Agenda Acara :
Kebijakan
Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran dilakukan berdasarkan kebijakan-kebijakan berikut ini:
1. Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022:
Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan peserta didik dari hasil pembelajarannya pada akhir jenjang pendidikan. SKL menjadi acuan untuk Kurikulum 2013, Kurikulum darurat dan Kurikulum Merdeka.
2. Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022:
Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Standar isi dikembangkan melalui perumusan ruang lingkup materi yang sesuai dengan kompetensi lulusan. Ruang lingkup materi merupakan bahan kajian dalam muatan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan: 1) muatan wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 2) konsep keilmuan; dan 3) jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Standar isi menjadi acuan untuk Kurikulum 2013, Kurikulum darurat dan Kurikulum Merdeka.
3. Permendikbudristek No. 262/M/2022:
Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Memuat struktur Kurikulum Merdeka, aturan terkait pembelajaran dan asesmen, Projek Penguatan Profil Pelajar Peancasila, serta beban kerja guru.
4. Keputusan Kepala BSKAP No.008/H/KR/2022 Tahun 2022:
Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, pada Kurikulum Merdeka. Memuat Capaian Pembelajaran untuk semua jenjang dan mata pelajaran dalam struktur Kurikulum Merdeka.
5. Keputusan Kepala BSKAP No.009/H/KR/2022 Tahun 2022:
Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. Memuat penjelasan dan tahap-tahap perkembangan profil pelajar Pancasila yang dapat digunakan terutama untuk projek penguatan pelajar Pancasila.
6. Surat Edaran No. 0574/H.H3/SK.02.01/2023:
Menindaklanjuti Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 262/M/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap sesuai kesiapan masing-masing.
Sejak Tahun Ajaran 2021/2022 Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan di hampir 2500 sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak (PSP) dan 901 SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) sebagai bagian dari pembelajaran dengan paradigma baru. Kurikulum ini diterapkan mulai dari TK-B, SD & SDLB kelas I dan IV, SMP & SMPLB kelas VII, SMA & SMALB dan SMK kelas X.
Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 satuan pendidikan dapat memilih untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan masing-masing mulai TK-B kelas I, IV, VII, dan X. Pemerintah menyiapkan angket untuk membantu satuan pendidikan menilai tahap kesiapan dirinya untuk menggunakan Kurikulum Merdeka.
Tiga pilihan implementasi Kurikulum Merdeka untuk satuan pendidikan yang memilih menggunakan Kurikulum Merdeka pada tahun 2023/2024:
Mandiri Belajar
Satuan pendidikan menerapkan beberapa prinsip Kurikulum Merdeka dalam pelaksanaan pembelajaran dan asesmen namun tetap menggunakan kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.
Mandiri Berubah
Menggunakan Kurikulum Merdeka dalam pengembangan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkannya dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen.
Mandiri Berbagi
Menggunakan Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan satuan pendidikannya dan menerapkannya dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen dengan komitmen untuk membagikan praktik-praktik baiknya kepada satuan pendidikan lain.
Informasi lebih lanjut mengenai kebijakan terkait implementasi Kurikulum Merdeka dapat dilihat di halaman https://kurikulum.kemdikbud.go.id/rujukan pada bagian Regulasi Kurikulum Merdeka.
Notulen Bersama Ibu Dra. Ni Nyoman Kartiniasih, M.Pd (Pengawas Sekolah)
Pertanyaan Pemantik :
Apa yang dipahami kurikulum ?
Kurikulum merupakan seperangkat aturan yang dibuat terencana untuk melakukan pengelolaan program sekolah dalam rangka mewujudkan visi misi nya
def. Rencana yang berisi program sekolah yang akan diimplementasikan untuk mencapai tujuan pendidikan
Apa itu kurikulum merdeka dan apa beda dengan kurikulum K 13 ?
Kurikulum merdeka seperangkat aturan yang direncanakan sekolah untuk memerdekakan murid agar selamat dan bahagia, orientasi pada kebutuhan murid, bakat minat, karakter (P5) murid dan budaya lingkungan (ciri khas) . K13 Karakter : K13 seluruh mapel punya P5 fokus di mapel keterampilan; K merdeka (orang tua wajib ikut, bagian dari komunitas pembelajaran), P5 ada di lintas mapel
Apa perbedaan KKTP dengan KKM ?
KKM = komplek, intak, daya dukung P dan K = KKM sama; KKTP tidak ada
anak kemampuan rendah, sedang, tinggi KKM sama (jenjang) ; CP diselesaikan 3 th (fase); KKTP anak rendah, sedang, tinggi KKTP tidak ada di rapot tidak ada remidi / pengayaan. KKTP nilai otonomi diri guru
KKTP untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran sedangkan KKM untuk mengukur ketuntasan belajar
Apakah kita sudah merdeka mengajar sampai saat ini ?
Sudah tapi belum optimal karena masih belajar,
16 TH 2022 = 3 KOMPONEN RPP
Visi : Terwujudnya Sekolah Unggul, Berkarakter, Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan
Beriman, Bertakwa, Berakhlak Mulia
Unggul (dalam mutu) kompetensi akademik, dan non akademik
Berkarakter (P5)
Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan
Beriman = komunikasi kita dengan tuhan
Takwa = mentaati aturan menjauhi larangan
Berakhlak Mulia = kesejajaran derajat antar sesama
FOTO 1
FOTO 2
FOTO 3
FOTO 4
FOTO 5
FOTO 6
FOTO 7
FOTO 8
FOTO 9
FOTO 10
FOTO 11
FOTO 12
Agenda Acara :
Sesi 2. 08.30-10.55 Wita : Pembahasan Perangkat Ajar Guru (Klik Disini) atau Bisa Klik Link Berikut
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu. Keberagaman dari setiap individu murid harus selalu diperhatikan, karena setiap peserta didik tumbuh di lingkungan dan budaya yang berbeda sesuai dengan kondisi geografis tempat tinggal mereka. Pembelajaran dilakukan dengan beragam cara untuk memahami informasi baru bagi semua murid dalam komunitas ruang kelasnya yang beraneka ragam, termasuk cara untuk: mendapatkan konten; mengolah, membangun, atau menalar gagasan; dan mengembangkan produk pembelajaran dan ukuran evaluasi sehingga semua murid di dalam suatu ruang kelas yang memiliki latar belakang kemampuan beragam bisa belajar dengan efektif. Selain itu juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya. Strategi Pembelajaran berdiferensiasi ada 3 yaitu: diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk.
Diferensiasi Konten
Berhubungan dengan apa yang diajarkan pada murid dengan mempertimbangkan pemetaan kebutuhan belajar murid baik itu dalam aspek kesiapan belajar, aspek minat murid dan aspek profil belajar murid atau kombinasi dari ketiganya.
Kesiapan belajar murid bukanlah tentang tingkat intelektualitas (IQ). Hal ini lebih kepada informasi tentang apakah pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki murid saat ini, sesuai dengan keterampilan atau pengetahuan baru yang akan diajarkan.
Minat merupakan salah satu motivator penting bagi murid untuk dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran. Murid yang berbeda akan menunjukkan minat pada topik yang berbeda. Gagasan untuk membedakan melalui minat adalah untuk “menghubungkan” murid pada pelajaran untuk menjaga minat mereka. Dengan menjaga minat murid tetap tinggi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja murid dalam hal ini salah satu contohnya setiap murid memiliki gaya belajar yang berbeda.
Pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien dengan demikian guru perlu memvariasikan metode dan pendekatan mengajar mereka.
Diferensiasi Proses
Dalam kegiatan ini guru perlu memahami apakah murid akan belajar secara berkelompok atau mandiri. Guru menetapkan jumlah bantuan yang akan diberikan pada murid-murid. Siapa sajakah murid yang membutuhkan bantuan dan siapa sajakah murid yang membutuhkan pertanyaan pemandu yang selanjutnya dapat belajar secara mandiri. Semua hal tersebut harus dipertimbangkan dalam skenario pembelajaran yang akan dirancang. Cara diferensiasi proses di antaranya:
Kegiatan berjenjang, di mana semua murid bekerja membangun pemahaman yang sama tetapi dilakukan dengan dukungan, tantangan dan kompleksitas yang berbeda.
Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan melalui sudut-sudut minat, dengan demikian akan mendorong murid mengeksplorasi berbagai materi yang dipelajari.
Membuat agenda individual untuk murid, misalnya guru membuat daftar tugas berisi pekerjaan umum untuk semua kelas serta daftar pekerjaan yang terkait dengan kebutuhan individual murid. Jika murid telah selesai mengerjakan pekerjaan umum maka mereka dapat selesai melihat agenda individual dan pekerjaan yang dibuat khusus untuk mereka
Memfasilitasi lama waktu yang murid dapat ambil untuk menyelesaikan tugas. Dalam hal ini untuk memberikan dukungan bagi murid yang mengalami kesulitan atau sebaliknya mendorong murid yang cepat untuk mengejar topik secara lebih mendalam.
Mengembangkan kegiatan yang bervariasi yang mengakomodasi gaya belajar visual, auditori dan kinestetik.
Menggunakan pengelompokan yang fleksibel yang sesuai dengan kesiapan, kemampuan dan minat murid.
Diferensiasi Produk
Produk adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukan pada guru. Produk adalah sesuatu yang ada wujudnya bisa berbentuk karangan, tulisan, hasil tes, pertunjukan, presentasi, pidato, rekaman, diagram, dan sebagainya. Yang paling penting produk ini harus mencerminkan pemahaman murid yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Cara mendiferensiasi produk dapat dilakukan dengan berbagai cara dengan mempertimbangkan kebutuhan belajar murid terlebih dahulu sebelum memberikan penugasan produk. Penugasan produk harus membantu murid secara individual atau kelompok, menentukan kembali atau memperluas apa yang mereka pelajari selama periode waktu tertentu (satu semester atau satu tahun). Produk sangat penting karena mewakili pemahaman dan aplikasi dalam bentuk yang luas, produk juga merupakan elemen kurikulum yang langsung dapat dimiliki oleh murid.
Diferensiasi produk meliputi dua hal yaitu memberikan tantangan atau keragaman dan memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan. Sangat penting bagi guru untuk menentukan ekspetasi pada murid, di antaranya menentukan: 1) kualitas pekerjaan apa yang diinginkan; 2) konten apa yang harus ada pada produk; 3) Bagaimana cara mengerjakannya; 4) Sifat dari produk akhir apa yang diharapkan
Walaupun murid memberikan informasi tambahan membantu guru memodifikasi prasyarat produk yang harus dihasilkan agar sesuai dengan kesiapan, minat dan kebutuhan belajar individu namun gurulah yang tetap harus mengetahui dan mengkomunikasikan indikator kualitas dari produk tersebut.
Lingkungan yang Mendukung Pembelajaran yang Berdiferensiasi
Apa yang kita lakukan sebagai guru untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi? Pembelajaran berdiferensiasi harus dibangun dengan “learning community” atau komunitas belajar yaitu komunitas yang semua anggotanya adalah pembelajar. Guru akan mengembangkan murid-muridnya untuk mengembangkan sikap-sikap dan praktik-praktik yang selalu mendukung lingkungan belajar. Komunitas belajar yang efektif mendukung pembelajaran berdiferensiasi adalah:
Setiap orang dalam kelas akan menyambut dan merasa disambut dengan baik. Iklim ini bukan hanya dilihat dari sikap dan tindakan guru yang ramah dan menyabut murid tetapi juga sikap yang ditunjukkan antarmurid. Ruang kelas akan dipenuhi dengan hasil belajar murid atau berbagai hal di mama murid berperan di dalamnya.
Setiap orang dalam kelas akan saling menghargai. Baik guru murid orang tua maupun kepala sekolah akan berbagi kebutuhan, perasaan diterima, dihormati, aman sukses dan sebagainya. Apapun perbedaan yang dimiliki mereka semua tentu memiliki perasaan dan emosi manusia yang sama oleh karena itu dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi guru akan membelajarkan murid muridnya untuk membedakan perasaan yang mereka miliki terhadap apa yang dilakukan oleh seseorang dan nilai dari orang tersebut. Guru membantu murid memecahkan secara konsruktif dan tidak akan pernah membuat perasaan siapapun menjadi kecil.
Murid akan merasa aman. Aman tidak hanya secara fisik tetapi juga secara psikis. Murid-murid yang berada dalam kelas tahu persis mereka boleh bertanya jika membutuhkan bertanya, mengatakan tidak tahu jika tidak tahu. Mereka tahu bahwa dalam belajar mereka dapat mengambil risiko untuk mencoba berbagai ide-ide kreatif.
Ada harapan bagi pertumbuhan. Tujuan pembelajaran berdiferensiasi untuk membantu setiap murid tumbuh semaksimal mungkin sesuai kemampuannya. Dengan demikian guru akan berusaha mengetahui perkembangan setiap muridnya dan perkembangan kelasnya secara keseluruhan. Murid juga akan belajar memaknai pertumbuhan mereka sendiri. Mereka akan berbicara tujuan pembelajaran dan cara pencapaiannya. Semua pertumbuhan yang ditunjukkan murid seberapa kecilnya akan layak dicatat dan diperhatikan oleh guru. Pertumbuhan setiap murid akan berbeda-beda bentuknya. Pertumbuhan tersebut adalah sebuah perayaan dan pertumbuhan tersebut tidak akan lebih daripada apapun.
Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan. Guru mencari tahu di mana posisi murid dikaitkan dengan tujuan pembelajaran utama yang ingin dicapai dan kemudian memberikan pengalaman belajar yang akan mendorong murid sedikit lebih jauh dan lebih cepat daripada kemampuan mereka saat ini atau zona nyaman mereka. Guru akan merancang pembelajaran yang sedikit melampaui apa yang murid kuasai saat itu, pada saat itu murid akan keluar dari zona nyaman mereka dan merasakan sedikit tantangan. Saat murid mengalami tantangan tersebut guru akan memastikan bahwa dukungan akan diberikan pada murid tersebut, sehingga tantangan tersebut dapat dilampaui sehingga murid tidak akan menjadi frustasi. Bantuan atau dukungan inilah yang disebut “scaffolding”. Jadi pembelajaran yang dirancang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit sehingga setiap murid dapat merasakan kesuksesan.
Ada keadilan dalam bentuk nyata. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, adil berarti berusaha memastikan semua murid mendapatkan apa yang dia butuhkan untuk tumbuh dan sukses. Murid dan guru adalah sebuah tim untuk berusaha untuk berusaha memastikan bahwa kelas berjalan dengan baik untuk semua orang di kelas tersebut.
Guru dan berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan bersama. Setiap orang harus mengambil tanggung jawab baik untuk kesejahteraan diri mereka sendiri maupun kesejahteraan orang lain. Untuk itu guru dan murid bekerja sama untuk kesuksesan bersama. Walaupun guru pemimpin kelas, namun murid juga secara sadar mengambil tanggung jawab untuk kesuksesan kelasnya. Mereka akan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, memecahkan semua permasalahan dengan cara yang konstruktif dan akan membantu mengembangkan rutinitas yang efektif.
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam membangun atmosfir lingkungan positif.
Aset Manusia : Pak Ketut Serawan (Jurnalistik sekolah), Pak Tirta (Ternak Lobseter), Alumni (Edi Riyasa/ Pengusaha cafe di sedap malam, Teja pengusaha donat, Widi /Konveksi, Satwika /disainer, Bu Utyari /pengusaha telur, Pak Pasti/ Pertanian , Bu Aries Perternakan dan Properti, Pak Ketut Sukanata /Pertanian Pisang, Pak Bagus Eka /Penyuluh agama, Landi / EO, Bu Eka Wangi / Home Industri, Pak Suparma /Musisi, Pak Bagus Putra / Peternak Burung, Radar bali (surya kencana) Pak Serawan, Gilang/ Startup, Bu Kadek Yeni (Perkebunan di Bedugul), Pak Ben (BPR), Oka Hartami / Buket parsel/ adik bu eka wangi
Aset Fisik
Aula, lapangan, lahan, tempat ibadah, pabrik roti pia susu, kebon vintage, TPA , joging trak kertalangu, kura-kura, musium bali, musium lemayur, sidik jari, bajra sandi, bali safari, bali zoo, bali reptil, musium sukarno, yakult, pasar seni sukawati, pasar senggol, pasar biaung, panti asuhan, BNN, Polda, Bank Indonesia, Alfamart, Indomaret, BPD bali, Lawar Kartika, ulat sutra, Jembatan Kaca, Taman kupu-kupu, penglipuran, musium subak
Aset Politik (Kebijakan)
SK Kepsek, Dinas Pendidikan
Aset Lingkungan
Pantai, Subak, Sungai, Sawah, Air Terjun
Aset Sosial (Relasi)
BRP Mulia wacana, purnama mas, TPA biaung, Puskesmas, Kepolisian, Bimbingan Belajar, canang sari dekorasi
Aset Finansial
Yayasan
P5 Kelas 7 ke 1 (September) (Gaya Hidup Berkelanjutan/ Berkebun)
Ketua : Komang Eny Widyastuti, S.Pd
Sek. : Vivin Purbawati, S.Pd
Bend. : Putu Eka Wangi, S.Ag
P5 Kelas 7 ke 2 (Oktober) Suara Demokrasi
Ketua : I Ketut Serawan, S.Pd
Sek : Ida Bagus Putra manuaba, S.Kom
Bend. Ni Nyoman Landi Sariningsih, S.Pd
P5 Kelas 7 ke 3 (Januari) (Kewirausahaan)
Ketua : Putu Eka Putra, S.Si
Sek : I Putu Tirta Genep, ST
Bend. Ida bagus Eka Permana, S.Pd
P5 Kelas 8 ke 1 (Agustus) Kearifan Lokal / permainan dan lagu daerah
Ketua : I Gde Novan Prihandana Putra, S.Pd
Sek : I Putu Suparmayasa, S.Pd
Bend : Dra. Ni Made Utyari
P5 Kelas 8 ke 2 (Nopember) Suara Demokrasi
Ketua : Dra. Ni Wayan Rusma Susilawati
Sek. Komang Widyasari Sri Damayanti, S.Pd
Bend. Sagung Putri Suwandewi, SE
P5 Kelas 8 ke 3 (Januari) (Gaya hidup Berkelanjutan)
Ketua : Komang Ariestawati, S.S
Sek. Drs. I Made Pasti Adi Putra
Bend : Dewa Ayu Wulan Widyantari, S.Pd
Tema :
Gaya Hidup Bekelanjutan
Kearifan Lokal
Kebhikekaan Global
Kewirausahaan
Bangunlah jiwa dan ragaku
Suara demokrasi
Berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI
Outing :
Kelas 7 :
Perkebunan Bu Kadek Yeni
Penglipuran
Ulat Sutra
Radar Bali
Taman kupu, kupu
Bali Zoo
Bali Safari
Transtudio
Kelas 8 :
Teh Sosro
Musium Subak
Yakult
Budidaya ikan kerapu (serangan)
Pulau penyu di benoa
Pembiayaan :
Outing Class (Disesuaikan Dengan Aset)
Taman Bajra Sandi dst
Ekstrakurikuler (Data Berdasarkan Poling)
Petangque
Voli
Matematika
IPA
Bahasa Inggris
Bahasa Jepang
Informatika
Paduan Suara
Tari
KSPAN
Taekwondow
Rindik
Silat
Karate
Jurnalistik
Basket
E-Sport
Koding
> Pendidikan berbasis kesadaran (consciousness for education) ~ Penanaman nilai karakter ~ CBE (pendidikan berbasis kesadaran
> 3 hal penting keberhasilan pembelajaran (Subjek/ murid + Proses /Kur + Objek /Buku)
> Transendental Meditation ~ Mudah, Alami, Tanpa Usaha (15-20 menit) 2x pagi sore duduk nyaman
> Meditasi ~ Sumber pikiran (ibarat samudra) temukan kesadaran murni
> Manfaat TM
Mental/ otak
> Istirahat penuh dalam keterjagaan (restful alernest)
Foto 1
Foto 2
Foto 3
Foto 4
Perangkat Ajar, Media Ajar, Asesmen , Modul Digital
Ciri khas merdeka , akan selalu ada pemetaan awal (apa kebutuhan murid/ diagnostik) kesepakatan apa yang akan dilakukan, apa yang boleh dan tidak boleh itu dari murid, strategi guru dalam mendiferensiasi KONTEN, KONTEKS dan PRODUK, akhirnya akan ada Refleksi di akhir setiap kegiatan (Model 4P) ; peristiwa, perasaan, pembelajaran, penerapan kedepan/ asesmen formatif
Pengelolaan kelas lebih banyak melakukan aktivitas :KOLABORATIF minim INDIVIDU, tujuannya adalah membangun karakter nilai-nilai positif, sebelum belajar biasakan ada upaya untuk mengkondisikan KESADARAN MURID (SELFT AWERNES/ MAINFULNESS) ada 3 cara TEKNIK STOP, Mendengar dengan sadar, dan melihat dengan sadar. biasanya ada lagu relaksasinya. harapannya anak-anak mempu mencapai kesejahteraan / kesehatan mental, jika mentalnya bagus maka resiliance nya juga bagus
Sebuah ide bukan saja bisa diterapkan kepada Supervisi Guru akan tetapi melakukan pendekatan pada anak-anak yang menghadapi permasalahan agar dia sendiri yang dapat menemukan solusinya, bukan diberitau harus bagaimana
Foto 1
Foto 2
Foto 3
Foto 4
Foto 5
Foto 6
Foto 7
Jurnal Sekolah : https://sites.google.com/guru.smp.belajar.id/komunitaspraktisitimpengembang/kegiatan-sekolah/tahun-2023/juni-2023
Link untuk CPC : https://bit.ly/445tFfS
🫰 Link untuk Pharaprase Test Artikel : https://adsafelink.com/ZxcNIXDw Link untuk Menjual Artikel : https://adsafelink.com/4ggTeAcg Link untuk mencari artikel populer : https://adsafelink.com/hNOvS