Berikut beberapa ide permainan ice breaking yang dapat membuat suasana kelas lebih menyenangkan:
Cara bermain: Mulai dengan satu kata, kemudian siswa berikutnya harus menambahkan satu kata yang berkaitan dengan kata sebelumnya. Lanjutkan hingga terbentuk kalimat panjang. Misalnya, kata pertama "Sekolah," siswa kedua "Sekolah itu," siswa ketiga "Sekolah itu besar," dan seterusnya.
Tujuan: Melatih kreativitas dan konsentrasi.
Cara bermain: Tempelkan kartu dengan nama tokoh terkenal atau karakter di dahi setiap siswa tanpa mereka melihatnya. Mereka harus menebak siapa diri mereka dengan bertanya “Ya” atau “Tidak” kepada teman-teman.
Tujuan: Melatih keterampilan bertanya dan berpikir kritis.
Cara bermain: Gambar sebuah pohon di papan tulis. Setiap cabang atau daun pohon diisi dengan kata yang menggambarkan hal positif tentang siswa. Siswa bergantian menulis satu hal positif tentang diri mereka atau teman mereka.
Tujuan: Meningkatkan rasa percaya diri dan saling apresiasi.
Cara bermain: Berikan setiap siswa kartu bingo dengan beberapa karakteristik atau fakta, misalnya "Suka matematika" atau "Pernah bepergian ke luar kota." Siswa harus menemukan teman sekelas yang memenuhi kriteria tersebut dan mencentang kotak pada kartu mereka.
Tujuan: Membantu siswa saling mengenal dengan cara interaktif.
Cara bermain: Setiap siswa menyebutkan dua fakta tentang diri mereka dan satu hal yang tidak benar. Teman-teman yang lain harus menebak mana yang merupakan kebohongan.
Tujuan: Membuat suasana rileks dan mengenal lebih dalam tentang teman sekelas.
Cara bermain: Bagi siswa menjadi dua kelompok. Setiap kelompok memilih satu anggota untuk berakting tanpa bicara, sementara anggota lain harus menebak kata yang diperagakan (misalnya binatang, profesi, aktivitas).
Tujuan: Melatih kerja sama dan keterampilan non-verbal.
Cara bermain: Setiap siswa diberi selembar kertas, menulis satu kalimat pembuka cerita. Setelah itu, mereka menggulung kertasnya dan mengoper ke teman sebelah. Teman berikutnya melanjutkan cerita tersebut tanpa melihat bagian awal.
Tujuan: Mengasah imajinasi dan membuat siswa tertawa dengan hasil cerita yang tidak terduga.
Cara bermain: Guru atau siswa yang menjadi "Simon" memberikan instruksi seperti, "Simon berkata: angkat tangan!" atau "Simon berkata: lompat satu kali!" Namun, jika instruksi diberikan tanpa kata "Simon berkata," siswa yang mengikuti instruksi tersebut dianggap kalah dan harus duduk. Permainan terus berlanjut hingga tersisa satu pemenang.
Tujuan: Meningkatkan konsentrasi dan reflek.
Cara bermain: Semua siswa berdiri di belakang kursi masing-masing. Guru memberikan perintah seperti "Pindah tempat jika kamu suka olahraga" atau "Pindah tempat jika kamu punya saudara laki-laki." Siswa yang sesuai dengan pernyataan tersebut harus berdiri dan mencari tempat duduk baru.
Tujuan: Memperkenalkan satu sama lain dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.