Materi 2
Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Kolonialisme
Materi 2
Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Kolonialisme
Gambar 2.3. Perjanjian Tordesillas
Gambar 2.4. Ilustrasi: kapal-kapal yang digunakan untuk menegaggak hegemoni bangsa Barat di Nusantarara
Perang Antar Negara Eropa dan Upaya Menegakkan Hegemoni di Nusantara
Perjanjian Tordesillas merupakan satu titik awal dari ekspansi bangsa Portugis dan Spanyol dalam melakukan penjelajahan dunia. Agar tidak terjadi perebutan wilayah yang sama, Paus Paulus Alexander VI membagi garis demarkasi pada 7 Juni 1494 di Tordesillas, wilayah di barat laut Spanyol. Dampak Perjanjian Tordesillas membuat pelaut Portugis berlayar ke timur, mengitari pantai barat Afrika. Pada 1487, Bartholomeus Diaz mengitari Tanjung harapan di Afrika dan memasuki Samudra Hindia. Kemudian pada 1497, pelayar Vasco da Gama sampai ke India.
Perjanjian Saragosa merupakan kelanjutan dari persaingan antara Portugis dan Spanyol. Setelah berhasil menguasai Malaka tahun 1511, Portugis kemudian menemukan Maluku. Tahun 1512 Portugis bersekutu dengan Ternate. Ternyata dari arah Filipina, Spanyol juga menemukan Maluku dan segera bersekutu dengan Tidore pada tahun 1521.
Di Eropa hubungan antara Republik Belanda dan Inggris mengalami pasang surut. Konflik antara kekaisaran Habsburg, Spanyol dan Republik Belanda memainkan peran penting dalm hal ini. Selama genjatan senjata dua belas tahun (1609-1621) ada kekhawatiran yang signifikan tentang kemungkinan aliansi Inggris-Spanyol. Akibatnya hubungan antara Inggris dan Belanda juga ikut memanas di tanah jajahan.
Keadaan perang antar negara-negara Eropa yang kemudian memengaruhi sejarah Indonesia adalah Revolusi Prancis yang terjadi pada 1789-1799. Penyebab utamanya adalah adanya ketidakpuasan terhadap kekuasaan lama dalam sistem aristokratik di Prancis di bawah pemerintahan dinasti Valois dan Bourbon pada abad ke 14 sampai 18.
Lihat dan baca juga video pembelajaran dan Ebook berikut :