Sebagai instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara keseluruhan baik untuk evaluasi internal maupun eksternal, Rapor Pendidikan memberikan gambaran secara umum keadaan riil di satuan pendidikan. Data pada Rapor Pendidikan dapat digunakan sebagai referensi utama sebagai dasar analisis, perencanaan, dan tindak lanjut peningkatan kualitas pendidikan. Sumber data yang objektif dan andal di mana laporan disajikan secara otomatis dan terintegrasi memberikan rekomendasi yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar (output). Melalui perencanaan berbasis data, satuan pendidikan diharapkan dapat meningkatkan capaian di tahun-tahun berikutnya.
Rapor Pendidikan Tahun 2023 dan 2024
Data pada rapor pendidikan dua tahun terakhir SMA Negeri 1 Bosar Maligas tahun 2023 dan 2024, capaian pada indikator Literasi dan Numerasi masih berada pada nilai yang sangat rendah. Pada Rapor Pendidikan tahun 2023, indikator Literasi berada pada poin 48,89 dan Numerasi berada pada poin 42,22. Sementara pada Rapor Pendidikan tahun 2024, indikator Literasi berada pada poin 55,56 dan Numerasi berada pada poin 57,78.
Menanggapi rendahnya capaian pada indikator literasi dan numerasi, diperlukan penguatan dalam aktivitas belajar di sekolah baik melalui kegiatan khusus penguatan literasi numerasi, pengintegrasian literasi dan numerasi dalam konten pembelajaran, atau penguatan pengalaman literasi dan numerasi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
Pemetaan Minat dan Kompetensi Literasi Peserta Didik.
Data pada rapor pendidikan tersebut juga dikuatkan dengan hasil identifikasi/ pemetaan minat dan kompetensi literasi yang saya buat menggunakan kuesioner elektronik google form. Hasil pemetaan menunjukkan minat minat baca yang sangat rendah terbukti dengan kunjungan perpustakaan yang minim. Di atas 40% dari jumlah peserta didik tidak pernah berkunjung ke perpustakaan sedangkan peserta didik lainnya mengunjungi perpustakaan satu kali dalam satu bulan.
Melalui instrumen ini saya juga mendapatkan data bahwa diatas 60% peserta didik lebih menyukai bahan bacaan digital dibandingkan dengan bacaan fisik seperti buku, majalah, komik, koran, dll. Peserta didik lebih menyukai konten digital dalam bentuk ebook, web, sosial media, dan aplikasi. Hal ini sejalan dengan kodrat zaman peserta didik yang cenderung banyak menghabiskan waktu menggunakan gawai/ perangkat mereka baik untuk belajar maupun bermain game. Hasil pemetaan dapat dilihat pada tautan berikut: https://s.id/PemetaanLiterasi.
Merujuk pada hasil rapor pendidikan dan hasil pemetaan minat dan kompetensi literasi peserta didik, sebagai seorang pendidik saya merasa memiliki tanggung jawab untuk ikut berperan dan ambil bagian dalam mendorong minat literasi yang lebih tinggi serta memaksimalkan kompetensi literasi peserta didik dengan melakukan penguatan melalui aktivitas yang terintegrasi dalam pembelajaran saya. Di samping itu, pengalaman literasi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari mereka dapat dijadikan ide penguatan literasi dalam kegiatan pembelajaran.
Sebagai guru seni budaya, saya mendesain bahan ajar digital berbasis web untuk dapat digunakan oleh peserta didik. Di dalam bahan ajar tersebut saya mengintegrasikan beberapa platform dengan memaksimalkan penggunaan akun belajar.id, seperti; Google sites, Google slides, dan Quizizz. Dengan pengintegrasian Quizizz, hal ini akan memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi peserta didik karena mereka akan mendapatkan pembelajaran dan asesmen dalam waktu yang bersamaan sebagai salah satu prinsip dari pembelajaran dan asesmen di kurikulum merdeka.
Bahan ajar berbasis tersebut dapat diakses pada tautan beriku:
https://sites.google.com/guru.sma.belajar.id/antonylavinci/lainnya/seni-budaya/karya-seni-rupa?authuser=0