Hukum Kepler

Kompetensi Dasar

3.8 Menganalisis keteraturan gerak planet dan satelit dalam tatasurya berdasarkan hukum-hukum Newton

Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat:

  1. Menjelaskan Hukum I, II, dan III Kepler

  2. Menjelaskan konsekuensi Hukum I, II, dan III Kepler

  3. Menganalisis persamaan Hukum III Kepler

  4. Menggambarkan lintasan planet dan atau satelit berdasarkan Hukum Kepler

  5. Menyajikan karya mengenai gerak planet mengelilingi matahari atau gerak satelit buatan yang mengorbit bumi


Materi

Ilmu perbintangan atau astronomi telah dikenal oleh manusia sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Sejak dahulu, gerakan bintang-bintang dan planet yang terlihat bergerak relatif terhadap Bumi telah menarik perhatian para ahli astronomi sehingga planet-planet dan bintang-bintang tersebut dijadikan sebagai objek penyelidikan. Hasil penyelidikan mereka mengenai pergerakan planet-planet dan bintang tersebut, kemudian dipetakan ke dalam suatu bentuk model alam semesta. Dalam perkembangannya, beberapa model alam semesta telah dikenalkan oleh para ahli astronomi.


Sebuah model alam semesta yang dikenalkan oleh Ptolomeus sekitar 140 Masehi, menyatakan bahwa Bumi berada di pusat alam semesta. Matahari dan bintang-bintang bergerak mengelilingi Bumi dalam lintasan lingkaran besar yang terdiri atas lingkaran-lingkaran kecil (epicycle). Model alam semesta Ptolomeus ini berdasarkan pada pengamatan langsung gerakan relatif bintang

dan planet-planet yang teramati dari Bumi. Model alam semesta Ptolomeus ini disebut juga model geosentris.


Pada 1543 Masehi, Copernicus mengenalkan model alam semesta yang disebut model Copernicus. Pada model ini, Matahari dan bintang-bintang lainnya diam, sedangkan planet-planet (termasuk Bumi) bergerak mengelilingi Matahari. Hal ini dituliskannya melalui buku yang berjudul Derevolutionibus orbium coelestium (Mengenai revolusi orbit langit). Model Copernicus ini disebut juga model heliosentris.


Model alam semesta selanjutnya berkembang dari model heliosentris. Tycho Brahe, seorang astronom Denmark, berhasil membuat atlas bintang modern pertama yang lengkap pada akhir abad ke–16. Model alam semesta yang dibuat oleh Tycho Brahe ini dianggap lebih tepat dibandingkan dengan model-model yang terdahulu karena model ini berdasarkan pada hasil pengamatan dan pengukuran posisi bintang-bintang yang dilakukannya di observatorium. Observatorium yang dibangun oleh Tycho Brahe ini

merupakan observatorium pertama di dunia.


Penelitian Tycho Brahe ini, kemudian dilanjutkan oleh Johannes Kepler. Melalui data dan catatan astronomi yang ditinggalkan oleh Tycho Brahe, Kepler berhasil menemukan tiga hukum empiris tentang gerakan planet. Hukum Kepler tersebut dinyatakan sebagai berikut.


Hukum Pertama Kepler

Setiap planet bergerak pada lintasan elips dengan Matahari berada pada salah satu titik fokusnya


Hukum Kedua Kepler

Garis yang menghubungkan Matahari dengan planet dalam selang waktu yang sama menghasilkan luas juring yang sama.


Hukum Ketiga Kepler

Kuadrat waktu edar planet (periode) berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak planet itu dari Matahari. Hukum III Kepler dinyatakan dengan persamaan:


Sumber:

Saripudin, Aip, dkk. Praktis Belajar Fisika. Jakarta: Depdikbud

Pembahasan Materi, Rumus, Contoh Soal dan Pembahasan

Untuk pembahasan lebih lengkap tentang Materi, Rumus, Contoh Soal dan Pembahasan dapat dilihat pada video berikut!

Tugas

  1. Silakan isi presensi terlebih dahulu

  2. Perhatikan pembagian kelompok LKPD yang sudah saya bagikan di grup WA!

  3. Kerjakan LKPD tersebut dengan berdiskusi bersama temanmu!

  4. Lembar kerja tersebut akan kalian presentasikan di sesi Tatap Maya di Google Meet minggu depan atau presentasi di kelas jika PTM!

  5. Media yang digunakan bebas, boleh: Powerpoint, Infografis, Poster, Video, atau media lain yang kalian kuasai!


Silakan download LKPD sesuai dengan kelompok di Grup WA dengan klik tautan berikut!


UPLOAD HASIL KARYA LKPD