PERUBAHAN DIRI

PERUBAHAN DIRI

DK PEMIKIRAN KHD.mp4

Filosofi ki hajar dewantara

Pemikiran KH Dewantara tentang pendidikan bahwa Pendidikan diartikan sebagai ‘tuntunan dalam hidup untuk pertumbuhan anak-anak’. Yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik hanya dapat menuntun tumbuh kembangnya kekuatan kodrat itu, agar anak-anak dapat memperbaiki prilaku hidupnya. Pendidikan menjadi kunci utama dalam melatih dan menumbuhkembangkan nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diwariskan secara terus menerus.

Proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran KHD adalah bahwa pembelajaran harus dilakukan dengan menerapkan konsep, Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Di depan sebagai tauladan, di tengah membangun pemikiran dan di belakang sebagai pendorong atau penyemangat. Dengan konsep ini anak tidak akan kehilangan arah yang membahayakan dirinya. Pendidik juga harus bersifat terbuka dengan memberikan kemerdekaan belajar namun tetap waspada dalam pesatnya perubahan perkembangan zaman. Proses pembelajaran yang dilakukan harus mengedepankan kepentingan anak, pendidik harus memperhatikan kodrat anak yaitu kodrat alam, di lingkungan mana anak itu berada dan kodrat zaman, sesuai dengan irama perkembangan zaman, namun tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Yang akan saya lakukan agar proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran KHD dapat terwujud adalah saya akan mendidik anak-anak sesuai dengan kodratnya yaitu kodrat alam, di lingkungan mana anak di berada dan kodrat zamannya, sesuai dengan perkembangan zaman saat ini, namun tetap menyaring pengaruh luar dengan menggunggulkan kearifan budaya local melalui penerapan konsep ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.

DK PERAN NILAI GP.mp4

PERAN DAN NILAI GURU PENGGERAK

Semua nilai guru penggerak yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada siswa telah saya terapkan, namun penerapannya belum sempurna. Namun setelah mengetahui nilai dari guru penggerak, saya merasakan begitu kurang sempurna menjadi guru. Kadang terlalu egois, mementingkan kepentingan sendiri demi pencapaian target kurikulum dengan mengorbankan perasaan siswa.

Semua nilai guru penggerak telah saya miliki sejak pertama kali menjadi guru namun belum sempurna dijalankan. Selama ini saya tidak berfikir tentang “apa yang siswa butuhkan?”, namun saya hanya menjalankan target kurikulum yang sudah distandarkan.

Setelah mengetahui peran dari seorang Guru Penggerak, saya merasakan bahwa guru penggerak tidak hanya fokus sebagai pemimpin pembelajaran, namun harus bertanggungjawab menggerakkan diri serta lingkungan sekolah agar dapat mewujudkan sekolah yang berpihak pada siswa.

Yang bisa saya lakukan untuk menguatkan peran dan nilai tersebut, antara lain :

  1. Terus menerus meningkatkan kompetensi diri tanpa menunggu dorongan dari pihak lain. Bisa dilakukan melalui belajar mandiri, Workshop/diklat, belajar dengan teman sejawat.

  2. Meminta dukungan rekan guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan program.

  3. Mencari inovasi-inovasi pembelajaran untuk memotivasi dan menginspirasi siswa maupun guru.

  4. Menjadi couch bagi guru lain.

  5. Merayakan keberhasilan dalam setiap pencapaian.

  6. Membuka diri untuk meminta dan menerima umpan balik dari orang-orang sekitar.