Artikel / Pembelajaran Mendalam
Artikel / Pembelajaran Mendalam
Sebagai penerjemah ASTA CITA dari Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subiakto dan Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Gibran Raka Bumingraka, Kemendikdasmen mengagas berbagai program prioritas salah satunya adalah Pembelajaran Mendalam (Deep Learning).
Definisi dari Pembejaran Mendalam (PM) merupakan pendekatan yang Memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran Berkesadaran (Mindful), Bermakna (Mindful), dan Menggembirakan (Joyful), melalui Olah pikir, Olah hati, Olah Rasa dan Olah Raga secara holistik dan terpadu untuk memujudkan 8 Demensi profil lulusan ( Keimanan dan ketakwaan Terhadap Tuhan YME, Kewargaan, Penalaran kritis, Kreativitas, Kolaborasi, Kemendirian, Kesehatan dan Komunikasi)
Dalam konteks pendidikan, Deep Learning bukanlah terminologi kecerdasan buatan, melainkan sebuah pendekatan pedagogis yang bertujuan agar murid tidak hanya mengetahui "apa" (what), tetapi juga memahami "mengapa" (why) dan "bagaimana" (how). Pendekatan ini berfokus pada penguasaan kompetensi secara utuh yang ditopang oleh tiga pilar utama atau disebut juga 3 Prinsip Pembelajaran Mendalam yakni :
1. Mindful Learning (Pembelajaran Berkesadaran): Murid belajar dengan kesadaran penuh akan tujuan dan relevansi materi dengan kehidupannya. Mereka tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga memprosesnya secara sadar.
2. Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna): Mengacu pada teori konstruktivisme, di mana pengetahuan dibangun secara aktif oleh murid melalui pengalaman dan interaksi sosial, bukan sekadar ditransfer dari guru.
3. Joyful Learning (Pembelajaran Menyenangkan): Menciptakan lingkungan belajar yang positif dan bebas dari kecemasan, di mana murid termotivasi secara intrinsik untuk bereksplorasi dan belajar.