untuk meningkatkan serta memaksimalkan hal tersebut, hal itu penting sebab menjadi bahan bagi orang tua untuk mengajarkan pemahaman mengenai pendidikan berbahasa sejak dini pada anak anaknya.Teori ini dipelajari oleh ilmuwan dan sering menjadi dasar dalam ilmu kesehatan yang berhubungan dengan pelatihan anak untuk bisa memiliki kemampuan berbahasa yang terbaik dan bisa memiliki kemampuan sosial yang baik sehubungan dengan bahasa yang dimiliki dan menjadi dasar pula untuk proses kecerdasan selanjutnya yang dimiliki oleh anak atau seseorang tersebut. g. Psikolinguistik Eksperimental Eksperimental dalam semua bidang yang melibatkan bahasa dan perilaku berbahasa juga dipelajari, yakni yang berhubungan dengan segala jenis percobaan dalam kehidupan sehari hari, dari segala percobaan tersebut didapatkan teori yang terbaik dan cara terbaik untuk bisa memiliki bahasa yang mudah dipahami. Bahasa memang menjadi dasar semua orang dalam berhubungan dengan orang lain dan menjadi dasar dalam memahami orang orang di sekitarya, ketika berada di tempat yang asing dan tidak mengetahui bahasa yang diungkapkan tentu akan menjadi kebingungan tersendiri bagi orang tersebut karena tidak mampu mengetahui apa yang terjadi pada sekitarnya. Sebab itu perlu untuk memahami bahasa tertentu ketika mengunjungi tempat yang sebelumnya tidak dikenal, jika tidak ada yang mampu memahami maka ia akan sulit mendapatkan segala hal, baik itu berupa pemenuhan kebutuhannya sendiri atau mengenai cara ketika ia meminta pertolongan ketika berada dalam kesulitan. h. Psikolinguistik Terapan Ialah penerapan temuan di atas dalam bidang bidang tertentu di kehidupan sehari hari, segala teori di atas diterapkan secara langsung dan menjadi perhatian khusus apa saja yang menjadi kemudahan dan menjadi kesulitan dalam penerapannya sehari hari, dalam penerapan pun akan mampu dipahami bagaimana sikap manusia dan bagaimana karakter manusia berhubungan dengan bahasa yang diungkapkan kepada orang lain. Bidang bidang tersebut antara lain pendidikan, pengajaran, neurologi, psikiatri, komunikasi, kesastraan, dll. Terapan dalam bidang tersebut berhubungan dengan bagaimana penyampaiannya dan bagaimana cara untuk memahami antara kedua pihak yang berhubungan yang akan menghasilkan komunikasi yang dipahami oleh keduanya serta menimbulkan sikap sikap atau respon tertentu. Respon yang timbul misalnya ialah berupa pertanyaan, sanggahan, kritikan, atau respon positif, respon tersebut terjadi dari pemahaman yang dimiliki dan bagaimana bahasa tersebut disampaikan, sebab itu Psikolinguistik memang memiliki peran penting dalam kehidupan sosial sehari hari G. Ringkasan Psikolinguistik yaitu suatu disiplin ilmu yang bertujuan mencari satu teori bahasa yang secara linguistik bisa diterima dan secara psikologi dapat menerangkan hakikat bahasa dan pemerolehannya. Dengan kata lain psikolinguistik mencoba menerangkan hakikat struktur bahasa, bagaimana struktur ini diperoleh,digunakan pada waktu bertutur, dan pada waktu memahami kalimat-kalimat dalam pertuturan itu. Perkembangan psikolinguistik yang sangat pesat melahirkan sub disiplin baru, mereka lebih memfokuskan hal-hal tertentu dengan penelitian yang lebih detail dan saksama. Psikolinguistik sudah berkembang pesat jadi melahirkan sub disiplin psikolinguistik. Diantaranya sub disiplin psikolinguistik itu adalah • Psikolinguistik teoritis • Psikolinguistik perkembangan • Psikolinguistik sosial • Psikolinguistik pendidikan • Psikolinguistik neurologi • Psikolinguistik eksperimen • Psikolnguitik terapan.
Jadwal harian
08.55 - 09.25 Tugas pagi
09.25 - 10.55 Membaca
11.00 - 11.35 Makan siang/Istirahat
11.45 - 12.45 Matematika
12.45 - 13.30 Menulis
13.30 - 14.00 Snack/Istirahat
14.00 - 14.35 Ilmu Pengetahuan Sosial
14.40 - 15.25 Ilmu pengetahuan Alam
15.25 - 15.35 Kegiatan penutup