Pengakuan suatu negara yang merdeka sepintas memang tidak terlalu penting, namun pengakuan dari negara lain bisa menjadi sangat penting dalam perkembangan negara tersebut di masa depan. Pengakuan dari negara lain secara de jure dapat memenuhi kedua kebutuhan sosial kehidupan bernegara, yaitu tidak mengasingkan suatu negara dari hubungan internasional dan menjamin kelangsungan hubungan internasional dan mencegah tindakan merugikan bagi kepentingan individu dan hubungan antar bangsa. Pengakuan kemerdekaan de jure merupakan titik awal bahwa keberadaan suatu negara sudah sah menurut hukum internasional.
Indonesia membutuhkan dukungan dan pengakuan dari negara-negara lain. Untungnya, dalam kurun waktu setahun setelah proklamasi, Indonesia mendapat dukungan dari berbagai negara. Negara-negara pertama yang memberikan dukungan dan mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Mesir, India, Australia dan Vatikan.
Respon negara-negara lain terhadap kemerdekaan Indonesia bermacam-macam, ada yang mengakui kemerdekaan Indonesia dan ada yang menolak dan belum mengakui kemerdekaan Indonesia. Kalian pasti penasaran negara negara mana saja yang mendukung dan mengakui kemerdekaan Indonesia dan negara mana yang menolak dan belum mau mengakui kemerdekaan Indonesia setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya? Yuk… pelajari terus modul ini dengan semangat 45 ya…
1. Negara-negara yang Mendukung Kemerdekaan Indonesia
Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta, secara de facto maupun de jure belum mengubah keadaan. ternyata dukungan negara lain juga diperlukan. Apalagi setahun setelah proklamasi Belanda (NICA) kembali berusaha merebut wilayahnya bersama kedatangan militer Inggris. Agresi Militer I dan II, lagi-lagi oleh NICA, sekaligus membuktikan vitalnya sokongan negara lain terhadap upaya mempertahankan kemerdekaan. Sebab, karena tekanan Dewan Keamanan PBB belaka, Belanda akhirnya menghentikan agresi, lalu kembali ke meja perundingan jelang 1949.
Negara-negara yang pertama kali merespon/memberi pengakuan bagi kedaulatan negara Indonesia.
a. Pengakuan Mesir terhadap Kemerdekaan RI
Mesir adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Lebih penting lagi, Mesir ikut menggalang dukungan dari Liga Arab agar menerima kedaulatan Indonesia di mata hukum internasional.
Dari sisi kronologi, Mesir secara de facto mengakui kemerdekaan Indonesia pada 22 Maret 1946. Dukungan ini muncul setelah lobi gigih diplomat RI di Ibu Kota Kairo beberapa bulan setelah Soekarno mengkonsolidasikan kabinet. Tak sekadar mengakui,
Mesir pula yang meyakinkan Suriah, Irak, Qatar, serta Kerajaan Arab Saudi untuk mendukung kemerdekaan Indonesia.
Mesir mengakui kedaulatan negara RI secara de jure pada tanggal 10 Juni 1947, dengan menunjuk H.M Rasjidi sebagai kuasa usaha RI, serta membuka Kedutaan Besar di Kairo. Hubungan republik dengan
Liga Arab pun secara formal terjalin. Liga Arab lah yang berkali-kali mengecam serta mendesak Belanda menghentikan agresi militer.
Karena pada masa revolusi itu, wilayah Indonesia terjadi kekosongan pemerintahan setelah Jepang menyerah pada Sekutu, dan pasukan Sekutu akan mendarat dengan membawa pasukan Belanda yg ingin berkuasa kembali di Indonesia. Pada persyaratan ini, kita tertolong dengan adanya pengakuan dari tokoh tokoh Timur Tengah, sehingga Negara Indonesia dapat menjadi berdaulat dan mendapat pengakuan internasional.
Sejak diketahui sebuah negeri muslim bernama Indonesia memploklamirkan kemerdekaannya, Al-Ikhwan Al-Muslimun (IM), organisasi Islam yang dipimpin Syaikh Hasan Al-Banna, tanpa kenal lelah terus menerus memperlihatkan dukungannya. Selain menggalang opini umum lewat pemberitaan media yang memberikan kesempatan luas kepada para mahasiswa Indonesia untuk menulis tentang kemerdekaan Indonesia di koran- koran lokal miliknya, berbagai acara tabligh akbar dan demonstrasi pun digelar. Para pemuda dan pelajar Mesir, juga kepanduan Ikhwan, dengan caranya sendiri berkali- kali mendemo Kedutaan Belanda di Kairo. Tidak hanya dengan slogan dan spanduk, aksi pembakaran, pelemparan batu, dan teriakan- teriakan permusuhan terhadap Belanda kerap mereka lakukan. Kondisi ini membuat Kedutaan Belanda di Kairo kewalahan. Mereka dgn tergesa mencopot lambang negaranya dari dinding Kedutaan. Mereka juga menurunkan bendera merah putih biru yang biasa berkibar di puncak gedung, agar tidak mudah dikenali pada demonstran. Kuatnya dukungan rakyat Mesir atas kemerdekaan RI membuat pemerintah Mesir mengakui kedaulatan pemerintah RI atas Indonesia pada 22 Maret 1946. Dengan begitu Mesir tercatat sebagai negara pertama yang mengakui proklamasi kemerdekaan Indonesia. Setelah itu menyusul Syria, Iraq, Lebanon, Yaman, Saudi Arabia dan Afghanistan. Selain negara-negara tersebut, Liga Arab juga berperan penting dalam Pengakuan RI. Secara resmi keputusan sidang Dewan Liga Arab tanggal 18 November 1946 menganjurkan kepada semua negara anggota Liga Arab supaya mengakui Indonesia sebagai negara merdeka yang berdaulat. Alasan Liga Arab memberikan dukungan kepada Indonesia merdeka didasarkan pada ikatan keagamaan, persaudaraan serta kekeluargaan. Melihat fenomena itu, majalah TIME pada 25 Januari 1946 dengan nada minornya menakut-nakuti Barat dengan kebangkitan Nasionalisme- Islam di Asia dan Dunia Arab. “Kebangkitan Islam di negeri Muslim terbesar di dunia seperti di Indonesia akan menginspirasikan negeri-negeri Islam lainnya untuk membebaskan diri dari Eropa.” Kenyataan ini seperti yang diungkapkan oleh A.H. Nasution berikut ini : "Karena itu tertjatatlah, bahwa negara negara Arab jang paling dahulu mengakui RI dan paling dahulu mengirim misi diplomatiknja ke Jogja dan jang paling dahulu memberi bantuan biaya bagi diplomat- diplomat Indonesia di luar negeri. Mesir, Siria, Irak, Saudi Arabia, Jemen,memelopori pengakuan de jure RI bersama Afghanistan dan Afghanistan , Iran dan Turki mendukung RI. Fakta ini merupakan hasil perdjuangan diplomat revolusi kita. Dan simpati terhadap RI jang tetap luas di negara-negara Timur Tengah merupakan modal perdjuangan kita seterusnja, yang harus terus dibina untuk perdjuangan jang ditentukan oleh UUD '45 : "ikut melaksanakan ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial". Sementara itu negara Palestina justeru secara de facto mengakui RI sebagai negara yang merdeka setahun sebelum kemerdekaan RI yang sebenarnya, yaitu tepatnya pada tanggal 6 September 1944. Pengakuan tersebut disebarluaskan ke seluruh dunia Islam oleh seorang mufti besar Palestina Syekh Muhammad Amin Al-Husaini. Pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia ini bertepatan dengan janji-janji yang dikeluarkan oleh Jenderal Kuniaki Koiso (P. M. Jepang) terhadap kemerdekaan negara indonesia.
Ada juga yang memiliki pendapat bahwa negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia baik secara de facto maupun de jure adalah Vatican, negerinya Paus. Kalau untuk kawasan Eropa mungkin saja betul negara ini yang pertama tetapi kalau untuk yang pertama di dunia, cukup sudah pernyataan dari pelaku sejarah di atas yakni A.H. Nasution untuk membantahnya.
Negara Mesir secara de facto mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 22 Maret 1946. Kemudian pada tanggal
10 Juni 1947 Mesir mengakui kedaulatan negara RI secara de jure. Hal ini ditandai dengan ditanda-tanganinya secara resmi perjanjian persahabatan antara Indonesia dan Mesir. Kemudian berhubungan dengan perjanjian persahabatan tersebut,
NKRI mendirikan Kedutaan RI pertama di luar negeri. Kemudian secara berturut-turut negara-negara di Timur tengah atau Liga Arab memberikan dukungan dan pengakuan secara de jure terhadap kemerdekaan Negara Indonesia.
Ø Sebab-Sebab Mesir Memberi Pengakuan Kemerdekaan RI
Persamaan Agama
Banyaknya masyarakat Indonesia yang menuntut ilmu di Mesir, banyak yang bekerja di Mesir dan Banyak masyarakat Indonesia yang melakukan haji di Arab
Ø Proses Indonesia Mendapatkan Kedaulatan dari Mesir
1) Peranan Mahasiswa-Mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir (Univ. Al-Ahar, Kairo dan Zain Hassan), Irak (Univ. Imron Rosyidi), dan di negara Arab lainnya Peranan Mahasiswa ditunjukkan dengan menanamkan bibit kemerdekaan melalui media massa yang ada di Arab b. Delegasi Indonesia pertama RI di Mesir (7 April 1946) Utusan pertama Indnesia yang mengunjungi Mesir adalah Mr. Suwandi
Mr. Suwandi datang ke Mesir untuk menyampaikan rasa terimakasih Indonesia karena Liga Arab memberi dukungan pada kemerdekaan RI dan akan tetap memberi dukungan sampai RI benar-benar diakui kemerdekaannya
2) Pembentukan Panitia Pusat sebagai wakil Indonesia di Luar Negeri Panitia Pusat yang diketuai H. Agus Salim punya peranan penting dalam upaya diplomasi agar kemerdekaan RI bisa diakui. H. Agus Salim gencar mengenalkan Indonesia ke luar negeri, dari Kairo H. Agus Salim meneruskan misinya ke Suriah, Transyordania, Irak, dan Lebanon. Untuk mengenalkan Indonesia ke negara Arab dan Yaman dilanjutkan oleh H. Rasyidi
3) Kunjungan yang dilakukan Sutan Syahrir dan Soekarno ke Mesir Kunjungan ini merupakan penghargaan dan ucapan terimakasih Indonesia kepada Mesir yang sudah mendorong negara-negara di Arab untuk membantu perjuangan Indonesia dalam mendapatkan kemerdekaan.
Ø Peran Mesir dalam Mendukung Kemerdekaan RI
1) Peran dari organisasi Al-Ikhwan Al-Muslimun yang dipimpin Syaikh Hasan Al- Banna
2) Aksi pemuda Mesir yang berdemo di Kedubes Belanda di Kairo
3) Mengirim delegasi Mesir (Abdul Mun’im) ke Yogyakarta
4) Mesir mendorong agar Liga Arab mengakui kemerdekaan RI (18 Nov 1946)
5) Ditandatanganinya perjanjian persahabatan antara RI (H. Agus Salim) dan Mesir (Fahmi Nokrasyi Pasha) (10 Juni 1947)
6) Menteri LN Mesir dibawah kabinet Ahmad Kasyabah Pasha mengirim nota resmi ke Belanda yang berisi permintaan dari Mesir agar Belanda bersedia menghentikan aksinya di Indonesia
7) Aksi pemboikotan oleh para buruh di pelabuhan Port Said dan Terusan Suez terhadap kapal-kapal Belanda
8) Rapat Umum oleh organisasi dan parpol di Mesir.
Pada rapat umum tersebut juga dihadiri Presiden Habib Burguiba dari Tunisia, dan pemipin Maroko Allal Al- Fassi. Resolusi yang dihasilkan dalam rapat tersebut adalah: Pemboikotan barang-barang buatan Belanda, diseluruh Negara Negara Arab Pemutusan hubungan diplomatik antara negara-negara Arab dan Belanda. Penutupan pelabuhan dan lapangan terbang di wilayah Arab terhadap kapal dan pesawat Belanda Pembentukan perangkatan kesehatan untuk menolong korban Agresi Belanda.
Dengan demikian Mesir adalah negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia. Lebih penting lagi, Mesir ikut menggalang dukungan dari Liga Arab agar menerima kedaulatan Indonesia di mata hukum internasional.
Dari sisi kronologi, Mesir secara de facto mengakui kemerdekaan Indonesia pada 22 Maret 1946. Dukungan ini muncul setelah lobi gigih diplomat RI di Ibu Kota Kairo beberapa bulan setelah Soekarno mengkonsolidasikan kabinet.
Tak sekadar mengakui, Mesir pula yang meyakinkan Suriah, Irak, Qatar, serta Kerajaan Arab Saudi untuk mendukung kemerdekaan Indonesia. Pada 10 Juni 1947, Mesir mengakui kedaulatan negara RI secara de jure, dengan menunjuk
H.M Rasjidi sebagai kuasa usaha RI, serta membuka Kedutaan Besar di Kairo. Hubungan republik dengan Liga Arab pun secara formal terjalin. Liga Arab lah yang berkali-kali mengecam serta mendesak Belanda menghentikan agresi militer.
b. Pengakuan India terhadap Kemerdekaan
Negara mayoritas Hindu ini merdeka dua tahun setelah proklamasi Soekarno-HattaKesamaan nasib sebagai bangsa terjajah membuat Indiaantusias mendukung Indonesia. RI pun diuntungkan dengan persahabatan Hatta dengan Perdana Menteri Jawaharlal Nehru, pemimpin Partai Kongres Nasional India. Ketika bencana kelaparan melanda India yang saat itu sedang ditekanpenguasa kolonial Inggris, Pemerintah RI menawarkan bantuan 500 ribu ton padi. Bantuan itu dikirim pada 20 Agustus 1946. Berkat bantuan ini, India yang kemudian merdeka pada 1947 sangat aktif mendukung Indonesia di forum-forum PBB. Tak lama setelah merdeka, Hatta melawat ke Mumbai, menemui Nehru dan Mahatma Gandhi.
India kemudian menjadi penggagas resolusi bangsa-bangsa Asia-Afrika yang mengecam agresi militer Belanda ke Yogyakarta pada Desember 1948. Nehru menggelar konferensi Asia, yang berhasil mengumpulkan dukungan Pakistan, Sri Lanka, Nepal, Libanon, Suriah, serta Irak, untuk mendesak Belanda keluar dari wilayah RI.
Sebab-Sebab India Memberi Pengakuan Kemerdekaan RI
· Persamaan Kebudayaaan (Hindu-Budha)
· Persamaan nasib (sama-sama dijajah atau sama-sama ingin merdeka)
· Hubungan dekat antara pemimpin negara (Nehru dan Moh. Hatta) (Feb 1927)
Ø Proses Indonesia Mendapatkan Kedaulatan dari India
1) Semangat dari Para Pelajar Indonesia yang ada di India Dibentuknya PPII (Persatuan Putera Indonesia di India). Tujuan dibentuknya PPII adalah membela proklamasi negara dengan mendesak para pemimpin India untuk mengakui Indonesia sebagai negara yang berdiri dan berdaulat. Tugas dari PPII adalah :
2) Meyakinkan pemimpin India
3) Membentuk Balai Penerangan (Indonesia Information Service) 9 Juni 1946· Tugasnya : Menyiarkan, membuat buletin, serta brosur-brosur dalam bahasa Inggris, Urdu, dan Indonesia tentang segala sesuatu yang terjadi di Indonesia yang kemudian dilanjutkan ke media massa dan pers di India dan nantinya dapat diteruska ke perwakilan India yang ada di London bekerjasama dengan Persatuan Pemuda Indonesia (PPI) yang anggotanya 700 pelaut Indonesia yang bekerja di kapal-kapal Belanda untuk melakukan aksi mogok
4) Diplomasi Sutan Sjahrir Sutan Sjahrir mengadakan perjanjian bantuan Indonesia kepada India (18 Mei 1946). Indonesia diwakili Sutan Sjahrir dan India oleh K.L Punjabi. Pengiriman padi ini terjadi pada 20 Agustus 1946 di pelabuhan (Cirebon, Probolinggo, dan Banyuwangi). Dari tindakana ini P.M Nehru mengundang Sjahrir dan Moh. Hatta ke New Delhi untuk menghadiri Konferensi Inter Asian Dalam Konferensi “Inter Asian Relation” (23 Maret-2 April 1947). Sjahrir berpidato yang isinya : (1) Politik Luar Negeri Indonesia (Bebas-Aktif); (2) Bangsa-bangsa Asia harus bersatu demi kepentingan bersama; (3) Menjalin persahabatan dengan bangsa lain.
5) Diplomasi Moh. Hatta Moh. Hatta bertemu dengan P.M Nehru untuk meminta bantuan senjata. Akan tetapi keinginan ini tidak bisa dikabulkan oleh Nehru karena persenjataan India di pegang oleh Inggris.
Ø Peran India dalam Mendukung Kemerdekaan RI
1) Mengirim obat-obatan ke Indonesia (tindakan balasan atas bantuan Indonesia yang telah mengirim 500.000 ton padi ke India)
2) 31 Juli 1947 India dan Australia mengajukan masalah Indonesia-Belanda ke DK PBB. Akibat dari tindakan India dan Australia, PBB mengeluarkan resolusi (1 Agustus 1947) untuk menghentikan pertikaian antara Indonesia dan Belanda melalui arbitrase
3) Diadakannya Konferensi Asia di New Delhi (20-25 Januari 1949). Konferensi ini dihadiri oleh negara-negara Asia, seperti: Pakistan, Afganistan, Libanon, Suriah,Saudi Arabia, Philipina, India, Myanmar,Yaman dan Irak. Delegasi Afrika berasal dari Mesir dan Ethiopia. Konferensi ini juga dihadiri utusan dari Australia, sedang Indonesia dalam ini diwakili oleh Dr. Sudarsono. Negara peninjau dari Cina, Nepal, Selandia Baru dan Thailand.
Resolusi yang dihasilkan mengenai masalah Indonesia adalah sebagai berikut:
· Pengembalian pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta
· Pembentukan Pemerintah ad interim yang mempunyai kemerdekaan
· Dalam politik luar negeri, sebelum tanggal 15 Maret 1949 Penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia
· Penyerahan kedaulatan kepada pemerintah Indonesia Serikat paling· lambat 1 Januari 1950.
c. Pengakuan Australia terhadap Kemerdekaan RI
Australia adalah negara tetangga yang pernah berjasa mengamankan kemerdekaan dari rongrongan agresi militer. Hubungan bangsa Indonesia dan penduduk Australia terjalin lewat korespondensi serikat pekerja perkapalan.
Sejak masih bernama Hindia Belanda, buruh kapal Indonesia telah bekerja sama dengan serikat pekerja perkapalan di Queensland maupun Sydney. Bisa dibilang, sentimen serta kampanye agar warga negeri kanguru mendukung Indonesia merdeka dikobarkan aktivis sosialis maupun komunis. Tokoh-tokoh politik yang dibuang Belanda ke Digoel,
lantas menyeberang ke Australia, ikut berperan besar. Dukungan tidak pernah diberikan secara formal, tapi bantuan politik dari Australia selalu diberikan pada RI.
Hasilnya, ketika agresi militer I terjadi setelah Perjanjian Linggarjati, Australia bersama India mengajukan resolusi pada 31 Juli 1947 di Dewan Keamanan PBB. Inti resolusi itu memaksa Belanda menghentikan serangan apapun ke wilayah Indonesia. Seandainya tidak diveto Prancis, yang saat itu masih mendukung Belanda, maka Australia berhasil meyakinkan negara-negara maju agar wilayah Indonesia sebelum agresi diakui oleh PBB.
Australia kemudian masuk sebagai anggota Komisi Tiga Negara untuk menengahi proses gencatan senjata antara Belanda-RI pada 25 Agustus 1947. Diplomat Australia Thomas Critchley menjadi sahabat baik Wakil Presiden Mohammad Hatta setelah perundingan yang menguntungkan posisi politik RI tersebut.
Ø Sebab-sebab Australia mengakui kemerdekaan RI
· Hubungan baik antara Australia dan Indonesia yang dimulai semenjak penjajahan Jepang di Indonesia Hubungan ini dimulai ketika dulu banyak para buruh kapal dan perwira kapal dari Indonesia yang dibawa Belanda ke Australia, para pekerja dari Indonesia ini kemudian berhubungan kontak dengan Seamen’s Union In Sydney (Asosiasi Pekerja), asosiasi tersebut terkejut melihat diskriminasi yang terjadi antara buruh kapal dan perwira kapal, asosiasi tersebut memberi tahu pekerja Indonesia bahwa mereka bekerja di Australia yang dihormati hak-haknya sebagai pekerja serta memiliki hak untuk protes.
Ø Proses Indonesia mendapatkan kedaulatan dari Austaralia
· Peran tawanan Belanda (Indonesia) yang dibawa ke Australia Para tawanan tersebut memberitahu maksud dan tujuan Belanda datang ke Australia (kapal Belanda yang datang ke Australia disiapkan untuk membawa senjata dan amunisi untuk menggempur Indonesia) kepada salah satu buruh yang bekerja di pelabuhan. Laporan dari salah satu buruh tersebut nantinya akan diteruskan kepada Queensland Trades and Labor Council dan Waterside Workers Federation (WWF).
· Peristiwa Black Armada .
Peristiwa Black Armada dimulai ketika buruh pelabuhan asal Indonesia dipemukiman Woolloomooloo mendengar kabar tentang proklamasi Indonesia. - Salah seorang buruh dikapal Belanda bernama Tukliwon (20 tahun) menyampaikan kemerdekaan Indonesia pada rekan-rekannya sesama buruh dan berjanji memberi dukungan.
· Kunjungan Sutan Syahrir ke Australia (1945).
Kunjungan ini dilakukan karena Australia mendukung RI dengan aksi pemboikotan yang dilakukan buruh di Australia. Sutan Syahrir berpidato kepada masyarakat Australia yang mengatakan Australia adalah teman. Sutan Syahrir juga mengatakan kesuksesan Australia memukul mundur Jepang di sejumlah wilayah dikawasan Pasifik dalam Perang Dunia II. Aksi pemboikotan terhadap 6 kapal Belanda dipelabuhan Brisbane (24 setember 1945). Peran organisasi Indonesia Political Exile Association yang menghimbau serikat buruh untuk melancarkan pemboikotan terhadap semua kapal Belanda.
· Peran CENKIM (Central Komite Indonesia Merdeka).
CENKIM adalah organisasi yang didirikan di Australia oleh para tokoh politik yang pernah diasingkan Belanda ke Digul :
ü Aksi sebelum 1945: turun ke jalan besar di Melbourne dengan berteriak “Long Live the Republic of Indonesia “ aksi ini diikuti juga oleh tentara Australia.
ü Aksi setelah 1945: anggota dari CENKIM (M.Bondan) mendengar berita tentang Belanda yang melanggar perjanjian Linggarjati dan melakukan Agresi Militer I. Istri dari M. Bondan (Molly yang merupakan seseorang wanita Australia) menulis ulang berita tersebut dalam bahasa Inggris dan memberikannya pada pers Australia. Berita tersebut akhirnya tersebar di Australia dan akhirnya Australia membawa kasus Indonesia dan Belanda ke PBB.
· Inisiatif partai komunis Australia (ACP) dan pimpinan komunis dari serikat buruh perairan Australia pada 20 September 1945 diseluruh pelabuhan Australia melarang pemuatan atas semua kapal belanda yang mau ke Indonesia.
· Tanggal 26 September 1945 Dewan Federasi memutuskan pemogokan menyeluruh terhadap semua kapal Belanda di Australia.
· Tanggal 28 September 1945 pekerja pelabuhan di Sydney menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor kapal Belanda dan kantor diplomatik Belanda dan memasang sepanduk berisi desakan agar Belanda meninggalkan Indonesia (Hands off Indonesia).
· Oktober 1945 Australia memfasilitasi kembalinya lebih dari 1400 para tawanan perang Belanda asal Indonesia yang ada di Australia ke tanah air menggunakan kapal kargo dari pelabuhan Sydney
· 31 Juli 1997 India dan Australia mengajukan masalah Indonesia dan Belanda ke PBB
· 12 Agustus 1947 Australia behasil meyakinkan PBB bahwa Indonesia punya kedudukan sederajat dalam persangketaan Indonesia dan Belanda
· 25 Agustus 1947 Australia menjadi wakil Indonesia dalam KTN
d. Dukungan Vatikan terhadap Kemerdekaan Indonesia
Tahta Suci Vatikan turut memegang peranan penting dalam kemerdekaan Indonesia. Hubungan antara pimpinan umat Katolik sedunia itu dengan wilayah RI sudah terjalin sejak era kerajaan nusantara hingga akhirnya Belanda berkuasa sebagai otoritas kolonial. Hasil lobi Romo Mgr Soegijapranata, uskup pribumi pertama sepanjang sejarah Hindia Belanda, Vatikan segera memahami bahwa secara faktual rakyat Indonesia tidak akan lagi bisa menerima kekuasaan Belanda. Sebulan setelah Mesir mengakui Indonesia sebagai bangsa merdeka, tepatnya pada 6 Juli 1947, Tahta Suci menunjuk delegasi apostolik Georges Marie Joseph, sebagai penghubung Vatikan-RI.
Vatikan menjadi entitas politik pertama di Eropa yang menerima kedaulatan bangsa Indonesia. Dukungan Vatikan bersifat simbolik, karena secara moral bangsa-bangsa Barat perlahan mengubah posisi netral terhadap Belanda. Bahkan saat Belanda menggelar agresi militer, negara seperti Australia dan Amerika Serikat mengecam keras manuver politik tersebut. Secara de jure, Vatikan baru berhubungan resmi dengan RI setelah mendirikan Apostolic Internunciatur di Jakarta pada 1950.
2. Dukungan PBB terhadap Kemerdekaan RI
Ø Kontak Indonesia dengan PBB
Kontak Indonesia dengan PBB dimulai setelah India dan Australia mengajukan masalah Indonesia dan Belanda untuk dimasukkan dalam agenda Dewan Keamanan PBB pada tanggal 31 Juli 1947. Usulan ini ternyata diterima dan pada tanggal 1 Agustus 1947 DK PBB mengeluarkan resolusi yang mengajak kedua belah pihak untuk menghentikan tembak menembak, menyelesaikan pertikaian melalui arbitrase atau dengan cara damai yang lain. Menindaklanjuti ajakan PBB maka Indonesia mengutus Sutan Syahrir untuk menhadiri sidang DK PBB. Tanggal 14 Agustus 1947 Sutan Syahrir menyampaikan beberapa hal : Pengajuan usul agar Belanda menarik pasukannya dari Indonesia. Menurutnya· perundingan akan sulit dilakukan jika salah satu pihak masih menghadapkan pistolnya kepada pihak kedua. Untuk mengakhiri berbagai pelanggaran dan menghentikan pertempuran perlu dibentuk komisi pengawas.
Ø Peran PBB dalam mendukung kemerdekaan RI
Peran PBB ditunjukkan dengan beberapa hal, diantaranya:
· Pada tanggal 1 Agustus 1947 DK PBB mengeluarkan resolusi yang mengajak kedua belah pihak untuk menghentikan tembak menembak dan menyelesaikan pertikaian melalui arbitrase atau dengan cara damai yang lain.
· Pada tanggal 4 Agustus 1947 DK PBB mengeluarkan perintah kepada Belanda dan Indonesia untuk menghentikan permusuhan diantara mereka dan aksi tembak menembak.
· Pada tanggal 7 Agustus 1947 DK PBB mulai membahas masalah Indonesia dan Belanda. Dalam agendanya pada tanggal 25 Agustus 1947 DK PBB menerima usul AS tentang pembentukan pembentukan Komisi Jasa-Jasa Baik (Committee of Good Offices) untuk membantu menyelesaikan pertikaian Indonesia-Belanda. Komisi inilah yang kemudian dikenal dengan Komisi Tiga Negara (KTN), yang terdiri atas:
ü Australia (diwakili oleh Richard C. Kirby), atas pilihan Indonesia
ü Belgia (diwakili oleh Paul Van Zeeland), atas pilihan Belanda
ü Amerika Serikat (diwakili oleh Dr. Frank Porter Graham), atas pilihan Australia dan Belgia.
· Pada tanggal 28 Januari 1949, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang disampaikan kepada Indonesia dan Belanda sebagai berikut :
ü Mendesak Belanda untuk segera dan sungguh-sungguh menghentikan seluruh operasi militernya dan mendesak pemerintah RI untuk memerintahkan kesatuan-kesatuan gerilya supaya segera menghentikan aksi gerilya mereka.
ü Mendesak Belanda untuk membebaskan dengan segera tanpa syarat Presiden dan Wakil Presiden beserta tawanan politik yang ditahan sejak 19 Desember 1948 di wilayah RI;
ü pengembalian pemerintahan RI ke Yogyakarta dan membantu pengembalian pegawai-pegawai RI ke Yogyakarta agar mereka dapat menjalankan tugasnya dalam suasana yang benar-benar bebas
ü Menganjurkan agar RI dan Belanda membuka kembali perundingan atas dasar persetujuan Linggarjati dan Renville, dan terutama berdasarkan pembentukan suatu pemerintah ad interim federal paling lambat tanggal 15 Maret 1949, Pemilihan untuk Dewan Pembuatan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Serikat selambat-Iambatnya pada tanggal l Juli 1949.
Kalian pasti tahu film Star Wars kan?. Ternyata Star Wars juga ada di kehidupan nyata. Istilah Star Wars dipopulerkan oleh Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan pada tahun 1983 untuk kompetisi teknologi luar angkasa di masa Perang Dingin. Pengembangan teknologi luar angkasa oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet dilakukan demi mendukung upaya penyebarluasan pengaruhnya pada Perang Dingin.
1. Perkembangan Teknologi Luar Angkasa
Sebelum kalian mengenal lebih jauh mengenai teknologi luar angkasa dan persenjataan, kalian harus memulainya dari sejarah teknologi luar angkasa dan persenjataan itu sendiri. Sejarah merupakan hal penting karena semua yang terjadi, berjalan dan berkembang di dunia ini tidak akan bisa terlepas dari masa lalu.
Teknologi luar angkasa adalah teknologi yang digunakan untuk pergi, dan mengambil objek dari luar angkasa. Sedangkan luar angkasa atau dikenal juga dengan istilah antariksa adalah bagian luar dari atmosfer, yang merupakan hamparan kosong dan hampa udara. Pada masa perang, teknologi luar angkasa erat kaitannya dengan persenjataan. Hal ini karena secara spesifik pengembangan teknologi luar angkasa bermula dari penemuan roket yang digunakan untuk menyerang musuh dari jarak jauh.
Sejarah teknologi luar angkasa dimulai oleh Jerman pada tahun 1930-an dibawah pimpinan Wernher Von Braun, seorang insinyur dan ilmuwan roket. Wernher Von Braun dan timnya berhasil menciptakan roket V-2 atau Aggregat-4 (A4) yang digunakan sebagai senjata Jerman pada Perang Dunia II. Jerman juga membuat Amerika Bomber Project, sebuah upaya membangun pesawat yang dapat lepas landas dari Jerman kemudian menjatuhkan bom di Amerika (Sekutu). Selain itu Jerman merancang Silbervogel, roket bersayap yang dapat terbang berulang dan mampu meluncur melewati Atlantik secara lebih cepat.
Biarpun Jerman sempat menyerang kota-kota besar Eropa yang dikuasai Sekutu, namun pada akhirnya Jerman harus mengakui kekalahannya dari pihak Sekutu. Secara terbuka maupun tersembunyi melalui Paperclip Operation, ilmuwan-ilmuwan hebat dan peralatan-peralatan canggih yang dimiliki Jerman dipindahkan ke Amerika Serikat. Tujuannya adalah agar mereka berkontribusi bagi penelitian-penelitian di Amerika Serikat dan mencegah mereka agar tidak jatuh ke tangan Uni Soviet.
Terbukti para tenaga ahli Jerman yang pindah ke Amerika Serikat berhasil mengembangkan Heavy Water melalui Manhattan Project, mereka kemudian menciptakan bom atom dengan kode nama Little Boy dan Fat Man yang dijatuhkan di Kota Hirosima dan Nagasaki, Jepang. Tercatat beberapa nama ilmuwan Jerman yang bekerja untuk Amerika Serikat yaitu:
1. Wernher Von Braun, ia bekas anggota SS Nazi Jerman yang menciptakan roket V-2 bagi Jerman. Di Amerika Serikat ia menciptakan roket Saturnus V untuk membantu misi Apollo tahun 1969.
2. Hubertus Strughold, ia dikenal sebagai bapak kedokteran luar angkasa karena merancang system penyokong kehidupan di luar angkasa. Ia mengawalinya dengan meneliti efek dari temperatur yang sangat rendah pada tubuh manusia di Camp Dachau, Jerman. Di Amerika Serikat ia menduduki beberapa jabatan tinggi di Angkatan Udara dan NASA.
3. Herbert A. Wagner, ia menemukan rudal Henschel Hs 293 yang digunakan Jerman. Di Amerika Serikat ia bekerja sebagai penasihat teknik bidang pertahanan Amerika Serikat.
4. Kurt Blome, ia seorang dokter yang ahli dalam pengembangan senjata biologi, baik ketika bekerja untuk Jerman maupun Amerika Serikat
Teknologi luar angkasa semakin dikenal luas dunia pada masa Perang Dingin. Informasi dan propaganda yang disebarkan oleh Uni Soviet maupun Amerika Serikat membuat perbincangan mengenai luar angkasa menarik untuk diikuti. Pada tanggal 4 Oktober 1957 Uni Soviet meluncurkan satelit pertama di dunia (Sputnik I). Tidak lama kemudian pada 31 Januari 1958 Amerika Serikat meluncurkan satelit pertamanya (Exploler I). Tanggal 12 April 1961 Uni Soviet meluncurkan astronot pertama ke luar angkasa mengelilingi orbit bumi (Yuri Alekseyevich Gargarin) menggunakan kapsul Vostok I. Amerika Serikat mengikutinya dengan meluncurkan astronot (Alan B. Shepard) menggunakan kapsul Mercury I. Penerbangan ini hanya bersifat naik dan turun serta tidak mencapai orbit bumi. Uni Soviet kembali mengungguli Amerika Serikat dengan mengirim astronot (Mayor German Stephanovich) dalam penerbangan 25 jam 18 menit mengelilingi orbit bumi menggunakan Vostok II. Amerika Serikat pada akhirnya mampu melakukan tiga kali orbit dalam penerbangan 4 jam 56 menit diawaki oleh astronot (Letkol Jhon Herschel Glenn) menggunakan kapsul Friendship 7.
Setelah berlomba keluar angkasa dan mengelilingi orbit bumi, Uni Soviet dan Amerika Serikat melanjutkan rivalitasnya, kali ini bulan dipilih sebagai objek persaingannya. Pada tanggal 14 September 1959 Uni Soviet mengawalinya dengan mengirimkan satelit tanpa awak (Lunik II). Satelit ini tercatat sebagai satelit pertama yang mendarat di permukaan bulan. Selang tujuh tahun kemudian, Uni Soviet berhasil melakukan pendaratan lunak melalui satelit (Lunik IX). Tanggal 17 Juli 1969 Amerika Serikat mengejutkan dunia karena meliput pendaratan manusia pertama di bulan menggunakan satelit (Apollo-11) yang di awaki oleh Neil Amstrong dan Edwin Adrin. Total sejak pertama kali mendarat di bulan sejak tahun 1969 sampai tahun 1972 Amerika Serikat sudah mengirim tujuh kali misi ke bulan
Perkembangan dunia luar angkasa semakin meneguhkan Uni Soviet dan Amerika Serikat sebagai sebuah Negara yang mampu mengakses, mengeksplorasi dan mengeksploitasi luar angkasa yang pada periode itu masih jarang Negara lain untuk melakukannya. Pasca Perang Dingin berakhir, prinsip untuk mengembangkan luar angkasa secara lebih lanjut dibangun dengan beberapa cara yaitu:
1. Mengirim manusia keluar angkasa
2. Mengembangkan pesawat ruang angkasa
3. Mengembangkan askses keruang angkasa dengan proses mudah dan lebih murah
4. Menggunakan pesawat ruang angkasa untuk membangun stasiun ruang angkasa, Mars, dan planet-planet lainnya
5. Menghuni stasiun ruang angkasa dan menggunakannya sebagai dasar untuk memulai ekspedisi ke bulan
Pada akhirnya Uni Soviet dan Amerika Serikat bersama-sama dengan Negara maju lainnya bahu-membahu membangun serta mengembangkan stasiun luar angkasa Internasional. Kini, perkembangan teknologi luar angkasa tidak hanya menjadi monopoli Uni Soviet dan Amerika Serikat saja. Cina, Jepang, India dan Negara- negara Uni Eropa lainnya tercatat serta terbukti telah berhasil mengembangkan hal yang sama.
Di Indonesia perkembangan teknologi luar angkasa memang berjalan agak lambat. Tahun 1963 didirikan Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) yang difokuskan untuk pembuatan roket dan satelit, dilanjutkan tahun 1976 Indonesia berhasil meluncurkan Sistem Komunikasi Satelit Domestik Palapa (SKSD Palapa). Pada masanya itu Indonesia menjadi Negara ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Kanada yang menggunakan satelit komunikasi. Rentang beberapa puluh tahun kemudian baru pada tahun 2012 Indonesia mampu menciptakan satelit sendiri yang dinamakan Lapan A2/Orari, yang pada tahun 2015 untuk pertama kalinya berhasil diluncurkan ke luar angkasa.
Teknologi luar angkasa pasca perang dingin terlihat dalam pembentukan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) oleh Amerika Serikat dan Rusia pada 20 November 1998. ISS yang merupakan sebuah laboratorium penelitian yang ditempatkan di orbit rendah bumi itu menjadi simbol kerja sama dalam eksplorasi luar angkasa antara dua negara besar yang dulu bersaing.
ISS merupakan satelit terbesar buatan manusia. Ia dihuni oleh tiga sampai enam astronaut yang bergantian pergi-pulang selama enam bulan sekali sejak November 2000. Untuk menuju ISS, manusia menggunakan teknologi kapsul antariksa bernama Soyuz buatan Rusia, sementara logistiknya diangkut dengan kapsul Dragon milik Amerika Serikat.
Saat ini, ISS nggak cuma hasil kerja sama antara Amerika Serikat dan Rusia saja, Squad. Melainkan negara-negara seperti Kanada, Jepang, Prancis, Belgia, Denmark, Jerman, Britania Raya, Italia, Belanda, Norwegia, Swedia, Spanyol, dan Swiss juga ikut andil dalam memajukan ISS.
Selama ini, kita memang jarang mendengar prestasi Indonesia di bidang keantariksaan. Di saat bangsa-bangsa lain telah menjelajah ke luar angkasa dan bahkan mendarat di bulan, negara kita tampaknya belum mau sampai ke tahap itu, untuk urusan mengirim astronautnya ke luar angkasa, Indonesia disalip oleh India dan Malaysia.
Sebenarnya, pada tahun 1986, Indonesia sempat memiliki astronaut pertama bernama Prof. Dr. Pratiwi Sudarmono. Beliau ditugaskan untuk ikut dalam misi STS-
Pratiwi seharusnya berangkat pada tanggal 24 Juni 1986 dan pulang kembali 1 Juli 1986. Namun, rencana itu tinggal rencana. Misi dibatalkan karena adanya kecelakaan pesawat Challenger, sebuah pesawat ulang alik yang meledak 73 detik setelah diluncurkan, menyebabkan kematian tujuh awak astronautnya. Pesawat nahas itu hancur di atas Samudera Atlantik.
Sejak saat itu, teknologi luar angkasa Indonesia lebih terfokus pada sistem komunikasi satelit untuk komunikasi antardaerah dan antarnegara, serta menyambungkan komunikasi telepon, televisi, radio, faksimili, dan internet.
27 tahun berselang, Indonesia melalui Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mulai kembali mengembangkan satelit sendiri hasil riset dan kerja sama dengan Jerman. Pada 10 Januari 2010, satelit komunikasi dan penginderaan jauh terbaru milik Indonesia yang bernama LAPAN A1 diluncurkan.
Lalu pada September 2015, LAPAN yang bekerja sama dengan Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI), sukses meluncurkan satelit LAPAN A2 dengan menumpang satelit milik India. Hingga yang terbaru, bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), LAPAN meluncurkan satelit LAPAN A3 pada tahun 2016. Ketiga satelit terbaru Indonesia itu memiliki tugas yang hampir sama, tetapi dengan teknologi satelit yang berbeda dan semakin berkembang.
2. Jenis-Jenis Teknologi Persenjataan
Teknologi persenjataan selalu mengalami perkembangan dari masa ke masa. Secara fungsional pada era tradisional senjata digunakan sebagai alat untuk bertahan dan memenuhi kebutuhan. Sedangkan pada era modern penggunaan senjata identik dengan peperangan dan semangat aggressor. Teknologi senjata semakin maju dan menjadi perhatian kolektif sebuah Negara ketika dunia dilanda Perang. Beberapa jenis teknologi senjata yang dikenal antara lain:
a. Senapan
Senapan adalah peralatan mekanik yang dapat menembakan peluru pada kecepatan tinggi. Pendorong yang digunakan berupa bubuk mesiu atau udara yang dipadatkan. Senapan mesin diciptakan oleh John Moses Browning dari Amerika Serikat tahun 1868. Pada Perang Dunia I, Jerman memiliki senapan mesin tipe Maxim
MG 08. Senjata ini menjadi andalan Jerman untuk menyerang Sekutu karena mampu menembakan 500 peluru per menit
b. Tank
Tank adalah kendaraan tempur lapis baja yang bergerak menggunakan roda berbentuk rantai. Tank diciptakan oleh Sri Ernest Swinton Dunlop dari Inggris tahun 1914. Ketika Perang Dunia I berlangsung, sistem parit menjadi pertahanan utama yang digunakan. Sistem pertahanan parit pada akhirnya mampu ditembus oleh Inggris menggunakan Tank Mark V. Tank ini dirancang anti peluru dan dipersenjatai meriam di setiap unitnya.
c. Big Hertha
Big Bertha adalah meriam yang dimiliki Jerman bobot ratusan ton dengan kaliber 16,5 inci. Big Hertha dapat ditarik dengan kendaraan militer atau menggunakan penggerak sendiri.
d. Paris Gun
Paris Gun adalah granat ringan dengan berat 94 kilogram. Granat yang dikembangkan Jerman ini mampu mengebom musuh dari jarak 100 kilometer
e. Pesawat Terbang
Pesawat terbang adalah pesawat yang mampu terbang diatas udara atau atmosfer. Pada mulanya pesawat terbang tidak dilengkapi senjata, melainkan hanya digunakan untuk kepentingan komunikasi dan pengintaian. Berkat penemuan Roland Garros dari Perancis, pesawat terbang kemudian dilengkapi senapan mesin pada kokpit yang dikendalikan oleh pilot. Pesawat pertama yang dilengkapi senapan mesin adalah pesawat Morane Saulnier milik Perancis.
f. Kapal Selam
Kapal Selam adalah kapal yang bergerak di bawah permukaan air dan umumnya digunakan untuk kepentingan militer. Sketsa kapal selam pertama kali muncul dalam lukisan Leonardo da Vinci pada abad-15. Kemudian sketsa ini diterjemahkan dalam bentuk kapal selam yang sebenarnya oleh Cornelius Van Drebbel dari Belanda pada abad-16. Dalam perkembangannya Jerman berhasil memanfaatkan teknologi kapal selam dengan menciptakan U-boat pada Perang Dunia I. U-boat mampu berlayar dibawah air dengan kecepatan 9 knot dan 17 knot diatas permukaan. U-boat dipersenjatai dengan senapan dan tabung torpedo untuk menyerang dan menenggelamkan kapal musuh. Pada Perang Dunia II U-boat berhasil disempurnakan
dan popular dengan sebutan U-class. Penemuan kapal selam menandai bahwa perang tidak hanya terjadi di darat, udara, dan atas laut saja melainkan dibawah laut.
g. Senjata Kimia
Senjata kimia adalah senjata yang memanfaatkan sifat racun senyawa kimia untuk membunuh,melukai atau melumpuhkan musuh. Senjata kimia biasa berupa gas beracun yang terdiri dari gas belerang organic, gas sarin, gas phosgene, gas klorin, dan lain-la
h. Senjata Biologi
Senjata biologi adalah senjata yang menggunakan bakteri, virus atau organisme lainnya sebagai alat untuk membunuh, melukai atau melumpuhkan musuh. Senjata biologi yang digunakan antara lain Smallpox (cacar), Anthrax, Ebola, Plague (Pes), Tularemia, Botulinum Toxin, dan lain-lain.
3. Dampak Teknologi Luar Angkasa manusia
a. Dampak Positif
1) Berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
2) Meningkatkan akses informasi dan komunikasi
3) Melahirkan jenis usaha baru yang bergerak di bidang luar angkasa
4) Sebagai sarana pariwisata dengan dipopulerkannya wisata luar angkasa
5) Sebagai sarana pertahanan dan keamanan lokal, nasional, regional maupun global
b. Dampak Negatif
1) Menciptakan potensi konflik atau perang antara Negara
2) Penyalahgunaan teknologi luar angkasa menjadi sejenis senjata pemusnah massa yang mengancam umat manusa
3) Sering terjadi kecelakaan atau project gagal yang memakan korban jiwa
4) Polusi luar angkasa yang diakibatkan menumpuknya sampah-sampah satelit di luar angkasa
5) Penggunaan anggaran biaya yang dikeluarkan sangat besar
4. Dampak Teknologi Persenjataan
a. Dampak Positif
1) Berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
2) Melahirkan jenis usaha baru yang bergerak di bidang persenjataan
3) Sebagai sarana pertahanan dan keamanan local, nasional, regional, dan global
4) Membantu pembangunan sarana dan prasarana fisik yang bersifat berat, seperti pembukaan lahan baru atau pertambangan
b. Dampak Negatif
1) Menciptakan potensi konflik atau perang antar Negara
2) penyalahgunaan persenjataan menjadi senjata pemusnah massal yang mengancam umat manusia
3) Sebagai alat perburuan dapat mengancam eksistensi mahluk hidup di suatu tempat
4) penggunaan biaya yang dikeluarkan sangat besar
MATERI AJAR 3 PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA PADA MASA PERANG DINGIN
A. Uraian Materi
1. Munculnya Gagasan Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika di Masa Perang Dingin.
Pada modul ini kalian akan membahas bagaimana peran Indonesia pada penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika. Namun sebelum kalian bisa menganalisis peran Indonesia pada penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika, baca dan pahami apa yang melatar belakangi dan apa tujuan diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika (KAA). Dari pembahasan ini kamu akan mengetahui siapa yang memberikan usul atau penggagas diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika.
a. Latar belakang diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika
Pasti kalian ingin tahu mengapa diselenggarakan Konferensi Asia Afrika. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, telah muncul dua kekuatan adidaya baru yang saling berhadapan, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet. Amerika Serikat mempelopori berdirinya Blok Barat atau Blok Kapitalis (Liberal), sedangkan Uni Soviet memelopori kemunculan Blok Timur atau Blok Sosialis (Komunis). Dalam upaya meredakan ketegangan dan untuk mewujudkan perdamaian dunia, pemerintah Indonesia memprakarsai dan menyelenggarakan Konferensi Asia – Afrika. Usaha ini mendapat dukungan dari negara-negara di Asia – Afrika.
Pada tahun 1954, Perdana Menteri Sri Lanka (dulu bernama Ceylon) mengundang perwakilan negara Burma, India, Indonesia dan Pakistan untuk mengadakan pertemuan membahas masalah tersebut yang dikenal dengan Konferensi Kolombo. Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri Indonesia saat itu Ali Sastroamidjojo. Presiden Soekarno pun menekankan pada Ali Sastroamidjojo untuk menyampaikan ide untuk menggelar Konferensi Asia Afrika. Pertemuan tersebut diharapkan akan membangun solidaritas negara negara Asia Afrika untuk bisa lepas dari konflik yang terjadi di negara masing- masing. Konferensi Kolombo yang dihadiri 5 negara tersebut berlangsung antara 28 April sampai 2 Mei 1954 dan membicarakan masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama. Usulan Ali Sastroamidjojo untuk menggelar Konferensi Asia Afrika pun disetujui oleh 4 perwakilan negara lain.
Dari latar belakang yang dijelaskan diatas, kalian bisa melihat peran Indonesia adalah sebagai penggagas diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika.
b. Tujuan diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika
Setelah mempelajari apa yang melatarbelakangi dilaksanakannya Konferensi Asia Afrika, pasti kalian ingin tahu, apa yang menjadi tujuan dari diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika di Bandung Tahun 1955. Sebelum KAA dilaksanakan, tanggal 28-
31 Desember 1954 diadakan sebuah pertemuan persiapan di Bogor, Indonesia. Konferensi ini dihadiri oleh wakil dari lima negara yang hadir pada Konferensi Colombo sebelumnya.
Dalam pertemuan ini disepakati empat tujuan pokok KAA berikut ini:
Memajukan kerja sama antarbangsa Asia-Afrika demi kepentingan bersama
Membahas dan meninjau persoalan ekonomi, sosial, dan budaya
Membahas dan berusaha mencari penyelesaian masalah kedaulatan nasionalisme, rasialisme, dan kolonialisme
Memperkuat kedudukan dan peranan Asia-Afrika dalam usaha perdamaian dunia
Dari tujuan yang dipaparkan diatas, jelas bagi kalian bahwa Indonesia berperan dalam menggalang kerjasama bangsa di Asia Afrika dalam mewujudkan perdamaian dunia.
2. Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika sebagai bukti peran aktif Indonesia pada masa perang dingin
Tahukah kalian bahwa Konferensi Asia Afrika yang pertama di gelar di Bandung pada Tahun 1955 adalah salah satu warisan Indonesia untuk perdamaian dunia. Secara diplomatik Indonesia mencoba melakukan pendekatan kepada 18 Negara Asia Afrika untuk mengetahui apakah ide pelaksanaan Konferensi Asia Afrika diterima atau ditentang. Gayung bersambut kebanyakan dari mereka menyambut baik ide ini dan memilih Indonesia sebagai tuan rumah konferensi tersebut.
Konferensi Asia Afrika yang dipelopori oleh 5 tokoh yang berasal dari perwakilan 5 negara yang mengikuti Konferensi Kolombo yaitu Ali Sastroamidjojo (Perdana Menteri Indonesia), Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India), Mohammad
Ali Bogra (Perdana Menteri Pakistan), Sir John Kotelawala (Perdana Menteri Ceylon) dan U Nu (Perdana Menteri Burma) yang diikuti oleh 29 negara berlangsung antara tanggal 18 April sampai 24 April 1955 di Gedung Merdeka yang ada di kota Bandung, Jawa Barat. Konferensi ini juga dikenal sebagai Konferensi Bandung.
Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika di Bandung Tahun 1955
Kalian harus bangga, Indonesia menjadi salah satu pemrakarsa dan penyelenggara konferensi pertama negara-negara Asia dan Afrika yang tujuannya adalah menghimpun persatuan Negara-negara Asia-Afrika yang pada saat itu baru memperoleh kemerdekaan, mempromosikan serta meningkatkan kerja sama antar negara serta menentang segala bentuk penjajahan. Indonesia mempersiapkan kota Bandung untuk menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi. Gedung Concordia dan Gedung Dana Pensiun disiapkan sebagai tempat konferensi.
Demi memperkuat identitas dan semangat, nama Gedung Dana Pensiun diubah menjadi gedung Dwiwarna dan Gedung Concordia diganti menjadi Gedung Merdeka. Konferensi yang dipelopori oleh menteri luar negeri Indonesia pada saat itu, Ali sastromidjojo, beserta 4 pemimpin Negara lainnya Pakista, India, Bangladesh, dan Myanmar dilaksanakan di Indonesia yaitu di Gedung Merdeka Bandung. Untuk mengabadikan peristiwa sejarah penting tersebut, jalan protokol di Bandung yang terbentang di depan Gedung Merdeka diberi nama Jalan Asia Afrika.
Tahukah kalian hasil dari konferensi yang dihelat di Bandung pada tahun 1955 itu? Pernah mendengar Istilah
Dasasila Bandung ? kalau belum, silahkan dipelajari lebih lanjut modul ini. Kamu akan menemukan apa yang dimaksudkan dengan Dasasila Bandung.
Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung
menghasilkan 10 poin kesepakatan dan pernyataan yang dikenal dengan Dasasila Bandung. Secara umum hasil konferensi tersebut berisi tentang pernyataan mengenai dukungan bagi kedamaian dan kerjasama dunia.
Kalian sudah tahu kan apa itu Dasasila Bandung yang telah dihasilkan dari Konferensi Asia Afrika ? Ya, hasil dari pertemuan tersebut dikenal sebagai “The Ten Principles” atau "Dasasila Bandung", yang didalamnya memuat cerminan penghargaan terhadap hak asasi manusia, kedaulatan semua bangsa, dan perdamaian dunia. Tentunya, Dasasila
Bandung sebagai hasil dari KAA 1955 memiliki nilai historis tinggi dan sangat berharga bagi masyarakat Asia-Afrika karena telah memasukkan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB dan prinsip-prinsip Jawaharlal Nehru.
Dari hasil yang dicapai terlihat jelas bahwa Indonesia telah berperan dalam memberikan dukungan bagi kedamaian dan kerjasama dunia".
3. Dampak Konferensi Asia Afrika terhadap politik global
Sebagai bangsa Indonesia kalian pasti bangga Indonesia telah berperan dalam menciptakan perdamaian dunia pada masa perang dingin. Tapi apakah peran yang telah diberikan oleh bangsa Indonesia telah berdampak terhadap politik global ?
Konferensi Asia Afrika memiliki arti penting yang besar pengaruhnya terutama bagi negara yang cinta damai dan telah menaikan citra Indonesia di mata dunia internasional, khususnya bagi bangsa Asia Afrika yang mendambakan kemerdekaan dan perdamaian.
Dasasila Bandung juga dianggap sebagai akhir dari era penjajahan dan kekerasan terhadap suatu kaum (apartheid). Konferensi ini juga dianalogikan sebagai suatu badan yang berpendirian luas dan toleran, yang memberi kesan kepada dunia bahwa semua orang dapat hidup bersama, bertemu, berbicara, dan mempertahankan hidupnya di dunia ini.
Melansir Museum of The Asian-African Conference, Spirit Bandung juga menimbulkan perubahan struktur badan internasional Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB). Sehingga forum PBB tidak lagi menjadi forum eksklusif Barat atau Timur saja.
Konferensi Asia Afrika juga telah berhasil menumbuhkan semangat solidaritas di antara Negara-negara Asia Afrika, baik dalam menghadapi masalah internasional maupun regional. Menyusul Konferensi Asia Afrika banyak konferensi serupa diselenggarakan yakni Konferensi Islam Afrika Asia, Konferensi Setiakawan Rakyat Asia Afrika, Konferensi Mahasiswa Asia Afrika, Konferensi Wartawan Asia Afrika.
4. Dampak Konferensi Asia Afrika terhadap kehidupan ekonomi global.
Komunike akhir dari Konferensi ini menggarisbawahi perlunya negara-negara berkembang untuk melonggarkan ketergantungan ekonomi mereka pada negara-negara industri terkemuka dengan memberikan bantuan teknis satu sama lain melalui pertukaran ahli dan bantuan teknis untuk proyek-proyek pembangunan, serta pertukaran pengetahuan teknologi, dan pembentukan lembaga pelatihan dan penelitian regional.
1. NATO (North Atlantic Treaty Organization, Pakta Pertahanan Atlantik Utara)
NATO (North Atlantic Treaty Organization, Pakta Pertahanan Atlantik Utara) merupakan sebuah organisasi internasional untuk keamanan bersama yang didirikan berdasarkan Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di Washington, DC pada 4 April 1949. Bermarkas di Paris, Perancis. Dilatarbelakangi oleh keinginan mempertahankan dominasi Amerika Serikat dan sekutunya terhadap Uni Soviet.
Tujuan berdirinya NATO antara lain: Para anggota setuju bahwa sebuah serangan bersenjata terhadap salah satu atau lebih dari mereka di Eropa maupun di Amerika Utara akan dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota. Selanjutnya mereka setuju bahwa, jika serangan bersenjata seperti itu terjadi, setiap anggota, dalam menggunakan hak untuk mepertahankan diri secara pribadi maupun bersama-sama seperti yang tertuang dalam Pasal ke-51 dari Piagam PBB, akan membantu anggota yang diserang jika penggunaan kekuatan semacam itu, baik sendiri maupun bersama-sama, dirasakan perlu, termasuk penggunaan pasukan bersenjata, untuk mengembalikan dan menjaga keamanan wilayah Atlantik Utara.
Pasal ini diberlakukan agar jika sebuah anggota Pakta Warsawa melancarkan serangan terhadap Sekutu Eropa dari PBB, hal tersebut akan dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota (termasuk Amerika Serikat sendiri), yang mempunyai kekuatan militer terbesar dalam persekutuan tersebut dan dengan itu dapat memberikan aksi pembalasan yang paling besar. Tetapi kekhawatiran terhadap kemungkinan serangan dari Eropa Barat ternyata tidak menjadi
kenyataan. Pasal tersebut baru mulai digunakan untuk pertama kalinya dalam sejarah pada 12 September 2001, sebagai tindak balasan terhadap peristiwa serangan teroris 11 September 2001 terhadap AS yang terjadi sehari sebelumnya.
Anggota NATO, antara lain: Amerika Serikat, Belanda, Belgia, Inggris, Denmark, Islandia, Italia, Kanada, Luksemburg, Norwegia, Portugal, Perancis.
2. SEATO (Southeast Asia Treaty Organisation, Pakta Pertahanan Asia Tenggara
SEATO ditandatangani di Manila 8 September 1954 Organisasi ini didirikn untuk membendung pengaruh komunis di Asia Tenggara. Anggota SEATO adalah Australia, Perancis, Selandia Baru, Pakistan, Philipina, thailand, Inggris Amerika Serikat. Tujuan pembentukan SEATO untuk pertahanan, pengawasan, bantuan ekonomi, dan membendung pengaruh komunisme di Asia Tenggara pada masa Perang Dingin yang dimotori oleh Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Australia.
SEATO disponsori oleh Presiden AS Dwight Eisenhower dan Menteri Luar Negeri AS John Foster Dulles. Markasnya di Bangkok, Thailand. Meskipun SEATO adalah organisasi antarnegara Asia Tenggara, tetapi hanya ada dua negara Asia Tenggara yang bergabung yakni Thailand dan Filipina. Ini karena kedua negara itu menjalin hubungan dekat dengan AS. Negara Indochina yakni Vietnam, Kamboja, dan Laos, tidak bisa ikut organisasi karena dilarang lewat Perjanjian Jenewa.
Presiden Soekarno menolak masuk SEATO, karena politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. Bebas artinya Indonesia tidak terikat pada blok atau kekuasaan tertentu.
3. Pakta Warsawa
Pakta Warsawa merupakan aliansi militer negara-negara Blok Timur (Eropa Timur), yang bertujuan mengorganisasikan diri terhadap kemungkinan ancaman dari aliansi NATO. Pembentukan Pakta Warsawa dipicu oleh integrasi Jerman Barat ke dalam NATO melalui ratifikasi Perjanjian Paris. Pakta Warsawa dirancang oleh Nikita Khrushchev di Warsawa pada 14 Mei 1955.
Wilayah keanggotaan di Eropa Timur
Anggota Pakta Warsawa, antara lain: Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Uni Soviet. Pada pakta tersebut, negara-negara anggota sepakat untuk melindungi bila salah satu negara anggotanya mendadak diserang. Komando militer anggota Pakta Warsawa berada di bawah pimpinan Marsekal Ivan S Konev yang berasal dari Uni Soviet.
Pembentukan Pakta Warsawa merupakan organisasi tandingan dari North Atlantic Treaty Organization atau NATO. Selain itu, Pakta Warsawa juga diklaim berdiri karena Jerman Barat pada 9 Mei 1955 diterima di NATO sehingga negara tersebut dapat meremiliterisasi negerinya.
Uni Soviet memandang keputusan NATO tersebut sebagai ancaman dan meresponsnya dengan membentuk Pakta Warsawa. Pada 1990, Jerman Timur pun meninggalkan Pakta Warsawa dan melakukan reunifikasi dengan Jerman Barat sehingga terbentuklah negara Jerman yang menjadi anggota tetap NATO. Runtuhnya pemerintahan komunis di Blok Timur juga menjadi pemicu runtuhnya Pakta Warsawa pada1 Juli 1991.
4. CENTO
Organisasi Pakta Sentral (Pakta Organisasi Timur Tengah atau METO) merupakan suatu persetujuan yang ditandatangani pada Februari 1955 antara Turki dan Irak, dan terbuka bagi tiap negara anggota dari Liga Arab yang ada hubungan dengan keamanan dan perdamaian Timur Tengah. Markas CENTO awalnya di Irak 1955-1958 dan kemudian berpindah ke Turki 1955-1979. CENTO dibubarkan pada tahun 1979.
ANZUS terbentuk tanggal 1 September 1951 di San Fransisco yang bertujuan membentengi pengaruh komunis di Asia anggota-anggotanya: Australia, Zelandia Baru, Amerika Serikat.
Dalam perjanjian ANZUS disebutkan untuk saling membantu dengan mencegah agresi yang mungkin muncul di kawasan Australia, New Zealand, dan Amerika Serikat. Selain itu terlihat jelas bahwa tujuan utama ANZUS yaitu mengkoordinasikan pertahanan bersama di kawasan Pasifik, membendung pengaruh komunisme yang dianggap sebagai agresor di kawasan Asia-Pasifik terutama dari RRC dan Uni Soviet, meningkatkan kerja sama militer untuk mencegah terjadinya agresi negara lain ke kawasan Pasifik, dan menyatakan keterikatannya dalam menghadapi segala serangan bersenjata bersama karena ancaman terhadap salah satu anggota juga merupakan ancaman bagi anggota yang lainnya.
South Asian Association for Regional Cooperation adalah Asosiasi Negara-negara di Asia Selatan, yang dicetuskan oleh Presiden Bangladesh, Ziaur Rahman pada tanggal 8 Desember 1985.
Anggota SAARC, antara lain: Bangladesh, Afganistan, Bhutan, India, Maladewa, Nepal, Pakistan, dan Sri Lanka. Pada tanggal 4 Maret 2007, Iran mengajukan diri sebagai peninjau yang selanjutnya di ikuti oleh Mauritius.
Latar belakang pembentukan SAARC adalah negara-negara di Kawasan Asia Selatan memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah, namun tidak dikelola secara baik yang mengakibatkan banyak kasus konflik
horizontal yang bersifat ekonomi, politik, sosial, dan budaya di tiap-tiap negara tersebut.
Kawasan Asia Selatan sering diwarnai dengan konflik internal maupun konflik eksternal, seperti pemisahan Pakistan dari India, pecahnya Pakistan Timur menjadi Bangladesh, permusuhan India dengan Pakistan.
Berangkat dari konflik-konflik itulah dibutuhkan suatu organisasi regional untuk mewadahi tiap-tiap negara Asia Selatan demi mewujudkan kawasan yang terintegrasi dan demi mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang maksimal, kesejahteraan rakyatnya, dan perdamaian di tiap-tiap negara.
Tujuan SAARC, antara lain:
1) Untuk memajukan kesejahteraan dari rakyat-rakyat Asia Selatan dan untuk meningkatkan kualitas kehidupannya.
2) Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, perkembangan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan dan menyediakan untuk tiap-tiap individu untuk hidup bermatabat and untuk menyarinya bahwa mereka penuh dengan potensi.
3) Untuk memajukan dan memperkuat kepercayaan diri secara kolektif di antara negara-negara Asia Selatan.
7. APEC (Asia Pasific Economic Cooperation)
Kerja sama Ekonomi Negara-negara Asia Pasifik terbentuk pada tahun 1989 dalam pertemuan tingkat menteri di Canberra, yang digagas oleh PM Australia, Robert Howke yang merupakan penjabaran dari forum kerja sama regional dalam bidang ekonomi di kawasan Asia Pasifik.
Faktor-faktor yang melatarbelakangi pembentukan APEC, antara lain:
1) Perubahan konstelasi politik dunia, seperti munculnya kelompok- kelompok perdagangan yang bersifat tertutup dan membedakan kedudukan negara-negara Asia Pasifik dalam perdagangan dan investasi.
2) Dinamika proses globalisasi yang menuntut negara-negara di kawasan Asia- Pasifik melakukan penyesuaian melalui perubahan struktur ekonomi.
3) Kekhawatiran gagalnya Putaran Uruguay, yang menimbulkan ketidakpastian perekonomian dunia.
Keanggotaan APEC terbagi dalam 4 kategori, yaitu:
1) Kelompok negara maju: AS dan Jepang.
2) Kelompok Negara Industri Mapan: Canada, Australia, dan New Zeland
3) Kelompok Negara Ekonomi Industri: Korea Selatan, Singapura, Taiwan, dan Hongkong.
4) Konferensi tahunan antar kepala negara anggota dikenal dengan nama AELM (APEC Economic Leader Meeting). Pada tahun 1994 AELM diselenggarakan di kota Bogor (Indonesia) menghasilkan keputusan 13 Dekalasi Bogor, yaitu:
1) APEC akan mempromosikan kerjasama ekonomi berdasarkan kemitraan yang sederajat, tanggung jawab bersama, saling menghormati kepentingan dan keuntungan bersama.
2) APEC akan mempercepat usaha-usaha untuk menghilangkan proteksi.
3) APEC menyerukan kepada seluruh anggota WTO, yang non APEC untuk bekerja sama dengan APEC menuju liberalisasi perdagangan multilateral yang lebih jauh.
4) APEC sepakat mengadopsi tujuan jangka panjang dari perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka di Asia Pasifik
5) Wilayah yang ekonominya sudah pada tingkat industrialisasi akan mencapai sasaran perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka, tidak lebih dari tahun 2010 dan bagi tingkat ekonomi yang sedang berkembang tidak lebih dari tahun 2020.
6) APEC akan memberikan perhatian khusus kepada negara-negara berkembang non APEC agar mereka memperoleh keuntungan dari liberalisasi perdagangan dan investasi selaras dengan WTO.
7) Wilayah ekonomi APEC akan mempromosikan arus barang, jasa, dan modal dengan melenyapkan rintangan administratif dan rintangan lainnya bagi perdagangan dan investasi.
8) APEC mengharapkan para pemimpin negara anggota membahas proposal pengaturan APEC tentang prinsip-prinsip pabean, standar, investasi dan hambatan administratif untuk mengakses pasar.
9) APEC sepakat untuk meneruskan konsultasi yang berharga mengenai strategi tentang pertumbuhan ekonomi, aliran modal regional dan isu-isu makro ekonomi lainnya.
10) APEC sepakat untuk mengembangkan sumber daya manusia dan sumber daya alam di Asia Pasifik. Kerja sama ini mencakup SDM, sains, teknologi,
promosi bagi pengusaha kecil dan menengah, serta isu-isu infrastruktur dan lingkungan.
11) APEC siap untuk memprakarsai dan menerapkan pengaturan yang kooperatif bagi mereka yang siap melakukannya. Bagi mereka yang belum siap berpartisipasi dapat bergabung dalam waktu berikutnya.
12) APEC sepakat mencari jasa penengah perselisihan yang bersifat konsultatif, untuk menambah mekanisme penyelesaian perselisihan dalam WTO.
13) APEC mengarahkan kelompok tokoh terkemuka dan forum bisnis Pasifik yang mewakili kalangan bisnis untuk meneruskan kerja mereka dan memberi rekomendasi lebih jauh bagi peningkatan kerja sama.
Kendala dan tantangan yang harus dihadapi APEC, antara lain: bahwa sebagian besar anggotanya merupakan negara berkembang, yang sulit berkompetisi. Begitu juga dengan keberadaan ASEAN, karena organisasi ini juga merupakan kerja sama regional yang aktifitasnya lebih banyak pada bidang ekonomi.
Dalam Deklarasi Bogor, telah disepakati perdagangan bebas bagi anggota- anggotanya. Dari sisi positif, Indonesia (dan negara anggota kelompok negara berkembang lain) dapat meningkatkan volume perdagangan, sehingga memacu pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Namun jika SDM Indonesia tidak mampu bersaing, maka Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, hanya akan menjadi lahan yang subur bagi negara-negara industri dalam rangka memasarkan hasil-hasil industrinya.
Merupakan kerjasama regional yang anggota-anggotanya meliputi negara- negara di kawasan Eropa Barat. Dasar hukum berdirinya MEE adalah Perjanjian Roma, 25 Maret 1957, dengan tujuan menyelaraskan gerak kegiatan ekonomi, pengembangan yang mantap dan seimbang, stabilitas ekonomi yang lebih mantap, dan perbaikan taraf hidup masyarakat (Eropa).
Keberadaan MEE tidak dapat dilepaskan dengan pembentukan Pan Eropa 1923, yang bertujuan untuk menghindarkan Eropa dari peperangan dan perpecahan yang terjadi antar bangsa Eropa sendiri. Hal ini dikemukakan oleh Richard Caudehov dari Austria, yang menganjurkan terbentuknya suatu Eropa Serikat sebagai suatu badan yang dapat menghindarkan terjadinya perang dan perpecahan (desintegrasi) antar bangsa Eropa.
Pada tanggal 21 Maret 1945, di tengah-tengah berkecamuknya Perang Dunia II, PM Inggris Winston Churchill, memaklumkan berdirinya Dewan Eropa sebagai jalan keluar untuk menyelamatkan Eropa dari ancaman perang. Pernyataan
Churchill ini mendapat tanggapan luas sehingga pada tahun 1947 berdirilah Gerakan Eropa, yang dipelopori oleh Robert Schuman, Henry Spaak, dan Guy Mollet. Dalam konggres di Den Haag (Belanda) dihasilkan keputusan pembentukan parlemen Eropa.
Pasar Bersama Eropa (PBE) merupakan salah satu bidang dari gerakan integrasi Eropa, yang didukung oleh Mountan Unio (Masyarakat Arang Batu dan Baja). Dalam perkembangannya Henry Spaak mendapat kepercayaan untuk membentuk komisi penjajagan kemungkinan integrasi Eropa yang lebih luas, sehingga terbentuklah European Economic Community (EEC=Masyarakat Ekonomi Eropa). Selanjutnya, terbentuk kerja sama perdagangan regional Eropa (NAFTA= North Atlantic Free Trade Area=Kawasan Perdagangan Bebas di Atlantik Utara/Eropa Barat). Tujuannya mengantisipasi liberalisasi perdagangan yang dicanangkan oleh World Trade Organiation (WTO).
Anggota PBE/MEE antara lain: Perancis, Jerman, Italia, Belgia, Belanda, Luxemburg, Inggris, dan Denmark. Mereka menetapkan mata uang bersama yang disebut Euro.
Perdagangan bebas yang dianut banyak negara di dunia ikut mempengaruhi negara-negara ASEAN. Konsep free trade area lahir untuk mempermudah dan meningkatkan pedagangan di antara negara-negara di Asia Tenggara.
Perjanjian AFTA ditandatangani pada 28 Januari 1992 dalam pertemuan tingkat kepala negara (ASEAN Summit) ke-4 di Singapura. AFTA bertujuan menjadikan kawasan ASEAN sebagai tempat produksi yang kompetitif, sehingga produk-produk ASEAN memiliki daya saing kuat di pasar global.
Dampak AFTA bagi negara-negara ASEAN adalah masih bisa memberlakukan tarif terhadap barang-barang impor. Namun, khusus barang-barang impor dari sesama anggota ASEAN tarifnya ditekan antara 0-5 persen saja.
10. CAFTA (Central America Free Trade Agreement= Perjanjian Pasar Bebas Amerika Tenga
Sekarang bernama Dominican Republic-Central America Free Trade Agreement (DR-CAFTA) merupakan kerja sama yang mirip dengan NAFTA. Kelompok ini diinduksi oleh blok perdagangan antara Amerika Serikat dan 6 Negara yang jauh lebih kecil. Didirikan pada tahun 2006 antara Amerika Serikat dan Kosta Rika, El Salvador, Guatemala, Honduras, Nikaragua, dan kemudian Republik Dominika.
Negara-negara Amerika Tengah dan Republik Dominika merupakan pasar ekspor terbesar kedua di Amerika Latin setelah Meksiko. CAFTA-DR bertujuan untuk mengurangi tarif dan hambatan nontarif terhadap ekspor AS ke kawasan itu, juga memastikan bahwa perusahaan-perusahaan AS yang tidak merugikan perjanjian perdagangan Amerika Tengah dengan Meksiko, Kanada, dan negara- negara lainnya. Perjanjian tersebut juga mengharuskan negara-negara Amerika Tengah dan Republik Dominika untuk mereformasi lingkungan, hukum, dan bisnis untuk mendorong kompetisi dan investasi, melindungi hak kekayaan intelektual, dan meningkatkan transparansi dan supremasi hukum. CAFTA-DR juga dirancang untuk mendukung kepentingan keamanan nasional AS dengan memajukan integrasi regional, perdamaian, dan stabilitas.
11. NAFTA (North American Free Trade Area)
Kawasan perdagangan bebas ternyata tidak hanya dimiliki oleh negara-negara anggota ASEAN. Di kawasan Amerika Utara, kesepakatan untuk membentuk kawasan bebas perdagangan yang disebut North American Free Trade Area (NAFTA). NAFTA dibentuk oleh negara Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Kesepakatan untuk membentuk kawasan perdagangan bebas dilakukan pada
tanggal 12 Agustus 1992. Namun, pelaksanaan NAFTA dimulai pada awal tahun 1994.
Tujuan yang ingin dicapai dengan diberlakukannya NAFTA, antara lain:
1) Meningkatkan kegiatan ekonomi para anggota;
2) Mengusahakan standarisasi barang-barang yang diperdagangkan;
3) Meningkatkan pelayanan pada konsumen dengan mengutamakan aspek keselamatan, kesehatan, dan ramah dengan lingkungan;
4) Mengatur keseimbangan ekspor dan impor di antara anggota.
1. Setiap negara dan bangsa tidak dapat hidup menyendiri dan menutup diri dari pengaruh luar. Ia membutuhkan kerjasama dengan bangsa dan negara lain untuk saling membantu dan melengkapi.
2. Kerjasama dalam bentuk organisasi regional dapat berupa kerjasama di bidang militer atau pertahanan dan ada juga yang bersifat ekonomi. Cakupan kerjasama yang bersifat letak suatu wilayah dikenal dengan sebutan kerjasama regional.
3. NATO (North Atlantic Treaty Organization, Pakta Pertahanan Atlantik Utara) merupakan sebuah organisasi internasional untuk keamanan bersama yang didirikan berdasarkan Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di Washington, DC pada 4 April 1949. Bermarkas di Paris, Perancis. Dilatarbelakangi oleh keinginan mempertahankan dominasi Amerika Serikat dan sekutunya terhadap Uni Soviet.
4. SEATO adalah organisasi yang didirikan untuk memblokade berkembangnya komunisme di kawasan Asia Tenggara.
5. Pakta Warsawa merupakan aliansi militer negara-negara Blok Timur (Eropa Timur), yang bertujuan mengorganisasikan diri terhadap kemungkinan ancaman dari aliansi NATO.
6. Organisasi Pakta Sentral (Pakta Organisasi Timur Tengah atau METO) merupakan suatu persetujuan yang ditandatangani pada Februari 1955 antara Turki dan Irak, dan terbuka bagi tiap negara anggota dari Liga Arab atau negara mana pun yang ada hubungannya dengan keamanan dan perdamaian di Timur Tengah dan yang sepenuhnya diakui oleh keduabelah.
7. ANZUS mengkoordinasikan pertahanan bersama di kawasan Pasifik, membendung pengaruh komunisme yang dianggap sebagai agresor di kawasan Asia-Pasifik terutama dari RRC dan Uni Soviet.
8. SAARC adalah suatu organisasi regional untuk mewadahi tiap-tiap negara Asia Selatan demi mewujudkan kawasan yang terintegrasi dan demi mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang maksimal, kesejahteraan rakyatnya, dan perdamaian di tiap-tiap negara.
9. APEC merupakan penjabaran dari forum kerja sama regional dalam bidang ekonomi di kawasan Asia Pasifik.
10. MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) merupakan kerjasama regional yang anggota-anggotanya meliputi negara-negara di kawasan Eropa Barat. dengan tujuan menyelaraskan gerak kegiatan ekonomi, pengembangan yang mantap dan seimbang, stabilitas ekonomi yang lebih mantap, dan perbaikan taraf hidup masyarakat (Eropa).
11. Konsep AFTA (Asean Afree trade area) lahir untuk mempermudah dan meningkatkan pedagangan di antara negara-negara di Asia Tenggara
12. CAFTA (Central America Free Trade Agreement= Perjanjian Pasar Bebas Amerika Tengah) CAFTA dirancang untuk mendukung kepentingan keamanan nasional AS dengan memajukan integrasi regional, perdamaian, dan stabilitas.
13. NAFTA dibentuk oleh negara Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Kesepakatan untuk membentuk kawasan perdagangan bebas
Tahukah kalian? kalau dulu itu Vietnam terpecah menjadi 2 bagian, yaitu Vietnam Utara dan Vietnam Selatan? Nah …. Pada modul ini, kalian akan mempelajari mengenai Vietnam Selatan, bagaimana awal berdirinya sampai runtuhnya Vietnam Selatan.
Awal berdirinya Vietnam Selatan itu ketika Perancis berusaha mendirikan negara- negara boneka di kawasan Indocina di akhir Perang Dunia ke II. Dengan hadirnya Vietnam Selatan, otomatis membuat Vietnam terpecah. Hal itu membuat Ho Chi Minh sangat marah, karena ia menginginkan Vietnam menjadi negara yang merdeka dan utuh. Kemudian terjadilah perang Indocina I pada tahun 1946-1954, yaitu antara Vietnam Utara yang didukung oleh Tiongkok dan Vietnam Selatan didukung oleh Perancis.
Vietnam Utara yang dipimpin oleh Ho Chi Minh mendapat pengakuan dari Rusia dan Tiongkok pada tanggal 31 Januari 1950. Kemudian Vietnam Selatan yang dipimpin oleh Bao Dai juga mendapat pengakuan dari Amerika Serikat dan Inggris pada 7 Februari 1950, namun di satu sisi sebagian besar rakyat tidak mau mengakuinya.
Perang Indochina Pertama (juga disebut Perang Indochina Prancis, Perang Prancis- Vietnam, Perang Indochina adalah pertempuran yang terjadi di Prancis Indochina antara tahun 19 Desember 1946 sampai 1 Agustus 1954 antara Prancis yang dibantu oleh Vietnam Selatan melawan Viet Minh, dipimpin oleh Ho Chi Minh dan Vo Nguyen Giap.
Perang Indocina I berhenti setelah munculnya perjanjian Jenewa pada 21 Juli 1954 yang berisis tentang peresmian dipisahkannya Vietnam menjadi 2 Zona, yaitu Zona Utara dan Zona Selatan yang diatur oleh Vietnam selatan.
Dari pembahasan diatas jelas ya bagi kalian bahwa berdirinya Vietnam selatan ada hubungannya dengan perang Indocina 1.
Perang Vietnam, juga disebut Perang Indocina Kedua, adalah sebuah perang yang terjadi antara 1957 dan 1975 di Vietnam. Perang ini merupakan bagian dari Perang Dingin antara dua kubu ideologi besar, yakni Komunis dan SEATO. Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara). Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, SelandiaBaru dan Filipina (yang bantuan militer oleh Taiwan dan Spanyol) bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan Uni Soviet, Tiongkok, Korea Utara, Mongolia dan Kuba mendukung Vietnam Utara yang berideologi komunis.
Jumlah korban yang meninggal diperkirakan lebih dari 280.000 jiwa di pihak Vietnam Selatan dan lebih dari 1.000.000 jiwa di pihak Vietnam Utara. Perang ini mengakibatkan eksodus besar-besaran warga Vietnam ke negara lain, terutamanya Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Barat lainnya, sehingga di negara-negara tersebut bisa ditemukan komunitas Vietnam yang cukup besar. Setelah berakhirnya perang ini, kedua Vietnam tersebut pun bersatu pada tahun 1976 dan Vietnam menjadi negara komunis.
Pada perang in Vietnam Utara berhasil menguasai Vietnam Selatan, hal ini disebabkan oleh:
· Pasukan Vietnam Utara siap mati
· Perjuangan Vietnam Utara mendapatkan dukungan dari para masyarakat Vietnam
· Terdapatnya Korupsi di kubu tentara Amerika
· Seringnya informasi yang bocor kepada Vietnam Utara dari pegawai hiburan malam yang dikunjungi tentara Amerika.
· Rusia dan Republik Rakyat China selalu menyalurkan persenjataan kepada pasukan Vietnam utara.
· Terdapat Pasukan Vietnam selatan yang memperjualbelikan senjata Amerika kepada pasukan VIetnam Utara
· Amerika terkena Inflasi akibat pertempuaran Indochina ini.
Perang Indocina II adalah bagian dari perang dingin antara Blok Barat (liberal) dan Blok Timur(Komunis)
Proses runtuhnya Vietnam Selatan tidak dipungkiri akibat Perang Indocina kedua yang terjadi antara tahun 1957 dan 1975 di Vietnam. Lalu apa yang menyebabkan Vietnam Selatan runtuh? dan bagaimana akhirnya Vietnam bersatu? Nah… puncaknya adalah ketika kembali terjadinya perang Indocina II. Ho Chi Minh kembali melakukan serangan kepada Vietnam Selatan dengan bantuan Uni Soviet. Kenapa Ho Chi Minh bersikeras ingin menghancurkan Vietnam Selatan? Hal itu ia lakukan karena Vietnam Selatan dianggap sebagai penghalang persatuan Vietnam yang telah ia cita-citakan.
Dengan adanya serangan itu, Amerika Serikat pun ikut turun tangan membantu Vietnam Selatan, karena mereka masih berkepentingan pada wilayah tersebut. Amerika Serikat yang berusaha mempertahankan wilayah Vietnam Selatan, terus memberikan bantuan pasukannya. Akibatnya, perang Indocina II yang besar pun tidak lagi bisa dihindari dan berlangsung pada tahun 1957-1975. Dengan banyaknya korban yang berjatuhan, akhirnya kedua belah pihak memutuskan untuk berunding dan melakukan gencatan senjata pada tahun 1970. Perundingan itu diikuti oleh Vietnam Utara, Vietnam Selatan, dan Amerika Serikat di Paris. Kemudian pada tahu 1972, diumumkan oleh AS bahwa Indonesia, Kanada, Hongaria, dan Polandia menjadi pengawas gencatan senjata di Vietnam.
Perundingan yang hampir mencapai kesepakatan itu ternyata dilanggar. Tiba-tiba saja Vietnam Utara menyerang Vietnam Selatan secara tiba-tiba. Amerika Serikat pun marah, kemudian Presiden Richard Nixon memerintahkan pasukannya untuk meranjau semua lalu lintas laut dan juga menghancurkan seluruh jalur komunikasi dan transportasi Vietnam Utara. Karena mendapat serangan tersebut, akhirnya Vietnam Utara menyepakati gencatan senjatanya. Perjanjian itu disebut sebagai Persetujuan Paris, dan ditandatangani pada 27 Januari 1973. Sebenarnya Perang Vietnam ini sudah hampir berakhir pada bulan April 1975. Namun, pada 18 April 1975 Vietnam Utara kembali mengancam wilayah Vietnam Selatan, dan wilayah yang dituju adalah Saigon, ibu kota Saigon Vietnam Selatan. Masyarakat Vietnam Selatan pun panik dan mulai mengungsi ke wilayah AS menggunakan lima kapal induk Armada yang dikirimkan AS.
Presiden Vietnam sempat berganti 2 kali, pertama yaitu bergantinya Nguyen Van Thieu ke Tran Van Huong. Nguyen Van Thieu adalah presiden yang menandatangani Persetujuan Paris karena Amerika Serikat berjanji mengirim pesawat B-52 yang akan mengebom Vietnam Utara jika melakukan pelanggaran. Namun hal itu tidak dilakukan oleh Amerika Serikat, dan Vietnam Selatan kekurangan kekuatan militernya. Saat bantuan dari Amerika Serikat tidak datang, Vietnam Utara semakin di atas angin. Kemudian pada tangga; 28 April 1975, Tran Van Houng digantikan oleh Duong Van Minh sebagai Presiden Vietnam Selatan. Namun, baru sehari memimpin, wilayahnya langsung diserang oleh pasukan gerilya Vietnam Utara yaitu Vietcong. Wilayah yang menjadi tujuan serangan Vietcong adalah Saigon.
Pada akhirnya pasukan Vietnam Selatan kalah akibat hujan tembakan artileri yang dilakukan oleh Vietcong. Akhirnya pasukan Vietnam Utara mulai menduduki posisi-posisi penting di Saigon dan mengibarkan bendera mereka di istana kepresidenan Vietnam Selatan pada 30 April 1975. Hal itu menandakan menyerahnya pemerintahan Vietnam Selatan tanpa syarat kepada Vietcong, dan kejatuhan Saigon pun menandakan berakhirnya Perang Vietnam dengan kemenangan Vietnam Utara. Hal ini menjadi periode awal transisi Vietnam menjadi satu negara yang utuh.
Proses runtuhnya vietnam selatan.
Ø Pada abad 19 Vietnam dikuasai oleh negara Perancis
Ø Setelah Perancis melepaskan Vietnam, Jepang menguasai vietnam pada masa Perang dunia 2
Ø Setelah Jepang berhasil dikalahkan di perang dunia 2, Vietnam kembali jatuh ke tangan Perancis
Ø Setelah berakhirnya perang dunia II di Eropa dan dunia telah terjadi perang dingin antara blok liberal dan blok komunis
Ø Vietnam terbagi menjadi dua bagian Blok Komunis dan Blok liberal. dimana Vietnam Utara dipimpin oleh Ho Chi Minh berhaluan Komunis dan Vietnam Selatan dipimpin oleh Ngo Dinh Diem dan dibantu oleh Amerika yang berhaluan Liberal
Ø Pada 1967, Amerika di Vietnam Selatan berhasil dipukul mundur oleh Vietnam utara melalui perang gerilya.
Sudah paham kan? sejarah berdiri sampai runtuhnya Vietnam Selatan. Kalau kamu perhatikan, sebenarnya peperangan yang terjadi di Vietnam ini merupakan peperangan kepentingan Blok Barat dan Blok Timur. Dari kedua wilayah Vietnam tersebut, keduanya berada di bawah bayang-bayang negara lain. Hingga akhirnya Vietnam menjadi negara yang utuh dan bersatu pada 1976. Nah kalau secara politik, ini menjadi penanda kemenangan Blok Timur terhadap Blok Barat di Asia Tenggara, dan Vietnam menjadi negara komunis.
Bagaimana? Kamu kalian pasti sudah bisa mengetahui salah satu peristiwa dunia runtuhnya Vietnam Selatan. Seru kan mempelajari sejarah bangsa-bangsa lain? Jadinya kita makin tambah pengetahuannya tentang apa yang ada di luar Indonesia.
B. Rangkuman
1. Awal berdirinya Vietnam Selatan itu ketika Perancis berusaha mendirikan negara- negara boneka di kawasan Indocina di akhir Perang Dunia ke II. Dengan hadirnya Vietnam Selatan, otomatis membuat Vietnam terpecah.
2. peperangan yang terjadi di Vietnam ini merupakan peperangan kepentingan Blok Barat dan Blok Timur
3. Vietnam Utara yang dipimpin oleh Ho Chi Minh mendapat pengakuan dari Rusia dan Tiongkok pada tanggal 31 Januari 1950. Kemudian Vietnam Selatan yang dipimpin oleh Bao Dai juga mendapat pengakuan dari Amerika Serikat dan Inggris.
4. Perang Indocina Kedua, adalah sebuah perang yang terjadi antara 1957 dan 1975 di Vietnam. Perang ini merupakan bagian dari Perang Dingin antara dua kubu ideologi besar. Pada perang ini Vietnam Selatan kalah. Hal itu menandakan menyerahnya pemerintahan Vietnam Selatan tanpa syarat kepada Vietcong, dan kejatuhan Saigon pun menandakan berakhirnya Perang Vietnam dengan kemenangan Vietnam Utara. Hal ini menjadi periode awal transisi Vietnam menjadi satu negara yang utuh.