PUBLIKASI ILMIAH
Pengembangan Buku Ilmiah Populer Clusiaceae Berbasis Keterampilan Berpikir Kritis sebagai Pengayaan Konsep Keanekaragaman Hayati SMA
Publikasi Artikel Ilmiah oleh Noor Rahmadani (Guru SMAN 1 Hampang)
Bahan ajar yang baik dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Berdasarkan observasi pendahuluan, bahan ajar Biologi SMA pada konsep Keanekaragaman Hayati terkesan kaku, desain kurang menarik dan belum menuntun murid untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis mereka. Metode penelitian pengembangan buku ilmiah populer menggunakan evaluasi formatif berdasarkan desain Tessmer (1998) yang terdiri dari evaluasi diri, validasi ahli, uji perorangan, uji kelompok kecil dan uji lapangan. Subjek penelitian pada validasi ahli terdiri dari 3 dosen Magister pendidikan Biologi ULM, uji perorangan terdiri dari 3 siswa, uji kelompok kecil terdiri dari 5 siswa dan uji lapangan terdiri dari 20 orang siswa. Hasil penelitian validitas buku ilmiah populer didapatkan rata-rata nilai 89,89 dengan kategori sangat valid, sedangkan pada uji perorangan untuk melihat data kepraktisan isi didapatkan nilai 94,23. Hasil kepraktisan harapan 93,60 dan aktual 94,07 dengan kategori sangat praktis. Hasil keterlaksanaan harapan 93,33 dan aktual 95 dengan kategori sangat baik. Nilai rata-rata N-gain 0,7 (tinggi). Berdasarkan data yang didapatkan maka buku ilmiah populer ini dinyatakan valid, praktis dan efektif.
Kata Kunci: Buku Ilmiah Populer, Clusiaceae, Keterampilan Berpikir Kritis, Penelitian dan Pengembangan
Kajian Etnobotani Tumbuhan Famili Manggis-Manggisan di Kawasan Kebun Raya Banua Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia
Publikasi Artikel Ilmiah oleh Noor Rahmadani (SMAN 1 Hampang, Program Studi Pascasarjana Pendidikan Biologi ULM Banjarmasin)
Kajian etnobotani meliputi kajian botani, kajian etnofarmakologi, kajian etnoantropologi, kajian etnoekonomi dan kajian etnolinguistik. Kajian etnobotani khususnya dari famili manggis-manggisan belum pernah dilaporkan, padahal jenis-jenis tumbuhan ini memiliki potensi strategis untuk dikembangkan sebagai bahan obat dan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk dilakukan kajian etnobotani tumbuhan famili manggis-manggisan yang dikoleksi di Kebun Raya Banua Banjarbaru. Pengambilan data botani dilakukan di Kebun Raya Banua, untuk selanjutnya dikumpulkan data etnobotani dengan teknik Snowball Sampling pada masyarakat Kelurahan Palam Banjarbaru. Hasil yang didapatkan terdapat 5 jenis tumbuhan manggis-manggisan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Banjar dan Suku Jawa yaitu Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.), Mundar (Garcinia forbesii King.), Manggis (Garcinia mangostana L.), Manggis Burung (Garcinia porrecta Laness) dan Asam Kandis (Garcinia xanthochymus Hook.).
Kata Kunci: etnobotani, manggis-manggisan, Kebun Raya Banua, konservasi
Tentang etnobiologi DI kalimantan selatan
Jenis Publikasi: Buku
Edisi Ke : 1
Penerbit : CV. BATANG
Editor : Mochamad Arief Soendjoto; Dharmono; Maulana Khalid Riefani
ISBN : 978-623-98837-8-2
Setiap suku di Kalimantan Selatan memanfaatkan hewan dan tumbuhan sebagai bahan pendukung sandang, pangan, papan, inspirasi seni, adat dan budaya, bahan obat-obatan, dan lain-lain. Pesan moral bahwa kehidupan kita sebagai manusia sangat bergantung pada tumbuhan dan hewan tergambarkan melalui buku ini. Inilah kekayaan ilmu etnobiologi dan anugerah yang berakar dari pengalaman masyarakat.
MODUL TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN UNTUK KELAS XII
Jenis Publikasi: Modul
Edisi Ke : 1
Penerbit : _
Editor : Badruz Saupari; Rusmiyati
ISBN : Dalam Proses
Bioteknologi merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan manusia untuk mendapatkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan menggunakan atau memanfaatkan organisme atau bagian-bagiannya. Modul ini hadir untuk membantu peserta didik Kelas XII dalam memahami materi Bioteknologi Modern khususnya Teknologi DNA Rekombinan.
ETNOBOTANI CLUASIACEAE DI KEBUN RAYA BANUA
Jenis Publikasi: Buku
Edisi Ke : 1
Penerbit : Universitas Lambung Mangkurat Press
Editor : Danang Biyatmoko, Muhammad Zaini
ISBN : Dalam Proses
Kebun Raya Banua adalah satu-satunya Kebun Raya yang berdiri di Provinsi Kalimantan Selatan. Kebun Raya ini memiliki beragam koleksi tumbuhan diantaranya tumbuhan dari keluarga manggis-manggisan (Clusiaceae). Berbicara tentang keluarga manggis, umumnya orang hanya mengenal satu nama yaitu buah manggis (Garcinia mangostana L.). Padahal masih banyak jenis manggis-manggisan lainnya yang belum terungkap pemanfaatannya baik sebagai obat, pangan maupun papan.
PUBLIKASI LAINNYA
Channel YouTube: Bio-Qu (Biologi Quality-Ultimate)
Jumlah Subsriber : 2.416 Subs
Deskripsi Channel:
I'll try to share a lot of usefull materials for teachers and students. This Channel is one of the best solution for learning about Life Science and Education.
Channel ini berisikan video materi Biologi dan informasi seputar Dunia Pendidikan. Channel ini ditujukan untuk para guru Biologi/IPA dan murid-murid yang ingin mempelajari Biologi melalui video animasi.
Blog: www.biologi-art.com
Jumlah Postingan : 130 postingan
Deskripsi Blogspot:
Wadah untuk berbagi bahan ajar dan materi-materi pelatihan/seminar Pendidikan Biologi.
PUBLIKASI KARYA SENI
Judul Karya Seni: Tari Ingun Wanang
Apresiasi: Juara II FLS2N Kab. Kotabaru Tahun 2017
Penata Tari: Noor Rahmadani, S.Pd., M.Pd
Sinopsis Tari:
Ingun Wanang menceritakan tentang Balian Damang (Tokoh adat dan budaya Dayak Meratus) dan Jaba (masyarakat biasa) yang secara bersama-sama memelihara adat dan budaya lokal Suku Dayak Meratus di Kecamatan Hampang Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Salah satu budaya yang masih dirawat oleh Suku Dayak adalah aruh Bawanang. Aruh Bawanang atau sering disebut Aruh Ganal merupakan aruh adat dalam rangka sebagai bentuk rasa syukur pada Tuhan dalam kepercayaan penduduk Suku Dayak Meratus Kecamatan Hampang.
Judul Karya Seni: Tari Tandik Balanggatan
Apresiasi: Juara III FLS2N Kab. Kotabaru Tahun 2018
Penata Tari: Noor Rahmadani, S.Pd., M.Pd
Sinopsis Tari:
Tandik Balanggatan adalah sebuah ritual yang dilaksanakan oleh Suku Dayak Meratus setiap tahunnya di Kecamatan Hampang Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan.
Ritual ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas panen yang melimpah, serta permohonan doa agar mereka selalu diberi rejeki, kesehatan dan kesejahteraan.