Kelas 9- Bab 4

A. Makna Tradisi, Budaya, Kearifan Lokal

1. Tradisi dapat berupa kebiasaan, kepercayaan manusia, atau tata kehidupan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Contoh tradisi: adat istiadat, manuskrip, bahasa daerah, upacara adat dan cerita rakyat/legenda.

2. Kearifan lokal dapat disebut pengetahuan tradisional atau kebijaksanaan atau keteladanan daerah yang sudah ada dari dulu untuk menjadi pengingat kesalahan dan keberhasilan pada masa lalu dan hanya dapat ditemukan di daerah tersebut. Contoh: menanam padi secara terasering di Bali, slogan “maghrib matikan tv, ayo mengaji” di Demak dan contoh lainnya.

3. Budaya merupakan karya, rasa, dan cipta Masyarakat. Contohnya: baju adat, alat musik tradisional, lagu daerah, rumah adat dan lainnya.

Persamaan antara tradisi, kearifan lokal dan budaya adalah sama-sama diciptakan oleh sekumpulan masyarakat yang sudah ada dari dulu, dilaksanakan sampai sekarang dan dikenalkan kepada tiap generasi.

Pasal 32 UUD NRI Tahun 1945 merupakan ketentuan untuk menjaga tradisi, kearifan lokal dan budaya Masyarakat Indonesia yang ada di tiap wilayah agar tidak tergeser dengan adanya arus globalisasi.

B. Contoh Tradisi, Budaya, dan Kearifan Lokal Indonesia

1. Filosofi Ajining Diri Saka Lathi, Ajining Raga Saka Busana

Filosofi ini sangat familiar di kalangan suku jawa yang memiliki arti “seseorang dapat dihargai dan dihormati berdasarkan perkataannya dan dihormati dari pakaian yang dikenakan”. Intinya kehormatan dan penghargaan seseorang terletak pada lisan dan pakaiannya.

2. Filosofi Tri Hita Karana

Filosofi ini berasal dari Bali yang artinya Tri: tiga, Hita: Sejahtera, dan Karana: karena. Jika diartikan secara utuh adalah hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan alam lingkungan, dan hubungan manusia dengan sesama.

3. Filosofi Cageur, Bageur, Bener, Singer dan Pinter

Filosofi ini berasal dari suku sunda yang memiliki makna:

a. Cageur: kebaikan secara jasmani dan rohani

b. Bageur: kebaikan kepada sesama

c. Bener: mampu menjalankan amanat dan melaksanakan ajaran agama

d. Singer: selalu mawas diri, teliti dan cermat

e. Pinter: pandai, mampu beradaptasi dan menyelesaikan masalah

4. Filosofi Satu Tungku Tiga Batu

Filosofi ini berasal dari Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Filosofi ini artinya satu tanah atau daerah yang terdiri dari adat, pemerintah dan agama untuk menjalin toleransi, kerukunan dan solidaritas.

5. Filosofi Lojor Teu Meunang Dipotong, Pondok Teu Meunang Disambung

Filosofi iniberasal dari Masyarakat Baduy, Banten. Makna dari filosofi ini adalah “panjang tak boleh dipotong, pendek tak boleh disambung”. Apa yang telah diberikan oleh Tuhan terhadap manusia berupa limpahan kekayaan alam haruslah di jaga, sedangkan ketamakan dan sifat boros hanya akan menghacurkan bagi pelaku. Serta dapat diartikan bahwa wajib amanah terhadap pekerjaan dan jangan pernah melebihkan atau mengurangi anggaran.

6. Filosofi Alam Takambang Jadi Guru

Filosofi ini berasal dari suku Minangkabau, Sumatera Barat. Makna dari filosofi ini adalah lingkungan yang ada disekitar kita dapat menjadi sumber belajar untuk meningkatkan kapasitas diri dan mendapatkan pemahaman utuh mengenai kehidupan.

C. Peran Tradisi, Kearifan Lokal dan Budaya dalam Masyarakat Global

Negara Indonesia memiliki banyak sekali tradisi, kearifan lokal dan budaya karena setiap daerah memiliki kekhasannya sendiri, selain itu keberadaan tradisi, kearifan lokal dan budaya memiliki nilai-nilai dan ajaran positif untuk kehidupan. Contoh filosofi kehidupan yang ada di beberapa daerah:

Ajining Diri Saka Lathi, Ajining Raga Saka Busana
Tri Hita Karana
Cageur, Bageur, Bener, Singer dan Pinter
Satu Tungku Tiga Batu
Lojor Teu Meunang Dipotong, Pondok Teu Meunang Disambung
Alam Takambang Jadi Guru

Filosofi dan ajaran diatas dapat dijadikan sebagai kekuatan untuk memfilter/menyaring budaya asing yang masuk melalui berbagai media. Gaya hidup orang luar negeri belum tentu sesuai dengan tradisi, kearifan lokal dan budaya masyarakat Indonesia oleh karena itu setiap orang perlu selektif ketika membaca atau menonton berbagai konten yang berasal berbagai media.

D. Komitmen Menjaga dan Melestarikan Tradisi, Kearifan Lokal serta Budaya Indonesia dalam Masyarakat Global

Pesatnya perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi sangat berpengaruh terhadap cara pandang generasi muda terutama mereka yang telah mampu menggunakan internet. Adanya internet memudahkan generasi muda untuk mencari materi terkait ilmu pengetahuan dan internet juga mampu membawa arus budaya dari negara lain seperti music, film dan gaya hidup.

Komitmen untuk menjaga tradisi, kearifan lokal dan budaya perlu dilaksanakan oleh semua pihak mulai dari individu, keluarga, kelompok masyarakat, lembaga pemerintah daerah dan pusat.

Peraturan Pemerintah nomor 1 tahun 2022 tentang registrasi nasional dan pelestarian cagar budaya menyatakan bahwa cagar budaya adalah warisan budaya bersifat benda yang terdiri dari benda cagar budaya, struktur cagar budaya, situs cagar budaya, dan Kawasan cagar budaya di darat maupun air. Keberadaan tersebut memiliki nilai penting bagi Sejarah, ilmu pengetahuan, Pendidikan, agama, dan kebudayaan.

Cara mudah bagi seorang pelajar menjaga dan melestarikan cagar budaya adalah berkunjung, membagikan kegiatan kunjungan di media sosial, tidak melakukan vandalisme dan ikut menjadi relawan dalam usaha pelestarian cagar budaya.

Bentuk komitmen terhadap tradisi, kearifan lokal dan budaya diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan. Pemajuan kebudayaan adalah upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan kebudayaan. Adapun objek pemajuan budaya terdiri dari:

Pertunjukan seni, bertujuan untuk memperkenalkan budaya Indonesia yang beragam dalam bentuk lisan/lagu, music, tata rupa, dan tari.
Peninggalan Sejarah/ warisan budaya, dapat berupa cagar budaya yang dapat didatangi langsung atau melalui virtual tour museum.
Tradisi lisan dapat diartikan sebagai tuturan yang diwariskan secara turun temurun oleh Masyarakat seperti Sejarah lisan, dongeng, rapalan, pantun, dan cerita rakyat.
Bahasa, media komunikasi antarmanusia baik berbentuk lisan, tulisan maupun isyarat.
Olahraga tradisional adalah olahraga yang ada di setiap daerah tanpa menggunakan teknologi pendukung. Seperti pencak silat, balap sapi, olahraga dayung dan lainnya.
Permainan tradisional adalah permainan yang digemari anak-anak di setiap daerah contoh petak umpet, kelereng, layang-layang dan lainnya.
Produk tradisional adalah produk yang dibuat asli oleh masyarakat di tiap daerah contoh kerajinan, budaya, metode kesehatan, dan obat tradisional.
Upacara adat bersifat sakral dan mengandung nilai moral dalam setiap rangkaian kegiatannya.