Model Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK yang Berpusat Pada Murid dan Bersifat Kolaboratif
Penulis : Antony Lavinci, 24 Oktober 2023
Model Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK yang Berpusat Pada Murid dan Bersifat Kolaboratif
Penulis : Antony Lavinci, 24 Oktober 2023
Foto : Antony Lavinci
Mengintegrasikan teknologi di dalam pembelajaran dapat diakomodir di dalam beragam model pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Model pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat berinteraksi dan mengeksplorasi platform-platform yang Bapak Ibu telah sediakan hingga pada akhirnya murid akan menyelesaikan sebuah produk/proyek yang telah ditentukan dengan bantuan dari platform-platform tersebut.
Dalam model pembelajaran ini, siswa bebas untuk merencanakan aktivitas belajar melaksanakan proyek, dan menghasilkan produk yang nantinya akan dipresentasikan. peserta didik diberi kesempatan bekerja secara otonom, merencanakan dan melaksanakan alur belajarnya.
Dikutip dari Kompas.com dalam tulisan “Project Based Learning: Pengertian, Langkah, Kelebihan, Kekurangannya”, (Kompas.com - 07/07/2022, 14:30 WIB)
Beberapa langkah-langkah pembelajaran dengan metode project based learning, yaitu:
Peserta didik dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan masing-masing kelompok melaksanakan proyek nyata.
Masing-masing kelompok diberikan penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh kelompoknya dalam praktik.
Peserta didik di masing-masing kelompok berusaha maksimal untuk mengidentifikasi masalah bisnis yang dihadapi sesuai pengetahuan yang dimiliki
Peserta didik di masing-masing kelompok mencari informasi dari berbagai sumber atau bertanya pada pakar yang mendampingi untuk mendapatkan pemahaman tentang masalah.
Berbekal informasi tersebut peserta didik bekerja sama dan berdiskusi dalam memahami masalah dan mencari solusi terhadap masalah dan langsung diaplikasikan. Di sini pelatih bertindak sebagai pendamping.
Masing-masing kelompok mensosialisasikan pengalaman dalam memecahkan masalah kepada kelompok lainnya untuk mendapatkan masukan dan penilaian dari kelompok lainnya.
Sedangkan Kelebihan dari project based learning adalah sebagai berikut:
Memotivasi peserta didik dengan melibatkannya di dalam pembelajaran.
Menyediakan kesempatan pembelajaran berbagai disiplin ilmu
Membantu keterkaitan hidup di luar sekolah
Menyediakan peluang unik karena pendidik membangun hubungan dengan peserta didik sebagai fasilitator
Menyediakan kesempatan untuk membangun hubungan dengan komunitas yang besar
Membuat peserta didik lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang ada
Namun model pembelajaran ini tentu meiliki kekurangan. diantaranya adalah ;
Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah
Membutuhkan biaya yang cukup banyak
Banyak pendidikan yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana pendidik memegang peran utama di kelas
Banyaknya peralatan yang harus dibeli
Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan
Ada kemungkinan peserta didik ada yang kurang aktif dalam kerja kelompok, sehingga dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan
Meskipun begitu, kelemahan dalam project based learning dapat diatasi dengan memperhatikan beberapa tips berikut.
Membatasi waktu pengerjaan project;
Guru dapat memfasilitasi dan membimbing peserta didik ketika menghadapi masalah;
Meminimalisir biaya pengeluaran dengan perencanaan yang mendetail;
Memilih peralatan sederhana yang mudah ditemui di lingkungan sekitar.
Itulah sekilas tentang penerapan Project Based Learning yang dapat diterapkan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. Semoga informasi yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi Anda dalam membimbing pengajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.