Proses Pembelajaran Terintegrasi TIK
Penulis : Antony Lavinci, 19 Oktober 2023
Proses Pembelajaran Terintegrasi TIK
Penulis : Antony Lavinci, 19 Oktober 2023
Foto : Antony Lavinci
Sudahkah memenuhi kebutuhan belajar murid?
Pertanyaan reflektif ini akan sangat memandu kita para pendidik untuk melihat kembali ke belakang tentang apa yang telah kita lakukan selama ini dalam melaksanakan tugas tanggung jawab kita. Kurikulum merdeka menuntut pembelajaran yang berpusat pada murid dengan mempertimbangkan kebutuhan belajarnya. Salah satu upaya mewujudkan nya adalah dengan mengintegrasikan TIK di dalam pembelajaran. Dengan diluncurkannya akun belajar.id bagi pendidik, peserta didik, tenaga kependidikan hingga stake holder pendidikan, pemerintah medorong terciptanya pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi dalam aktivitas belajar yang Kolaboratif.
Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kemdikbudristek berupaya melakukan perubahan dalam layanan pendidikan agar proses pembelajaran dapat lebih sering melibatkan teknologi untuk menghadirkan pengalaman baru dan proses belajar yang lebih bermakna sesuai dengan kodrat zaman murid. Selain menjalin kerjasama dengan pengembang platform-platform pendidikan, Kemdikbudristek telah merilis terobosan besar melalui Presesjen Kemdikbudristek no 16 tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Juknis Pemanfaatan Data Pokok Pendidikan Untuk Akses Akun Layanan Pembelajaran. Kemdikbudristek menggandeng Google untuk memfasilitasi akun pembelajaran kepada pendidika, peserta didik dan juga tenaga kependidikan. Akun dengan domain belajar.id ini memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi ini dapat digunakan sebagai single sign on (SSO) untuk mengakses platform yang dikembangkan oleh Kemdikbudristek, Platform lain yang bekerjasama dengan Kemdikbudristek hingga platform dalam Google Workspace Education. Hal ini dilakukan juga bertujuan agar pembelajaran Inovatif dan Kolaboratif semakin banyak tercipta dan digunakan pada pembelajaran di dalam kelas. Proses belajar dengan mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi di dalamnya mendukung substansi kurikulum merdeka yang mendorong terciptanya pembelajaran yang berpihak dan berpusat pada anak dengan mengakomodir kodrat zaman peserta didik. Tersedianya sumber belajar yang variatif dan juga dapat diakses oleh peserta didik dengan mudah berkat bantuan dari teknologi akan menyediakan banyak waktu dan tempat untuk belajar. Dengan demikian pembelajaran tidak hanya berlangsung pada kelas konvensional saja, namun bisa dimana saja secara individu maupun kolaboratif secara tatap muka ataupun dalam jaringan.
Proses pembelajaran kolaboratif di dalam kelas dapat menggunakan beberapa platform seperti Google Workspace Education mencakup platform; Classroom, Meet, Drive, Docs, Sheet, Slides, Form, Sites, dan Jamboard serta platform pihak ketiga yang bekerja sama dengan Kemdikbudristek seperti Canca for Education. Platform ini dapat memfasilitasi aktivitas kolaboratif siswa dan guru dalam pembelajaran.
Salah satu contoh praktik pembelajaran terintegrasi tik yang saya laksanakan pada mata pelajaran seni rupa di kelas XI. Proses pembelajaran ini melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajarnya hingga memberikan pengalaman bermakna secara langsung. Saya mendesain materi pelajaran dalam beberapa platform antara lain : Quizizz, Millealab Virtual Reality dan Jamboard. Media pembelajaran interaktif ini mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa yang dapat kita identifikasi melalui lembar umpan balik yang kita berikan setelah proses pembelajaran selesai.