Kerajinan merupakan salah satu bentuk kesenian atau karya seni rupa yang memiliki nilai tambah yaitu fungsi. Jika karya seni murni adalah untuk kepentingan ekspresif yang merespon isu sosial, politik, lingkungan dan ekspresi personal seniman, karya seni kerajinan cenderung merespon sumber daya alam dan kekayaan lingkungan untuk menciptakan benda fungsional yang memiliki nilai keindahan. Sehingga seringkali produk kerajinan memiliki fungsi untuk mengenang suatu daerah.
Nilai keindahan yang terdapat dalam benda kerajinan menegaskan asal daerah tempat karya tersebut tercipta atau siapa penciptanya. Dengan demikian karya seni kerajinan merupakan cerminan ke se hari an dari tradisi setempat yang seringkali juga dinikmati sebagai benda identitas suku dari adat dan budayanya.
Nilai fungsi benda kerajinan dapat berlaku secara modern maupun tradisi. Jika menganut fungsi tradisi maka benda kerajinan tersebut merupakan benda yang sering digunakan dalam upacara adat istiadat namun jika fungsi modern maka benda tersebut memiliki nilai guna yang dapat digunakan dalam keseharian. Dalam unit ini peserta didik diajak untuk menemukan benda-benda keseharian yang memiliki elemen budaya, fungsi, dan keindahan.
Perajin merupakan pencipta atau produsen atau pewaris kerajinan yang menguasai pengetahuan tradisi setempat. Dalam unit ini, Guru dapat membimbing peserta didik untuk mengunjungi studio atau daerah-daerah sentra industri kerajinan setempat untuk melakukan pengamatan terhadap proses pembuatannya.
Berdasarkan fungsinya, produk kerajinan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian:
Produk kerajinan fungsi pakai
Produk kerajinan yang dibuat memiliki fungsi tertentu yang dapat memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk melakukan aktivitasnya.
Produk kerajinan fungsi hias
Produk kerajinan yang dibuat dititikberatkan pada keindahan atau nilai artistik yang dapat berfungsi sebagai elemen dekoratif.
Produk kerajinan fungsi mainan (toys)
Produk kerajinan yang dibuat ditujukan sebagai alat untuk bermain ataupun hiburan baik bagi orang dewasa maupun anak-anak.
Sumber gagasan yang dapat diambil dari budaya Nusantara terbagi menjadi dua, yaitu sumber budaya objek/artefak Nusantara dan sumber budaya Nusantara nonobjek.
Beragamnya sumber daya alam di Indonesia banyak dimanfaatkan oleh individu kreatif untuk membuat produk ekonomis dengan nilai estetis yang mengusung tema kedaerahan atau kekayaan sumber daya alam setempat dalam bentuk kerajinan. Pelaku kerajinan ekonomi kreatif Indonesia yang telah menekuni industri kreatif dengan memanfaatkan bahan sekitar baik dari segi kekayaan daerah dan sumber daya alam sekitar antara lain adalah:
Beragamnya sumber daya alam di Indonesia banyak dimanfaatkan oleh individu kreatif untuk membuat produk ekonomis dengan nilai estetis yang mengusung tema kedaerahan atau kekayaan sumber daya alam setempat dalam bentuk kerajinan. Pelaku kerajinan ekonomi kreatif Indonesia yang telah menekuni industri kreatif dengan memanfaatkan bahan sekitar baik dari segi kekayaan daerah dan sumber daya alam sekitar antara lain adalah:
Indonesia memiliki beragam suku, adat dan budaya yang tersebar di pulau-pulau. Hal ini disebabkan oleh kondisi geograis Indonesia yang beragam. Dari kondisi tersebut lahir beragam produk kerajinan Beberapa perbedaan yang muncul misalnya daerah pesisir cenderung memiliki dominasi warna cerah di kain-kain tipis sementara pegunungan selalu menghadirkan kerajinan dengan ciri khas bahan tekstil yang tebal.
Kerajinan daerah merupakan produk budaya yang seringkali berawal dari alat bantu/alat pakai sehari-hari masyarakat dalam kebudayaan tersebut (ie: noken dari Papua, didesain sedemikian rupa untuk memudahkan masyarakatnya untuk tetap bisa beraktivitas berat), motif/hiasan dalam kerajinan seringkali mengangkat kearifan lokal dalam wilayah tersebut (ie, folklore yang dijadikan motif dalam kain tenun). Keunikan ini menjadikan kekhasan yang tidak dimiliki negara lain dan menjadi kebanggan Indonesia.
Indonesia adalah negara dengan lokasi geografis yang strategis. Kondisi tersebut menyebabkan banyak pedagang, seniman, sastrawan, pemain musik, penari dan arsitek dari India dan China singgah dan menyebarkan pengetahuannya tentang cara membuat sesuatu. Pada abad ke-2 Masehi kebudayaan India mulai mempengaruhi masyarakat, namun para ahli sepakat bahwa kebudayaan bangsa asing tidak membawa perubahan fundamental namun cukup kuat mempengaruhi cara masyarakat Indonesia untuk bekerja dengan terampil mengolah pengetahuan luar dan menggabungkannya dengan nilai-nilai daerah.
Sebagai upaya mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik terhadap proses pemahaman materi, diharapkan dalam proses memahami ragam kerajinan tidak hanya seputar mengenal dan mengetahui, namun juga menganalisis cerita kesejarahan serta asal muasal sebuah kerajinan. Sebagai pengayaan dan kegiatan alternatif, peserta didik disarankan untuk menghubungkan informasi seputar kerajinan Nusantara dengan mata pelajaran lain yang sedang mereka pelajari. Hal tersebut misalnya dengan mengaitkan sejarah nusantara dengan imajinasi yang relektif yang sesuai zaman. Peserta didik dapat mengaitkan informasi seputar kerajinan dengan perkiraan bagaimana masyarakat Indonesia menggunakannya dalam sehari-hari. Untuk memahami lebih lanjut terkait kriya daerah di Nusantara, bisa dilihat pada penjelasan dibawah ini:
Indonesia memiliki warisan budaya yang kaya dalam bidang kerajinan tangan. Setiap daerah memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri dalam bahan dan teknik kerajinan. Kerajinan Nusantara umumnya menggunakan bahan-bahan alam yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan, seperti bambu, kayu, rotan, dan tanah liat.
1. Bahan Alam
Bahan alam merupakan bahan-bahan yang didapatkan langsung dari alam tanpa mengalami proses kimia. Bahan ini menjadi dasar pembuatan kerajinan di berbagai daerah. Contoh bahan alam dalam kerajinan Nusantara meliputi:
Bambu
Banyak digunakan di daerah Jawa dan Bali untuk membuat anyaman, keranjang, dan hiasan dinding.
Kayu
Kayu seperti jati, mahoni, dan cendana digunakan untuk membuat patung, ukiran, dan furnitur. Misalnya, ukiran Jepara dari Jawa Tengah terkenal karena kehalusan dan keindahannya.
Rotan
Sering digunakan untuk membuat furnitur, tas, dan anyaman. Kerajinan rotan banyak ditemukan di Kalimantan dan Sulawesi.
Tanah Liat
Digunakan dalam pembuatan gerabah atau tembikar. Kerajinan dari tanah liat populer di daerah Kasongan, Yogyakarta.
Kulit
Kulit binatang seperti sapi dan kambing digunakan untuk membuat wayang kulit, tas, dan dompet.
2. Bahan Buatan
Selain bahan alam, ada juga bahan buatan yang melalui proses produksi tertentu. Bahan ini diantaranya:
Kain Batik
Hasil dari proses pewarnaan kain yang khas dan menggunakan lilin malam sebagai penghalang warna.
Kain Tenun
Dihasilkan dari teknik menenun benang menjadi kain dengan motif tradisional khas daerah tertentu.
Kaca dan Logam
Biasanya digunakan dalam pembuatan kerajinan logam seperti perhiasan perak di Bali dan Yogyakarta